BAB 3

" Baguslah. Didepan ada empat orang preman yang sepertinya ingin berbuat jahat. Kau lawan yang tiga dan aku yang satu itu. Yang paling kurus." Ucap Leon sembari menunjuk ke depan.

Kanora melotot karena terkejut mendengar ucapan Leon.

"Apa! aku lawan tiga dan kau lawan satu?! kau laki-laki atau apa? kenapa kau tega sekali membiarkan wanita lemah sepertiku menghadapi tiga preman?!." Protes Kanora sembari memasang wajah imut.

" Kau jangan berpura-pura lemah! di mataku kau seperti monster betina. Kau pasti bisa menghadapi mereka. Lagi pula, aku tidak mau merusak tubuh atletis ku ini." Ucap Leon sembari memegangi dadanya menggunakan kedua tangannya.

" Tidak mau!! aku tidak mau menghadapi mereka. Kau memiliki tubuh atletis kan? kalau begitu, kau pasti mempunyai banyak tenaga. Hadapilah mereka jika kau seorang pria." Ucap Kanora sembari memegangi sabuk pengaman karena merasa takut untuk keluar dari mobil.

" Apa?! kau meragukan ku sebagai seorang pria? baiklah aku bukan pria. " Jawan Leon sembari berakting menyelipkan rambut kebelakang telinga. Persis seperti kebiasaan para wanita.

Dasar jerapah gila. Sekarang bertingkah seperti seorang gadis?! baiklah, aku akan memeras dirimu hingga habis. Hehehehe

" Baiklah. Apa yang akan kau berikan jika aku menghadapi mereka semua? " Tanya Kanora yang terlihat semangat sembari menatap Leon.

" Kau?... Kau yakin? " Tanya Leon yang merasa ragu.

" Tentu saja.

" Baiklah. Selama mobil ku tidak dirampok, dan keadaan ku baik-baik saja tanpa lecet sedikitpun, aku akan memperkerjakan mu dan kontraknya kau yang menentukan sendiri. " Jawab Leon bersungguh-sungguh.

Kanora tersenyum dan langsung menyimpan kembali ponselnya setelah merekam ucapan Leon.

"Jangan mengingkari ucapan mu ya?! " Ancam Kanora sembari melepas sabuk pengamannya.

"Te,..tentu saja.

Dia benar-benar mau berkelahi ya? ah!!! aku kenapa aku yang gemetaran? dia tidak akan mati kan?

Kanora keluar dari mobil. Berdiri dihadapan Empat preman yang terlihat sangat garang. Kanora menatap tajam begitu juga para preman.

Leon merasa panik. Antara ingin membantu tapi juga takut akan melukai tubuhnya.

Ah sial! bagaimana ini? kalau dia mati akan merepotkan. apa aku harus menghubungi polisi? ah?!.... iya benar. Polisi.

Leon meraih ponselnya dan menghubungi polisi. Matanya terus mengawasi Kanora.

Tiba-tiba Leon terperangah tak percaya. Kanora dan para preman itu saling memeluk bersamaan. Terlihat wajah bahagia mereka saat saling memeluk. Mereka juga tertawa bersama.

'Hallo bisa saya bantu?' Polisi.

'Hallo?

" Iya.. Salah sambung. " Leon memutuskan sambungan teleponnya.

Dia? kenapa mereka berpelukan begitu? apa mereka takut dengan monster betina itu? wajah preman tadi terlihat seperti haus darah tadi tapi sekarang seperti kucing rumahan yang bertemu majikannya.

Leon mencoba memberanikan diri keluar dari mobil untuk menghampiri mereka.

" Kenapa anda tidak kunjung keluar dari mobil Tuan? " Tanya salah satu preman itu.

" Hah?! anu, Saya sedang menghubungi seorang montir. " Jawab Leon beralasan. Matanya lekat menatap Kanora yang terlihat tak canggung sama sekali bercengkrama dengan para preman.

" Baiklah. Serahkan kunci mobil anda." Perintah preman itu sembari mengulurkan tangannya menunggu Leon menyerahkan kunci mobil.

" Ti,.. tidak perlu. Aku sudah menghubungi montir pribadiku. " Jawab Leon sembari memegang erat kunci mobilnya.

" Apa kau takut mereka akan membawa kabur mobilmu? " Tanya Kanora dengan wajah meledek.

Tentu saja monster betina. Ini edisi terbaru.

" Hahahaha,... tidak. Aku hanya tidak enak harus merepotkan.

Preman yang meminta kunci merasa tidak sabar. Dia merebut paksa kunci mobilnya. Menggeser dengan kasar tubuh Leon agar memiliki ruang untuknya berjalan memasuki mobil. Para preman itu saling membantu untuk memeriksa mobil dan mulai membongkar mesin mobilnyam

Mereka tidak sedang menghancurkan mobilku kan? mana mungkin mereka bisa memperbaiki mobilku. Mobil ini tidak sembarang orang bisa memperbaikinya.

Setelah beberapa saat. Mesin mobil Leon sudah menyala. Leon terperangah tak percaya.

Mereka ini preman jenis apa? mereka lumayan jenius juga. tapi, bagaimana preman ini begitu baik padaku?

" Bos bagaimana hasil kerjaku? " Tanya salah satu preman tersenyum sembari menggaruk tengkuknya menahan malu.

" Hem... hem... lumayan bagus. " Jawab Kanora sembari menyuap ice cream kedalam mulutnya.

Leon terperangah tak percaya.

Bos? dia Bosnya? pantas saja dia seperti monster betina. Dia Bos para preman. Ah!! aku benar-benar sial berurusan dengan dia.

" Bos bagaimana ice cream buatan ku? " Tanya preman yang lain.

" Ini lebih manis dari yang kemarin. Tapi aku lumayan suka. Bagaimana kalau besok kau membuat Cake coklat? " Tanya Kanora yang masih sibuk menikmati ice cream nya.

" Baik Bos. Aku akan membuatnya untukmu. Kalau sudah jadi, akan ku antar ke rumah mu bagaimana? " Tanya preman itu.

" Wuah,... aku setuju. Ide bagus. Kau sangat baik. Aku sayang padamu." Jawan Kanora.

preman membuat cake? preman macam apa mereka ini? kenapa mereka seperti kucing rumahan didepan wanita ini. Kalau preman seperti mereka saja sangat takut dengan wanita ini, kira-kira bagaimana nasibku nanti?

" Bos,. aku dengar kau dipecat ya hari ini? " Tanya preman yang lain.

" Iya. Kabar memalukan itu sudah menyebar luas rupanya. " Gumam Kanora.

" Apa perlu memberikan pelajaran pada mereka Bos? " Tanya preman itu sembari membunyikan jemarinya.

Leon memegangi lutut karena kedua kakinya nampak gemetaran mendengar percakapan Kanora dan para preman itu.

" Tidak perlu. Aku sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Iya kan calon Bos ku? " Tanya Kanora menatap Leon dengan senyum yang dibuat semanis mungkin.

Aku takut melihat senyummu. Aku ingin lari secepat mungkin. Aku tidak ingin bertemu kalian lagi. Tapi, kakiku gemetar ... huhuhuhu ( menangis dalam hati )

" I,.. iya tentu saja. Hahaha... Benar, benar sekali." Jawab Leon terbata-bata.

" Bos, laki-laki ini terlihat seperti guy. " Ujar salah satu preman itu.

Dasar preman bodoh! akan ku robek mulut mu. Menggantung lehermu di Monas dan membiarkan mu mati mengenaskan. Tapi aku hanya berani melakukannya di imajinasi ku saja. Huhuhuhu.....

" Benarkah? " Jawab Kanora sembari mendekat ke wajah Leon dan menatapnya intens.

" Iya. kulitnya sangat putih dan terlihat halus. Tidak ada rambut sedikitpun diwajahnya. Guy banyak yang seperti itu kan? " Ujarnya sembari menunjuk susunan wajah Leon.

Kau yang guy. laki-laki tampan yang memiliki tubuh atletis seperti ini masih suka dengan betina asal kau tahu!

" Cih!! aku hanya bisa melihat tampak brengseknya saja. " Timpal Kanora sembari kembali duduk di samping Leon.

" Tuan, apa kau memiliki kekasih? " Tanya preman itu.

Kurang ajar! pertanyaan macam apa itu? aku memang jomblo. Tapi kau tidak berhak tahu kan?

" Aku,.. aku sebenarnya, baru saja putus dari pacar ku. " Jawab Leon sedikit gugup.

" Pacarmu itu Laki-laki atau perempuan? " Masih saja meragukan Leon.

Aku ingin memukul kepalamu!

" Tentu saja wanita." Entah sudah sepucat apa wajah Leon saat ini. Menahan ngeri juga kesal.

" Apa kau menyukai Bos kami?

.........................

Terpopuler

Comments

Evi Sugianto

Evi Sugianto

Thor, maaf y coba cek Google Translate "guy" artinya sebutan untuk pria/lelaki jenis.
Dan untuk "gay artinya untuk pria/lelaki penyuka sesama atau hom*.cara penyebutannya juga beda maaf y cuma masukan. 🙏
saya suka karya mu Thor. 👍

2024-05-17

1

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

Ngakak anjiirr ...Leon jatuh sudah harga dirimu 🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣

2023-02-08

1

Be17

Be17

next

2021-01-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!