Like komentar dan juga vote... Aku tunggu ya?
Selamat membaca 🙆,
" Mommy daddy, buruan. Nanti Syaqilla bisa telat tahu. "
" Sabarlah, cucuku. Sebentar lagi daddy dan mommy mu pasti turun kok. "
" Nggak bisa gitu nek, daddy sama mommy sering terlambat. Dan Syaqilla yang harus ikut-ikutan terlambat. "
" Mungkin, mereka sedang menyiapkan adik baru untukmu nak? "
" Apa? Adik? No nenek, Syaqilla hanya ingin menjadi nomer 1 Dimata Daddy sama mommy. Nggak boleh ada yang lain, titik. "
" Tapi, bagaimana kalau nenek yang menginginkan? "
" Oh ayolah nek... Nenek tahu sendiri, kalau Syaqilla paling tidak bisa menolak keinginan nenek. "
" Ayolah nek, please! Jangan meminta cucu lagi, biarkan Syaqilla yang menjadi pertama dan terakhir sebagai cucu nenek. " Ujar Syaqilla sekali lagi meminta sang nenek agar menyuruh mommy dan Daddy nya tidak membuat adik baru untuknya. Yang menurut Syaqilla, mempunyai adik itu sangatlah ribet.
" Sayang... Denger deh sayang... Nenek ini sudah tua, nenek ingin sebelum nenek meninggal. Nenek menghiasi rumah ini dengan tawa dan nyaringnya tawa seorang cucu. Kamu tahu kenapa? "
" Tidak tahu nek? "
" Karena, nenek mu ini dahulunya tidak bisa mengandung untuk yang ke tiga kalinya karena usia nenek sudah cukup tua setelah kepergian bibi mu. "
" Oh, jadi sebab itu nenek ingin daddy dan mommy membuat adik untukku. "
Sang nenek hanya bisa mengangguk. " Tapi nek, please jangan ijinkan mommy dan daddy buat adik untukku. Syaqilla janji deh, nanti jika Syaqilla sudah dewasa dan sudah layak untuk menikah. Maka Syaqilla akan memberi nenek cicit yang sangat banyak, bagaimana? "
" Lalu, jika sudah begitu? Kalau nenek mu ini tidak diberi umur panjang bagaimana? "
" Yah nenek... Jangan berkata seperti itu... Syaqilla yakin, umur nenek akan panjang sampai Syaqilla mempunyai anak sendiri. "
Tap tap tap
" Kamu sudah siap nikah kak? " Tanya seseorang dibalik tangga.
" Dad...daddy... See..sejak kapan daddy disitu? "
" Sejak kamu dan nenek berbicara soal anak dan apa tadi mom? Cicit ya kalau tidak salah dengar? "
" Yes, dad. Cicit, are you sure want to get married now? " Translate : ( Emangnya kamu yakin, ingin menikah sekarang? " ) Tanya Shafiah.
" Yes mom. Kenapa tidak? "
" Sudah jangan membahas itu lagi, belum saat nya kamu membicarakan itu. "
Perkenalkan namaku Syaqilla, umurku 14 tahun. Aku adalah anak tunggal dari pasangan orang tua yang bernama Shafiah Al Mahri dan juga Fahri Akhamudin. ( Prov author : Maaf kalau salah namanya... Author lupa namanya 😭 )
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Pagi hari seorang Zaynab yang telah sah menjadi istri seorang ustadz Azzam. " Bunda sedang masak apa? " Seru Azzam.
Karena reflek? Telur mata sapi yang tengah berada di spatula nya terangkat hingga mengenai kopiah yang sedang Azzam kena kan kemudian dirinya terjatuh karena percikan minyak dari menggoreng telur tadi. " Eh... Astagfirullah'allazim... " Zaynab sudah memejamkan matanya.
Bruggghhh...
' Kok nggak sakit ya? Apa jangan-jangan ada wiwigumbel nya lagi dirumah? ' Batin Zaynab yang masih memejamkan matanya.
" Bunda sama ayah sedang ngapain disitu? " Tanya Angga.
" Eh... Ah... Itu.. Bunda kepleset gara-gara ayah mu datang nggak ucap salam. " Jujur Zaynab yang pada saat itu ia tersadar kemudian dia bangkit merapikan kerudung yang ia kenakan.
" Oh... Bunda, ayah. Angga berangkat dulu ya? Sepertinya sudah telat ini? "
" Iya nak, hati-hati ya dijalannya? Ingat kata bunda, jangan Meleng saat berkendara. "
" Siap bun. Ayah bunda Angga berangkat dulu, assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. "
" Wa'alaikumsalam wr.wb. "
Angga pergi menuju kesekolah nya. Zaynab dan juga Azzam saling berangkulan. " Tidak terasa ya? Anak kita sudah besar aja... " Sambil mengedipkan mata kepada sang istri.
" Apa maksudnya? dengan kedipan mata ayah itu... "
" Hehehehe... Sudah waktunya membuat adik buat Angga bun, nggak ada maksud yang lain kok. "
" Ayah... Bukannya tiap hari kita sudah usaha ya? Tapi, kitanya aja belum di percayai untuk mempunyai anak lagi. " Sendu Zaynab menatap lantai rumahnya.
" Nah itu bun... "
" Itu apa? " Menoleh kehadapan Azzam dengan muka datar disertai 😕 bingung.
" Usahanya harus lebih kita giatkan. "
" Nggak ada ya yah! Udah, ayah lebih baik pergi ke majelis taklim lagi sana? "
" Bunda beneran ni, nggak mau? "
" Nggak yah, lebih baik bunda masak aja. "
" Tapi, ayah sedang nggak ada mata pelajaran di pesantren bun? Jadi, ayah dirumah aja. "
" Oh oke, kalau begitu... Gimana kalau ayah bantu bunda iris daun bawang dan teman-temannya buat bikin bakwan. "
" Boleh bun, dengan senang hati. Suami plus plus mu ini siap siaga kalau sedang dibutuhkan. "
" Oke deh. "
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
SMA terpadu.
" Eh kak, sepertinya ada seseorang deh di dekat tiang bendera? "
" Eh, iya ya? Siapa kira-kira... "
" Nggak tahu kak? "
Ghita dan Gilang malah asik tanya jawab di belakang tanpa mengedarkan penjelasan sang guru. " Ghita dan Gilang? "
" I..iya bu. " Jawab mereka berdua dengan gugup.
" Kalian sedang lihat apa? Sampai-sampai fokus mata kalian tidak pada mata pelajaran yang saya bawakan? "
" Eh... Boleh saya jujur bu? " Tanya Ghita.
" Boleh, justru sikap jujur yang patut di contoh. "
" Maaf ya bu? Pertanyaan saya diluar mata pelajaran, itu siapa yang sedang di jemur di bawah terik-teriknya matahari? "
" Itu? " Tunjuk sang guru pada satu siswa yang sedang hormat kehadapan tiang bendera.
Ghita hanya mengangguk. " Dia Abian, anak kelas 11 yang telat masuk. Jadi dia dihukum. "
Deghh... ' *Waduh... Aku kan juga terlambat tadi? Gak apa-apa kali ya kalau aku nggak jujur sekali aja*. ' Batin Ghita.
' Wah... Gawat... Semoga Ghita nggak keceplosan... Biar kulit putihku ini nggak jadi hitam kaya arang. ' Batin Gilang.
" Ghita? Pertanyaan kamu sudah saya jawab, silahkan kamu fokuskan pandangan kamu ke papan tulis. "
" Baik bu. "
" Gilang? "
" Eh, iya saya bu? "
" Kamu juga! Fokuskan pandangan kamu ke papan tulis. "
" Eh... Iya bu, iya. "
Mereka pun belajar kembali. Setelah 30 menit waktu belajar pun telah usai. Ghita mencari-cari sebuah botol minum miliknya. " Dek, kamu sedang nyari apa sih? Dari tadi krak krek mulu? "
" Ini kak, botol minum Ghita dimana ya? "
" Botol minum? "
" Iya, botol minum... Kakak ada lihat nggak? "
" Yang ini maksud kamu? " Tunjuk nya pada sebuah botol yang sedang di berada ditangannya.
" Nah, ini. Loh.. Kok tinggal separo? "
" Hehhehee.. Udah kakak minum barusan. "
" Ish... Kenapa nggak ngomong sama Ghita dulu sih! "
" Hais... Masa minum di botol adek sendiri pakai minta ijin segala sih? "
" Tapi, kan kak? Kata Ambu kan... "
" Yayank Gilang? " Suara seseorang datang dengan sedikit dibuat-buat.
Gilang dan Ghita menoleh. ' Cie... Ada cewek gatal datang... Kak... Adek keluar duluan ya? ' bisik sang adik ke telinga Gilang.
Gilang hanya memberi tatapan tajam. Yang mengisyaratkan.... ' Dek... Jangan kabur kamu... Tolong bantu kakak... Dek... ' Batin Gilang.
Si ulet keket berjalan dengan lenggak-lenggok serta pakaian ketat yang ia kenakan. Ghita mendatangi Rosa yang sedang berada didekat pintu masuk kelas. " Eh ada Rosa? Mau nemuin kakak ya? "
" Iya, aku mau nemuin yayank Gilang? "
" Oh... Ya sudah, kakak ku sedang duduk santai di meja tuh. Mending kamu samperin aja langsung, aku masih ada urusan... Aku pergi dulu, bye Rosa? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Neng Diah
jempol mendarat
2021-04-25
0
Ahmad
👍👍
2021-03-07
0
Susi Ana
jempol hadir, mampir ya
2021-01-19
0