Pertanyaan yang membuat Leon amat terkejut.
" Apa kau menyukai Bos kami? "
Orang ini gila atau apa? menyukai Bos mu yang berarti monster betina ini? yang benar saja. lebih baik aku menjadi homo dari pada harus menyukainya.
" Kenapa anda tidak menjawab?! " Naik sudah intonasinya. Membuat Leon terperanjak.
" Hahaha kami akan memiliki hubungan kerja. Tidak ada hal seperti itu. " Ujar Leon sembari tersenyum sopan.
" Baguslah. Kau masih sayang nyawamu. " Ucap preman itu sembari menepuk pundak Leon.
Ah!!!! sakit. Preman bodoh ini hanya menepuk kan? kenapa sakit sekali? benar-benar keterlaluan. Andai saja aku bisa mematahkan tanganmu.
Leon memegangi bahunya yang terasa sakit.
Sesampainya dirumah. Leon menghempaskan tubuhnya ditempat tidur. Mengingat kejadian buruk yang terjadi hari ini.
" Ya Tuhan. Tolong lindungi aku. Aku tidak tahu akan jadi apa nanti hidupku. Aku berurusan dengan monster betina yang menakutkan." Gumam Leon sembari menatap Langit-langit kamarnya.
Tok....! tok.....!
Suara ketukan pintu menyadarkan Leon dari lamuan nya. Leon membukakan pintu.
" Kau benar-benar keterlaluan. Wanita mana yang berani-beraninya menjadi pacarmu?! Mama sudah menjodohkan mu kan?! kenapa masih berpacaran dengan wanita lain?! " Tanya Mama Lusy. ( Mamanya Leon )
" Aku sudah memiliki pacar Ma. Aku sudah memberitahukan? " Membela diri adalah hal biasa bagi Leon juga biasa Mama Lusy dengar.
Mama Lusy menarik telinga Leon karena kesal.
" Ah!!! sakit Ma. " Pekik Leon sembari menyingkirkan tangan Mama Lusy perlahan menjauh dari telinganya.
" Jangan Macam-macam. Putuskan pacarmu sekarang juga. " Perintah Mama yang terlihat sangat serius. Khas Ibu-Ibu yang sedang memarahi anaknya.
" Iya. " Jawab Leon. Mama meninggalkan kamar Leon setelah mendapat jawaban Leon. Mata sebalnya masih menatap Leon. Saat Mama Lusy sudah berada diluar kamar Leon, Leon tersenyum menatap Mama.
" Aku tidak janji. " Ucap Leon dan langsung menutup pintu kamarnya.
Terdengar Mama membentak juga memaki Leon dari balik pintu. Bagi Leon hal semacam ini sudah sangat biasa. Selalu dijodoh-jodohkan menjadi kebiasaan Mama saat ini.
" Kanora....!!!!!!! " Suara yang sangat familiar. Membuat bulu kuduk Kanora berdiri. Dengan cepat Kanora melangkahkan kaki menjauh dari sumber suara itu.
" Nora!! " Satu lagi suara yang membuat Kanora semakin ngeri dibuatnya.
" Hoh!!! Aku harus lari kemana? ke kanan tau ke kiri? " Kanora panik dan akhirnya memutuskan untuk lari ke arah belakang.
" He....?! Mau lari ya? tidak semudah itu. " Ucap Seorang remaja laki-laki sembari menikmati sekotak susu ditangannya.
" Minggir! ayolah adikku yang tampan. Aku harus menyelamatkan diri. " Pinta Kanora sembari mengatupkan kedua telapak tangannya ke wajahnya.
" Hahaha!! beri aku satu juta. " Remaja itu menyodorkan telapak tangannya.
Plak.......!
Kanora memukul kepala remaja itu pelan.
" Ibu! Ibu angkat! Nora ada disini. " Teriak remaja itu sembari menghalangi jalan Kanora agar tak bisa meloloskan diri.
Kanora terus memohon agar diberikan jalan baginya untuk mengindari dua wanita yang terlihat seperti singa kelaparan.
" Kanora!!! " Bentak kedua wanita itu.
Kanora membalikkan tubuhnya perlahan. Tersenyum meski gugup.
Satu memegang sapu. Satu lagi melipat lengan siap untuk memarahi. Dua wanita itu berjalan mendekati kanora dan mencubit pipi Kanora. Satu di bagian kanan dan satu lagi di bagian kiri.
" Awh!!!! Ibu sakit. Ayolah Ibu angkat. Kalian kenapa kompak sekali. Ibu dan Ibu angkat tidak bisakah kalian jangan menindas ku begini? " Bujuk Kanora.
" Kau berani-beraninya memukul Pria. Siapa yang menyuruhmu melakukan itu?! " Tanya Ibu sembari memukul betis Kanora dengan sapu yang dipegangnya.
" Itu, Dia mengatai ku. Aku hanya memberikan sedikit hadiah. " Jawab Kanora yang menahan sakit pipi yang masih dicubit Ibu angkat dan betis yang dipukul oleh Ibu.
" Mana ada hadiah berupa pukulan?! kau harus sadar jika kau adalah seorang gadis. Bertingkah lah anggun sedikit. " Ucap Mama yang sudah mulai berhenti memukul betis Kanora.
" Iya maaf. Besok aku akan kesana dan meminta maaf. Ibu angkat, apa kesalahan yang aku buat untukmu hari ini? kau menycubit pipiku lama sekali. Huhuhu..... aku hampir mati menahan sakit. " Rintih Kanora sembari memegangi tangan Ibu angkat agar melepaskan pipinya.
Ibu angkat melepaskan cubitannya dengan wajah sebal.
" Aku sudah memberitahu mu berulang kali kan? kau tidak boleh menggunakan baju-baju ini. Aku sudah membelikan banyak baju bagus untukmu. " Ucap Ibu angkat yang masih berwajah sebal.
" Oh soal itu. " Kanora memeluk Ibu angkat yang masih kesal.
" Aku tidak mungkin mengenakan baju bermerk ditempat ku bekerja kan? bisa-bisa mereka menuduhku mencuri uangnya. Istri pemilik toserba itu sangat picik. Setiap kali bertemu denganku, dia seperti pisang yang akan memakan monyet. " Bujuk Kanora. Sembari terus bersikap menyedihkan.
" Bukan pisang memakan monyet Nora. Tapi monyet yang akan memakan pisang. " Protes Ibu angkat.
" Hah?! benarkah? sejak kapan itu terjadi? " Tanya kanora dengan wajah meledek.
" Semenjak kau keluar dari rumah, semua menjadi tidak waras di otakmu. " Ibu mencubit kembali pipi Kanora. Menuntunnya masuk kedalam rumah.
" Huh!! benar-benar tidak bisa dipercaya. Dia ini kan seorang gadis, tapi tidak suka memakai make up. Baju dan barang-barang lain yang aku belikan tak ada satupun yang dipakai. " Ibu angkat melangkahkan kaki menuju rumahnya dengan wajah kesal.
" Heh?! mereka selalu memperhatikan Kanora. Lalu aku? aku sudah seperti anak buangan. Menyedihkan sekali. " Ucap Kenzo ( Adik Kanora ) sembari berjalan menyusul Kanora dan Ibu yang sudah mulai menjauh darinya.
Masih saja mengomel. Kanora bernyanyi dalam hari agar tak mendengar omelan Ibu.
" Syalalalalala.....
" Kanora! " Ibu menggebrak meja yang ada dihadapan Kanora.
" Iya?! Iya bu aku mendengar kata-kata ibu. " Ucap Kanora tertunduk tak berani menatap Ibu.
" Kau bilang mendengarkan? sedari tadi Ibu memanggilmu tapi kau tidak menjawab dan asik memandangi meja. Ibu penasaran apa yang menarik dari meja itu?!
" Itu karena aku terlalu serius mendengar nasehat Ibu. " Kanora tersenyum percaya diri.
" Kau pikir ibu tidak tahu ya?! kalau tidak sedang memaki ibu didalam hati pasti kau menyanyi didalam hati jadi tidak mendengarkan apa yang Ibu katakan.
Heh??! benar-benar Ibu sejati. Bahkan tau saat aku sedang bernyanyi dalam hati agar tak mendengarkan konser Ibu.
" Kenapa kau memarahi anak gadisku. " Saut Ayah yang baru saja tiba.
" Ah...? Ayah datang. Aku selamat. " Ucap Kanora menatap Ayah dan tersenyum.
" Tidak. Akan ada yang selamat dari Ibu mu ini. Bahkan Ayah mu. " Kanora menangis dalan hati menyadari ucapan Ibu seratus persen sangat benar.
Kanora mendekati Ibu dan memeluknya.
" Apa?! jangan berharap Ibu memaafkan mu dengan mudah ya?! " Ucap Ibu yang terlihat masih kesal.
" Tidak Bu. Hari ini aku mendapat pekerjaan bagus. " Ucap Kanora sembari tersenyum senang memeluk Ibu.
" Kau sedang membohongi Ibu agar tidak marah lagi ya?! " Tanya Ibu masih curiga.
" Tidak Bu. Aku serius. Namanya CHAN group. Tadi aku sempat mencari tahu tentang perusahaan itu melalui internet. Ternyata itu perusahaan besar. Dan, isi kontraknya aku yang menentukan loh. " Ucap Kanora bangga.
" Dasar bodoh! mana mungkin perusahaan yang begitu baik. Kau benar-benar mau Ibu pukul ya?!. " Ibu menjauhkan tubuh kanora dan bersiap untuk memukulnya.
" Tunggu Bu. Aku tidak berbohong. Kau tau kan? Putrimu ini sangat cerdik loh. Aku akan membuktikan pada Ibu dan Ayah besok pagi.
" Kau serius? " Tanya Ayah.
" Iya.
" Jangan berbohong!
" Tidak Bu. Aku bersumpah. Aku adalah anak yang tidak pernah berbohong menggunakan sumpah kan?
" Bagus. Bagus sekali. Kalau saja kau mengatakannya lebih awal. Ibu tidak akan memukul mu. Ibu juga tidak perlu membuat mulut Ibu pegal mengomel. " Ibu tersenyum senang sembari membelai rambut Kanora.
" Hahahaha..... Itu kan kebiasaan ibu. Jadi aku tidak usah meminta maaf ya bu?
" Tentu. Tentu saja tidak perlu. Jika ia macam-macam lagi, kau boleh memukulnya lagi sebanyak yang kamu mau. " Ucap Ibu yang sudah kehilangan rasa marahnya.
Ayah dan Kenzo hanya saling menatap heran dan terus menggelengkan kepala.
..........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
keluarga yg lucu😀😀😀😀
2023-02-08
0
Bie Cayang Cmu
bwahahahahah lucu bagt liat kanora😜🤣🤣🤣
2021-10-04
0
🌹Dina Yomaliana🌹
semangat kakak💞💞💞
2021-02-03
0