Hanya Kau Seorang

"Sayang.. Tumben kesini ?" Gibran bertanya sambil memeluk istrinya.

"Lepaskan aku, kau sedang kotor alat2 bengkel. Ganti baju dulu sana, sholat terus lanjut makan." Jawab Zoya dengan cuek. Saat ini dia . menstabilkan emosinya.

Zoya masuk keruangan Gibran, menunggu Gibran yang sedang membersihkan diri dan sholat dzuhur.

Baiklah Zoya tahan emosimu, sekarang siapkan saja makanan yang sudah aku bawa kesini & ini ? Gado2 ? Dia gak tau apa Gibran tidak terlalu suka makanan ini, apa harus ku buang ? Tidak tidak , itu tidak baik bahkan tidak boleh. Mubadzir ! Aku siapkan saja, aku juga ingin melihat apa Gibran juga akan memakan gado2 itu

"Wach ada gado2 ini, lagi pengen ya kok beli ?"

"Eh.. Enggak siapa yang beli, la itu tadi perempuan yang tadi kasih ke kamu."

"Ya udah kamu makan gih. Mubadzir tau, aku kan gak suka gado2."

"Terus yang kamu suka apa ?"

"Yang aku suka itu (sambil peluk manja zoya dari belakang) kamu sayang"

"Makanan ?"

"Hey.. Nona cantik kamu tau gak aku itu suka makan kamu " sambil mendekatkan bibir nya ke bibir Zoya.

Ting Tung Ting Tung suara bel dari bengkel menandakan ada pelanggan.

"Isshh.. Mengganggu saja" Gerutu Gibran. " Iya sebentar."

"hehehehe " Zoya tertawa kecil melihat kekecewaan suaminya itu.

Dasar seenak nya aja mau macem2 disini.

Matahari sudah mulai terbenam, Gibran sudah membereskan perkakas bengkel dan segera menutup bengkel nya. Sembari melihat wanita cantik yang ikut membersihkan bengkel.

"Sudah kamu duduk diam saja, biar aku yang membereskan, nanti tanganmu hitam semua."

"Harus nya di bantuin itu berterimakasih !"

"Syukron katsiro ratuku"

" ya ya ya " Jawab Zoya sekenanya, karena dia masih malas dengan Gibran karena gadis itu tadi.

"Sudah ayo kita pulang, mari kita jadi kaum rebahan" Sambil mencolek pipi zoya, dengan senyuman jahil menggoda.

"hmmm" perempuan itu masih tidak terlalu menggubris gibran bahkan hanya melirik saja.

Bukan Gibran tentunya kalau menyerah. Ketika Zoya cuek seperti ini, dia akan selalu mengajak ngobrol terus menerus sampai istrinya itu menjawab panjang kali lebar kali tinggi.

Sudah waktunya makan malam Zoya masih tetap cuek pada Gibran. Tidak ada obrolan, hanya suara piring, sendok dan garpu yang terdengar. Seusai semua selesai seperti biasa Zoya merapikan meja makan. Gibran langsung duduk di sofa ruang keluarga. Yang tak jauh dari dapur.

Gibran mengintip istrinya apakah pekerjaan nya sudah selesai atau belum. Terlihat rambut nya yang begitu indah hitam lekat tipis lembut menutupi leher zoya yang begitu indah.

"Cantik.. " kata2 yang keluar dari mulut Gibran.

Deg... Seketika Zoya kaget karena Gibran tiba2 memeluknya dari belakang. Mencium leher jenjang nya dengan lembut. Hembusan nafas gibran begitu terasa di kulit nya. Membuat bulu kuduk zoya sedikit berdiri.

Ada apa dengan nya ? Kenapa tiba2 sekali dia seperti ini, aku yakin dia hanya menggodaku agar aku menyudahi mendiamkan dia.

"Zoyaaahh"

Tunggu dulu, suara Gibran benar-benar sedang berhasrat.

"Gibran cukup aku belum selesai." protes Zoya.

Gibran tetap melanjutkan aksinya menciumi leher zoya. Iya dia sedang berhasrat kepada istrinya, sekaligus berusaha agar Zoya tidak mendiamkan nya lagi.

"Gibran hentikan aku jadi geli nich, nanti piring nya pecah gimana?" Zoya masih tetap protes.

"Nikmati saja sayang setiap sentuhanku." ucap Gibran dengan sedikit menggigit telinga Zoya.

"Gibran ahhh..." ******* yang Zoya tahan dari tadi akhir nya keluar dari mulut nya.

Aiisshh.. padahal aku sedang ngambek dengan dia, kenapa mulutku tak bisa menahan sich.. menyebalkan...

Senyum kenakalan dari wajah Gibran keluar, bisa di sebut juga kemenangannya.

"Sayang aku suka suara seksimu itu." Mengahadapkan wajah zoya kearah nya. Mencium kening zoya berlanjut ke pipi nya.

"Awas minggir!! " Zoya mendorong Gibran menjauh darinya. Dia berlari ke sofa ruang keluarga. Duduk dan menstabilkan nafas nya karena perbuatan Gibran.

Zoya kau masih mengacuhkan aku, ayo putar otak Gibran, luluhkan hati wanitamu itu. Ternyata cemburumu sama saja denganku.

"Zoya sayang kau ini kenapa sich ? Maafkan aku sayang ! Aku tidak ada hubungan apapun dengan dia. Aku hanya mencintaimu."

Tidak ada sahutan dari Zoya. Gibran melangkahkan kakinya kearah Zoya. Lalu di menyandarkan kepala nya di pangkuan Zoya, dengan posisi dia duduk dilantai.

"Kakak aku sungguh tak tahan jika kau mendiamkan aku seperti ini. Maafkan aku jika secara tidak sengaja menyakiti hatimu, hanya kau seorang yang aku cintai."

Zoya melihat Gibran, tangan nya mengusap kepala Gibran dengan lembut. Hati dia langsung luluh dengan perkataan suami nya.

"Gibran, aku sudah memaafkanmu. Tapi kau harus janji, setiap kali ada wanita yang mendekatimu atau memberi perhatian kepadamu, kau harus ceritakan padaku. Entah dia menyukaimu atau tidak, kau harus ceritakan semua padaku, agar tidak ada salah faham diantara kita."

"Iya kakak, aku sangat mencintaimu." mencium tangan istrinya dengan lembut.

"Berhentilah merajuk dan memanggilku kakak, jika kau memanggilku seperti itu aku jadi merasa aku itu kakakmu dan kau adikku, aku tau kau ingin aku bersikap lebih dewasa jika memanggil seperti itu." wajah zoya cemberut lagi.

Cuppp Ciuman singkat di bibir Zoya, yang membuat Zoya seketika melihat Gibran.

"Sayang...." Gibran memegang wajah istrinya, mencium bibir nya dengan lembut.

Ciuman itu begitu intens, membuat Zoya terhanyut dalam suasana dan menikmati sentuhan2 suaminya.

"Emmm... achhh." ******* Zoya.

Gibran langsung mengangkat Zoya ke kamar mereka. Malam itu pasangan suami istri tersebut hanyut dalam perasaan cinta mereka dan menyatu jadi satu dalam hasrat.

Episodes
1 Pertemuan
2 Sifat & Sikap nya.
3 Aku Tak Suka
4 Hanya Kau Seorang
5 Reuni Kampus
6 Kesan Pertama
7 Perkenalan
8 Salah Faham
9 Bunga Mawar Biru
10 Awal Sebuah hubungan
11 Kenapa Dia Ada Disini ?
12 Bolehkah Aku Bekerja ?
13 KEJUTAN UNTUK MU
14 Bukan Ini yang aku inginkan!
15 Nasehat Sahabat
16 Mencari Solusi Untuk Zoya
17 Terulang Kembali
18 Terulang Kembali
19 Sebuah Tawaran
20 Dia lagi dan lagi
21 Pagi yang menegangkan
22 PERSYARATAN
23 Terbaring sakit
24 Akhir Penantian
25 Hasil dari Ikhlas & Sabar
26 Terbukanya Hatiku Untuknya
27 Pagi Yang Panas
28 Hari yang semakin Panas
29 Nostalgia
30 Hanya Bisa Menahan
31 Luapan Emosi
32 Dari Mata Turun ke Hati
33 Nasehat Risma
34 Apotek Sehat
35 Janji & Harapan
36 Hari pertama bekerja bersama
37 Hati seorang Gibran
38 Siapa yang Beruntung
39 Firasat
40 Pingsan
41 PENGUMUMAN
42 Luvino & Lovina
43 Apa aku mengenalnya ?
44 Welcome Home Baby Twins
45 Suara Hati Defita
46 Penolakan Zoya
47 Kesempatan dari Zoya
48 Dugaan Zoya Benar
49 Curcol sang laki2
50 Kecurigaan
51 Permintaan
52 Saling Mengungkapkan perasaan
53 Pertemuan kembali
54 Zoya , kau menghipnotisku!
55 Abi Punya Saingan Lagi
56 Apa yang ku lihat ?
57 Kesempatan
58 Perhatian Tulus
59 Dejavu
60 Apa aku Calon Pebinor ?
61 Chat Darinya
62 Meminta Bantuan
63 Sedikit Celah
64 Obsesi Cinta
65 Bertamu
66 Jalur langitku, kau atau dia.
67 Interogasi
68 Hasutan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Pertemuan
2
Sifat & Sikap nya.
3
Aku Tak Suka
4
Hanya Kau Seorang
5
Reuni Kampus
6
Kesan Pertama
7
Perkenalan
8
Salah Faham
9
Bunga Mawar Biru
10
Awal Sebuah hubungan
11
Kenapa Dia Ada Disini ?
12
Bolehkah Aku Bekerja ?
13
KEJUTAN UNTUK MU
14
Bukan Ini yang aku inginkan!
15
Nasehat Sahabat
16
Mencari Solusi Untuk Zoya
17
Terulang Kembali
18
Terulang Kembali
19
Sebuah Tawaran
20
Dia lagi dan lagi
21
Pagi yang menegangkan
22
PERSYARATAN
23
Terbaring sakit
24
Akhir Penantian
25
Hasil dari Ikhlas & Sabar
26
Terbukanya Hatiku Untuknya
27
Pagi Yang Panas
28
Hari yang semakin Panas
29
Nostalgia
30
Hanya Bisa Menahan
31
Luapan Emosi
32
Dari Mata Turun ke Hati
33
Nasehat Risma
34
Apotek Sehat
35
Janji & Harapan
36
Hari pertama bekerja bersama
37
Hati seorang Gibran
38
Siapa yang Beruntung
39
Firasat
40
Pingsan
41
PENGUMUMAN
42
Luvino & Lovina
43
Apa aku mengenalnya ?
44
Welcome Home Baby Twins
45
Suara Hati Defita
46
Penolakan Zoya
47
Kesempatan dari Zoya
48
Dugaan Zoya Benar
49
Curcol sang laki2
50
Kecurigaan
51
Permintaan
52
Saling Mengungkapkan perasaan
53
Pertemuan kembali
54
Zoya , kau menghipnotisku!
55
Abi Punya Saingan Lagi
56
Apa yang ku lihat ?
57
Kesempatan
58
Perhatian Tulus
59
Dejavu
60
Apa aku Calon Pebinor ?
61
Chat Darinya
62
Meminta Bantuan
63
Sedikit Celah
64
Obsesi Cinta
65
Bertamu
66
Jalur langitku, kau atau dia.
67
Interogasi
68
Hasutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!