" Yayank Gilang... Yayank Gilang... " Berlari hendak memeluk pria yang sedang dihadapannya.
" Berhenti disitu! " Tolaknya dengan tangan kanannya dengan mata menghadap lantai.
" Ini ini kwetiau yang Rosa bilang tadi. " Membuka kotak bekalnya.
" Ya sudah.. Cepetan makan! Timbang keduluan setan tu mie dibiarkan begitu aja. "
" Maunya makan bareng yayank Gilang.. Yayank Gilang mau kan temani Rosa habiskan sekotak kwetiau ini bareng Rosa? "
" Kamu makan sendiri aja, gue lagi kepingin makan gorengan. Udah ya... Gue mau keluar dulu. "
" Yah... Yayank Gilang yank... " Gilang berlalu begitu saja menuju kantin.
Kemudian Risa datang lagi. " Ada apa? Ditolak lagi? Lu kenapa nggak nyerah aja sih... Dari jaman monyet sampai sekarang jaman beruk nggak ada tanda-tanda perubahan tentang hubungan kalian? " Ujar kembaran Rosa.
" Lo... Gue aduin ayah, kalau lo sering absen dari kelas. "
" Cih! Beraninya laporan udah kaya pak Tono tahu nggak kamu itu. " Pergi meninggalkan Rosa sendiri.
' Semangat Rosa, kak Gilang hanya milik Lo seorang. Nggak ada yang bisa memiliki dia, kecuali kamu. " Gumam Rosa.
Sedangkan Gilang nyerocos gak jelas menuju kantin. " Dasar cewek!! Nggak ada nyerah nyerah, udah di tolak berkali-kali tetap aja ngintil. "
" Ghit... Ghit.. Ghit ... "
" He'eh... Ada apa Lulu Ajeng Pratiwi... "
" Itu bukannya kakak Lo ya Ghit? "
" Mana-mana... "
" Itu.. Yang tendangin batu batu... "
" Eh iya, betul kak Gilang. "
" Kira-kira ada apa ya? Sepertinya suasana hati kak Gilang seperti porak-poranda? "
" Hilih... Palingan juga gara-gara si bibir lancip? Ooops!!! "
" Bibir lancip? Maksud lu penyanyinya lagu ' ku menangis ' itu? "
" Bukanlah! Rosa yang itukan dobel 's' sedangkan yang ini... "
" Sedangkan yang ini kenapa Ghit? Menurutku bagus bah namanya... "
" Iya, namanya aja yang bagus! Orangnya belum tentu. "
" Rosa masih ngejar kak Gilang lo lagi ya? Mangkanya lo seperti jengkel banget sama Rosa? "
" Entahlah... Nggak ada kapok kapoknya tuh cewek! Padahal nb
" Lu kenapa kak? " Tanya Ghita saat hendak pergi ke kelasnya lagi.
" Gue... Ah! Jangan pura-pura nggak tahu lo dek! Ini semua salahmu! "
" Salahku?? "
" Huftt!! Sudahlah... Kalian berdua balik kekelas aja sana, kakak mau makan dulu. "
" Oke! "
" Mari lu, kita kekelas aja. "
Waktu pulang sekolah pun tiba-tiba ia menabrak seseorang dari belakang. Biasanya Ghita selalu nebeng Lulu ketika jam sekolah usai, karena Gilang tidak bisa seenaknya pulang sebelum menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai ketua OSIS.
' Ckiiittt... ' brakk...
Tabrakan tak terelakkan, motor kepunyaan Lulu tidak terlalu rusak. Tetapi, sebuah mobil sport yang mungkin harganya selangit ketimbang scooter yang dikenakan Lulu untuk berangkat kesekolah sehari-hari. " Waduh Ghit, kayanya kita bakal kena masalah deh.. "
" Udah... Tenang aja, biar gue yang hadapin. "
Sesosok lelaki yang tinggi, tampan memakai seragam yang sama dengan yang digunakan Lulu dan Ghita itu keluar dari mobil. " Kalian! "
" Waaaa.... " Lulu melongo melihat pria yang sangat tampan.
" Iya? Kami minta maaf, kamu emang salah. Berapa total ganti ruginya? Dan tolong catat nomer rekeningnya sekalian. Nanti aku transfer kepadamu. "
" Cih!! Uangku masih sangat banyak! Buat apa aku harus meminta uang dari rakyat jelita kaya kalian! "
" Oke?? Lulu, ayo ku temani memperbaiki motormu dulu yuk... Sepertinya... Orang yang ada dihadapan kita tidak membutuhkan bantuan eh maksudku sumbangan ganti ruginya. " Memberikan tangannya kesamping, berharap Lulu akan meraih tangannya dan mereka langsung pergi.
Tapi tidak, Lulu masih saja terpesona dengan kharismatik yang dimiliki pria yang berada dihadapannya.
" Waaaaa... "
" Ayo ikut aku! Jangan pandang-in cowok sok banyak duit kaya dia. "
" Tapi Ghit, sayang Ghit... Tuh cowok beneran ganteng... Persis artis Ghit!!! "
" Stop bullshit! Ayo kita perbaiki dulu, dari pada aku nanti kena marah pak Dhani! "
" Tapi... "
" Tunggu!! "
" Huffttt!! Ada apa lagi? " Abian menyetop Ghita dan juga Lulu saat hendak menjalankan motor nya.
" Mana KTP mu! "
" KTP ya? Bentar bentar... Ooops... Kayanya aku lupa bawa deh... Udahlah... Kamu itu sekolah di SMA terpadu kan? Kelas 1 kan? "
" Iya, kalau gue kelas satu kenapa? "
" Kamu lihat ini? " Menunjukkan angka Romawi yang terdapat di lengan bajunya.
" Kamu dari SMA terpadu juga? "
" Yapz... Sudah ya, jadi nggak usah cemas atau gimana kalau kamu udah selesai memperbaiki mobil kamu itu, jangan lupa tunjukkan nota nya. Nanti datanglah ke kelasku. Tanya saja Ghita Zahra Al Farizi, semua orang pada tahu kok. Udah ya gue cabut dulu... Bye bye.. "
...Ghita Zahra Al Farizi & Lulu Ajeng Pratiwi....
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Tap tap tap... " Ghita sayang... Habis dari mana, kok tumben tidak seperti biasanya? "
" Loh.. Ummi, ummi sejak kapan ada disini? "
" Sejak Ambu menelpon Ummi, menanyakan apa kamu pergi ke rumah Alab? "
" Tapi, nyatanya kamu tidak disana? " Tambah Gilang.
" Iya nak, kamu darimana saja? Biasanya Gilang yang sering pulang telat.. Tapi ini.... Gilang sudah sampai rumah terlebih dahulu. " Interogasi datang dari Sholeh.
" Maaf Abah. maaf Ambu.... Maaf ya kak, sudah membuat kalian jadi khawatir... Ghita tadi ada sedikit masalah, tapi seorang masalah itu udah Ghita selesaikan. "
" Jangan minta maaf pada kami dek!... Minta maaflah sama Ambu. "
" Iya, sayang. Minta maaflah pada Ambu mu, dan jelaskan kenapa kamu sampai telat pulang dan membuat semua orang jadi khawatir. "
" Baik, Ummi. "
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Ceklek... " Assalamu'alaikum... "
" Wa'alaikumsalam... Hiks hiks hiks... " Menoleh.
" Sayang... Kamu kapan datang nak... Hiks hiks... "
" Ambu... Sudah ya Ambu... Jangan nangis lagi, maafkan Ghita ya bu? Ghita tadi habis... "
" Habis apa sayang? Katakan nak... "
Ghita berbalik arah, kemudian menutup pintu kamar sang Ambu. Kemudian ia duduk kembali di tempatnya semula. " Ambu... Sebelumnya Ghita boleh minta uang? "
" Kamu ngomong apa nak? Jangan bicara seperti itu... Sebentar, kamu butuh berapa? Satu juta? Lima juta? " Mengambil ponselnya Ongen mengetik nominal yang akan disebutkan Ghita nanti.
" Bukan segitu bu... Sepertinya ini lebih dari pada itu bu. Ini mungkin ratusan atau bahkan miliaran... Ntahlah Ghita juga tidak paham. "
" Apa? Untuk apa uang sebanyak itu sayang... Sebnatrs sebentar... Kamu tidak lagi sedang di tuduh mencuri kan? Sehingga kamu harus ganti rugi. "
" Nggak Ambu.. Tadi... Pada saat perjalanan pulang... Ghita tak sengaja menabrak seseorang... " Menundukkan kepalanya, menyadari kesalahan yang telah ia perbuat.
" Apa!! Nabrak! " Dengan keras.
" Stttss... Ambu, jangan keras-keras... Nanti Abah tahu, dan Ghita takut di marah oleh Abah. "
" Jadi. bagaimana... Kamu tidak menabrak orang itu sampai meninggalkan? "
" Ish! Ambu ini bah... Mana ada sampai meninggal Ambu, cuma itu... "
" Cuma itu apa? Cepat katakan sama Ambu, biar pak de mu yang akan membereskan semua ini... "
" Itu bu... Mobilnya penyok bu... " Menggaruk belakang telinganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Bang Regar
pemandangan yang cerah 😂😂😂😂
2021-05-11
0
Neng Diah
mantap mba
2021-04-25
0
zien
aku kembali hadir disini 👍😘
mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘🥰
2021-03-08
1