AL-THAR
Sebelum baca ini, ada baiknya baca cerita Almira dulu ya. Di sana Mira nya masih bengek. Kalau di sini udah tobat. 😂
Happy reading!
Menikah itu bukanlah perkara mudah. Terlebih pada usia yang terbilang masih muda. Dan terlebih lagi kalau menikahnya itu karena perbuatan sekongkol antara pacar dengan keluarga sendiri. Itu gimana ceritanya, Mira juga gak pernah puas dengan jawaban semua orang.
Jujur, senang sih dia dengan pernikahan ini, tapi dia juga merasa gak terima aja karena gak dilibatkan dalam rencana itu. Sebenarnya yang mau menikah itu siapa sih?
Gue kan?!
Oke, itu satu hal yang masih saja mengganjal di hati Mira. Biasalah, cewek kan gitu. Peristiwa lampau selampau-lampaunya bisa tuh diulang-ulang sampai seribu kali juga.
"Abaaaaang!"
"Hm ...."
"Bangun, gak?!"
"Hm ...."
"Ham hem ham hem, ini udah jam berapa? Katanya ada meeting penting?"
Seketika Athar melebarkan matanya dan langsung bangkit dari kasur. Dia berlari bergegas menuju kamar mandi ... seperti biasa.
Mira hanya berdecak sambil geleng-geleng kepala. Kedua tangannya bersedekap di depan dada sambil menggerutu, "Emang ya, cogan itu gak selalu sempurna. Gak perfect! Buktinya, dari paripurnanya sosok Athar, satu hal yang paling-paling bikin gue kesal, yaitu ... dia tukang tidur."
Mungkin sejuta kali Mira merasa beruntung dan bangga –walau masih ada ganjelan sedikit– saat mendapati kenyataan kalau sekarang status Athar adalah suaminya. Athar yang tampan, cerdas, kaya, perhatian dan penyayang. Tapi rupanya, ada beberapa kelemahan Athar yang tidak banyak orang ketahui.
Tidak sabaran, pemaksa, pemarah, dan tukang tidur.
Oke, saat ini Mira tengah berupaya menjalani rumah tangganya yang masih seumur jagung, dengan membiasakan diri bahwa dibalik kesempurnaan seseorang, akan ada kekurangan-kekurangan yang mesti kita terima juga. Sebagai paketan, bahwa mencinta itu harus komplit, harus terima segala kelebihan dan kekurangan orang itu.
* * *
Sejak awal Athar telah menetapkan pilihannya pada satu gadis yang unik, yang belum pernah terlintas dalam benaknya akan dirinya yang ternyata terjebak juga pada sebuah kata yang disebut oleh generasi milenial sebagai ... bucin.
Ya, Athar mengakui kalau dia sebucin itu pada gadis seperti Almira. Awalnya dia merasa kalau gadis yang terlalu biasa itu tidak akan pernah mampu mengetuk hatinya. Jangankan untuk jatuh cinta, untuk sekedar berniat memandang dua kali pun rasanya mustahil.
Akan tetapi, rupanya ternyata dia bukan terjerat pada fisik wanita yang umumnya terjadi setiap kali dia memilih seorang wanita untuk dijadikan kekasihnya. Kali ini berbeda, tingkah dan kebiasaan unik gadis biasa itulah yang membuatnya tak ingin berada jauh-jauh darinya.
Semacam sebuah ketergantungan yang membuatnya tidak bisa kalau tidak ada dia, maka dengan segala tekad dan niat baik yang sangat sangat kuat, dia meminta izin untuk menikahi Almira, tanpa sepengetahuan gadis itu sendiri. Bagaimana bisa rencana awal yang mereka siapkan adalah sebuah pertunangan tapi berakhir dengan sebuah pernikahan?
Athar seringkali senyum-senyum sendiri bila mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu, saat akad telah terucap, dan dia menyaksikan sendiri bagaimana lucunya wajah gadis yang telah resmi menjadi istrinya itu terkejut dan tak mampu ditutupinya.
Nanti, nanti itu akan ia ceritakan lagi kepada anak-anaknya di suatu hari, di masa depan.
Masa depan ya?
Athar sudah yakin dengan masa depan yang hendak dia bangun bersama Almira mulai sekarang. Meskipun banyak temannya yang tak percaya dengan kenyataan bahwa dia memilih Almira dalam hidupnya, tapi buatnya itu bukan sebuah hal yang mesti dipikirkan.
Karena sudut pandang setiap orang itu pastilah berbeda. Begitupun dengan dirinya yang hanya akan fokus untuk melihat Almira pada sisi yang baik-baiknya saja. Dengan hal-hal yang akan membuatnya tersenyum bahagia dan bersyukur dengan hidupnya saat ini.
Hanya saja ...
Semua gak semudah dengan apa yang ada di pikirannya.
Dengan sifat tidak sabaran yang dimilikinya, sangat sulit bertentangan dengan jiwa muda istrinya yang penuh dengan pemberontakan.
Akankah hubungan keduanya akan teruji dan menjadi sebuah cerita yang indah?
Ataukah cobaan demi cobaan dalam rumah tangga membuat keduanya goyah dan berpisah?
*****
huhu ... gak sabar euy aku tuh buat rilis yang ini. Ternyata komen dan segala dukungan pembaca itu adalah salah satu motivasi aku agar terus menulis.
Eh, apa si? 😪
Ya udah deh, gitu aja prolognya.
Jangan nagih update cepet ya. Soalnya, kali ini gak bakal serajin Almira dalam update. (Hadeh, males kok diniatin 😂)
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sintia Wati
ga ada bosen deh.. serius an..
2023-02-13
0
Hotmaniah Simatupang
Aku tuh termasuk orang dalam kategori santai thor. Jadi gak terlalu suka dengan konflik apapun. Jadi jangan buat konflik yg terlalu ekstrim di rumah tangga mereka ya...
2021-06-16
0
Sintiawati
jangan ada perpisahan thor..
2021-03-13
1