DINGGG.. Bunyi HP Zoya dari notifikasi grub Whatsapp.
Reuni minggu depan? apa Gibran mengijinkan ya aku ikutan reuni? sudah lama juga gak ketemu kawan2.
"Bau apa ini ? astaghfirullah dasar aku ini, udah tau lagi masak, kok bisa2 nya mikirin reuni." Hardik Zoya untuk dirinya sendiri karena tempe yang dia goreng jadi gosong.
Zoya meneruskan kegiatan memasaknya. Sambil menggerutu atas kesalahan yang dia perbuat.
"Sayang aku mencium bau gosong, kamu masak apa sich ? Kok bisa sampek gosong gitu." Tiba2 Gibran muncul.
Zoya hanya melirik saja. Tak ada jawaban, Gibran langsung mendekati istrinya. Di lihatnya Tempe yang gosong itu.
"untung cuman gosong doang, kalau asin aku bakalan bingung" alih Gibran biar Zoya gak cemberut karena masakannya gosong.
Zoya mengangkat satu alis nya. Maksudnya apa sich Gibran ?
"Kalau masakan kamu asin, nanti aku yang sedih, kan kata orang jaman dulu, kalau masakan asin itu tanda nya minta nikah. " Gibran sambil memeluk Zoya dari belakang dan kepala nya berada di pundak Zoya.
"Jangan ngawur dech kalau bicara, mana ada istri minta nikah lagi. Yang ada itu aku yang waspada kalau kamu yang minta nikah. " jawab Zoya dengan ketus.
"Hehehe udah jangan ngambek, yang penting tempe lain nya kan udah gak gosong. Oh ya sarapan aku udah siap belum? "
"Udah itu di meja makan, sarapan nya gak usah buru2. Gak akan telat kok kerja kamu. La wong kamu bos nya."
"Iya iya, tapi buka bengkel lebih awal kan lebih baik, siapa tau ada rezeki nyangkut ke bengkel."
Akhirnya Gibran duduk di meja makan, menyantap masakan yang di buat Zoya.
Zoya sendiri masih berkutat dengan kesibukan nya menggoreng tempe yang menurut dia dari tadi kok gak kelar2 😅
"Kalau mau tambah, ambil aja! Nasi nya masih banyak kok, aku tadi udah masak nasi. "
Gibran jalan lagi ke dapur, yang pasti ke arah penanak nasi. Diambil nya satu centong nasi, dan mengambil sayur beserta lauk nya yang masih terjajar rapi di dapur.
" aaaaaa... Buka mulut nya." Perintah Gibran kepada Zoya. Zoya mau gak mau ya memakan suapan dari suaminya.
Gibran sudah tau kebiasaan Zoya kalau udah di dapur dan pekerjaan nya belum selesai, dia gak akan makan. Dan pada akhir nya bikin Magh nya kambuh.
Gibran terus menyuapi Zoya dengan mengikuti arah istrinya kesana kemari, sampai sarapan nya habis.
"Oke anak pintar, sarapan nya sudah habis, ayah berangkat kerja dulu ya 😂😂😂" Canda nya.
"Iya ayah, hati2 ya! Semoga aman selamat lancar barokah ,di berikan rezeki yang melimpah ruah barokah."
"aamiin. " Jawab Gibran dengan tangan nya yang di cium Zoya.
"Assalamualaikum." Cuuuppp Gibran mencium kening Zoya.
"Waalaikumsalam sayang.. Nanti makan siang nya aku antar ke bengkel ya."
"Iya sayang.. "
Gibran melangkahkan kaki nya keluar rumah. Suara gerbang terdengar dari dalam rumah. Menandakan dia sudah berangakat kerja.
Zoya sesegera mungkin membersihkan seluruh ruangan rumah nya. Menyelesaikan segala tugas ibu rumah tangga.
"Hah. Akhirnya selesai juga. Waktunya istirahat." Zoya sedang merenggakan badan nya. Dan setelah itu duduk di sofa ruang keluarga dan menyalakan televisi.
Masih jam 10 ternyata, bosan juga kalau kayak gini gak ada kegiatan lain. Anak juga belum punya , kira2 boleh gak ya aku kerja. Eh. Ngomongin soal kerja, aku lupa mau tanya Gibran soal itu.
Keringat gibran membasahi wajahnya. Melakukan pekerjaan nya dengan sungguh-sungguh, membenahi setiap inci kerusakan yang ada pada montor pelanggan nya. Suara montor berbunyi, itu tanda nya Gibran sudah selesai memperbaiki dan mencoba apakah sudah benar-benar tidak ada kendala.
"Sudah mas ?" Si pemilik montor bertanya.
"Baik mas, udah beres, insyallah sudah beres. Nanti kalau di buat jalan kok masih bunyi lagi, coba bawa sini lagi. Tadi Gir & rantai nya sudah saya ganti. Semoga udah gak kenapa2." jawab Gibran.
"Oke mas, berapa ?"
" 70.000 mas"
Si pemilik montor itu menyerahkan uang kepada Gibran "makasih ya mas!" kata Gibran.
"Sama-sama mas Gibran"
"Assalamualaikum mas Gibran. "
"Waalaikumsalam Ayu" hmmm kenapa lagi sich ni cewek datang.
"Mas Gibran sudah makan siang belum ? Aku tadi bikin gado2, mas gibran mau? "
"Taruh saja disitu, aku masih sibuk berbenah" sambil menunjukkan kedua tangan nya yang hitam dan kotor kena Oli.
"Iya mas.. " menaruh wadah makan yang berisi gado2 itu. Gibran sangat tidak nyaman dengan kehadiran Ayu.
Hampir tiap hari dia datang kemari dan memberikan makan siang kepada Gibran. Entah apa yang difikirkan gadis itu, padahal dia tau betul bahwa Gibran sudah menikah.
Dari kejauhan terlihat Zoya berjalan menuju arah bengkel. Akankah dia melihat Gibran bersama dengan Ayu ? Sejauh ini meskipun Ayu sering ke bengkel, tapi dia belum pernah melihat istri yang sangat dicintai oleh Gibran. Iya.. Zoya memang sangat jarang datang ke bengkel. Dia lebih memilih mencari kesibukan dirumah dari pada harus ke bengkel. Karena dia juga bingung harus membantu suami nya apa disana. Mau mengantar makan siang pun, Gibran juga selalu pulang sebentar jika dia benar2 lapar.
"Assalamualaikum.. Sayang " salam senyum sumringah dari Zoya.
"Waalaikumsalam.. " jawab Ayu dan Gibran bebarengan.
Saat tau Zoya lah yang datang, wajah Gibran jadi pucat pasi, dia takut bahkan sangat takut istrinya salah faham. Aduch kenapa datang disaat yang tidak tepat.
"Sayang aku bawakan bekal makan siang, aku temanin kamu di bengkel ya. Aku bosan dirumah." Zoya masih belum menyadari kehadiran Ayu disitu.
"Eh.. Emm iya iya, kamu taruh di meja saja ya, di meja ruang dalam." jawab Gibran gugup.
"eehmmm ehhhmmm.. " Ayu berdaham karena sembari tadi zoya masih tidak menyapa nya.
Zoya akhir nya menoleh kearah sumber suara. SIAPA?
"Mbk Zoya ya ? Kenalin aku Ayu, temen nya mas Gibran. Rumahku gak jauh dari sini."
jadi ini istrinya mas Gibran. Cantik sih, tapi dengar2 usianya jauh lebih tua dari mas Gibran. Apa sih yang di liat mas Gibran dari dia.
"Aku Zoya, salam kenal ya Ayu, lagi benahin montor ya? "
"Enggak mbak, habis antar makanan buat Mas Gibran, sering sich, hampir setiap hari kesini antar makan siang." jawab ayu dengan entengnya. Entah apa yang ada di fikiran ayu. Kenapa dia bicara seperti itu.
"Oh.. Mas Gibran Delivery ya? "
"Enggak mbak, aku memang niat ngasih buat Mas Gibran."
DEG hati Zoya langsung berubah menjadi buruk. What ? Apa yang dia katakan tadi ? Mengantar makan siang hampir setiap hari. Untuk suami orang, apa dia gak tau Gibran sudah menikah? Gadis ini mau nya apa sich? Oke tetap tenang Zoya, jangan terpancing disini
"Makasih ya Ayu udah sering antar makan siang buat Mas Gibran. Aku jarang ke bengkel sich, sibuk sama kerjaan rumah."
Setelah berterimakasih dengan gadis itu, Zoya masuk keruang kerja dalam Gibran. Disana dia melihat sebungkus makanan.
Pasti itu dari Ayu, hmmm... Kenapa dia gak pernah cerita kalau di kasih makanan orang, cewek itu sebenernya siapa nya Gibran sich, kok Gibran juga nerima aja dia disana
Zoya keluar dari ruangan setelah menaruh bekal makan siang Gibran. Dan di lihat nya Ayu masih tetap duduk disana, sembari melihat kearah Gibran. Pikiran Zoya sudah traveling kemana2
"Ayu.. Eh.. Aku harus panggil ayu atau mbk ayu? " tanya Zoya yang berjalan kearah Ayu.
"Ayu aja mbk, kayak nya umur mbk lebih tua dari pada saya."
"iyakah ? Umur kamu berapa ? Kalau aku 23thn"
"Aku masih 20thn mbk"
"Kalau kata orang jaman dulu, anak gadis umur segitu udah waktunya nikah low. "
"Hehe iya mbk, udah banyak yang nanyain juga. Tapi masih belum ketemu jodohnya. "
"Iya gak papa nanti kalau udah saat nya juga bakalan menikah kok."
"Mbk zoya denger2 lebih tua ya dari pada Mas gibran. "
"Iya ayu. "
ASTAGA INI CEWEK KAPAN PERGINYA SICH, GAK TAU APA AKU UDAH GAK NYAMAN ADA KAMU.
Gibran saat itu sudah melihat mimik wajah istrinya berubah yang tadi biasa2 aja, sekarang sedang berbalik menjadi apa2, dia tau mood Zoya sudah sangat buruk.
"Ayu udah siang nich, aku mau pulang kerumah dulu sama Zoya, udah waktunya sholat dhuhur." Mencari cara ampuh agar Ayu segera pergi dari bengkel.
"Oh iya mas, Ayu pamit dulu ya. assalamualaikum."
Nah tuh kan ini cewek pasti ada rasa sama Gibran, aku disinipun gak dia pamitin. Zoya tambah kesal lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments