" Bagaimana sandiwara ku tadi? hebat kan? " Tanya Kanora percaya diri. Menepuk dadanya beberapa Kali.
...tadi itu apa yang aku lakukan? aku meminta dia berpura-pura menjadi pacarku? aku juga berjanji akan memberikan apapun? aku sudah gila. Bagaimana mungkin. Penampilannya benar-benar buruk. ya tuhan antar aku untuk tinggal di bulan saja....
" kau,.. Sebaiknya jangan meminta yang Macam-macam. Dan ingat. Aku tidak mau menjadi pacar sungguhan untukmu. " Ucap Leon sembari menatap jijik melihat penampilan Kanora yang terlihat sangat tidak enak dilihat.
" Eh?! Kau pikir aku sudi menjadi pacar mu? aku tidak akan meminta hal menjijikan itu." Jawab Kanora dengan tegas.
"Lalu apa yang kau inginkan? aku sudah membuang waktuku dengan berada ditempat ini. " Ucap Leon yang merasa tak biasa berada di tempat makan pinggir jalan. Menggeser semua makanannya ke depan Kanora menggunakan jari telunjuknya.
" Uhuk....!! uhuk....!!" Kanora tersedak. Dengan berat hati, Leon memberikan segelas air untuk Kanora.
" Santai lah sedikit saat makan. Cara makan dan porsi makan mu benar-benar seperti babi. Apa kau sangat miskin? kau seperti satu bukan belum makan. " Tanya Leon sembari menatap jijik melihat Kanora yang melahap dua porsi nasi goreng. Segelas jus Strawberry, segelas susu murni dan seporsi roti bakar.
Kanora menatap Leon kesal. Meletakkan piring yang sudah kosong setelah ia habiskan.
" Kau ini cerewet sekali. Kau belum sarapan. Dan lagi, hari ini aku dipecat dari tempat ku bekerja.
" Lalu apa urusannya denganku? " Tanya Leon yang merasa kesal.
" Tentu saja ada. Kau sudah berjanji akan memberikan apapun kan? jadi, aku ingin meminta pekerjaan darimu bagaimana? " Tanya Kanora.
" Aku tidak akan sembarangan memperkerjakan orang." Jawab Leon.
Dasar jerapah licik. Baiklah aku harus bersabar.
" Tapi kau sudah berjanji kan? " Tanya Kanora sembari tersenyum manis.
Wanita ini, dia, kalau tersenyum manis juga.
" Aku tidak yakin kalau kau bisa membaca dan menulis. Bagaimana mungkin aku memperkerjakan mu? " Jawab Leon ketus.
jerapah brengsek. memang aku terlihat sangat bodoh ya? lihat saja nanti. Aku akan membuatmu menuruti semua yang aku inginkan.
" Tenang saja. " Kanora mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan photo saat ia wisuda.
Leon mengamati photo itu dengan seksama.
Huh!! baiklah. Aku tidak punya pilihan lain. Tapi lihat saja nanti. Kau akan meminta mengundurkan diri dengan suka rela.
" Baiklah. Kau bisa bekerja di perusahaan ku. " Ucap Leon sembari menyodorkan ponsel milik Kanora.
" Tunggu. Kau tidak sedang berbohong kan? berikan aku nomor ponselmu. " Ucap Kanora sembari menatap Leon curiga.
" Kau pikir aku penipu ya? asal kau tahu. Tidak mudah mendapatkan nomor ponsel ku. Aku tidak pernah memberikannya kepada sembarang orang. Kau hanya perlu datang ke CHAN group. Nanti akan ada yang mengarahkan mu. " Jawab Leon sembari bangkit dari duduknya.
" Tunggu dulu! " Kanora menarik pergelangan tangan Leon dengan kuat. Membuat Leon jatuh duduk di posisi awal.
Wanita ini kurang ajar sekali. sial! pantat ku sakit. tulang ekorku apa kau baik-baik saja? monster betina ini tenaganya besar sekali.
" Kau apa tidak bisa bersikap anggun sedikit?! kau ini adalah wanita kan? kenapa kau kasar sekali?! " Tanya Leon sembari menahan sakit.
" Kau jangan bertele-tele. Berikan saja nomor ponsel mu. Setelah aku resmi diterima, aku akan menghapus nomor mu.
Dasar jerapah gila! kau terlalu memandang tinggi dirimu. Memang apa yang menarik darimu. Sampai-sampai begitu pelit saat dimintai nomor telepon.
Leon menghela nafasnya. Menahan marah. Mengulurkan telapak tangannya. Kanora memandangi telapak tangan Leon. Mengerutkan dahi bingung. Lalu menjabat tangan Leon.
Leon menghempaskan tangan Kanora dengan cepat.
" Apa yang kau lakukan?! " Tanya Leon kesal.
" Apa? aku kan hanya menjabat tangan mu? kau duluan yang mengajakku bersalaman." Ucap Kanora dengan nada ketus.
" Aku meminta ponselmu!!. " Bentak Leon.
" Baiklah. Tidak perlu marah-marah begitu. " Ucap Kanora sembari menyerahkan ponselnya.
Leon terlihat bingung. Membolak balikkan ponsel Kanora dengan tatapan heran.
" Apa yang kau lakukan?! " Tanya Kanora merasa kesal. Bukannya mengetik nomor telepon, Leon malah seperti sedang memainkan ponselnya.
" Kau ini miskin sekali ya?! aku bahkan tidak tahu caranya menghidupkan layar ponselnya. " Ucap Leon sembari melempar ponsel Kanora di hadapannya.
Kanora menangkap ponselnya gelagapan.
" Kau ini kasar sekali. Ponsel ini pernah tenar pada jamannya. " Protes Kanora sembari mengusap ponsel yang hampir lolos dari tangannya.
Cih! benda sampah seperti itu saja sudah bagaikan berlian. Dasar aneh!.
" Terserah apa katamu. Ketik lah nomor ku sekarang." Leon menyebutkan nomor teleponnya.
Saatnya untuk pulang. Leon berjalan ke tempat ia memarkirkan mobilnya. Leon menghentikan langkahnya saat menyadari jika ada yang mengikutinya dari belakang.
Leon membalikkan tubuhnya mencari tahu siapa yang sedang menguntitnya. Setelah tahu, Leon menghela nafas sebal.
" Apa yang kau lakukan?! kenapa mengikuti ku?! niat buruk apa yang kau punya?! " Tanya Leon.
Kanora berjalan mendekati Leon dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin.
" Tolong,... antar aku pulang. Aku tidak punya uang untuk ongkos. " Pinta Kanora sembari menarik kaos Leon layaknya anak-anak yang sedang meminta uang jajan.
Monster betina ini benar-benar membuat ku kesal. Tadi dia bertingkah seperti preman. Sekarang bertingkah seperti kucing yang hampir mati karena kelaparan.
" Kenapa kau diam?! kau,..? jangan bilang kau tidak mau." Ucap Kanora dengan wajah kesal namun berharap.
" Kalau iya memang kenapa? ini mobilku. Terserah padaku. " Jawab Leon sembari membuka pintu mobilnya.
Dengan cepat, Kanora berjalan dan langsung masuk kedalam mobil. Leon menatap sebal Kanora yang tiba-tiba sudah berada disampingnya.
" Keluar! " Bentak Leon.
" Kau ini jangan terlalu pelit. Kalau kau mengusirku, aku akan menyumpahi mu menjadi impoten." Ucap kanora sembari membuang muka.
Leon terperangah tak percaya. Bagaimana mungkin ada wanita yang bisa bicara begitu lantang dengannya.
" Baiklah. Tapi kau tidak boleh protes saat aku mengemudi kau mengerti? " Tanya Leon sembari menyeringai licik.
Kau pasti akan menangis meminta turun.
Didalam perjalanan, Leon mengemudikan mobilnya sekencang mungkin setelah mengetahui alamat Kanora. menyalip ke kanan dan ke kiri dengan cepat. Terdengar bunyi klakson dari kendaraan yang lain karena kecepatan mobil Leon berada di atas rata-rata.
Kanora membulatkan matanya saat Leon melirik mencuri pandang. Terlihat senyum jahat dan puas diwajahnya.
Rasakan itu monster betina. Kau pasti gemetaran kan.
" Woohoooo........! Ini keren sekali. Ayo cepat lebih cepat lagi. Aku benar-benar tidak menyangka. caramu mengemudi sangat keren. " Ucap Kanora yang terlihat kegirangan.
" Kau?.. Kau tidak takut? " Tanya Leon bingung.
" Aku sangat suka dengan ini. Aku sering melakukannya dulu dengan temanku." Jawab Kanora yang masih terlihat senang.
Leon merasa kesal dan langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.
*Dasar gila! memang benar-benar tidak pantas disebut wanita.
huhuhu.....!!! Ibu aku hampir mati rasanya. Tadi jantungku seperti ingin lari keluar. Untung saja aku tahu niat buruk jerapah gila ini*.
Tiba-tiba, mobil Leon berhenti di tengah perjalanan.
" Ah sial!!! ini mobil baru kan? kenapa sudah membuatku ingin membuangnya. Ini pasti karena ada kau disini." Ucap Leon sembari menatap Kanora marah.
" Kau sudah gila ya?! bagaimana mungkin karena aku. Ini mobilmu saja yang sudah tua." Jawab Kanora ketus. Tak mau kalah dari Leon.
" Tua?! Ini keluaran terbaru. Di negara ini hanya ada lima unit." Jawab Leon.
Segerombol preman nampak mendekati mobil itu. Berdiri didepan mobil Leon yang berhenti di tengah jalan.
Leon menelan ludahnya sendiri melihat para preman berjejer didepan mobilnya.
" Hei kau Kanora. Kau punya kemampuan bela diri kan?
" Iya. Tentu. Sudah terbukti kan?" Jawab Kanora sembari meniup kukunya.
" Baguslah. Didepan ada empat orang preman yang sepertinya ingin berbuat jahat. Kau lawan yang tiga dan aku yang satu itu. Yang paling kurus." Ucap Leon sembari menunjuk ke depan.
........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Dwisur
wekaweka weka... cukup menghibur
2024-03-17
0
Royani Arofat
wkwkwk enggak banget
2023-07-08
0
Mifta Siregar
leon leon bisa aja kamu
2023-04-01
0