**Jangan lupa untuk Like, vote, serta komentar, dan 5 rate. Maaf. kali ini lebih banyak ayat-ayatnya.
Selamat Membaca 😉**,
" Kalian hati-hati ya.. Kak, Ambu titip adek kamu ya? Jangan lepaskan pandanganmu dari adikmu ini. "
" Siap-siap, Ambu. " Memakai helm miliknya.
" Dek, pengangan sama kakak kamu yang kencang ntr kamu jatuh lagi. " ( Biasa parno nya seorang ibu kepada anaknya. )
" Iya, iya Ambu ku sayang... Tenang aja, siap disamping Ghita 24jam. "
" Abah, Ambu. kami berangkat dahulu, assalamu'alaikum. "
" Wa'alaikumsalam. "
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
" Kakak... Hati-hati didepan ada polisi tidur. " Peringat Ghita.
" Apa sih Ghit? Kamu ini ada-ada aja, mana ada polisi tidur dijalan?? "
" Hadeh... Mangkanya kakak itu jangan tahunya nyontek aja! Giliran Ghita ngomong begini aja kakak g.a.p.a.m! "
" Ye... Emang apa hubungannya polisi tidur dengan nyontek? "
" Udah ah... Pokoknya hati-hati kalau nanti,- "
Dugghh... " Tuh kan kakak... Ghita kan sudah peringatan kakak... Didepan ada polisi tidur. "
" Halah... Kamu ini mah lebai banget! Masa cuma gara-gara ke jedot aja sama-sama helm saja menjerit. "
" Mana ada sama-sama helm!! Ini itu kena dahinya Ghita tahu kak! "
Ckiiittt. " Loh... Kok bisa? " Memalingkan wajahnya kebelakang melihat keadaan sang adik.
" Ya bisalah kak! "
Dilihatnya dahi sang adik nampak sedikit memerah akibat benturan yang di terimanya. Namun, bukannya menenangkan sang adik. Hilang malah mengeluarkan ide jahilnya kepada sang adik.
" Haduh dek... Nanti kalau kakak dimarah Ambu gimana ini? "
" Kenapa kak? Merah banget ya? "
" Iya, merah banget... Sepertinya akan mengeluarkan darah. "
" Apa kak? Seriusan... " Tap turun dari motor lalu melihat sendiri, agar yang dibilang kakaknya bisa dipercaya.
" Kakak ih... Nyebelin! Orang cuma merah begini aja kok, kenapa kakak pakai bilang mau berdarah segala sih? "
" Hahahaha... Udah, buruan naik. Jangan di ambil hati, ntr kita bakal tambah telat lagi. "
" Huh! Biarin aja kita telat! Toh kita di hukumnya barengan bukan aku sendirian. "
" Ye... Mana bisa ketua OSIS di hukum, yang ada orang yang akan hukum kamu. Hahahaha... "
" His... Ya udah, buruan berangkat. Mentang-mentang ketua OSIS bangga, karena bisa hukum orang. "
" Ya jelas dong... Asal, kesalahannya jelas dan terbukti. Udah, nggak usah cemberut. Buruan naik, katanya mau sampai sekolah dengan cepat. "
" Heh... Apa kakak nggak tahu? Rasanya pakai rok yang super panjang ini? "
" Nggak? "
Ghita langsung naik keatas motor yang dikendarai Gilang. Motor itu menuju sebuah sekolah SMA.
Perkenalkan nama pria yang suka jahil kebangetan sana adiknya, Muhammad Gilang Wiratama, umurnya 18 tahun. Ia sedang menduduki bangku kelas 12 MIPA di SMA terpadu. Ia memiliki saudari kembar yang bernama, Ghita Zahra Al Farizi. Umur, jangan ditanya? Mereka berdua kembar.
Mereka terlahir dari seorang Ambu yang bernama Aisyah Zahrani dan juga Abah Muhammad Sholeh Al Farizi. Terlahir dari keluarga yang kaya dan juga keluarga yang sangat kental dengan ilmu agamanya.
( prov author : Yang penasaran bisa baca di ustadz Sholehku. )
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Tettt tettt tettt
Ngek... Bunyi pagar sekolah telah berjalan mendekati pasangannya. Brum Brum Brum Blap... Ghita lompat dari motor. " Pak pak pak... Stop stop stop... Jangan di tutup pak? "
" Waduh... Saya hanya jalanin tugas nak? "
" Tolonglah pak... Please, please... Jangan ditutup ya? "
" Nggak bisa? Saya hanya menjalankan perintah. "
" Ayolah pak, tolong kerjasamanya? " Membuka tas milik Ghita.
Mengeluarkan kotak makan pink lalu memberikannya kepada satpam. " Ayolah pak, biarkan kami masuk? Kalau nggak Abah dan Ambu saya akan marah nanti. "
" Ini apa! Maksud kamu saya mudah di sogok gitu? " Bentak satpam kepada dua anak kembar yang sedang berada di hadapannya.
" He'eh! Bu...bukan pak? "
" Kakak sih! Kenapa pakai cara itu sih? Bakal kena hukuman tambahan kita ini. " Bisik adiknya.
" Stttsss... Tenang aja, kakak yakin cara ini berhasil. " Balas bisik kepada sang adik.
" Kebetulan saya memang belum makan, makasih ya? Atas sogokan nya? Jadi, uang saya bisa di tabung buat lahiran anak saya nanti deh. "
" Ettt... Jangan senang dulu pak satpam? " Ujar Gilang sembari menarik ulurkan kotak yang ia pegang.
' Astagah... Apa yang akan kakak lakukan? Bukannya langsung masuk saja. ' Batin Ghita yang khawatir tindakan yang akan kakaknya itu lakukan.
" Saya sudah lapar ini? Mau disuruh apalagi? "
" Buka dulu pintunya dong pak? Masa kamu nggak dibiarkan masuk dan malah lontang lanting disini? " Menoleh kanan kiri.
" Ya sudah, kalian boleh masuk. Tapi. bawa sini dulu bekalnya. "
" Nggak bisa pak, tunggu saya parkir-in motor saya dulu. "
" Nggak bisa gitu dong, nasi kotaknya serahin dulu. "
" Enak saja, udah yuk Ghit. Kita masuk dulu aja. "
Gilang dan Ghita begitu saja melewati sang satpam.
🐝🐝🐝🐝🐝
Dirumah Wiratama.
" Ayah ayah... "
" Hem? " Menoleh kepada anak kecil yang berusia 8 tahun.
" Lihat deh, barbie ini cantik sekali? " Tunjuk nya kepada sebuah layar keypad yang dia punya.
" Lalu, kenapa? Bukannya barbie milik Adelia sudah banyak ya? " Tanya seorang kakak perempuan yang sedang menyantap roti lapis miliknya.
" Ssstss... Kakak... Kalau makan nggak boleh sambil bicara? Nanti itu rotinya melompat-lompat kaya kodok,
emang kakak mau rotinya jadi mubasir? " Goda sang mamah.
" Mamah yang benar aja? Masa roti lapis seenak dan selezat ini disamakan dengan kodok. "
" Sayang.. Maksud mamah kamu itu, adalah kamu makannya biar perlahan dan tidak mengecap seperti tadi. Kesannya biar sopan dan enak saja dilihat. Kamu tahu sapi? "
" Ya tahu lah yah? Ayah sama mamah nggak nyambung... Masa lagu bahas Barbie merembet kemana-mana. "
" Nah, sapi itu kamu tahu tidak cara makannya seperti apa? "
" Ya... Makan ya makan aja lah yah? Namanya juga hewan, pikirannya pasti makan tidur keluar... Makan, tidur, keluar. "
" Benar. Kalau yang itu kamu memang benar sekali. Tapi, yang ayah tanya kan bukanlah seperti itu? Yang ayah tanyakan itu, cara makan dari sapinya sendiri. "
Nyap nyap nyap.
" Cara makan hewan yang bernama sapi itu ya persis seperti? "
" Persis seperti apa yah? Apakah seperti Barbie pink ku? "
" Tidak sayang? Cara makan hewan ternak sapi itu pasti selalu mengecap. Ya... Seperti kakak kamu ini, masa sudah besar dan udah hendak SMA. Kamu masih saja kalau soal namanya makan pasti selalu mengecap seperti sapi yang sedang makan rumput di kandangnya.
" Uhuk uhuk uhuk apa yah? Berarti cara makan Rossi salah dong yah? Kenapa ayah tidak ngomong dari dulu sama Rossi aja sih? "
" Kamu sendiri saja acuh nak, bagaimana bisa Ayah menjelaskan semua kepadamu? "
" Hehehehe... Maaf ayah ibu. "
" Iya, sama-sama. "
" Papah, mamah. Rossi berangkat dulu ya? " Ujar Rossi yang sangat malu mendengar penjelasan sang ayah.
" Tunggu, nggak mau ikut ayah saja nak? "
" Nggak yah? Rossi mau pakai mobil kado pemberian dari kakek aja. "
" Ya sudah, hati-hati ya? Bilang sama pak sopirnya pelan-pelan kalau sedang mengemudi jangan sambil merokok. "
" Siap ayah. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Neng Diah
like
2021-04-25
1
zien
semangat terus 💪😘
semoga sukses selalu 👍😘
mampir juga dinovelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘
mari kita saling mendukung karya kita 👍😘
2021-03-08
0
Ismi Kawai
im hereee...
2021-01-23
0