Sebangku

Nala langsung berdiri bersandar di mobil “capek banget Kak”

Dareen mengacak-acak rambut Nala “makannya jadi cewek jangan bandel”

“Ih jahat banget” gerutu Nala mengerucutkan bibirnya

“Kakak tauk nggak ? Si Ray adik Kakak yang ngeselin itu bisa kabur karena godain OSIS, idih Kak, sok ganteng banget” lapornya kesal

“Terus kamu apa ?” tanya Dareen

“Zoro, Kak.. Kasihan kan zoro mati pas aku lagi di sekolah” dramanya pura-pura sedih

Dareen mencubit gemas pipi Nala “kamu kok ngeselin ? Kasihan kan zoronya kamu jadiin alesan gitu, nggak tenang dia disana”

“Hehehe, kan yang penting Nala nggak bohong dan godain Kakak kelas kayak Ray”

..

Sudah sampai rumah, Papa sudah duduk dengan wajah kesalnya di ruang tamu menunggu kepulangan Nala dan Mamanya.

“Papa” panggilnya pura-pura sedih memeluk tangan Papa

“Nggak mempan Nala” ucap Papa datar

“Papa jahat banget sama Nala” keluhnya sedih

Akhirnya Papa menghela nafas berat “udah sana mandi, kamu bau keringet” ucapnya memeluk Nala sebentar sebelum melepaskan pelukannya

Nala melebarkan senyumnya lalu bergegas masuk kamar.

**

Hari ini hari pertama Nala sekolah menggunakan seragam putih abu-abu.

Walaupun rumah berdepanan tapi Nala dan Raymond mengendarai motornya masing-masing ke sekolah.

Setelah hari pertama MOS membuat ulah, Nala, Lana, Raymond, dan Miko diancam tegas kalau sampai mereka mengulang perbuatannya lagi akan langsung dipulangkan dan tidak di terima di sekolah itu.

..

Setelah memarkir motornya, Nala mendekati Jovanka dan Melani yang sudah duduk menunggunya di bangku koridor sekolah “ayo masuk kelas” ajaknya

Jovanka langsung mengeluarkan Hp nya “tunggu dulu, kita mesti foto-foto di hari pertama sekolah SMA sebelum masuk kelas”

Nala dan kedua temannya itu sudah selesai berfoto-foto dan baru saja mau melanjutkan langkahnya “kalian udah tauk kelas kalian dimana ?” tanya Miko yang kini berjalan di belakang Nala, Jovanka, dan Melani bersama Lana dan Raymond

“Iya ya, ayo lihat papan pengumuman dulu” ajak Jovanka langsung menarik tangan Nala dan Melani berlarian ke papan pengumuman yang berada di tepi lapangan

..

Jovanka sibuk meneliti namanya, Nala, dan Melani di papan pengumuman, berbeda dengan Nala dan Melani yang memilih duduk sambil mengipas wajahnya dengan telapak tangannya karena pagi-pagi sudah dibuat berkeringat sama Jovanka.

“Gue harap gue nggak sekelas sama cewek ngeselin ini” ucap Lana melirik Nala ketus yang menyusul ke lapangan

“Gila apa ! Gue juga ogah sekelas sama lo !” protes Nala

“Wait wait..” ucap Jovanka serius menunjuk daftar nama di depannya

“Guys ! Kita berenam sekelas !” ucapnya penuh semangat

“Hah !!” ucap Nala dan Lana kaget

“Hahaha, udah nikmatin aja, ayo ke kelas” ajak Raymond

Nala dan Lana saling menatap tajam satu sama lain sampai rasanya ada percikan api dari sorot mata mereka “jangan duduk deket-deket gue” ucap Nala ketus

“Siapa juga yang mau duduk deket-deket cewek judes kayak lo” protes Lana

..

Di kelas..

“Perkenalkan, Ibu wali kelas kalian tahun ini, nama Ibu, Ibu Maria, selama Ibu yang menjadi wali kelas kalian Ibu akan mengatur tempat duduk kalian biar adil” ucapnya

“Ah nggak asik banget diatur segala” bisik Jovanka menggerutu

“Ibu akan memanggil nama siswi dilanjut siswa yang akan duduk di sampingnya, semuanya harap berdiri, siswi berdiri di depan kelas dan siswa berdiri di barisan belakang kelas” ucapnya tegas

Semuanya sudah berdiri sesuai perintah lalu Ibu Maria mulai memilah tempat duduk “.., Jovanka, Miko”

“Duluan guys” ucap Jovanka

“Semoga gue duduk sama lo ya Mel” ucap Nala putus asa

“Kayaknya nggak deh Nal, dari tadi Bu Maria sengaja pasangin cewek cowok” ucap Melani

“Melani, Raymond” ucap Bu Maria

“Hah ? Aduh Mel, nanti tukeran aja ya, gue sama lo oke” ucap Nala memohon

“Melani ? Cepet ke tempat duduk kamu” ucap Bu Maria menunjuk tempat duduk untuk Melani dan Raymond

“Rasain lo” ucap Raymond tanpa suara ke Nala

Nala menatap tajam Raymond dan mengepalkan tangannya ke arah Raymond dan dibalas dengan senyum sinis dari Raymond.

“Nala Davira, Lana Adrian”

“Hah !” ucap Nala dan Lana ternganga

“Apa ada masalah Nala, Lana ?” tanya Bu Maria

“Saya alergi duduk sama cowok Bu” protes Nala membuat seisi kelas tertawa

“Nala, Lana, cepat duduk ke bangku yang Ibu pilihkan !” ucapnya

Dengan langkah yang berat, Nala terpaksa duduk di samping Lana dimana mereka duduk di barisan paling belakang dekat jendela.

Di depannya ada Melani dan Raymond dan di depannya lagi Jovanka dan Miko.

“Nasib gue sial banget” gerutu Nala menyandarkan punggungnya di bangku sekolah

“Lo pikir lo doang, gue juga ogah duduk di samping cewek judes kayak lo” gerutu Lana

“Ray, tukeran yuk, lo duduk disini sama gue” pinta Nala memohon

Raymond menoleh malas “ooogah” ucapnya dengan nada meledek

“Dilarang pindah tempat duduk tanpa seijin Ibu ya ! Sekarang bagi siswa yang memiliki nilai UN minimal 9 angkat tangan karena Ibu mau membuat pengurus kelas"

Percayalah hanya Lana yang mengangkat tangannya “coba maju ke depan” panggil Bu Maria

“Sekarang siswi yang memiliki nilai UN minimal 9 angkat tangan”

Tidak ada satupun yang mengangkat tangannya termasuk Nala padahal nilai UN nya minimal 9,5.

“Benar tidak ada ? Sayang sekali” ucap Bu Maria kecewa “kalau gitu siapa yang mau menjadi wakil ketua kelas ?” tanyanya lagi

Hampir semua siswi mengangkat tangannya penuh semangat kecuali Nala, Jovanka, dan Melani “kok lo nggak angkat tangan ?” bisik Nala

“Gue nggak mau jadi pengurus kelas Nal, apalagi wakil, idih pusing” bisik Melani menggerutu

Bu Maria menentukan pilihannya berdasarkan nilai UN minimal 8.

“Sekarang semuanya buka buku kalian, berbaris sesuai urutan tempat duduknya membawa buku kalian agar Ibu langsung pilih siapa yang akan menjadi sekertaris 1 dan 2 di kelas ini” perintahnya

Semuanya sudah berbaris dan menunjukkan tulisannya masing-masing namun Bu Maria hanya mendapatkan 1 kandidat, yaitu Melani.

“Kok lo nggak kepilih sih ? Padahal tulisan lo kan bagus ? Lagian lo tadi bisa aja jadi wakil Lana” bisik Raymond

Nala tersenyum licik menunjukkan bukunya yang dipenuhi dengan tulisan Kaila yang tentu saja masih berantakan, maklum Kaila baru saja lulus SD “sialan lo bohongin guru”

Raymond mengangkat tangannya membuat semuanya melihat ke arahnya “Bu, dia bohong ! Sebenernya tulisan dia bagus, tadi buku adiknya yang baru lulus SD yang dia tunjukkin ke Ibu” adunya membuat Nala menutup wajahnya dengan buku tulis di depannya

Melani memberitahukan nama Nala pelan ke Bu Maria “Nala, maju ke depan” perintahnya

Mati gue !, batin Nala.

Nala terpaksa bangun dari duduknya dan saat Bu Maria berpaling ke papan tulisnya Nala langsung menonjok tangan Raymond dan menatapnya tajam tapi Raymond malah tersenyum meledek.

Bu Maria memberikan spidol ke tangan Nala “tulis nama kamu dan nama Melani di barisan sekertaris” ucapnya

Nala sudah menulisnya dan menaruh spidol tadi ke tempat spidol di atas meja guru “jangan bohongin Ibu lagi” ucapnya

“Iya Bu, maaf”

Lagi-lagi Raymond mengangkat tangannya “Bu, sebenernya dia juga pinter”

Gue matiin lo Ray !, begitu tatapan Nala ke Raymond.

“Kamu tuh siapanya Nala ? Kenapa tahu tapi nggak kasih tahu dari tadi ?” tanya Bu Maria kesal

“Maaf Bu”

“Sudah sudah, biarkan Nala jadi sekertaris 2 karena nggak ada tulisan yang lebih bagus lagi” ucap Bu Maria tidak mau ambil pusing “sekarang Ibu butuh 1 orang bendahara siswi yang cerewet dan bisa menyimpan uang”

..

Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Hukuman Pertama Masuk SMA
3 Sebangku
4 Diskusi
5 Hari Pertama Sekolah Sudah Kesal
6 Belanja Keperluan Kelas
7 Saingan Belajar
8 Bianglala
9 Calon OSIS
10 Sang Ketua & Wakil, Lagi
11 Papa Damian & Papi Julian Saling Kenal
12 Tamu Cowok Pertama
13 Patah Hati
14 Ngedate ?
15 Hampir !!
16 Kerjasama Tim OSIS
17 Baper
18 Our First Kiss !
19 Cemburu
20 Perasaan Yang Labil
21 Rencana Papa & Papi
22 Komik Suka Sama Jovanka
23 Mimpi Buruk
24 Janji
25 Mimpi Yang Jadi Kenyataan
26 Perpisahan
27 Menyerah ?
28 Dunia Baru Nala
29 Kepanikan Nala
30 Pilihan Lana
31 Bimbang
32 Penolakan Papa
33 Mengikhlaskan Hati
34 Luapan Perasaan Nala
35 Cita-Cita Kaila
36 Perkelahian Kaila
37 Khawatir Sama Kaila
38 Mengingat Kembali Perjanjian Kala Itu
39 Kaila Kerja Part Time
40 Sikap Tegas Nala
41 Lanala
42 Imran Siapa ?
43 Penjelasan Lana
44 Perasaan Tetap Pada Orang Yang Sama
45 Kedekatan Nala Dengan Keluarga Lana
46 Kasih Lana Kesempatan Lagi
47 CLBK
48 Kecemburuan Lana
49 Saingan Baru ?
50 Alibi Lana
51 Arin Berulah
52 Dianggap Supir
53 Berdamai Sama Kak Gilang
54 Jalan-Jalan Sama Lana
55 Gara-Gara Berenang
56 Tukar Cerita
57 Dibikin Makin Cantik
58 Melamar Nala
59 Perjodohan Gilang
60 Dicintai Lebih Baik Daripada Mencintai
61 Acara Pribadi Mantan Kepsek
62 Sikap Lana Yang Romantis
63 Cerita Lalu
64 Celine Ganggu Lagi
65 Lana Bucin
66 Cemburunya Lana
67 Nginap Di Rumah Nala Lagi
68 Kenalan
69 Fitting Baju Pengantin
70 Ajaran Melani
71 Lana Cemburu, Lagi
72 Akur
73 Bayi Besar Nala
74 Malam Tahun Baru
75 Hari Besar NaLana
76 Hari Bahagia
77 Bulan Madu
78 Perkara Banyak Tanya
79 Cerita Kebenarannya
80 Obrolan Suami Istri
81 Cerita Kakak Beradik
82 Ke Kantor Lana
83 Menghindar
84 Kekhawatiran Raymond & Miko
85 Pergi Meninggalkan Semuanya
86 Dunia Baru Nala
87 Hamil !
88 Kangen Kaila
89 Resign
90 Kejutan Di Hari Ulang Tahun Kaila
91 Kejutan Buat Kedua Pasang Teman Nala
92 Drama
93 Kembalinya Nala
94 Kesabaran Lana
95 Manjanya Nala Pas Hamil
96 Melepas Rindu
97 Kembali Seperti Semula
98 Ketemu Mantan Gebetan
99 Lana Cemburu Akut
100 Kelahiran Baby Deon
101 Hadiah Untuk Calon Jagoan Nala & Lana
102 Gara-Gara Taruhan Main PS
103 Masih Kesal Gara-Gara Taruhan
104 Kelahiran Baby Kenzo
105 Perempuan Lain ?
106 Keributan
107 Meluruskan Kesalahpahaman
108 Hasrat Terpendam Lana
109 Hadiah Ulang Tahun Lana Dari Kenzo
110 Akibat Kasih Kado Ke Lana
111 Kenzo 100% Lana Junior
112 Kenzo Punya Adik
113 Permintaan Bumil
114 Obrolan Ipar
115 Drama Kapi (Kakek Papi)
116 Tragedi Pagi Ini
117 Kedatangan Panji
118 Galaunya Panji
119 Ngidam
120 Panji Menyerah
121 Manggigil
122 Ke Jogja
123 Cemburu Akut
124 Pengumuman !!
125 Kedatangan Keluarga Panji
126 Kemurkaan Lana
127 Lana Senior VS Lana Junior
128 Pernikahan Panji
129 Gara-Gara Bikin Kenzo Nangis
130 Kecemburuan Kenzo
131 Berdua Dirumah
132 Tempur !!
133 Mahesa Adrian
134 Besan ?!!
135 Happy Ending
136 Time Travel !!
137 The End
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Hukuman Pertama Masuk SMA
3
Sebangku
4
Diskusi
5
Hari Pertama Sekolah Sudah Kesal
6
Belanja Keperluan Kelas
7
Saingan Belajar
8
Bianglala
9
Calon OSIS
10
Sang Ketua & Wakil, Lagi
11
Papa Damian & Papi Julian Saling Kenal
12
Tamu Cowok Pertama
13
Patah Hati
14
Ngedate ?
15
Hampir !!
16
Kerjasama Tim OSIS
17
Baper
18
Our First Kiss !
19
Cemburu
20
Perasaan Yang Labil
21
Rencana Papa & Papi
22
Komik Suka Sama Jovanka
23
Mimpi Buruk
24
Janji
25
Mimpi Yang Jadi Kenyataan
26
Perpisahan
27
Menyerah ?
28
Dunia Baru Nala
29
Kepanikan Nala
30
Pilihan Lana
31
Bimbang
32
Penolakan Papa
33
Mengikhlaskan Hati
34
Luapan Perasaan Nala
35
Cita-Cita Kaila
36
Perkelahian Kaila
37
Khawatir Sama Kaila
38
Mengingat Kembali Perjanjian Kala Itu
39
Kaila Kerja Part Time
40
Sikap Tegas Nala
41
Lanala
42
Imran Siapa ?
43
Penjelasan Lana
44
Perasaan Tetap Pada Orang Yang Sama
45
Kedekatan Nala Dengan Keluarga Lana
46
Kasih Lana Kesempatan Lagi
47
CLBK
48
Kecemburuan Lana
49
Saingan Baru ?
50
Alibi Lana
51
Arin Berulah
52
Dianggap Supir
53
Berdamai Sama Kak Gilang
54
Jalan-Jalan Sama Lana
55
Gara-Gara Berenang
56
Tukar Cerita
57
Dibikin Makin Cantik
58
Melamar Nala
59
Perjodohan Gilang
60
Dicintai Lebih Baik Daripada Mencintai
61
Acara Pribadi Mantan Kepsek
62
Sikap Lana Yang Romantis
63
Cerita Lalu
64
Celine Ganggu Lagi
65
Lana Bucin
66
Cemburunya Lana
67
Nginap Di Rumah Nala Lagi
68
Kenalan
69
Fitting Baju Pengantin
70
Ajaran Melani
71
Lana Cemburu, Lagi
72
Akur
73
Bayi Besar Nala
74
Malam Tahun Baru
75
Hari Besar NaLana
76
Hari Bahagia
77
Bulan Madu
78
Perkara Banyak Tanya
79
Cerita Kebenarannya
80
Obrolan Suami Istri
81
Cerita Kakak Beradik
82
Ke Kantor Lana
83
Menghindar
84
Kekhawatiran Raymond & Miko
85
Pergi Meninggalkan Semuanya
86
Dunia Baru Nala
87
Hamil !
88
Kangen Kaila
89
Resign
90
Kejutan Di Hari Ulang Tahun Kaila
91
Kejutan Buat Kedua Pasang Teman Nala
92
Drama
93
Kembalinya Nala
94
Kesabaran Lana
95
Manjanya Nala Pas Hamil
96
Melepas Rindu
97
Kembali Seperti Semula
98
Ketemu Mantan Gebetan
99
Lana Cemburu Akut
100
Kelahiran Baby Deon
101
Hadiah Untuk Calon Jagoan Nala & Lana
102
Gara-Gara Taruhan Main PS
103
Masih Kesal Gara-Gara Taruhan
104
Kelahiran Baby Kenzo
105
Perempuan Lain ?
106
Keributan
107
Meluruskan Kesalahpahaman
108
Hasrat Terpendam Lana
109
Hadiah Ulang Tahun Lana Dari Kenzo
110
Akibat Kasih Kado Ke Lana
111
Kenzo 100% Lana Junior
112
Kenzo Punya Adik
113
Permintaan Bumil
114
Obrolan Ipar
115
Drama Kapi (Kakek Papi)
116
Tragedi Pagi Ini
117
Kedatangan Panji
118
Galaunya Panji
119
Ngidam
120
Panji Menyerah
121
Manggigil
122
Ke Jogja
123
Cemburu Akut
124
Pengumuman !!
125
Kedatangan Keluarga Panji
126
Kemurkaan Lana
127
Lana Senior VS Lana Junior
128
Pernikahan Panji
129
Gara-Gara Bikin Kenzo Nangis
130
Kecemburuan Kenzo
131
Berdua Dirumah
132
Tempur !!
133
Mahesa Adrian
134
Besan ?!!
135
Happy Ending
136
Time Travel !!
137
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!