Hukuman Pertama Masuk SMA

Di dalam ruang BP..

Guru BP dengan kepala plontos, kumis tebal, dan perut buncit berdiri bolak balik di depan Nala, Lana, Raymond, dan Miko yang berdiri berjajar itu.

“Sebutin nama kalian” ucap guru BP itu

“Tadi nama kita udah dipanggil di speaker kedengeran kenceng banget Pak, masa Bapak nggak tahu ?” tanya Nala membuat Lana, Raymond, dan Miko membelalakkan matanya

“Kamu juga ! Cewek sendiri tapi omongannya..” bentaknya sengaja menggantung dan berdecak kesal sambil menggelengkan kepalanya

“Maaf” ucap Nala datar

“Tulis nama kalian, nomor telefon orang tua kalian dan alasan apa yang kalian pakai untuk meninggalkan upacara MOS sekarang juga !” ucap guru BP itu dengan tegasnya

“Sorry nih Pak, tapi nulisnya dimana ya ?” tanya Lana

Wah, gila juga ini orang, pikir Nala.

Kesal, guru BP itu mengambil selembar kertas dan menaruhnya dengan kasar di atas meja beserta pulpennya.

Nala bergantian menulis nomor telefon orang tuanya di atas lembaran kertas tadi lalu berlari mengitari lapangan sampai 10 kali untuk Nala dan 20 kali untuk para laki-laki.

Tidak lupa Nala sengaja mengganti rok sekolahnya dengan celana training olahraganya sebelum melakukan hukuman pertama di sekolah SMA nya.

..

Para murid yang bersiap pulang itu ada yang berdiri menonton hukuman Nala dan yang lainnya jalani sementara sisanya melihat sambil berjalan keluar gerbang sekolah.

Di kejauhan, Jovanka dan Melani berdiri menonton Nala yang berlari pelan mengitari lapangan itu “gue jadi nggak tega sama Nala” ucap Jovanka

“Sama, gue juga” ucap Melani

..

“Sorry” ucap Lana yang tiba-tiba berlari di samping Nala

“Telat” jawab Nala ketus dan sengaja mempercepat larinya meninggalkan Lana

Lana tercengang mendengar penolakan dari Nala.

Gila ya itu cewek ! Orang minta maaf malah begitu, batin Lana kesal.

..

Hukuman selesai, Nala, Lana, Raymond, dan Miko kembali ke ruang BP menemui guru BP tadi dan orang tua mereka yang sudah duduk di sofa ruang BP itu.

Bukannya menghampiri Mamanya, Nala malah duduk di samping Mami Raymond “Mami, maafin Nala”

“Woi, nyokap lo disana” protes Raymond

Mama sudah mengeluarkan taringnya, segera Nala duduk di samping Mamanya.

Hanya Papi Lana yang datang sebagai walinya, yang lainnya Mama dan Maminya yang datang.

“Selamat sore Bapak Ibu sekalian, saya selaku guru BP di SMA 1 Jakarta ini merasa malu dengan sikap anak Bapak Ibu ini karena berani meninggalkan upacara MOS di hari pertama MOS” jelas guru BP menyulut omelan para orang tua dalam hati

Guru BP itu sudah memegang selembar kertas tadi di tangannya “dari penjelasan anak-anak ini, hanya satu yang serius dengan alasannya” ucapnya mengedarkan pandangan dan berhenti di Nala “Nala Davira, dia menulis alasannya ‘salah satu yang sudah saya anggap sebagai keluarga saya mati, namanya zoro dan saat mati pun saya tidak ada di dekatnya’, bisa dijelaskan Nala ?”

Mama sudah menatap tajam Nala, berbeda dengan Raymond dan Maminya yang tersenyum tipis menahan tawa, sementara Lana, Miko, dan orang tua mereka menatap sedih Nala.

“Pak, zoro bener-bener kayak keluarga saya sendiri, saya nemenin sejak dia kecil” ucapnya dengan akting sedihnya “Bapak tahu ? Saya nemuin zoro di deket pos komplek rumah saya Pak, dia sendirian, kurus, kecil, mana saya tega ninggalin sendirian gitu aja”

Kasihan juga denger ceritanya, pasti dia emang bener-bener sedih ditinggal sama zoro itu, pikir Lana.

Guru BP itu mengedip-ngedipkan matanya yang mulai berkaca-kaca “saya minta maaf Nala, saya ikut sedih kamu kehilangan zoro”

Mama menghela nafas panjang “maafkan anak saya Pak, ini kesalahannya, biar saya luruskan alasan anak ini” ucap Mama membuat semua yang tidak tahu ceritanya bingung

“Zoro itu anak kucing, memang benar anak saya menemukannya seperti yang barusan dia ceritakan, dia merawatnya setiap hari sampai memberinya susu di dalam botol bayi seperti bayi manusia, tapi zoro sudah mati 4 bulan yang lalu karena ditabrak mobil dan saat itu anak saya memang masih di sekolah” jelasnya membuat Raymond dan Maminya tertawa tanpa suara dan yang lainnya hanya bisa menghela nafas panjang

Sumpah ini cewek ! Gue udah sedih duluan aja, tahunya nipu, batin Lana menyesal.

“Nala” panggil guru BP itu penuh penekanan

“Hehehe..” tawa tipis Nala

..

Nala, Lana, Raymond, dan Miko keluar dari ruang BP bersama orang tua mereka lalu Jovanka dan Melani langsung mendekati Nala “Nal, sorry” ucap Melani sedih

“Lo kenapa Mel ?” tanya Nala bingung

“Kita tuh sedih tauk nggak lihat lo dihukum gitu” gerutu Jovanka

“Hahaha.. Udahlah, gue aman kok, oh iya minta nomor Hp lo berdua dong” ucap Nala menyodorkan Hp nya

“Lo berdua kenapa nggak balik duluan ?” tanya Nala

“Kita nungguin lo Nal” jawab Jovanka sambil mengetik nomor Hp nya

“Nala” panggil Mama dingin

Melani segera memberikan Hp Nala lagi setelah mengetik nomor Hp nya “udah sana, sebelum nyokap lo marah”

“Gue duluan ya, lo berdua hati-hati dijalan, sampe ketemu besok” pamit Nala sambil berjalan ke depan mendekati Mamanya yang berjalan bersama Mami Raymond

Mami langsung merangkul lembut bahu Nala “kamu pasti capek kan habis lari muterin lapangan ?”

Nala mengangguk cemberut sedih, dan baru saja dia menyandarkan kepalanya di bahu Mami, Mama langsung menjewer telinga Nala “nggak ada kasihan ya Nal, tunggu nanti Papa kamu bakalan bilang apa anak sulung kesayangannya dihukum padahal masih hari pertama MOS”

Nala memegang telinganya yang masih dijewer Mamanya “aduduh Mah, sakittt” keluhnya

Raymond yang memilih berjalan bersama Lana dan Papinya yang tidak jauh di belakang Nala itu menggelengkan kepalanya sementara Miko dan Mamanya sudah pulang duluan.

“Sini tas kamu, biar kamu lanjutin hukuman kamu sampe Dareen” perintah Mama

Mendengar nama Dareen, laki-laki yang sudah Nala anggap Kakaknya sendiri itu membuat Nala semangat “Kakak !” panggilnya sambil melambaikan tangannya ke arah Dareen yang berdiri bersandar di mobil

“Cepeeettt” ucap Mama menjewer telinga Nala lagi

“Aduh sakitt, Mami, nanti Nala pulang ke rumah Mami aja ya” pintanya sambil mengelus telinganya

Mami Raymond cuma tersenyum sambil mengelus lembut kepala Nala.

Nala mulai lompat jongkok sampai Dareen sebagai hukuman dari Mamanya seperti saat dia melakukan kesalahan dengan Kaila sejak kecil.

“Hahahahaha..” tawa Lana melihat Nala tersiksa

“Lana !” ucap Papinya penuh penekanan membuat Lana segera menutup rapat mulutnya

Lana sendiri pernah beberapa bulan sekolah di SMP yang sama dengan Nala dan Raymond, Lana juga sempat berteman dengan Raymond walaupun saat itu Lana di kelas 8 dan Raymond kelas 7.

“Om nggak pindah-pindah lagi kan ?” tanya Raymond

“Nggak, Om udah tetapin tinggal di Jakarta, mungkin Om akan pergi sendiri kalau ada kerjaan di luar kota biar Lana fokus belajarnya”

“Yess Lan, kali ini kita temenan seterusnya ya” ucap Raymond merangkul bahu Lana

“Yoi”

..

Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Hukuman Pertama Masuk SMA
3 Sebangku
4 Diskusi
5 Hari Pertama Sekolah Sudah Kesal
6 Belanja Keperluan Kelas
7 Saingan Belajar
8 Bianglala
9 Calon OSIS
10 Sang Ketua & Wakil, Lagi
11 Papa Damian & Papi Julian Saling Kenal
12 Tamu Cowok Pertama
13 Patah Hati
14 Ngedate ?
15 Hampir !!
16 Kerjasama Tim OSIS
17 Baper
18 Our First Kiss !
19 Cemburu
20 Perasaan Yang Labil
21 Rencana Papa & Papi
22 Komik Suka Sama Jovanka
23 Mimpi Buruk
24 Janji
25 Mimpi Yang Jadi Kenyataan
26 Perpisahan
27 Menyerah ?
28 Dunia Baru Nala
29 Kepanikan Nala
30 Pilihan Lana
31 Bimbang
32 Penolakan Papa
33 Mengikhlaskan Hati
34 Luapan Perasaan Nala
35 Cita-Cita Kaila
36 Perkelahian Kaila
37 Khawatir Sama Kaila
38 Mengingat Kembali Perjanjian Kala Itu
39 Kaila Kerja Part Time
40 Sikap Tegas Nala
41 Lanala
42 Imran Siapa ?
43 Penjelasan Lana
44 Perasaan Tetap Pada Orang Yang Sama
45 Kedekatan Nala Dengan Keluarga Lana
46 Kasih Lana Kesempatan Lagi
47 CLBK
48 Kecemburuan Lana
49 Saingan Baru ?
50 Alibi Lana
51 Arin Berulah
52 Dianggap Supir
53 Berdamai Sama Kak Gilang
54 Jalan-Jalan Sama Lana
55 Gara-Gara Berenang
56 Tukar Cerita
57 Dibikin Makin Cantik
58 Melamar Nala
59 Perjodohan Gilang
60 Dicintai Lebih Baik Daripada Mencintai
61 Acara Pribadi Mantan Kepsek
62 Sikap Lana Yang Romantis
63 Cerita Lalu
64 Celine Ganggu Lagi
65 Lana Bucin
66 Cemburunya Lana
67 Nginap Di Rumah Nala Lagi
68 Kenalan
69 Fitting Baju Pengantin
70 Ajaran Melani
71 Lana Cemburu, Lagi
72 Akur
73 Bayi Besar Nala
74 Malam Tahun Baru
75 Hari Besar NaLana
76 Hari Bahagia
77 Bulan Madu
78 Perkara Banyak Tanya
79 Cerita Kebenarannya
80 Obrolan Suami Istri
81 Cerita Kakak Beradik
82 Ke Kantor Lana
83 Menghindar
84 Kekhawatiran Raymond & Miko
85 Pergi Meninggalkan Semuanya
86 Dunia Baru Nala
87 Hamil !
88 Kangen Kaila
89 Resign
90 Kejutan Di Hari Ulang Tahun Kaila
91 Kejutan Buat Kedua Pasang Teman Nala
92 Drama
93 Kembalinya Nala
94 Kesabaran Lana
95 Manjanya Nala Pas Hamil
96 Melepas Rindu
97 Kembali Seperti Semula
98 Ketemu Mantan Gebetan
99 Lana Cemburu Akut
100 Kelahiran Baby Deon
101 Hadiah Untuk Calon Jagoan Nala & Lana
102 Gara-Gara Taruhan Main PS
103 Masih Kesal Gara-Gara Taruhan
104 Kelahiran Baby Kenzo
105 Perempuan Lain ?
106 Keributan
107 Meluruskan Kesalahpahaman
108 Hasrat Terpendam Lana
109 Hadiah Ulang Tahun Lana Dari Kenzo
110 Akibat Kasih Kado Ke Lana
111 Kenzo 100% Lana Junior
112 Kenzo Punya Adik
113 Permintaan Bumil
114 Obrolan Ipar
115 Drama Kapi (Kakek Papi)
116 Tragedi Pagi Ini
117 Kedatangan Panji
118 Galaunya Panji
119 Ngidam
120 Panji Menyerah
121 Manggigil
122 Ke Jogja
123 Cemburu Akut
124 Pengumuman !!
125 Kedatangan Keluarga Panji
126 Kemurkaan Lana
127 Lana Senior VS Lana Junior
128 Pernikahan Panji
129 Gara-Gara Bikin Kenzo Nangis
130 Kecemburuan Kenzo
131 Berdua Dirumah
132 Tempur !!
133 Mahesa Adrian
134 Besan ?!!
135 Happy Ending
136 Time Travel !!
137 The End
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Hukuman Pertama Masuk SMA
3
Sebangku
4
Diskusi
5
Hari Pertama Sekolah Sudah Kesal
6
Belanja Keperluan Kelas
7
Saingan Belajar
8
Bianglala
9
Calon OSIS
10
Sang Ketua & Wakil, Lagi
11
Papa Damian & Papi Julian Saling Kenal
12
Tamu Cowok Pertama
13
Patah Hati
14
Ngedate ?
15
Hampir !!
16
Kerjasama Tim OSIS
17
Baper
18
Our First Kiss !
19
Cemburu
20
Perasaan Yang Labil
21
Rencana Papa & Papi
22
Komik Suka Sama Jovanka
23
Mimpi Buruk
24
Janji
25
Mimpi Yang Jadi Kenyataan
26
Perpisahan
27
Menyerah ?
28
Dunia Baru Nala
29
Kepanikan Nala
30
Pilihan Lana
31
Bimbang
32
Penolakan Papa
33
Mengikhlaskan Hati
34
Luapan Perasaan Nala
35
Cita-Cita Kaila
36
Perkelahian Kaila
37
Khawatir Sama Kaila
38
Mengingat Kembali Perjanjian Kala Itu
39
Kaila Kerja Part Time
40
Sikap Tegas Nala
41
Lanala
42
Imran Siapa ?
43
Penjelasan Lana
44
Perasaan Tetap Pada Orang Yang Sama
45
Kedekatan Nala Dengan Keluarga Lana
46
Kasih Lana Kesempatan Lagi
47
CLBK
48
Kecemburuan Lana
49
Saingan Baru ?
50
Alibi Lana
51
Arin Berulah
52
Dianggap Supir
53
Berdamai Sama Kak Gilang
54
Jalan-Jalan Sama Lana
55
Gara-Gara Berenang
56
Tukar Cerita
57
Dibikin Makin Cantik
58
Melamar Nala
59
Perjodohan Gilang
60
Dicintai Lebih Baik Daripada Mencintai
61
Acara Pribadi Mantan Kepsek
62
Sikap Lana Yang Romantis
63
Cerita Lalu
64
Celine Ganggu Lagi
65
Lana Bucin
66
Cemburunya Lana
67
Nginap Di Rumah Nala Lagi
68
Kenalan
69
Fitting Baju Pengantin
70
Ajaran Melani
71
Lana Cemburu, Lagi
72
Akur
73
Bayi Besar Nala
74
Malam Tahun Baru
75
Hari Besar NaLana
76
Hari Bahagia
77
Bulan Madu
78
Perkara Banyak Tanya
79
Cerita Kebenarannya
80
Obrolan Suami Istri
81
Cerita Kakak Beradik
82
Ke Kantor Lana
83
Menghindar
84
Kekhawatiran Raymond & Miko
85
Pergi Meninggalkan Semuanya
86
Dunia Baru Nala
87
Hamil !
88
Kangen Kaila
89
Resign
90
Kejutan Di Hari Ulang Tahun Kaila
91
Kejutan Buat Kedua Pasang Teman Nala
92
Drama
93
Kembalinya Nala
94
Kesabaran Lana
95
Manjanya Nala Pas Hamil
96
Melepas Rindu
97
Kembali Seperti Semula
98
Ketemu Mantan Gebetan
99
Lana Cemburu Akut
100
Kelahiran Baby Deon
101
Hadiah Untuk Calon Jagoan Nala & Lana
102
Gara-Gara Taruhan Main PS
103
Masih Kesal Gara-Gara Taruhan
104
Kelahiran Baby Kenzo
105
Perempuan Lain ?
106
Keributan
107
Meluruskan Kesalahpahaman
108
Hasrat Terpendam Lana
109
Hadiah Ulang Tahun Lana Dari Kenzo
110
Akibat Kasih Kado Ke Lana
111
Kenzo 100% Lana Junior
112
Kenzo Punya Adik
113
Permintaan Bumil
114
Obrolan Ipar
115
Drama Kapi (Kakek Papi)
116
Tragedi Pagi Ini
117
Kedatangan Panji
118
Galaunya Panji
119
Ngidam
120
Panji Menyerah
121
Manggigil
122
Ke Jogja
123
Cemburu Akut
124
Pengumuman !!
125
Kedatangan Keluarga Panji
126
Kemurkaan Lana
127
Lana Senior VS Lana Junior
128
Pernikahan Panji
129
Gara-Gara Bikin Kenzo Nangis
130
Kecemburuan Kenzo
131
Berdua Dirumah
132
Tempur !!
133
Mahesa Adrian
134
Besan ?!!
135
Happy Ending
136
Time Travel !!
137
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!