PETUNJUK BERIKUTNYA

Sekali lagi, John tiba di kantor polisi kota Phantom. Ia langsung bergegas masuk tanpa basa basi. Para polisi yang ada di sana terkejut melihatnya tapi tak berani untuk menghentikan John. Mereka takut di amuk lagi oleh orang terkaya di kota Phantom.

John segera melangkah menuju ruang pemeriksaan yang terletak di belakang bangunan. Tanpa mengetuk, ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam. Di dalam, ia melihat Max yang telah menunggunya dari tadi.

" Kau datang juga, Mr. Lock ! " John langsung duduk dan berterus terang.

" Lakukan pemeriksaan ini dengan cepat ! Aku tidak ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi disini. " John melihat kepada jam tangannya. Masih pukul sebelas. Itu cukup untuknya bisa melakukan penyelidikan hari ini.

" Baiklah. " Max dengan santai membuka lembaran berkas itu. " Kami menemukan sebuah fakta bahwa kau juga terlibat pada kasus hilangnya Nathan Harper yang dinyatakan sebagai kasus bunuh diri. Di dalam arsip ini ternyata kami menemukan bahwa kau memiliki penyakit kejiwaan yang membuat kau berurusan dengan psikiater. Apakah itu benar ? " Max menyeringai lebar. Ia yakin bahwa kali ini John tak akan mengelak.

Benar saja ! John langsung tertegun mendengarnya. " Bagaimana dia tahu ? Ah, tentu saja dia menanyai semuanya kecuali satu orang.. " John memutar otak mencari ide agar dirinya tidak terjebak dalam situasi rumit ini.

" Baiklah. Itu benar. Tapi, psikiater ku telah menyatakan bahwa aku sudah sembuh. Semua orang pasti memiliki penyakit itu. Adalah hal yang wajar jika penyakit seperti itu muncul. Stress bisa menjadi pemicunya. " Jawaban dari John sukses memukul balik Max yang mencoba menjebaknya.

Max agak terkejut tapi juga sudah menduga bahwa John akan memberi jawaban yang cerdik. Jadi, ia siap untuk menunjukkan barang bukti yang akan membuatnya terkejut.

" Baiklah. Tapi, kami menemukan sebuah barang bukti saat pembunuhan berlangsung. Ini masih menjadi teka teki bagi kami. " Max merogoh laci meja dan mengambil sebuah kantong plastik berisi pistol biru yang belum pernah dilihat oleh John.

" Ini adalah pistol bius. Peluru yang mematikan. Kami tidak menemukan peluru bius tapi, hanya peluru biasa yang sekali tembak bisa membunuh orang. Bagaimana kau menjelaskan ini, Mr. Lock ? " Max mendorong perlahan kantong plastik itu menuju John.

John bingung akan menjawab apa. Ia sendiri tak tahu dengan pistol bius ini. Ia yakin bahwa pistol ini adalah sebuah jebakan dari Max.

" Aku tidak tahu sama sekali dengan ini semua. Sumpah ! " John mengangkat tangannya tanda bahwa ia bersungguh-sungguh tak tahu apapun tentang pistol itu.

" Baiklah. Bagaimana jika kita periksa saja sidik jari yang ada di pistol ini ? Kau bisa menunggu, Mr. Lock ? " John menggeleng. Ia tak bisa menunggu lagi. Selain merasa tidak nyaman di kantor polisi, waktu penyelidikannya tinggal beberapa saat lagi. Ia melihat jam yang sudah masuk tengah hari.

" Tak bisa. Aku ada urusan. Mungkin kau bisa mengirimnya buktinya padaku lain waktu. " Max mengelus ngelus dagunya. Ia paham bahwa John akan melakukan sesuatu yang rahasia.

" Baiklah. Sampai nanti, Mr. Lock. Aneh sekali, kau sangat ramah hari ini. " John tak menjawab. Ia langsung pergi dari ruang pemeriksaan.

Sementara Max masih penasaran dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh John.

" Tentu saja ada sebuah rahasia. Aku bisa melihat itu, Mr. Lock...."

***

John bergegas pergi dari kantor polisi kota Phantom. Ia langsung memanggil taksi untuk mengantarnya pulang. Di dalam mobil, supir taksi itu langsung mengenali wajah John sebagai orang terkaya di kota.

" Mr. Lock ! Anda kah itu ? " John menganggukkan kepalanya.

" Betul. " Supir itu itu senangnya bukan main. Diam diam, dia menaikkan tarif harga taksi itu. Ia tahu bahwa sebagai orang terkaya, John adalah orang yang mempunyai uang sangat banyak.

Tapi, mata John amat awas. Ia tahu bahwa supir taksi itu berbuat curang dengan menaikkan argo taksinya. Ia langsung menegur supir itu.

" Ah, sepertinya anda berbuat curang, supir taksi. Menaikkan tarif, ya ? Hal yang kuno bagi orang terkaya di kota. " Supir taksi itu terkejut. Spontan ia langsung menginjak rem untuk memberhentikan taksinya.

" Maafkan saya, Mr. Lock ! Saya tidak bermaksud sengaja. Hanya saja, istri dan anak saya sedang susah. Saya hanya mencoba untuk mencari uang untuk mereka. " Supir taksi itu berusaha mendapat simpati dari John. Ia yakin usahanya ini akan berhasil, setelah seorang anak penjual koran juga mendapatkan hasil yang sama.

" Hmm... Tapi, istri dan anakmu tak akan senang jika uang yang kau peroleh adalah uang haram. Lebih baik kau cari uang yang benar. Aku berhenti saja. " John membuka pintu mobil dan segera keluar dari taksi itu. Sang supir terkejut dan memohon agar John tidak keluar dari taksinya.

" Mr. Lock ! Mr. Lock ! Anda tidak boleh keluar ! " John paham dengan sifat supir taksi ini. Maka dari itu, ia segera merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah cek.

" Ini dua ratus dolar untukmu. Jangan pernah kau lakukan lagi perbuatanmu tadi ! " Supir taksi itu tersenyum lebar menerima cek itu. Ia langsung masuk ke dalam taksi dan tancap gas meninggalkan John. Bahkan untuk ucapan terimakasih juga tidak.

" Dasar lintah ! " John geram sekali melihat penjilat seperti itu. Sambil berjalan kaki, ia berjalan menuju kantor detektif nya yang tak jauh dari tempat nya berada.

***

John kelelahan sekali hingga ia tertidur di kantornya. Saat ia terbangun, jam sudah menunjukkan pukul 22:45. John menepuk jidatnya saat melihat bahwa dirinya bangun di larut malam.

Sambil membereskan peralatannya, ia segera bergegas untuk kembali ke rumahnya. Dalam perjalanan pulang, kota sudah amat sepi. Hanya ada lampu jalan yang menerangi. Tak ada kendaraan yang melintas di jalanan.

Jika ada kendaraan yang melintas, setidaknya ia bisa menumpang. Tak akan ada yang menolak seorang kaya yang menumpang. Tapi, sepanjang ia berjalan tak ada yang melintas. Saat ia akan berjalan melewati jembatan Klock yang menghubungkan timur dan barat kota, ia melihat seseorang berjubah putih berdiri jauh di depannya.

Walaupun berdiri jauh, orang berjubah itu menatap pada John. John segera waspada pada orang berjubah itu. Ia yakin bahwa itu bukan kebetulan biasa orang itu menatapnya. Lagipula untuk apa di malam hari, orang berpakaian dan berjubah hitam. Sangat tidak wajar.

John terus berjalan tanpa rasa takut. Ia yakin bahwa pisau yang tersembunyi di tangan kirinya pasti akan membunuh orang itu. Tapi, ada satu yang menjadi kekhawatirannya. Ia tak bisa melihat darah. Itu adalah trauma berat yang di alaminya.

Orang berjubah itu semakin dekat bahkan berlari mendekati John. John segera bersiap dengan pisaunya akan melawan orang itu. Tapi, ternyata sebelum ia menusuk, orang itu sudah jatuh tergeletak tepat di bawah kaki John.

Dari punggungnya, mengalir darah kencang sekali. John tak kuat untuk menahan rasa mualnya.

" Hoek... ! Hoek... ! " Ia memuntahkan semua zat asam dari dalam lambung. Rasa mualnya memang menjadi akibat dari trauma yang dialaminya.

" A...h.. ! Siapa yang menembaknya ? Tak ada suara tembakan yang ku dengar. " John berusaha mencari cari siapa yang berada di sekitar lokasi itu.Tapi, tak ada siapapun yang ada di sana selain orang berjubah ini dan dia.

John melihat lagi punggung orang itu yang masih mengeluarkan darah. Ia kembali muntah saat melihatnya.

" Hoek... ! Hoek... ! A...aku harus .. pergi dari sini.. ! " John tanpa sadar menjatuhkan pisaunya. Ia segera berlari pergi dari sana.

Tanpa di sadari, tiba tiba seorang bertopeng scream mendekati orang berjubah itu. Ia melihat pisau yang dijatuhkan oleh John. Di ambilnya pisau itu.

" Hehe.... Tentu saja, John. " Orang bertopeng scream itu menusukkan pisau yang diambilnya secara perlahan ke leher orang berjubah itu.

" Crak.. ! Crak... ! " Bertambah banyak darah yang mengalir dari tubuh orang berjubah itu. Sementara itu tawa menggema dari pria bertopeng scream itu.

" Hahahahahaha... ! "

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!