S1. Bab 5

Naina terpaksa menunggu di ruangan Wira sampai jam kantor berakhir. Suaminya itu masih ada jadwal rapat bersama beberapa kepala divisi, selepas makan siang.

“Nai, mau ikut ke ruang rapat atau menunggu disini?” tanya Wira. Mata elang lelaki itu mengekor pergerakan lincah istrinya yang sedang merapikan kembali kotak bekal yang baru saja dikosongkannya. Semua isi nasi soto sudah menghuni perutnya.

“Nai menunggu di ruangan Mas saja,” sahut Naina.

“Yakin?” tanya Wira. Ujung telunjuk merapikan surai hitam yang luruh menutupi sebagian wajah cantik Naina, menyelipkannya di balik daun telinga.

“Cantik, Mas ke ruang rapat dulu,” ucap Wira, menempelkan dahinya pada dahi istrinya.

“Ya. Mas aku boleh pinjam komputer Mas?” tanya Naina.

“Boleh, Sayang,” sahut Wira, menepuk pelan pipi mulus bak porselin yang merona kemerahan dengan perlakuan manisnya.

Melangkah keluar dari ruangannya, Wira menyempatkan diri mampir saat melewati meja Stevi.

“Jangan berani masuk ke dalam ruanganku!” ancam Wira pada sekretarisnya, bergegas pergi.

“Mas, kenapa selalu tidak adil padaku. Padahal perempuan itu tidak ada gunanya. Hanya hamil saja dia tidak mampu,” ucap Stevi pelan, memastikan ucapannya tidak terdengar. Kalau sampai Wira mendengar kata-katanya tadi, sudah bisa dipastikan mereka akan bertengkar lagi seperti biasa.

Stevi hanya bisa menatap punggung Wira menghilang di balik pintu ruang rapat yang masih berada di lantai yang sama.

***

Hampir satu jam Naina berkutat dengan stok barang di butiknya, yang di datanya melalui komputer pinjaman suaminya. Dia harus memastikan produk-produk apa saja yang laris dan menjadi incaran langganannya. Setidaknya itu penting untuknya, negara mana yang akan dikunjunginya untuk mengisi kembali stok tokonya.

Biasanya, Naina akan pergi selama sepuluh hari sampai dua minggu, sembari berburu produk-produk baru. Terkadang juga membuka jastip untuk produk-produk branded bagi beberapa kenalan dan costumernya.

Beruntung Wira tidak pernah rewel dan sangat mengerti dengan kesibukannya. Bahkan kalau sedang tidak banyak pekerjaan, suaminya itu akan menemaninya shopping di luar negri meskipun hanya sekedar membantunya menenteng belanjaan yang memang tidak sedikit.

Bahkan butik ini pun atas usul Wira, yang kasihan melihat Naina melamun sepanjang hari karena tidak ada kesibukan di rumah. Dua tahun sudah butiknya berjalan, dan semakin kesini semakin berkembang berkat doa dan dukungan suaminya yang sudah begitu baik dan pengertian.

Lelah melihat deretan tulisan yang tersusun di layar, Naina memutuskan mengistirahatkan matanya dengan berjalan-jalan keluar, sekedar berbincang dengan Stevi. Paling tidak, ia bisa bergosip dengan sekretaris suaminya itu untuk mengusir bosan.

Naina sudah mengenal Stevi sejak menikah dengan Wira. Sebelum bekerja di perusahaan ini, Stevi adalah teman baik Wira. Mereka menghabiskan masa-masa SMA bersama, bahkan kuliah pun di universitas yang sama.

“Stev, sedang sibuk?” tanya Naina tersenyum, mengejutkan sang sekretaris yang sibuk berdandan di sela waktu kosong. Stevi terlihat gugup, ketahuan istri atasannya sedang memoles lipstik merah menyala di bibirnya.

Stevi yang terlalu serius dengan peralatan make-upnya, kelabakan. Buru-buru menyimpan kembali tas kosmetiknya ke dalam laci.

“Tidak Nyonya,” ucapnya pelan, tersenyum menatap Naina yang sudah duduk di depan meja kerjanya.

“Aku tidak akan mengadu pada Mas Wira,” ucap Naina, menenangkan.

“Bagaimana kabarmu Stev? Sudah lama kita tidak bertemu. Apa kabar putrimu?” tanya Naina

“Baik Nyonya. Nola baik-baik saja.”

“Terakhir kamu membawanya ke kantor, dia baru bisa berjalan,” cerita Naina, mengingat kelucuan gadis kecil yang masih sering terjatuh di masa-masa belajar berjalannya.

“Ya, Nyonya. Sekarang sudah lancar.”

“Sudah 1,5 tahun ya?” tebak Naina. Seingatnya Stevi pernah memberitahunya, tetapi ia lupa.

“Iya Nyonya,” sahut Stevi. Sejak tadi dia was-was dengan setiap pertanyanan Naina.

“Lagi lucu-lucunya. Kenapa tidak dibawa ke kantor lagi?”

“Tempo hari itu kebetulan pengasuhnya pulang kampung, jadi mau tidak mau, aku harus membawanya ke kantor,” jelas Stevi.

“Masih asi?” tanya Naina lagi, mencoba mencari topik pembicaraan.

“Masih. Papi Nola mengomel kalau diberikan sufor. Padahal aku bekerja, benar-benar menyulitkan ketika harus memberi asi,” keluh Stevi.

“Suamimu baik juga, masih mengizinkanmu bekerja disaat sudah memiliki bayi lucu seperti Nola,”

“Ya, Nyonya.” Stevi tidak bisa banyak bicara. Hanya menjawab singkat, padat dan jelas. Khawatir pembahasan mereka semakin panjang, yanga ada nanti dia diomeli Wira lagi.

Puas berbincang dengan Stevi, terpaksa Naina kembali ke ruangan suaminya. Memandang jam di pergelangan tangannya, masih dua jam lagi dari jam pulang kantor. Ia masih harus bertahan dan menunggu Wira selama itu.

***

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Wira bersiap meninggalkan kantor. Bibirnya melengkung ke atas, saat mendapati Naina yang tertidur di sofa karena menunggunya terlalu lama. Setiap melihat Naina seperti ini, ada beribu rasa bersalah menyergap perasaannya.

Bukannya dia tidak tahu terimakasih, sudah dianugerahkan istri sesempurna Naina, tetapi takdir hidup seakan mengolok-oloknya. Mempermainkannya sedemikian rupa, membuat terlihat seperti lelaki bejat dan tidak tahu bersyukur.

Lelaki itu berjongkok di depan Naina, berlama-lama menatap wajah polos yang begitu cantik sempurna. Naina bukan hanya cantik wajahnya, hatinya jauh lebih cantik. Kalau bisa mengulang, dia hanya menginginkan Naina. Gadis manis yang menggetarkan perasaannya di pandangan pertama.

Suara merdunya mengalun, mengetarkan sukma. Hanya Tuhan yang tahu seberapa beruntungnya mendapatkan Naina, gadis polos yang dinikahi dan dibawanya pulang ke rumah sebagai istri.

Telapak tangan itu mengelus wajah tertidur, berharap bisa mengusik lelapnya Naina.

“Sayang bangun,” panggil Wira.

“Hmmm,” gumaman Naina terdengar seiring kelopak mata itu membuka.

“Mas, sudah selesai. Kita bisa langsung ke tempat mama?” tanya Naina, mengerjap pelan.

“Iya. Kamu baik-baik saja? Kenapa aku merasa belakangan ini kamu sedikit pucat dan sering mengantuk. Apakah pekerjaan di butik begitu melelahkan?” tanya Wira memastikan, meneliti wajah istrinya dari dekat.

“Tidak juga, Mas. Mungkin kondisi Nai sedang tidak baik. Cuaca tidak menentu akhir-akhir ini.”

“Belakangan Nai juga sering pusing,” lanjut Naina.

“Apa kita ke dokter saja. Mas khawatir terjadi sesuatu padamu.

“Tidak perlu Mas. Istirahat sebentar saja sudah, nanti juga hilang,” ucap Naina.

Wira bangkit dari posisinya, meraih tangan Naina dan membantu istrinya berdiri.

“Ayo kita pergi sekarang, nanti kemalaman,” ajak Wira, masih mengengam tangan Naina dengan mesra sembari menenteng tas tangan istrinya dengan tangan lainnya.

Keduanya sudah berada di dalam mobil, dengan tangan masih saja saling mengengam. Bahkan Wira, hanya menggunakan satu tangannya ketika menyetir. Baru melepas saat memang dibutuhkan.

Sore itu cuaca terlihat mendung dengan gerimis kecil. Ketika mobil mereka baru saja keluar dari gerbang kantor, sudut mata Naina tanpa sengaja melihat Stevi yang sedang menunggu taksi sembari menutup kepala menggunakan tas tangannya.

“Mas, itu Stevi.”

“Hmmm,” gumam Wira, tanpa melirik sedikit pun.

“Kasihan Stevi, Mas. Sudah mau hujan, tetapi belum mendapatkan kendaraan untuk pulang.”

“Hmmm.” Lagi-lagi Wira hanya bergumam.

“Bukankah rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah mama. Sekalian saja, Mas. Kasihan nanti putrinya menunggu kalau sampai pulang kemalaman, apalagi ini sudah mau hujan.”

Mendengar pernyataan istrinya Wira terperanjat, tiba-tiba saja menginjak pedal rem, membuat tubuh Naina nyaris terlempar ke depan, kepalanya hampir membentur ke dashboard. Beruntung Wira sigap, menahan sekuat tenaga tubuh Naina dengan tangan kirinya, supaya istrinya tidak terluka.

“Maafkan Mas. Nai tidak apa-apa?” tanya Wira, melepas seatbelt dan memastikan istrinya baik-baik saja.

“Nai baik-baik saja. Tadi belum sempat memakai seatbelt. Maaf, mengagetkan Mas.”

***

TBC

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

hadeeuh tuh laki ku kira bneran romantis eh

2023-03-10

0

M.azril maulana

M.azril maulana

mungkin nola anaknya wira ya,dan orang tua wira pun tau seperti nya, karena rumah nya juga deketan

2022-11-23

0

RahaYulia

RahaYulia

g rewel krn punya serep,😤

2022-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Season 1. Bab 1
2 S1. Bab 2
3 S1. Bab 3
4 S1. Bab 4
5 S1. Bab 5
6 S1. Bab 6
7 S1. Bab 7
8 S1. Bab 8
9 S1. Bab 9
10 S1. Bab 10
11 S1. Bab 11
12 S1. Bab 12
13 S1. Bab 13
14 S1. Bab 14
15 S1. Bab 15
16 S1. Bab 16
17 S1. Bab 17
18 S1. Bab 18
19 S1. Bab 19
20 S1. Bab 20
21 S1. Bab 21
22 S1. Bab 22
23 S1. Bab 23
24 S1. Bab 24
25 S1. Bab 25
26 S1. Bab 26
27 S1. Bab 27
28 S1. Bab 28
29 S1. Bab 29
30 S1. Bab 30
31 S1. Bab 31
32 S1. Bab 32
33 S1. Bab 33
34 S1. Bab 34
35 S1. Bab 35
36 S1. Bab 36
37 S1. Bab 37
38 S1. Bab 38
39 S1. Bab 39
40 S1. Bab 40
41 S1. Bab 41
42 S1. Bab 42
43 S1. Bab 43
44 S1. Bab 44
45 S1. Bab 45
46 S1. Bab 46
47 S1. Bab 47
48 S1. Bab 48
49 S1. Bab 49
50 S1. Bab 50
51 S1. Bab 51
52 S1. Bab 52
53 S1. Bab 53
54 S1. Bab 54
55 S1. Bab 55
56 S1. Bab 56
57 S1. Bab 57
58 S1. Bab 58
59 S1. Bab 59 The End
60 Season ke 2 - BUNDA DARI ANAKKU
61 S2 Bunda dari anakku 1
62 S2 Bunda dari anakku 2
63 S2 Bunda dari anakku 3
64 S2 Bunda dari anakku 4
65 S2 Bunda dari anakku 5
66 S2 Bunda dari anakku 6
67 S2 Bunda dari anakku 7
68 S2 Bunda dari anakku 8
69 Pengumuman
70 S2 Bunda dari anakku 9
71 S2 Bunda dari anakku 10
72 S2 Bunda dari anakku 11
73 S2 Bunda dari anakku 12
74 S2 Bunda dari anakku 13
75 S2 Bunda dari anakku 14
76 S2 Bunda dari anakku 15
77 S2 Bunda dari anakku 16
78 S2 Bunda dari anakku 17
79 S2 Bunda dari anakku 18
80 S2 Bunda dari anakku 19
81 S2 Bunda dari anakku 20
82 S2 Bunda dari anakku 21
83 S2 Bunda dari anakku 22
84 S2 Bunda dari anakku 23
85 S2 Bunda dari anakku 24
86 S2 Bunda dari anakku 25
87 S2 Bunda dari anakku 26
88 S2 Bunda dari anakku 27
89 S2 Bunda dari anakku 28
90 S2 Bunda dari anakku 29
91 S2 Bunda dari anakku 30
92 S2 Bunda dari anakku 31
93 S2 Bunda dari anakku 32
94 S2 Bunda dari anakku 33
95 S2 Bunda dari anakku 34
96 S2 Bunda dari anakku 35
97 S2 Bunda dari anakku 36
98 S2 Bunda dari anakku 37
99 S2 Bunda dari anakku 38
100 S2 Bunda dari anakku 39
101 S2 Bunda dari anakku 40
102 S2 Bunda dari anakku 41
103 S2 Bunda dari anakku 42
104 S2 Bunda dari anakku 43
105 S2 Bunda dari anakku 44
106 S2 Bunda dari anakku 45
107 S2 Bunda dari anakku 46
108 S2 Bunda dari anakku 47
109 S2 Bunda dari anakku 48
110 S2 Bunda dari anakku 49
111 S2 Bunda dari Anakku 50
112 S2 Bunda dari anakku 51
113 S2 Bunda dari anakku 52
114 S2 Bunda dari anakku 53
115 S2 Bunda dari anakku 54
116 S2 Bunda dari anakku 55
117 S2 Bunda dari anakku 56
118 S2 Bunda dari anakku 57
119 S2 Bunda dari anakku 58
120 S2 Bunda dari anakku 59
121 S2 Bunda dari anakku 60
122 S2 Bunda dari anakku 61
123 S2 Bunda dari anakku 62
124 S2 Bunda dari anakku 63
125 S2 Bunda dari anakku 64
126 S2 Bunda dari anakku 65
127 S2 Bunda dari anakku 66
128 S2 Bunda dari anakku 67
129 S2 Bunda dari Anakku 68
130 S2 Bunda dari Anakku 69
131 S2 Bunda dari anakku 70
132 S2 Bunda dari Anakku 71
133 S2 Bunda dari anakku 72
134 S2 Bunda dari anakku 73
135 S2 Bunda dari anakku 74
136 S2 Bunda dari anakku 75
137 S2 Bunda dari Anakku - The End
138 Season 3. Tatap Aku, Suamiku
139 S3. TAS 1
140 S3. TAS 2
141 S3. TAS 3
142 S3. TAS 4
143 S3. TAS 5
144 S3. TAS 6
145 S3. TAS 7
146 S3. TAS 8
147 S3. TAS 9
148 S3. TAS 10
149 S3. TAS 11
150 S3 Tas 12
151 S3 Tas 13
152 S3 Tas 14
153 S3. Tas 15
154 S3. Tas 16
155 S3. Tas 17
156 S3. Tas 18
157 S3. Tas 19
158 S3. Tas 20
159 S3. Tas 21
160 S3. Tas 22
161 S3. Tas 23
162 S3. Tas 24
163 S3. Tas 25
164 S3. Tas 26
165 S3. Tas 27
166 S3. Tas 28
167 S3. Tas 29
168 S3. Tas 30
169 S3. Tas 31
170 S3. Tas 32
171 S3. Tas 33
172 S3. Tas 34
173 S3. Tas 35
174 S3. Tas 36
175 S3. Tas 37
176 S3. Tas 38
177 S3. Tas 39
178 S3. Tas 40
179 S3. Tas 41
180 S3 ENDING
181 Bonus Chapter
182 Pengumuman
183 My Beloved Bodyguard
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Season 1. Bab 1
2
S1. Bab 2
3
S1. Bab 3
4
S1. Bab 4
5
S1. Bab 5
6
S1. Bab 6
7
S1. Bab 7
8
S1. Bab 8
9
S1. Bab 9
10
S1. Bab 10
11
S1. Bab 11
12
S1. Bab 12
13
S1. Bab 13
14
S1. Bab 14
15
S1. Bab 15
16
S1. Bab 16
17
S1. Bab 17
18
S1. Bab 18
19
S1. Bab 19
20
S1. Bab 20
21
S1. Bab 21
22
S1. Bab 22
23
S1. Bab 23
24
S1. Bab 24
25
S1. Bab 25
26
S1. Bab 26
27
S1. Bab 27
28
S1. Bab 28
29
S1. Bab 29
30
S1. Bab 30
31
S1. Bab 31
32
S1. Bab 32
33
S1. Bab 33
34
S1. Bab 34
35
S1. Bab 35
36
S1. Bab 36
37
S1. Bab 37
38
S1. Bab 38
39
S1. Bab 39
40
S1. Bab 40
41
S1. Bab 41
42
S1. Bab 42
43
S1. Bab 43
44
S1. Bab 44
45
S1. Bab 45
46
S1. Bab 46
47
S1. Bab 47
48
S1. Bab 48
49
S1. Bab 49
50
S1. Bab 50
51
S1. Bab 51
52
S1. Bab 52
53
S1. Bab 53
54
S1. Bab 54
55
S1. Bab 55
56
S1. Bab 56
57
S1. Bab 57
58
S1. Bab 58
59
S1. Bab 59 The End
60
Season ke 2 - BUNDA DARI ANAKKU
61
S2 Bunda dari anakku 1
62
S2 Bunda dari anakku 2
63
S2 Bunda dari anakku 3
64
S2 Bunda dari anakku 4
65
S2 Bunda dari anakku 5
66
S2 Bunda dari anakku 6
67
S2 Bunda dari anakku 7
68
S2 Bunda dari anakku 8
69
Pengumuman
70
S2 Bunda dari anakku 9
71
S2 Bunda dari anakku 10
72
S2 Bunda dari anakku 11
73
S2 Bunda dari anakku 12
74
S2 Bunda dari anakku 13
75
S2 Bunda dari anakku 14
76
S2 Bunda dari anakku 15
77
S2 Bunda dari anakku 16
78
S2 Bunda dari anakku 17
79
S2 Bunda dari anakku 18
80
S2 Bunda dari anakku 19
81
S2 Bunda dari anakku 20
82
S2 Bunda dari anakku 21
83
S2 Bunda dari anakku 22
84
S2 Bunda dari anakku 23
85
S2 Bunda dari anakku 24
86
S2 Bunda dari anakku 25
87
S2 Bunda dari anakku 26
88
S2 Bunda dari anakku 27
89
S2 Bunda dari anakku 28
90
S2 Bunda dari anakku 29
91
S2 Bunda dari anakku 30
92
S2 Bunda dari anakku 31
93
S2 Bunda dari anakku 32
94
S2 Bunda dari anakku 33
95
S2 Bunda dari anakku 34
96
S2 Bunda dari anakku 35
97
S2 Bunda dari anakku 36
98
S2 Bunda dari anakku 37
99
S2 Bunda dari anakku 38
100
S2 Bunda dari anakku 39
101
S2 Bunda dari anakku 40
102
S2 Bunda dari anakku 41
103
S2 Bunda dari anakku 42
104
S2 Bunda dari anakku 43
105
S2 Bunda dari anakku 44
106
S2 Bunda dari anakku 45
107
S2 Bunda dari anakku 46
108
S2 Bunda dari anakku 47
109
S2 Bunda dari anakku 48
110
S2 Bunda dari anakku 49
111
S2 Bunda dari Anakku 50
112
S2 Bunda dari anakku 51
113
S2 Bunda dari anakku 52
114
S2 Bunda dari anakku 53
115
S2 Bunda dari anakku 54
116
S2 Bunda dari anakku 55
117
S2 Bunda dari anakku 56
118
S2 Bunda dari anakku 57
119
S2 Bunda dari anakku 58
120
S2 Bunda dari anakku 59
121
S2 Bunda dari anakku 60
122
S2 Bunda dari anakku 61
123
S2 Bunda dari anakku 62
124
S2 Bunda dari anakku 63
125
S2 Bunda dari anakku 64
126
S2 Bunda dari anakku 65
127
S2 Bunda dari anakku 66
128
S2 Bunda dari anakku 67
129
S2 Bunda dari Anakku 68
130
S2 Bunda dari Anakku 69
131
S2 Bunda dari anakku 70
132
S2 Bunda dari Anakku 71
133
S2 Bunda dari anakku 72
134
S2 Bunda dari anakku 73
135
S2 Bunda dari anakku 74
136
S2 Bunda dari anakku 75
137
S2 Bunda dari Anakku - The End
138
Season 3. Tatap Aku, Suamiku
139
S3. TAS 1
140
S3. TAS 2
141
S3. TAS 3
142
S3. TAS 4
143
S3. TAS 5
144
S3. TAS 6
145
S3. TAS 7
146
S3. TAS 8
147
S3. TAS 9
148
S3. TAS 10
149
S3. TAS 11
150
S3 Tas 12
151
S3 Tas 13
152
S3 Tas 14
153
S3. Tas 15
154
S3. Tas 16
155
S3. Tas 17
156
S3. Tas 18
157
S3. Tas 19
158
S3. Tas 20
159
S3. Tas 21
160
S3. Tas 22
161
S3. Tas 23
162
S3. Tas 24
163
S3. Tas 25
164
S3. Tas 26
165
S3. Tas 27
166
S3. Tas 28
167
S3. Tas 29
168
S3. Tas 30
169
S3. Tas 31
170
S3. Tas 32
171
S3. Tas 33
172
S3. Tas 34
173
S3. Tas 35
174
S3. Tas 36
175
S3. Tas 37
176
S3. Tas 38
177
S3. Tas 39
178
S3. Tas 40
179
S3. Tas 41
180
S3 ENDING
181
Bonus Chapter
182
Pengumuman
183
My Beloved Bodyguard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!