Skip....
Setelah kepergian ayah Rizal , aku dan ibu Rizal pergi menemui Rizal yang sudah berpindah ke kamar inap di ruangan yang sungguh hanya Rizal saja, sungguh tak disangka kamarnya VIP besar dan nyaman yang aku pikirkan ini kamar sangat bagus kosan aku saja sempit.
Saat aku liat tempat tidur di sana sungguh rasanya aku ingin menangis melihat kondisi Rizal tapi apa daya rasanya tidak cocok aku menangis karena aku harus membuat ibu Rizal juga kuat, Rizal murid aku yang aku sayangi tapi kenapa bisa seperti ini , seorang anak kecil ada dijalan? Jika tanpa sebab tidak mungkin Rizal ada di luar dan menyebabkan kecelakaan seperti ini..
Melihat Rizal aja aku tak tega infus berada ditangan, selang lewat mulut dan entah alat apa lagi yg di pakainya aku sama sekali tidak mengerti apa sakitnya rizal.
Ceklek .....
Suara pintu terbuka
Aku menoleh ke arah pintu dan ternyata ayah Rizal dengan raut muka yang agak sedih dan mukanya berubah seperti ada beban sangat berat dan aku tak berani untuk menanyakannya tapi bagi ayah rizal anak dan istrinya adalah obat tapi saat menoleh istrinya mukanya berubah jadi tenang , apa yang terjadi? Aku tak bisa bertanya mungkin ini privasi bagi mereka. meskipun rasa penasaranku sangat kuat.
Skip ...
Jam 20.00 , sudah larut malam aku berpamitan dengan kedua orang tua Rizal dan sambil mengucapkan " jika terjadi sesuatu bolehkah ayah/bunda Rizal memberi tahu saya?" ucapku kepada orang tua Rizal dengan hati - hati agar tak membuat mereka tersinggung.
Mereka hanya mengangukkan kepala tanda setuju, aku pergi dari ruangan itu, saat terpikir dengan raut wajah ayah Rizal dengan inisiatif aku membuka tas dan mencari handphone dan mencari nomor sahabatku.
" Hu'uh lama sekali kemana dia ya !!! " keluhku pada sahabatku.
Nisa : " Assalamualaikum, ada apa El ?oh kamu udah pulang?gimana kalau kamu pulang dengan aku ya?" ucapnya seperti biasa sangat banyak pertanyaan saat mengangkat telepon dariku tanpa sedikit aku menjawab.
" Hu'uh, sebel sekali selalu seperti ini kamu dan banyak sekali pertanyaan tanya " ucapku dalam hati aku.
Eliana : " Wa'alaikumsalam, belum Nisa aku masih di rumah sakit, boleh jika tak merepotkan kamu dan aku akan menunggu kamu dengan setia didepan lobby rumah sakit sahabatku yang cantik dan baik hati". Ucapku dan langsung aku matikan teleponnya sebelum dia berkata banyak.
Setelah aku berpamitan kepada orang tua Rizal dan aku langsung berjalan kearah lobby untuk menunggu sahabatku datang menjemput aku..
30 menit menunggu.
Akhirnya mobil dia datang juga, " Hu'uh, aku menunggu kamu lama sekali dan lihatlah kakiku sangat sakit sekali berdiri selama 30 menit" keluhku pada Nisa dan aku langsung membuka pintu mobil Nisa yang depan dan duduk dengan tenang sambil memakai sabuk mobil.
" Nisa aku sangat membenci kamu!! Ucapku
" Aku sudah 30 menit menunggu kamu sampai kakiku lemes, jangan seenaknya gitu dong Bu guru !! " ucapku pada Nisa Sambil menoleh dan kaget saat ekor mataku melihat ke arah belakang mobil ada dua orang yang tak aku kenal dan aku buru-buru kembali melihat ke depan dan terdiam.
" Aku mendengar Omelan kamu, maaf ya sahabatku sayang ". Ucap Nisa tanpa aku jawab karena malu.
" Ya ampun sungguh malu" ucapku dalam hati. setelah menoleh kebelakang tadi dan aku kira cuman hanya ada Nisa tapi ada dua orang lagi.
" Kenapa dia gak ngasih tau ya !!!" ucapku dalam hati.
Aku sungguh malu dan hanya terdiam setelah itu.
" Oh ya El kita mampir dulu ke restoran ya, makan sebentar kita lapar apalagi murid aku sudah sehat sepertinya tenagaku terkuras habis menunggunya sepanjang hari" ucap sahabatku ini.
Aku hanya mengangguk saja tanda setuju karena betapa malunya aku tadi jika aku mengeluarkan suara lagi, dan aku kesal juga pada Nisa, dia sungguh keterlaluan tidak berkata soal temannya tadi.
Skip...
Sampailah di restoran yang menurutku bukan restoran untuk makan saja tapi ada nuansa romantis nya juga dan sepertinya restoran ini tidak cocok untuk makan saja , cocok untuk yang berpacaran atau pasangan suami istri yang baru nikah, tapi sepertinya momen ini pas kita berempat dan double pasangan dan aku hanya mengikuti Nisa dan kami berempat duduk di kursi yang benar-benar pemandangan indah dan romantis.
"ya ampun seperti double date saja" ucapku dalam hati
" Ops,, pikiran apa Eliana kamu ini jomblo jangan berpikir dan berharap nantinya kamu jatuh dan sakit" ucapku dalam hati
Dan aku hanya fokus disini makan saja serta aku sangat fokus untuk memilih menu makanan apa ya yang mau aku makan rasanya daftar menunya tidak menarik untuk dipesan selera makan aku berkurang dan aku hanya kepikiran dengan Rizal, aku menutup buku menu itu dan beranjak dari kursi untuk pergi ke toilet ". saat aku beranjak Nisa menegur aku.
" El kamu mau kemana? " ucap Nisa padaku
" aku mau ke toilet Nisa" ucapku saat berdiri
" Oh ya udah, kamu mau pesan apa?aku pesan biar sekalian ?" jelas Nisa
"Bebas Nisa, ikut pesanan seperti kamu saja!! " ucapku dan berlalu pergi.
Nisa : " baiklah !!! " ucapnya masih sedikit terdengar olehku.
Skip
Saat di Toilet
Saat masuk toilet aku hanya mencuci tangan dan membasuh muka, yang ada di hatiku perasaan tidak nyaman saja seperti apa ya? Seperti aku hanya patung di antara mereka, sedih banget aku kira aku akan dikenalkan dengan dokter yang ada dibelakang. Mereka berdua seperti mencintai Nisa dan itu terlihat dari sorot mata mereka mungkin aku jelek kali, mantan aku saja dulu memutuskan aku dan meninggalkan aku" ucapku dalam hati sambil melihat cermin
"Bagaimana dengan dua laki-laki tampan itu bisa menyukaiku dan itu tidak akan mungkin terjadi " ucapku lagi sambil menembuskan nafas panjang.
"Ya ampun, kenapa kau iri sama sahabatku itu" ucapku dalam hati dan berlalu pergi
Nisa POV ..
Kemana El ya dia lama banget , apa aku susul dia ya!! Ucapku dalam hati, Saat aku beranjak dua dokter ini secara bersamaan menanyakan aku mau kemana.
"Mau kemana Nisa?" ucap Kevin & Daniel
" 😂 lucu ya kalian kompak banget jangan-jangan kalian berdua jodoh, aku mau nyusul El ke toilet dia lama sekali aku sangat khawatir dan takut terjadi apa-apa ". Jelasku pada dua dokter itu.
Saat aku mau beranjak aku melihat El dengan muka yang sedih, "apa yang terjadi dengan Anna? Ucapku dalam hati. Awalnya mau menanyakan langsung tapi aku urungkan niat itu karena aku tau dia sama sekali tidak suka mengumbar pribadinya didepan orang.
TBC
terima kasih 🙏
jangan lupa like comment and vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments