Happy reading!
...----***----...
Wah, si Mimir saingannya berat banget euy.
Shelia menatap adik iparnya yang statusnya baru mau dua hari resmi itu tengah berdiri bersama dua orang cewek cantik. Okelah, kalau dibilang level antara dirinya dengan cewek-cewek itu pastinya hanya sebelas dua belas. Karena yang membedakan antara Shelia dengan mereka adalah make up yang lebih tebal yang mereka gunakan.
Gue sih gak pake make up juga udah cetarrr. Yang kayak gitu mah, banyak. Tapi yang kayak gue? Ya cuma gue.
"Hei!" sapanya pada Athar.
"Loh ... ngapain di sini, Shel?" tanya Athar yang nampak bingung.
Tapi fokus Shelia saat ini adalah pada kedua cewek di sisi kanan dan kiri Athar, yang tengah menatapnya dengan kepo tingkat tinggi.
"Gue ada urusan di sini."
"Siapa, Thar?" tanya Cassandra yang kini berdiri di sebelah kanan Athar. Setelah kembalinya Athar ke kampus, dia bahkan tak peduli apakah Athar memiliki pacar atau tidak, maka dia akan selalu menempel dengan cowok itu.
"Cewek lo, Thar?" Belva yang bertanya.
Athar menggaruk pelipisnya yang tak gatal. Dia enggan untuk meladeni pertanyaan-pertanyaan yang pastinya nggak penting untuk diberitahukan jawabannya kepada dua cewek itu.
Dia muak dengan keadaan begini.
"Gue siapa dong, Thar?" Shelia menantang Athar. Ia kini menatap adik iparnya itu. Dalam pikirannya, kira-kira cowok itu bakal berani mengakui dirinya sebagai ipar atau nggak.
"Wah, kalo yang kayak gini sih gue yakin bakalan lo pacarin, tapi kalo si Mira–" Belva berkomentar sambil menilai Shelia dari bawah ke atas. "Jauh."
"Tapi tetep kalo sama gue mah, jauh," gumaman Cassandra dengan jelas masuk ke pendengaran Shelia. "Cewek cantik itu banyak, tapi yang mevah kayak gue ya cuma gue doang."
Shelia menyeringai. "Menurut gue sih mereka ini gak pantas ya walau hanya sekedar jadi teman lo, Thar," ucapnya pada Athar. "Dan lagi ..." dia menoleh ke Cassandra dan Belva bergantian. "Gue gak doyan sama Athar ya!" Shelia melangkah hendak pergi, tapi sebelumnya dia menggoyangkan telunjuknya ke arah Athar. Yang artinya adalah,
Gue pantau lo ya, masih gue liatin. Berani lo macem-macem di belakang adik gue, bakalan tamat riwayat lo!
.
.
Mira kesal setengah mati saat Abay malah memintanya untuk datang ke kampus. Bagaimana tidak, hari ini mereka kan sedang gak ada jadwal kuliah. Karena dosen mata kuliah hari ini sedang tidak bisa hadir. Tugas pun sudah dikirim, jadi buat apa mengunjungi kampus kalau Pram dan Puput gak ada? Kan Mira jadi gak bisa ngobrol panjang lebar. Karena buat Mira, hanya teman-teman terdekatnyalah yang paling pas untuk diajak nongkrong.
Mira tuh terpaksa nurutin Abay, karena salah satu buku bahan makalahnya dibawa oleh cowok itu. Hari ini kan Mira mesti bikin makalah, tapi buku salah satu sumber materinya malah kebawa oleh Abay. Bagaimana bisa? Mira juga gak ngerti. Entah kapan bukunya itu minggat ke tasnya Abay.
Dia sebenarnya mau menunggu Abay saja yang datang ke rumahnya dengan membawa buku itu. Tapi, Abay bilang katanya dia masih lama ketemuan sama anak-anak di kampus yang lagi terlibat proyek dengannya. Jadi, Mira gak sabar. Dan dia menurut kata-kata Abay untuk mengambil buku langsung ke kampus.
"Hei, Mir."
Mira menoleh saat Dodo tahu-tahu sudah berada di dekatnya, sambil tersenyum manis. Sepertinya, akhir-akhir ini radar kepekaan Dodo cukup tajam mengenai letak keberadaan Mira ketika berada di kampus. Maka begitu Mira berada di wilayah kampus, hampir pasti Dodo akan selalu menemukannya.
"Hei, Do."
Cowok yang kini potongan rambutnya terlihat lebih keren itu mengulurkan beberapa buah coklat lagi kepadanya.
Seperti biasa, Mira paham. Coklat-coklat dari Kiara itu pastinya buat Gha–
"Ini buat lo. Dari gue. Selama ini gue belum pernah kasih lo coklat. Selalu Kiara nitip buat Ghani. Maka kali ini, coklat oleh-oleh dari Kiara buat gue, buat lo aja."
Ha?
Mira menganga.
coklat oleh-oleh?
Mira berdehem. "Jadi ini bukan buat Ghani?"
Dodo menggeleng. "Kiara mau kasih langsung katanya ke Ghani. Jadi yang ini emang buat lo dari gue."
Mira hanya ber'oh'ria.
Gue mesti terima kan ya, biar dia gak tersinggung. Walaupun ini oleh-oleh dia dari Kiara. Ya ampun, seberapa iritnya hidup Dodo? Gue gak mau tau.
"Makasih ya, Do," ucap Mira dengan senyum tulusnya. Menghargai apapun yang orang lain beri, itu gak salah kan?!
Melihat Mira tersenyum malah membuat Dodo merona. Ya, masih sekuat itu daya tarik Mira di matanya. Meskipun hanya sampai batas menjadi pengagumnya saja, buat Dodo itu gak menjadi masalah.
"Mira cantik ya hari ini."
"...." Mira mengerjap. Masa? Gue cantik gitu? Ada yang bilang gue cantik? Woah!
Dodo tersenyum manis. "Gue ngomong jujur, Mir. Di mata gue, lo terlihat cantik. Tapi jangan bilang-bilang Bang Athar ya kalo gue jadi fans lo."
Mira mengangguk geli. "Iya, Do. Tenang aja."
"Lo gak ada kuliah kan hari ini?"
"Kok lo tau?"
"Ya taulah. Demi Kiara yang malu buat jujur ke Ghani, kan gue sampai cari tau tentang lo."
"Kenapa mesti ke gue sih, Do? Kan lo bisa langsung ke Ghani?"
Dodo menggeleng. "Ghani mukanya serem. Ehm– maksud gue, Ghani sih oke banget buat mata cewek-cewek, tapi nyeremin. Kayak Bang Athar gitu."
Ah, nggak gitu juga deh. Emang sih Ghani sama coolnya kayak Athar, tapi Ghani nggak suka bentak-bentak kayak Athar ... suami gue.
Suami? Ya ampun, gue masih mimpi kayaknya.
"Makanya," lanjut Dodo. "Lebih aman kalo ngasihnya ke lo, Mir. Ehh ... ternyata malah bikin gue naksir sama lo, hehe ... sstt– jangan bilang-bilang bang Athar ya."
Perasaan, lo udah pernah nembak gue di depan dia deh.
"Ya udah, Do. Makasih coklatnya." Mira memasukkan coklat-coklat itu ke dalam tasnya. "Gue cabut dulu ya, mau cari si Abay."
"Oh bareng aja kalo gitu, Mir. Gue juga mau ke dalam."
Mira mengangguk. "Ya udah."
"Eh tapi gak jadi, Mir," ucap Dodo sambil menghentikan langkahnya. Mira menoleh ke cowok itu.
"Kenapa gak jadi?"
"Mendadak gue mesti ke toilet sendirian. Dadah, Miraaaaa ...."
Mira hanya melongo melihat Dodo yang sudah kabur begitu saja. Namun saat pandangannya beralih ke depan, kini dia tahu kenapa Dodo tiba-tiba kabur secepat kilat.
Athar sudah berjalan ke arahnya dengan tatapan matanya yang jelas menyiratkan ketidaksukaan.
"Kenapa kamu di sini, Al? Hari ini nggak ada kuliah, kan?!"
"Abang sendiri kenapa di sini? Tadi pagi pergi buru-buru katanya ada meeting sama klien?" Mira balik bertanya.
"Aku emang meeting tadi pagi. Sekarang mesti bertemu Profesor Rahardi sebentar," jawab Athar dengan sabar. "Trus kamu ngapain di sini?"
"Mau ambil buku di Abay. Penting. Soalnya aku lagi bikin makalah di rumah."
"Trus tadi ngapain si bocah aneh ngobrol sama kamu?"
"Oh, si Dodo. Dia–" kalo gue jujur, nanti coklat gue pasti jadi haram dimakan hukumnya. Kan mubazir kalo dibuang. Enak gitu. "Biasalah, nyampein salam Kiara buat Ghani."
"Emangnya kamu Ghani? Dia belum buta kan buat bisa bedain orang?"
"Abang,"
"Bilang ke dia gak usah deketin kamu. Kalau sampai aku lihat dia ada di dekat kamu lagi, bakal aku kasih pelajaran itu anak."
"Iya, iya. Udah ih. Aku mau cari Abay dulu ya."
"Ya udah. Tunggu aku di sana. Nanti aku antar pulang."
"Tapi aku gak mau pulang buru-buru, Bang," kalo ke kampus kan, ritual wajib gue tuh mesti nongkrong walau sejam dua jam.
"Mau ngapain? Gak ada kuliah, trus ada tugas, kan?! Jadi kamu mau buang-buang waktu, gitu?"
Dih, ngeselin. Nyebelin.
"Nongkrong sebentar,"
"Nggak."
"Bang Athar iiih ..."
"Mending kamu selesaikan tugas kamu,"
"Tapikan–"
"Nggak, Al,"
"Ya udah terserah Bang Athar!" Mira kesal dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Athar.
Baru hari kedua setelah kemarin pernikahan, tapi Athar sudah membuat ruang gerak Mira menjadi sempit. Mira merasa gak terima. Setelah dia yang tadinya emang mager trus dipaksa Abay buat datang ke kampus, ehh ... masa mesti langsung pulang? Big no. Mira bakalan kabur. Lihat aja ntar.
*
*
Jangan lupa dukungannya ya. 😘
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Nayla Nur
kenapa sih ceritanya di ulang mulu udh 2x lho ini..
2021-01-29
0
Bundanya Naz
wah.. sptnya mereka perlu saling mempelajari plus minusnya masing2 biar gk jd bom waktu dlm pernikahan mrka.. smga mrk bs melewati berbagai ujian dlm pernikahan yg akan mrk hadapi..smg mrka bs bljr saling memahami gk ngotot mau bljr ngerti keinginan msg2..mangat althar 💪👌
2021-01-20
1
kcandra
xo akhta GK bs jawab waktu Casandra sama Belva nanya siapa Sherly?? ap jgn2 GK mau sama ketahuan udah nikah sama Mira??
aku kecewa Akhtar td diem aja
2021-01-15
1