Hari yang telah disepakati pun tiba. Hari dimana Fadila dan dosennya akan melangsungkan akad nikah dan resepsi pernikahan. Pernikahan Farhan dan Fadila diketahui oleh semua Staf Kampus. Bahkan hampir semua Mahasiswa tahu kabar bahagia itu. Baik dari mahasiswa Fakultas Pertanian, Teknik, Keperawatan, Agama, Sospol dan beberapa Fakultas lainnya.
"Saudara Farhan Aqmora Ahman bin Sudirman Ahman saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putriku Fadila Annisa Zakri binti Zakri dengan mas kawin seperangkat alat shalat, perhiasan emas lima puluh gram dengan uang seratus juta rupiah dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya Fadila Annisa Zakri binti Zakri dengan mas kawinnya tersebut dibayar tunai" jawab Farhan dalam satu helaan napas.
"Bagaimana saksi, sah?"
"SAAH..."
Setelah akad nikah, salah seorang tetua yang duduk di samping Aziz membaca doa setelah akad. Setelah membaca doa, mereka masuk kesesi acara selanjutnya, yaitu tanda tangan buku nikah. Kemudian serah terima mahar. Farhan menyerahkan maskawin berupa seperangkat alat shalat, emas dan uang. Lalu masuk ke acara selanjutnya, tukar cincin.
Farhan mengukir senyum saat hendak menamatkan cincin kawin di jari manis istrinya. Akhirnya, wanita yang ia cintai kini menjadi istri sahnya. Sementara Fadila tersenyum malu-malu saat suaminya hendak menamatkan cincin kawin di jari manisnya.
...---🍁---...
"Selamat ya Farhan, akhirnya nggak jomblo lagi" ujar Irwan Safkil, rekan kerja Farhan, yang juga dosen jomblo di Kampus.
"Selamat ya Fadila, kesayangan aku yang baik tapi ada tapinya. Hahahaha. Semoga Allah segera memberi kalian putri dan pangeran kecil" ucap Ummu tersenyum.
"Tambah cantik aja sahabatku ini. Jangan nakal-nakal lagi. Jadilah istri yang baik ya bebek" ujar Rahmat tersenyum. Fadila terkekeh saat Rahmat kecoblosan menyebutnya bebek.
"Happy wedding Fadila. Semoga Allah segera menghadirkan bayi mungil di dalam rumah kalian" ucap Sukma tersenyum.
Farhan dan Fadila tersenyum dan membalas ucapan selamat dari setiap tamu yang hadir. Dari banyaknya tamu yang hadir, ada beberapa pria yang nampak galau karena wanita pujaan hati mereka kini menjadi istri orang lain. Salah satunya adalah Saka Anwar, pria yang berulang kali mengajak Fadila berpacaran namun selalunya ditolak.
"Andai lalu aku melamarnya" gumam Saka. Mahasiswa semester tujuh, jurusah Teknik Mesin.
"Penyesalan itu datangnya dari belakang. Kalau dari depan namanya pendaftaran" jelas Iwan Bill sedikit berbisik.
...---🍁---...
Usai resepsi pernikahan, Farhan membawa istrinya di perumahan dosen blok A2/1. Tempat di mana Farhan tinggal. Rasa lelah dan pegal-pegal, membuat Fadila merebahkan tubuhnya di kasur berukuran king size yang didekorasi sebagus mungkin. Di atas tempat pembaringan, terdapat bunga mawar bertaburan di mana-mana.
"Rasanya urat betis ku akan timbul sebesar jari kelingking" gumam Fadila mengerucutkan bibir.
Cek--lek... (Pintu terbuka lebar)
Fadila memejamkan mata setelah mendengar pintu kamar terbuka, perlahan membukanya untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh suaminya.
"Kenapa Pak Farhan melepas pakaiannya di sini. Apa Pak Farhan menganggap ku patung!!" batin Fadila mendengus kesal.
"Pak Farhan... tolong lepas semuanya!!" teriak Fadila. Sesaat setelahnya ia tersenyum lebar. "Maksudnya jangan lepas semuanya. Hehehe" sambungnya meluruskan kalimatnya yang salah.
Farhan tersenyum mesum. Pria iseng itu ingin menggoda istrinya. "Aku hanya akan merespon kalimat pertama" kata Farhan menyeringai. Lalu menutup kedua mulutnya. "Ya ampun, jangan bilang kamu sudah tidak sabar ingin melihat hak milikmu, Sayang" sambungnya menggoda sang istri.
Fadila membulatkan mata dengan mulut terbuka lebar. "Pak Farhan sangat pandai menggoda. Aku harus bersikap santai" batin Fadila.
"Aku bukan wanita yang tidak sabaran. Lagian kalimat yang pertama itu salah ucap. Yang benar itu yang kedua" jelas Fadila berusaha bersikap santai. Namun sebenarnya dia gugup. Wanita itu tidak mau terlihat gampangan digoda. Hingga ia berusaha untuk menolak godaan suaminya.
"Oh ya, tapi aku rasa itu bukan kesalahan tapi kejujuran" kata Farhan, lagi-lagi menyudutkan istrinya.
"Oh tidak! Kak Farhan pandai sekali berkata-kata. Pantas saja banyak seniorku yang jatuh cinta pada dosen satu ini. Ternyata dia pandai merayu" batin Fadila menatap Pak Farhan tanpa berkedip.
"Kalau suka jangan dipendam" bisik Farhan tepat ditelinga istrinya. Membuat Fadila merinding saat hembusan napas suaminya mengenai telinganya.
"Siapa yang jatuh cinta. Aku hanya mencintai empat laki-laki selama ini" elak Fadila.
"Ck ck ck.... jujur sekali kamu, tapi aku suka" kata Farhan tersenyum menggoda. "Cepat ganti bajumu dan temui aku diluar" titahnya lalu keluar dari kamar hanya mengenakan celana pendek dan baju kaos putih.
"Pak Farhan...!"
Farhan yang baru saja mendudukkan bokongnya di sofa, berlari masuk ke dalam kamar menghampiri pemilik suara yang nyaring itu.
"Ada apa anak ku?" tanya Farhan sambil menatap Fadila yang tengah berdiri di depan cermin. Farhan memanggil Fadila dengan panggilan anakku karena Fadila memanggil Farhan dengan panggilan Bapak atau Pak Farhan.
"Tolong buka resleting bajuku bagian belakang. Aku memang tinggi tapi tanganku tidak terlalu panjang" pinta Fadila sambil menjelaskan sesuatu yang sangat tidak penting.
Farhan mendekat lalu membuka resleting baju istrinya. Gugup, jelas pria itu gugup. Ini kali pertama dia membantu wanita melepas pakaiannya. Sementara Fadila tersenyum lebar melihat Farhan yang berusaha menutup mata.
"Apa seperti ini rasanya memiliki kekasih halal" batin Fadila.
"Kalau matanya di tutup nanti Bapak nggak lihat apa-apa dong" goda Fadila.
Farhan yang tadinya gugup kembali tersenyum menyeringai. "Ternyata dia pandai merayu. Bagus, kita berdua sama" batin Farhan.
"Karena aku sudah mendapatkan lampu hijau dari anak ku, maka sekarang juga kita akan melakukannya, agar doa para tamu yang hadir cepat Allah kabulkan" kata Farhan balik menggoda istrinya.
Fadila menelan saliva nya. "Sepertinya Pak Farhan mencoba menggodaku. Baiklah, mari kita saling menggoda" batin Fadila.
"Ayo, Pak. Apa Bapak sudah siap?" tanya Fadila berbalik menghadap suaminya.
"Dia bertanya padaku seakan akan aku ini perempuan. Harusnya aku yang bertanya padanya" batin Farhan mendengus kesal.
"Kalau Bapak sudah siap maka ayo kita lakukan. Kita mulai dari dasar dulu. Apa Bapak tahu apa itu yang dasar?" tanya Fadila tak henti-hentinya menggoda sang suami.
Farhan tersenyum mesum. "Tentu saja aku tahu" balasnya. Lalu mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya.
"Jangan takut, Fadila. Kamu istrinya, dia berhak atas dirimu" batin Fadila tanpa memejamkan matanya. Bahkan wanita itu menatap manik mata suaminya.
"Kamu menang dan aku kalah" kata Farhan saat matanya bertemu dengan mata istrinya. Tatapan Fadila membuat jantung Farhan seakan lari maraton.
"Tapi tunggu!" kata Farhan lalu menatap intens istrinya.
"Jangan bilang kamu belajar menggodaku, dari keempat pria yang kamu suka itu" sambungnya menuding.
"Tentu saja" balas Fadila tersenyum.
"Nggak jadi masalah. Asalkan yang aku tahu kamu tidak berpacaran. Oh ya Fadila anakku Sayang, karena sekarang kamu sudah menikah, maka sudah saatnya kamu berhenti tergila gila pada keempat pria yang tadi kamu maksud" ujar Farhan.
"Cieee. Ada yang cemburu nih" ledek Fadila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Mommy Gyo
3 like hadir thor salam cantik tapi berbahaya
2021-07-09
0
oyttigiz
lagi
2021-07-06
0
Winartiningsih Winartiningsih
seru kk
2021-06-22
0