Perjodohan

Perasaan April benar-benar tak tenang. Dia sangat khawatir dengan Ayahnya yg susah di hubungi dan tidak ada kabar sama sekali.

Dia memutuskan pulang ke rumahnya mengecek keberadaan Ayahnya. April begitu takut hal buruk bisa saja terjadi kepada Ayahnya.

Sesampainya di depan pintu rumahnya, dia sedikit heran melihat pintu rumahnya terbuka lebar. Dengan oerasaan cemas dan bingung April melangkah masuk sambil memanggil Ayahnya.

" Yah.. Ayah di mana?"

Langkahnya tiba-tiba terhenti, dan mata terbelak kaget melihat kelantai yg disitu tergeletak tubuh pak Sanjaya.

" Ayah... " Teriaknya gemetar berlari menghampiri tubuh pak Sanjaya.

April terus mengguncang tubuh Pak Sanjaya membuatnya tersadar. Tapi tak ada respon dari sang Ayah, dengan tangannya gemetar berusaha mengeluarkan phonsel dari saku celananya menelpon Rumah Sakit yang sama dengan tempat bundanya di rawat.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara auman serine ambulan, segera April bergegas kearah pintu berlari menghampiri petugas medis dan memandunya ketempat ayahnya terbaring pingsan.

☆☆

Ditemapat lain, Kenzo duduk di ruangannya, dengan pokus memandangi leptop yang terletak tepat didepannya, sesekali ia memijit plipisnya dan ikut pula meremas pundak belakang kepalanya yang terasa kaku.

tok..tok...

ketukan pintu terdengar.

Thomas masuk sembari membungkuk hormat kepada Kenzo, kemudian menyodorkan amplop berwarna putih, ke meja Kenzo. Kenzo melihat amplop itu sambil menaikkan sebelah aliasnya, lalu bertanya. " Apa ini?" sambil bergantian memandangi Thomas dan amplop berwarna putih yang disodorkan Thomas, dengan mimik penasaran.

" Maaf Presdir. Sy sendiri tidak tahu. Resepsionis didepan yang memberikannya. Katanya, khusus buat Presedir."

Mendengar penuturan Asisten Thomas, Kenzo mengerutkan dahi. kemudian mengambil amplop tersebut sambil membolak baliknya mencari nama pengirim, namun tidak di temukan. Amplop tersebut terlihat begitu polos.

Tidak ingin penasaran Kenzo pun membukanya amplop tersebut.

Mimiknya membuat Thomas penasaran dengan apa yang dibaca oleh Bosnya, namun dia tidak berani menanyakannya. Dia hanya bisa memperhatikan ekspresi kenzo yang nampak bahagia membaca amplot yang tentunya berisi.

" Mungkinkah itu surat cinta?" batin Thomas semakin penasaran, sambil sesekali menjulurkan kepalanya berusaha mengintip isi surat yang membuat seorang Presedir Kenzo tersenyum.

" Thomas, bisa kamu cari tahu apa yang terjadi saat ini dengan proyek kerjasama kita bersama Perusahaan Brawijasa." Dengan tiba tiba Kenzo memberi printah.

" Dan juga, cari tahu apa yang terjadi sama pak Sanjaya." Sambungnya menatap serius ke arah Thomas.

" Akhir-akhir ini aku terlalu sibuk, sehingga lupa memantau Proyek Brawijasa."

Asisten Thomas sedikit ragu ingin melaporkan perkembangan proyek dengan Perusahaan Brawijasa.

" Ada apa?" Kenzo bertanya tegas melihat ekpresi Asisten Thomas.

Asisten Thomas mengambil Dokumen tentang masalah yg terjadi dengan proyek Brawijasa.

" Pantas saja." Gumamnya, seraya memandang amplot berwarna putih yang barusan ia baca dan ia letakkan kembali keatas mejanya, Thomas yang tidak mengerti dengan gumaman Kenzo menatapnya dengan tatapan bingung.

" Ini." Kenzo menyodorkan amplop putih berisi surat kepada Thomas, dengan maksud menyuruh Thomas membacanya.

" Ini maksudnya?" Thomas bertanya bingung setelah membaca isi surat tersebut.

Dalam surat itu berisi kesediaan dari pak Sanjaya menerima tawaran Kenzo untuk menikahi putri semata wayangnya. Pak Sanjaya juga menyerahkan dokumen akusisi Perusahaan Brawijasa kepada HG.

Meskipun latar belakang Sanjaya tidak sebagus pilihan ibunya. Namun toh pernikahan ini hanya akan menjadi kamuflasenya saja. Merasa rencananya berjalan mulus Kenzo terlihat sekilas menyunggingkan senyumnya.

☆☆

Setelah cukup lama kehilangan kesadaran, akhirnya perlahan lahan pak Sanjaya membuka matanya, dengan kepala yang terasa berat ia berusaha bangkit lalu melepaskan selang oksigen yang bertenger dihidungnya, namun keadaannya yang masih lemah membuatnya tak mampu untuk terlalu banyak bergerak, apalagi sampai bangun.

" Ayah.." April berlari menghampiri ayahnya dengan khawatir.

" Bagaimana perasaan ayah, apa ada yang sakit?"

Pak Sanjaya menggeleng sambil sedikit tersenyumam merespon putrinya yang terlihat khawatir. Lalu berusaha bangun dari baringnya.

" Ayah jangan bergerak. Biar April panggil Dokter dulu." Ucapanya hendak pergi, namun langkahnya terhenti, tak kala pak Sanjaya menarik tangannya.

" Panggil Dokternya nanti saja Nak?"

Pak Sanjaya menatap nanar punggung April, dengan suara yang lemah dan sayup terdengar kembali berkata.

" Ada hal penting yang ingin Ayah bicarakan."

April berbalik menatap serius Ayahnya.

" Hal penting apa Yah?"

Sedikit penasaran diwajah April menunggu yg akan disampaikan Ayahnya.

" Nak......?" Suaranya terdengar berat, dan lemah, kemudian dengan ragu kembali berkata.

" Ayah ingin kamu segera menikah."

Senyum diwajah April seketika menghilang, mendengar permintaan tiba-tiba Ayahnya.

" Ayah bercanda kan?"

April masih tak percaya dengan apavyg barusan di dengarnya.

Pak Sanjaya menatap mata April, terlihat keseriusan dari tatapannya.

" Gak..! ini pasti gak serius kan Yah? Ayah pasti lagi bercanda kan?" Ujarnya mengeleng geleng tidak percaya dengan permintaan tiba-tiba Ayahnya.

" Lagian Aprilkan masih pengen sekolah Yah? kenapa tiba-tiba harus nikah."

" Nak.... dengarkan Ayah dulu. Ayah ingin kamu menikah dengan seorang pria baik dan mapan dan ayah sangat yakin kalau dia pasti akan menjagamu dengan sangat baik."

" Tapi Yah.. April bahkan belum menerima ijazah, usia April juga masih 18 tahun. April masih terlalu mudah untuk menikah."

" Nak... Ayah mohon??" Sambil menggenggam tangan April diatas perutnya.

" Anggap ini permintaan terahir Ayah, kamu satu satunya harapan Ayah, dan hanya dia yang bisa membantu kita saat ini, pikirkanlah juga Ibumu, karena Ayah..."

Pak Sanjaya menghindari tatapan April, wajahnya terlihat menahan kesedihan.

" Maafkan Ayah..? Ayah tidak mampu lagi membiayai rumah sakit Ibumu. Hanya kamu harapan Ayah satu satunya." Ujarnya putus asa.

April hanya bisa menangis mendengar ucapan ayahnya,, tak tahu harus berucap apa lagi, kini beban berat di letakkan di pundaknya.

Dia berjalan keluar tanpa bicara meninggalkan Ayahnya yang masih terbaring sakit. Air mata pak Sanjaya ahirnya tumpah setelah April pergi, dia menatap wajah istrinya yang dipenuhi peralatan medis dengan tatapan bersalah. Sampai sekarang kondisi masih koma karena keterlambatan donor.

" Maafkan aku Mah..aku adalah Suami yang tidak berguna, dan aku telah gagal membuatmu dan anak semata wayang kita hidup bahagia."

Pak Sanjaya tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya, Dia menumpahkan segalah kesedihannya dan keputusasaannya lewat air matanya sambil menggigit pergelangan tangannya berusaha membuat suaranya tangisnya tak terdengar oleh istri dan putrinya.

Tapi dari balik pintu April melihat dan mendengar kesedihan Ayahnya. Perasaannya juga hancur melihat semuanya. Tidak adakah pilihan lain dalam hidupnya selain kesedihan, batinnya.

Dia terduduk lemas menyenderkan tubuhnya yg tak bertenaga. Memikirkan kembali permintaan Ayahnya.

happy reading 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Marsi

Marsi

😭😭😭

2022-06-08

0

jinan

jinan

bagus

2021-11-11

0

Raja Neraka

Raja Neraka

menArikk

2021-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 ~ Lelaki asing yang menodaiku
2 ~ Rencana Kenzo
3 ~ Rencana Nyonya Beliondra
4 Perjodohan
5 Hamil
6 Kebahagiaan Keluarga Beliondra
7 Perasaan Cinta Yuri
8 Cemburu
9 Lamaran Kenzo
10 Tuan narsis
11 Ini bukan mimpi
12 Mencari keberadaan Aryo
13 Operasinya tidak berjalan lancar
14 Siapa tahu takdir mempertemukan kita
15 Perasaan Kenzo
16 Senyuman mempesona April
17 ~ Menagih janji
18 ~ Ikatan Takdir
19 ~ Bersikap Acuh
20 ~ Melahirkan keturunan untuk keluarga Beliondra
21 ~ Ada yang aneh pada tubuhku
22 ~ Kehilangan akal
23 ~ Merawat April.
24 ~ Kamu itu milikku
25 ~ Hari yang begitu menyiksa
26 ~ Kecemburuan yang berlebihan
27 ~ Ketakutan Kenzo
28 ~ Sindrom Couvade
29 ~ Menolak jatuh cinta
30 ~ Terbakar Gairah
31 ~ Aku calon Suaminya
32 ~ Makanan sehat untuk ibu hamil
33 ~ Curhatan Kenzo
34 ~ Keputusan April
35 ~ Kecemasan April
36 ~ Malam pertama yang terencana
37 ~ Kebenaran yang terungkap
38 ~ Kekecewaan April
39 ~ Menghilanya April
40 ~ Menghancurkan musuh
41 ~ Antara cinta dan benci
42 ~ Ingin meminta maaf
43 ~ Perasaan yang mulai luluh.
44 ~ Berusaha berdamai dengan hidup>>>
45 ~ Bertemu teman sekolah
46 ~ Wanita Misterius
47 ~ Dia sudah kembali
48 ~ April merajuk
49 ~ Tatapan mata penuh cinta
50 ~ Terlalu obsesif 1
51 ~Terlalu Obsesif 2
52 ~ Terlalu obsesif 3
53 ~ Wanita ngidam
54 ~ Siapa lelaki itu
55 ~ Perjumpaan kembali
56 ~ caffe Virgo
57 ~ Kenangan masa lalu
58 ~ Bukannya lupa, hanya tidak pantas di ingat.
Episodes

Updated 58 Episodes

1
~ Lelaki asing yang menodaiku
2
~ Rencana Kenzo
3
~ Rencana Nyonya Beliondra
4
Perjodohan
5
Hamil
6
Kebahagiaan Keluarga Beliondra
7
Perasaan Cinta Yuri
8
Cemburu
9
Lamaran Kenzo
10
Tuan narsis
11
Ini bukan mimpi
12
Mencari keberadaan Aryo
13
Operasinya tidak berjalan lancar
14
Siapa tahu takdir mempertemukan kita
15
Perasaan Kenzo
16
Senyuman mempesona April
17
~ Menagih janji
18
~ Ikatan Takdir
19
~ Bersikap Acuh
20
~ Melahirkan keturunan untuk keluarga Beliondra
21
~ Ada yang aneh pada tubuhku
22
~ Kehilangan akal
23
~ Merawat April.
24
~ Kamu itu milikku
25
~ Hari yang begitu menyiksa
26
~ Kecemburuan yang berlebihan
27
~ Ketakutan Kenzo
28
~ Sindrom Couvade
29
~ Menolak jatuh cinta
30
~ Terbakar Gairah
31
~ Aku calon Suaminya
32
~ Makanan sehat untuk ibu hamil
33
~ Curhatan Kenzo
34
~ Keputusan April
35
~ Kecemasan April
36
~ Malam pertama yang terencana
37
~ Kebenaran yang terungkap
38
~ Kekecewaan April
39
~ Menghilanya April
40
~ Menghancurkan musuh
41
~ Antara cinta dan benci
42
~ Ingin meminta maaf
43
~ Perasaan yang mulai luluh.
44
~ Berusaha berdamai dengan hidup>>>
45
~ Bertemu teman sekolah
46
~ Wanita Misterius
47
~ Dia sudah kembali
48
~ April merajuk
49
~ Tatapan mata penuh cinta
50
~ Terlalu obsesif 1
51
~Terlalu Obsesif 2
52
~ Terlalu obsesif 3
53
~ Wanita ngidam
54
~ Siapa lelaki itu
55
~ Perjumpaan kembali
56
~ caffe Virgo
57
~ Kenangan masa lalu
58
~ Bukannya lupa, hanya tidak pantas di ingat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!