Seorang pemuda tampan, mengenakan tuxedo berwarna putih, mondar-mandir di dalam kamar hotel yang telah ia pesan untuk hari bahagiannya. Ya, hari ini dia akan menikah dengan gadis yang sudah menjadi kekasihnya sejak masih duduk di bangku kuliah. Akan tetapi calon mempelai wanitanya belum datang sampai saat ini, padahal para tamu undangan sudah menunggu, bahka penghulu juga sudah datang.
Tak berapa lama ponselnya bergetar, menandakan ada pesan masuk dari nomor kekasihnya. Ia langsung membuka pesan tersebut, karena sejak tadi ponsel kekasihnya itu tidak aktif.
"Maafkan aku tak bisa meneruskan pernikahan kita Han, aku hamil, maaf sekali lagi aku tak jujur denganmu. Aku pergi,"
Setelah membaca pesan dari kekasihnya, pemuda itu yang tak lain adalah Farhan Bayu Pradana melempar ponselnya kesembarang arah, ia frustasi.
PRANK
Ponsel tersebut menubruk dinding di hadapannya. Terlihat ponsel itu menjadi beberapa serpihan tak berguna.
Apa yang akan dia lakukan sekarang? Semua tamu undangan telah hadir, apakah akan membatalkan pernikahannya begitu saja? Tidak mungkin bukan? Karena akan berakibat pada keluarga besarnya, keluarganya akan malu dengan kejadian ini. Apalagi keluarganya yang notabene pembisnis kalangan atas.
"Aaakh!" teriknya dengan frustasi.
Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya tanpa permisi.
"Kak gawat! Kak Sherena kabur!" teriak orang seseorang yang membuka pintu itu. Wanita dengan perut buncit itu mendekat ke arah sang Kakak, di susul oleh sang suami yang tadi mengejarnya.
Ia heran saat melihat Kakaknya terlihat sangat frustasi, terduduk di pinggir ranjang dengan menjambak rambutnya.
"Kak." Ia memegang pundak Farhan.
"Kakak harus gimana sekarang Cha? Keluarga kita pasti akan malu banget dengan kejadian ini. Aaakh!" lagi-lagi Farhan menjambak rambutnya frustasi.
"Papa sama Mama dimana Cha? Giman reaksi mereka? Pasti Papa sama Mama kecewa," Farhan semakin frustasi ketika mengingat kedua orang tuanya.
"Papa syok Kak, Mama lagi nenangin Papa," jawab Icha adiknya. Ia mengelus punggung sang Kakak, menenagkan hati yang sedang di rundung kebimbangan.
Farhan berdiri, lalu ai berjalan keluar kamar.
"Kakak mau kemana?" tanya Icha
"Mau nemuin Papa sama Mama Cha," ucapnya lalu meninggalkan adik dan suaminya.
Icha mengejar sang kakak, mengekori sang kakak yang akan menemui kedua orang tuanya.
"Jangan lari-lari sayang," suami Icha memperingati, ia takut terjadi sesuatu pada sang istri. Icha terus melanjutkan langkahnya yang sudah melemah, tidak berlalari seperti tadi.
Farhan masuk kedalam salah satu kamar hotel, karena pintunya terbuka ia jadi tahu kalau kedua orang tuanya ada didalam sana.
Terlihat ada beberapa orang disana, ada kedua orang tua Farhan dan juga Sherena. Farhan menghampiri kedua orang tua Sherena.
"Om, Tante, kenapa bisa seperti ini, kenapa Sherena bisa kabur? Padahal kalau dia jujur sama aku, aku akan terima keadaannya seperti apapun Om, karena aku mencintai dia tulus, tapi kenapa dia malah kabur? Gimana dengan acara ini? Gak mungkin kan dibatalkan? Tolong Om, hubungi Sherena, bilang aku mau menerima dia apa adanya," Farhan memohon pada kedua orang tua Sherena. Ia berharap Sherena bisa hadir di acara pernikahannya saat ini dalam kondisi apa pun.
"Apa-apaan kamu Farhan, wanita jalang seperti dia tidak pantas jadi istrimu, lebih baik kamu tahu sekarang dari pada kamu tahu setelah menikah!" seru Bayu Papa Farhan. Ia tidak bisa mengendalikan emosinya dan sangat mengutuk perbuatan calon menantunya itu
"Tapi Pa ...." ucapan Farhan terpotong.
"Tidak ada tapi-tapian!" memotong ucapan Farhan, lalu menatap kedua orang tua Sherena, "Sekarang kalian berdua pergi dari hadapan saya! Saya tidak mau melihat orang yang telah mempermainkan saya!" Papa Bayu tidak bisa mengendalikan emosinya, ia mengusir kedua orang tua Sherena.
"Udah Pa, jangan seperti ini, yang sabar Pa." Sinta Mama Farhan menenagkan suaminya, sambil mengelus lengan suaminya itu. Supaya sang suami lebih tenang.
Kedua orang tua Sherena pun pergi, mereka meminta maaf sekali lagi karena telah mengecewakan keluarga Farhan. Akan tetapi Papa Bayu tidak mengindahkan permintaan maaf calon besannya itu. Ia memilih diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, karena begitu kecewa dengan perlakuan putri mereka.
Setelah kepergian keduanya, keluarga Farhan berunding, acara ini memang sudah gagal total, karena mempelai wanitanya tidak ada, maka dengan ini Farhan sendirilah yang akan mengumumkan perihal kegagalan pernikahan ini. Tadinya Bayu yang akan turun tangan, tetapi dicegah oleh Farhan, ia yang akan turun tangan sendiri, supaya sang Papa tidak di cemooh oleh tamu undangan yang hadir, jika dirinya yang di cemooh maka tidak akan masalah, karena semua ini terjadi karena dia.
¤¤¤
Disisi lain, seorang gadis yang notabene adalah sahabat baik adik Farhan. Ia menghampiri kedua orang tuanya, karena sebelumnya ia mengetahui kekacauan yang terjadi dalam acara ini. Saat itu ia dan Icha sedang berada di samping kedua orang tua Farhan saat kedua orang tua Sherena datang dan mengatakan kalau Sherena kabur karena dia hamil.
"Pa, Ma, aku mau bicara," celetuk gadis itu.
"Mau bicara apa Nay?" tanya Papanya.
Gadis yang bernama Nayla Anandia Aditama itu menuntun kedua orang tuanya ketempat yang lebih sepi. Setelah yakin jika tidak ada orang disekitar mereka, ia pun berhenti lalu menatap kedua orang tuanya secara bergantian.
"Mau bicara apa Nay? Kok harus ditempat seperti ini sih?" tanya Papanya, Bapak Aditama.
Nayla menceritakan jika acara pernikahan Kakak sahabatnya, sekaligus rekan bisnis Papanya itu terancam gagal, karena mempelai wanitanya kabur, ia hamil dengan orang lain dan memilih kabur daripada meneruskan pernikahan ini.
Aditama yang mendengar itu pun merasa kasihan, ia tahu keluarga Bayu Pradana pasti akan malu sekali, dan dapat dipastikan juga kalau banyak rekan bisnis yang akan meninggalkan perusahaan Bayu.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan Nak?" tanya Mama Nayla yang tak lain adalah Hania Aditama.
"Pa, Ma, biarkan Nayla yang jadi pengganti pengantin wanitanya ya? Kasian kan keluarga Icha. Kak Farhan orangnya baik banget Ma, Pa, aku tahu dia pasti tidak akan menyakiti ku jika aku sudah menikah dengannya nanti," tuturnya dengan lembut, penuh pengharapan supaya kedua orang tuanya mau menurutinya.
Kedua orang tua Nayla terkejut mendengar permintaan anak perempuannya itu. Mereka saling menatap satu sama lain, seakan tidak percaya dengan permintaan putrinya.
"Apa kamu yakin Nak? Kamu enggak akan menyesal menikah muda? Ingat kamu masih kuliah, baru dua semester kamu kuliah, kalau kamu nikah gimana cita-citamu Nay?" banyak pertanyaan yang Hania lontarkan pada anaknya. Ia khawatir dengan pendidikan putrinya itu, ia juga khawatir karena putrinya masih sangat muda.
"Nay yakin Ma, Nay pasti akan mewujudkan cita-cita Nay Ma, jadi Mama sama Papa enggak usah khawatir ya," Nayla meyakinkan kedua orang tuanya. Ia berharap keduanya menyetujui permintaan konyolnya itu.
"Kamu sudah memikirkannya matang-matang?" kali ini Papanya yang bertanya. Sang Papa juga tidaj kalah khawatir dengan putrinya.
Nayla mengangguk mantap, "Iya Pa, aku yakin. Bismillah Pa," Nayla meyakinkan kedua orang tuanya, memegang kedua tangan orang tuanya, menatap secara bergantian Papa dan Mamanya dengan sorotan mata permohonan.
Bersambung....
Jangan lupa like dan komennya yah. Ini episode ke tiga hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Nirwana Asri
kalau di banyak cerita novel selalu pengantin pengganti diminta oleh orang lain, d sini pemersn utamanya meminta sendiri untuk menjadi pengantin pengganti, unik
2022-02-28
1
Rusminisuyitno
ooo jadi nayla ceritanya jadi pengganti memmpelai perempuan
2022-01-07
0
Susan Handayani
kayanya s nay sdh ada rasa dr dl mungkin dia merasa g enak secara kan s Farhan sdh mempunyai sherena 🤫🤫🤫
2021-12-17
0