Farhan Bayu Pradana

Farhan Bayu Pradana anak sulung dari pasangan Bayu Pradana dan Sinta Anggraini Pradana, ia memiliki tiga saudara dua perempuan dan satu laki-laki, akan tetapi saudara perempuannya yang pertama lebih dulu meninggal saat masih duduk di bangku SMA. Memiliki kekasih yang akan di nikahinya beberapa hari kedepan yaitu Sherena.

Kesibukannya setiap hari bekerja sebagai seorang CEO di sebuah perusahaan keluarga. Banyak yang ingin bersanding dengannya, selain tampan ia juga cerdas. Kecerdasannya membawa perusahaan yang ia pimpin menjadi lebih maju.

"Sayang," seorang wanita masuk ke dalam ruangannya tanpa permisi, siapa lagi kalau bukan kekasih hatinya.

Farhan mendongak, ia tersenyum ke arah pujaan hatinya. Lalu ia berdiri menyambut kekasihnya.

"Mau makan siang bareng?" tanyanya setelah berada di depan sang kekasih.

"Tentu dong, jangan-jangan kamu lupa ya? Hari ini kita harus fitting ulang, acaranya seminggu lagi lho," Sherena mengingatkan, ia paham betul kekasihnya itu sibuk dan pasti melupakan jika hari ini mereka harus fitting baju pengantin lagi.

"Benarkah? Aku benar-benar lupa," benarkan tebakan Sherena jika Farhan melupakan hal itu.

"Baiklah, kita makan dulu setelah itu ke butik," putus Farhan, ia menggandeng tangan kekasihnya keluar dari ruangan.

"Rita, Saya ada urusan mungkin sekitar jam dua saya baru kembali." Farhan melihat jam yang ada di tangannya sekilas.

"Baik Pak," timpal sekertarisnya.

Farhan berlalu bersama Sherena. Mereka memasuki lift menuju lantai bawah. Menuju basment di mana mobilnya terparkir rapi di sana.

"Mau makan di mana?" tanya Farhan pada sang kekasih.

"Di mana aja terserah, tapi jangan ke restoran Jepang dulu ya, aku lagi enggak pengen makan itu," seperti itulah wanita, selalu mengatakan 'terserah' tapi masih ada pengecualian.

"Baiklah, kita ke kafe biasa aja ya, kafe itu juga searah dengan butik yang akan kita datangi," Farhan memberi pilihan, ia juga tidak mau jika sering makan di restoran jepang kesukaannya itu.

Sherena mengangguk, ia menyetujui usulan Farhan.

Beberapa waktu berlalu, mereka pun sudah sampai di sebuah kafe, moyoritas isinya pemuda pemudi, entah itu anak kuliahan ataupun mereka yang sudah bekerja.

Memilih meja yang dekat dengan jendela kaca tembus pandang. Karena kafe itu hampir penuh, hanya beberapa meja saja yang masih kosong.

Keduanya duduk berhadapan. Tak lama datangnya pelayan membawakan buku menu. Terlihat keduanya memilih menu yang berbeda.

"Tumben banget kamu cuma pesan salad buah aja, biasanya kalau siang makan nasi, kan?" Farhan heran melihat kekasihnya hanya memesan semangkok salad buah.

"Enggak tahu, akhir-akhir ini aku malas sekali makan nasi, maunya makan buah aja," ia sendiri pun heran dengan perubahan yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini.

"Kaya orang ngidam aja, dulu kan pas hamil pertama adikku gitu," ucap Farhan dengan entengnya, bahkan ia terkekeh mengingat dulu pernah di kerjai sang adik saat dia hamil.

DEG

Berbeda dengan Farhan, wajah Sherena berubah pias. Ia tertohok dengan ucapan kekasihnya, fikirannya melayang, mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu. Tapi dengan segera ia menepis pikiran buruknya, menggelengkan kepala menghalau pikiran buruk yang menyerang.

"Kenapa sayang?" tanya Farhan saat melihat Sherena menggelengkan kepala.

"Ah itu ... sedikit pusing aja," kilahnya, untung saja ia menemukan alasan yang tepat, membuat Farhan percaya.

"Beneran pusing? Kalau gitu kita pulang aja ya, enggak usah ke butik sekarang," khawatir, tentu saja Farhan khawatir ia takut sang kekasih kenapa-napa.

"Eh jangan, aku cuma pusing sedikit, paling sebentar lagi juga sembuh," berbohong lagi, ia tidak mau Farhan mencurigainya.

"Baiklah, tapi jika nanti pusingnya tambah parah, aku antar pulang ya," ucapnya.

Sherena mengangguk, ia lega karena berhasil membuat Farhan percaya.

"Kak Farhan, Kak Sherena, tumben ya kita ketemu di sini," tiba-tiba ada seorang gadis yang datang menghampiri keduanya.

"Iya ya, kamu sendirian Nay?" tanya Seherena ia memang akrab dengan sahabat adiknya Farhan itu.

"Enggak Kak, bertiga," Nayla melirik ke arah dua orang yang selalu mengikutinya.

Sherena dan Farhan pun mengarahkan pandangan ke arah dua pemuda yang berjalan mendekati mereka.

"Pacar kamu?" tebak Seheran.

"Enggaklah Kak, mereka berdua buka tipeku," Nayla berucap dengan nada sedikit meninggi, ia sengaja supaya kedua pemuda itu mendengarnya.

"Aku kira pacar," Sherena tersenyum, "Tipenya kaya apa dong?" tanyanya, entah mengapa ia kepo dengan tipe cowok buat Nayla.

"Kalo ada sih yang kaya Kak Farhan," entah sengaja apa tidak ia mengucapkan hal itu, "Becanda Kak, aku enggak memikirkan hal itu Kak, sudah ya aku mau cari tempat duduk, dua bodyguardku udah dateng," tambahnya, ia mengatakan seperti itu karena melihat wajah Sherena yang berubah.

Nayla dengan dua pemuda itu memilih duduk agak jauh dari Farhan dan Sherena, ia tidak mau mengganggu kemesraan mereka.

Sejak tadi Farhan tidak bersuara, ia lebih memilih diam memainkan ponselnya, entah apa yang sedang ia lakukan.

Tak lama dua pelayan menghampiri meja mereka, membawa makanan dan juga minuman yang mereka pesan. Setelah kepergian pelayan tersebut, mereka pun memulai makan makanannya dengan lahap, di selingi beberapa obrolah kecil.

Setelah menyelesaikan makan siang, mereka pun menuju butik yang sudah di janjikan. Memasuki bangunan yang ada di hadapan mereka dengan bergandengan tangan.

"Ternyata ada Mama juga?" tanya Sherena pada sang Mama yang duduk di sofa ruangan itu.

"Iya, Mama sengaja ke sini, karena menurut desaignernya kamu hari ini kan fitting ulang, Mama mau lihat hasil akhirnya seperti apa," jawab sang Mama, ia memang sengaja datang ke butik tersebut.

Di tengah obrolan mereka, sang pemilik butik pun datang, mengajak ke tiga orang itu masuk ke dalam ruangannya. Sherena akan mencoba gaun pernikahannya di sana, karena di sana pun ada tempat untuk ganti pakaian.

Setelah dirasa cukup, Farhan dan Sherena kembalu ke kantor, karena mobil Sherena yang masih terparkir rapi di basment kantor, makanya ia memilih ke kantor Farhan terlebih dahulu sebelum pulang.

¤¤¤

Sore hari Farhan pulang, rasa lelah setelah bekerja ia rasakan, ingin segera menyegarkan tubuhnya dengan air dan berbaring sebentar sambil menunggu waktu maghrib. Tetapi rencananya gagal, sebab ia datang langsung di sambut oleh adik tercintanya yang baru saja datang ke rumah.

"Udah pulang Kak, aku kangen banget sama Kaka." Wanita yang perutnya terlihat membuncit itu mendekat kearah sang Kaka, memeluk erat tubuh sang Kaka yang masih bau asem.

"Kangen aja terus, perasaan hamil kali ini kamu maunya peluk-peluk Kaka pas ketemu deh, enggak perduli di manapun," protes Farhan. Adik perempuannya itu memang saat hamil yang ke dua ini terlihat lebih manja dengannya.

"Sudah Kak Farhan capek sayang, biarkan dia duduk dulu," ucap sang suami, karena melihat istrinya tak kunjung melepas pelukan pada sang Kakak.

Sang istri menurut, meski dengan wajah cemberut, lalu ia duduk di sisi sang suami dan menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.

Farhan melihat tingkah manja adiknya hanya mampu menggelengkan kepla, heran. Lalu ia berpamitan untuk mandi dan berganti pakaian terlebih dahulu.

Bersambung....

Itu secuil cerita keseharian Farhan. Perkenalan dulu kita🤭

Jangan lupa like dan komennya yah...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Di sini Sherena yg antusias keknya dgn pernikahan mereka,Kenapa di sinopsis katanya sang kekasih yg kabur karena gak mau nikah karena lbh milih karir de sang cowoknya??🤫🤫 Nyimak lg..

2023-06-08

0

Rusminisuyitno

Rusminisuyitno

Serena hamil itu terus, sama siapa?????

2022-01-07

0

Susan Handayani

Susan Handayani

sherena main belakang tuh y Thor 🤪🤪🤪

2021-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Nayla Anindya
2 Farhan Bayu Pradana
3 Sehari Sebelum Pernikahan
4 Terancam Gagal
5 SAH
6 Terimakasih Nayla
7 Panggil Aku Mas
8 Makanan Jepang
9 Ikut Kemana pun Kamu Pergi
10 Tampan sekali Suamimu
11 Rumah Baru
12 Gimana Rasanya
13 Ini Istri Saya
14 Kantor
15 Aku Mau Menikah Tanpa Pacaran
16 Malu
17 Ini Maksudnya Apa?
18 Coklat Panas
19 Tamu Tak Di Undang
20 Terimakasih Istriku
21 Kalau Baper Gimana?
22 Jangan Nonton Drama Aja
23 Masukkan Aku Dalam Mimpimu
24 Kangen Sama Kamu
25 Terimakasih Mas
26 Mau Merasakannya?
27 Besok Aku Belikan Lagi
28 Apa Minta Di Gendong?
29 Harusnya Tadi Pulang Lebih Awal
30 Biarkan Aku Sendiri
31 Dia Selalu Baik
32 Aku Kira Nayla
33 Lucu Juga
34 Saya Pernah Baca Pak
35 Mempertahankan Rumah Tangga
36 Obat Kesal Itu Apa?
37 Aku Butuh Penjelasan
38 Aku Sadar Sekarang
39 Keenakan Dia Nginep Di Sini
40 Kekesalan Nayla
41 Piringnya Cuma Satu
42 Tidak Akan Memaksa
43 Nayla Di Mana?
44 Nagih Janji
45 Nikahi Aku
46 Datang Tepat Waktu
47 Suami Terbaik
48 Belanja Yuk
49 Perasaan Apa Ini
50 Sayang Bangun
51 Siapa Pelakunya?
52 Kamu?
53 Hampir Saja Membunuh Anakmu
54 Aditama, Hania, Adela
55 Ada Apa Ini Sebenarnya?
56 Aku Mau Sendiri
57 Kamu Harus Memaafkannya
58 Good Job
59 Mama Pasti Bahagia
60 Apa Mereka Janjian?
61 Fikirkan Kesembuhanmu
62 Setuju Sama Mama
63 Bisa Dipercaya
64 Dunia Memang Sempit
65 Surprise
66 Ke Luar Angkasa Juga Boleh
67 Merasakan Hal Yang Sama
68 Delapan Belas Jam
69 Misterius
70 Menerima Takdir
71 Ada Hal Penting Apa?
72 Aku Mengalah Kali Ini
73 Hingga Akhir Hayat
74 Tunggu Di Sini
75 Mama Bangga
76 Sesuatu Apa?
77 Tidak Merasakan Apapun
78 Boleh Main Sama Mereka?
79 Suamimu Lebih Manis
80 Parfum
81 Demi Anak Kamu
82 Ke Luar Kota
83 Kamu Sama Siapa?
84 Tidak Makan Apapun
85 Yang Paling Enak
86 Pusing
87 Keinginan Cucu Mama
88 Bukan Jodoh
89 Perkembangan Bayi
90 Nayla Ya
91 Kasihan Anak Kita
92 Ayesha Sakhiya
93 Terimakasih
94 Inpoh
95 NEW INFO
96 New Info
97 LANGIT BUMI
98 Segenggam Rasa
99 Novel Gratis Baru
100 NOVEL BARUU
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Nayla Anindya
2
Farhan Bayu Pradana
3
Sehari Sebelum Pernikahan
4
Terancam Gagal
5
SAH
6
Terimakasih Nayla
7
Panggil Aku Mas
8
Makanan Jepang
9
Ikut Kemana pun Kamu Pergi
10
Tampan sekali Suamimu
11
Rumah Baru
12
Gimana Rasanya
13
Ini Istri Saya
14
Kantor
15
Aku Mau Menikah Tanpa Pacaran
16
Malu
17
Ini Maksudnya Apa?
18
Coklat Panas
19
Tamu Tak Di Undang
20
Terimakasih Istriku
21
Kalau Baper Gimana?
22
Jangan Nonton Drama Aja
23
Masukkan Aku Dalam Mimpimu
24
Kangen Sama Kamu
25
Terimakasih Mas
26
Mau Merasakannya?
27
Besok Aku Belikan Lagi
28
Apa Minta Di Gendong?
29
Harusnya Tadi Pulang Lebih Awal
30
Biarkan Aku Sendiri
31
Dia Selalu Baik
32
Aku Kira Nayla
33
Lucu Juga
34
Saya Pernah Baca Pak
35
Mempertahankan Rumah Tangga
36
Obat Kesal Itu Apa?
37
Aku Butuh Penjelasan
38
Aku Sadar Sekarang
39
Keenakan Dia Nginep Di Sini
40
Kekesalan Nayla
41
Piringnya Cuma Satu
42
Tidak Akan Memaksa
43
Nayla Di Mana?
44
Nagih Janji
45
Nikahi Aku
46
Datang Tepat Waktu
47
Suami Terbaik
48
Belanja Yuk
49
Perasaan Apa Ini
50
Sayang Bangun
51
Siapa Pelakunya?
52
Kamu?
53
Hampir Saja Membunuh Anakmu
54
Aditama, Hania, Adela
55
Ada Apa Ini Sebenarnya?
56
Aku Mau Sendiri
57
Kamu Harus Memaafkannya
58
Good Job
59
Mama Pasti Bahagia
60
Apa Mereka Janjian?
61
Fikirkan Kesembuhanmu
62
Setuju Sama Mama
63
Bisa Dipercaya
64
Dunia Memang Sempit
65
Surprise
66
Ke Luar Angkasa Juga Boleh
67
Merasakan Hal Yang Sama
68
Delapan Belas Jam
69
Misterius
70
Menerima Takdir
71
Ada Hal Penting Apa?
72
Aku Mengalah Kali Ini
73
Hingga Akhir Hayat
74
Tunggu Di Sini
75
Mama Bangga
76
Sesuatu Apa?
77
Tidak Merasakan Apapun
78
Boleh Main Sama Mereka?
79
Suamimu Lebih Manis
80
Parfum
81
Demi Anak Kamu
82
Ke Luar Kota
83
Kamu Sama Siapa?
84
Tidak Makan Apapun
85
Yang Paling Enak
86
Pusing
87
Keinginan Cucu Mama
88
Bukan Jodoh
89
Perkembangan Bayi
90
Nayla Ya
91
Kasihan Anak Kita
92
Ayesha Sakhiya
93
Terimakasih
94
Inpoh
95
NEW INFO
96
New Info
97
LANGIT BUMI
98
Segenggam Rasa
99
Novel Gratis Baru
100
NOVEL BARUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!