Makan malam pun tiba, seperti biasa Zoya sudah menyiapkan segala nya di meja makan. Iya sebisa mungkin membuat moment setiap makan malam harus special, dan di usahakan bisa quality time bersama pasangan ataupun keluarga.
Sedari kembali dari taman tidak ada percakapan jika tidak perlu, dan itu tidak seperti biasanya. Zoya akhir nya menyerah dan minta maaf kepada suami.
Kalau di teruskan bisa bener2 hening ni rumah.
"Sayang.. sudah ya ngambek nya. Aku minta maaf ya ! " dengan nada yang halus dan manja, siapa tau laki2 itu bisa luluh. Tapi nihil tidak ada sahutan. Berkali2 Zoya meminta maaf.
Oke cara halus gak bisa, sekarang pakai cara lain.
"Muhammad Gibran !" Jika Zoya sudah memanggil nama suaminya seperti itu. Zoya sudah benar2 kesal. "Cukup cemburumu itu, jangan kekanak2kan ! Aku sudah berulang kali bilang kan, kau suamiku dan di hatiku hanya kau."
Gibran akhir nya melihat Zoya. Sepertinya memang aku yang salah, kalau gak dijawab lagi, Zoya bisa bicara A-Z, semua wanita kalau lagi kesal kan gitu.
"Maafkan aku sayang, aku seringkali cemburu yang seharus nya tidak di perlukan !" Kata Gibran dengan penuh perasaan bersalah. Ya sedari tadi Gibran memang berfikir, apa tindakan nya benar atau salah.
iya cemburumu itu terkadang berlebihan. Biasanya perempuan yang cemburuan, tapi kali ini seorang cowok.
" Tidak apa2 sayang, ini juga salahku karena tidak bisa acuh dengan seorang teman laki2, wajar jika kau cemburu."
Mereka berdua saling meminta maaf.
"Zoya" panggil Gibran dengan tangan membawa sendok berisi makanan, ingin menyuapi istrinya. Zoya langsung membuka mulutnya, mengambil suapan dari tangan suami nya. Mereka saling menyuapi.
Iya begitulah keharmonisan terjadi diantara mereka. Moment kecil bisa jadi spesial. Sama seperti arti nama mereka. Gibran seorang laki2 yang pandai, dia akan selalu berfikir dengan apa yg di perbuat salah atau benar, dan di setiap tindakannya selalu ada alasan dibaliknya. dia selalu berusaha membuat keharmonisan dalam rumah tangganya, begitu pula Zoya peduli dengan suaminya, mencintai suaminya, untuk kehidupan rumah tangganya.
Begitulah sifat sikap sepasang suami istri tersebut.
"Zoya, aku boleh tanya sesuatu gak ?" tanya Gibran pada Zoya.
"Ada apa sayang ? kok serius banget wajah nya hhhhh? " tawa Zoya.
"Kenapa kamu memilihku ? padahalkan aq kurang dewasa sama sekali. "
"hah.. di bahas lagi ya ini, aku kan sudah berkali2 bilang." Sering kali Zoya mendapat pertanyaan seperti ini.
"Ayolah sayang jawab pertanyaanku."
"Gibraaannn... "
"Ayolah Zoya, kalau kau tidak menjawab aku akan... "
"Akan apa say....."
Cuuppp... Gibran mencium Zoya dengan lembut, ******* bibir istrinya dengan perlahan penuh cinta.
Apa-apaan sich Gibran maen nyium aja
Zoya sedikit kaget dengan serangan Gibran yang tiba2 tapi menikmati apa yang di lakukan Gibran.
"Gibran.. kau ya tak pernah minta izin dulu ya !" Protes zoya.
"Untuk apa aku minta izin, sedangkan kau kan istriku. Seharus nya kau yang memulai duluan sayang. Bukan nya berpahala sekali, jika istri mengajak dahulu." Jawab Gibran dengan wajah penuh kejahilan.
Aku sangat suka melihat wajah kesal nya saat aku. kerjain, bikin gemesh..
"Yeee... itu mah mau kamuuuuu.... Dasar cowok semua sama gak bisa nahan godaan liat cewek cantik seksi di depan mata langsung main lahap aja "
"Emang nya kamu gak mau ya ? wajar dung, di depan mataku kan sudah halal bagiku, berpahala lagi. Yuks.. lanjut biar lebih berpahala hahahhahaha." tawa jail Gibran. Gibran tau Zoya paling gak suka di paksa, kalau lagi gak mood.
Aku lagi sama sekali gak ada mood, kalau di terusin bisa di terkam beneran aku, alihin ajalah pembicaraannya.
"Gibran, boleh aku tanya sesuatu ?"
"Ada apa sayang ? mau tanya apa, mau tanya aq lagi pengen atau enggak ya, gak usah di tanya, kalau kamu kasih aq pasti mau 😂😂😂" Goda Gibran lagi.
"Iissshh... aku serius ini sayang."
"Oke2 mau tanya apa ?"
"Sekarang giliran aku yang tanya, kenapa kamu bisa memilih aku jadi istrimu ? apa kamu gak malu, apa kamu gak di ejek sama teman2mu? "
Pertanyaan yang selama ini di pendam Zoya, akhirnya di keluarkan juga.
Karena hal ini lah juga yang membuat Zoya berfikir lama untuk pinangan Gibran waktu itu.
"Aku harus malu kenapa ? kamu cantik, kamu juga tidak melakukan hal yang memalukan sebagai istri."
"Enggak gitu sayang, dari segi umur kan aku lebih tua dari kamu."
"Dengarkan aku istriku tercinta, terkasih, tersayang. Jodoh itu tidak melihat usia. Aku mencintaimu karena Allah. Aku menerima segala kekuranganmu dan kelebihanmu. Dan satu hal lagi Allah yang telah mendekatkan hatiku dan hatimu. Maka dari itu, saat aku jauh atau dekat denganmu, berdoalah untuk selalu mendekatkan hati jiwa raga kita satu sama lain." Jawab Gibran lalu mencium kening Zoya.
Entah kenapa aku berkata seperti ini, akupun juga tidak tau kenapa aku bisa mencintai Zoya. Aku merasa nyaman bersama dia. Pertama kali melihatnya hatiku merasa sejuk. Kekurangan nya sama sekali tidak menurunkan rasa cintaku padanya.
"Gibran itu bukan jawaban yang aku mau, aku mau tau alasannya."
Semua wanita sama, sedangkan pria juga tidak tau kenapa alasan nya.
"Aaaaa... sayang apa yang kau lakukan, turunkan aku cepat ! Cepat sayang. " Gibran menggendong Zoya ke arah kamar..
Rasakan, dari pada panjang lebar, aku terkam saja kau Zoya. Akan ku tunjukkan cinta indah sebenarnya. 😂😅
"Gibran, aku gak suka paksaan ya !" Gibran menurunkan zoya diatas kasur.
"Sudahlah sayangku, biarkan aku memberikan benih cinta di dalam sini." sambil menunjuk perut Zoya.
Kenapa Gibran, kamu malah merusak moodku.
Wajah Zoya berubah menjadi sedih.
"Kenapa sayang, kok jadi murung ?" Gibran yang menyadari wajah istrinya sedih.
"Sudah satu tahun Gibran, tapi sampai sekarang kita belum memiliki anak."
"Sudahlah kita nikmatin saja masa berdua, hal seperti itu gak bisa di paksakan."
"Tapii... " Jari telunjuk Gibran di tempelkan ke bibir Zoya. Membuat Zoya tidak bisa melanjutkan ucapan nya.
"Sayang tidak perlu bersedih hati, serahkan sama Allah, mari kita berikhtiar." Gibran menatap Zoya dengan lembut, lalu mencium kening Zoya, mata, hidung dan selanjut nya 2 insan Allah sedang memadu kasih.
Zoya terlelap dalam tidur nya. Gibran masih terjaga, dia menyelimuti tubuh Zoya, dan sesekali memandang istrinya.
Maafkan aku Zoya, masalahnya ada padaku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments