Daddy?.

Masih di kediaman Jackson. Seusai makan siang. Adit ingin berpamitan kepada kedua orang tuanya. Karena jam sudah menunjukkan pukul 14:10 siang. Namun sebelum dirinya berpamitan kepada kedua orang tuanya. Adit mendengar suara yang begitu tak asing di telinganya. 

"Daddy." panggil suara itu kepadanya. Xiodi yang ada di sana pun cukup bingung pasalnya Adit memanggil Tuan Jinsin Papah. 

Daddy? Siapa anak ini. Mengapa memanggil Daddy! Apa Tuan dan Nyonya Jackson mempunyai dua putra? Bukannya Tuan Aditya memanggil Tuan Jackson Papah! Lalu mengapa dia bilang Daddy? Tetapi mengapa wajahnya tak mirip seperti Tuan dan Nyonya Jackson.  

Adit melihat kearah Xiodi. Dirinya ingin tahu bagaimana reaksi wanita yang baru dikenalnya itu.

Bahwa dirinya sudah mempunyai anak. Namun Xiodi tersenyum kearah anak berumur dua tahun itu.

Adit pun yang melihat hal itu cukup terkejut. Karena kebanyakan wanita yang dirinya kenal hanya mencintainya saja. Adit berjalan kearah bocah kecil itu dan menyamakan tingginya pada bocah berambut hitam itu. 

"Iya, Al ada apa." jawab Adit kepada bocah itu. 

Oh ternyata itu anak Tuan Adit. Xiodi sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Karena dirinya sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya tadi yang hanya terlintas di benaknya. 

"Dad, Al oleh ikut Dad te tantol" tanya bocah itu kepada Daddy. Adit yang ditanya hal itu pun menjawab dan menggendong sang putra. 

"Dad lagi kerja Al, jadi Al main sama Oma sama Opa ya, kan mumpung Opa udah pulang Al." jawabannya memberi saran pada sang anak agar tak ikut ke kantor. 

"Endak au, Al ingin ikut Daddy adja." rengek bocah itu pada Daddy. 

"Udah lah Dit, ajak ajalah, kan Al juga kangen mungkin sama kamu." ucap Tuan Jinsin. 

"Ya udah, Al nanti kalo di sana enggak boleh rewel." ucap Adit menyetujui omongan sang Papah untuk mengajak sang anak ke kantor. 

Sesampainya di kantor mereka pun turun dari mobil. 

"Tuan, saya akan langsung pulang." ucap Xiodi pada Adit.

Karena Xiodi merasa semua sudah beres.

"Siapa yang menyuruh anda pulang! Hah." jawaban dari Adit yang sekarang sudah ada di luaran mobil sambil menggendong anaknya. 

"Maaf Tuan, bukankah saya sudah melaksanakan tugas dari Tuan." tanya Xiodi pada Adit. 

"Ayo ikut saya keruangan saya sekarang juga." titah Adit. 

Xiodi pun hanya mengikuti Adit dari belakang, sambil mengecek ponselnya, karena hari ini dirinya harusnya ke salon buat desain kuku. 

Bukk!!!! 

Adit berhenti mendadak dan membuat Xiodi yang ada di belakangnya,

membentur pundaknya. Karena mereka bertiga sudah ada didalam kantor, jadi hal tersebut tak luput dari banyaknya pasang mata karyawan kantor yang melihat hal itu.

"Maaf Tuan." ucap Xiodi, pelan karena ada banyak orang yang melihat dirinya. 

Adit tak merespon hal itu dia langsung berjalan menuju lift. Setelah sampai di ruang kerjanya. Adit langsung menurunkan sang anak dari gendongannya. 

"Tolong jaga anak saya, jangan sampai kenapa-napa." perintah Adit kepada Xiodi. Xiodi pun hanya mengikuti perintah dari Adit.

Adit berjalan kearah meja kerjanya dan meninggalkan keduanya. 

Xiodi yang suka dengan anak kecil pun langsung mendekati bocah itu. Dan menyamakan tinggi badannya sama seperti bocah itu. 

"Hay... Boy siapa namamu." tanya Xiodi pada bocah di depannya itu. 

"Aldi Jaccon." jawabnya datar sama seperti sifat Daddy Adit. 

"Oh! Namanya bagus, seperti orangnya." ucap Xiodi yang ingin akrab dengan bocah itu.

"Adik, udah Sekolah belum." tanya Xiodi lagi. Aldi yang dipanggil adik pun sedikit bahagia pasalnya Daddy tak pernah memanggilnya dengan nama nak apa lagi adik. 

"Cudah Auncy, atu cudah cecolah aud."

 jawab Aldi.

Xiodi yang merasa lelah dengan posisi menyeimbangkan tinggi badannya, dengan bocah di depannya ini.

Dirinya memutuskan untuk menyuruh bocah itu duduk di sofa. 

" Adik, duduk di sofa saja ya, biar enggak capek." ucap Xiodi.

Xiodi mengangkat bocah berambut hitam itu agar duduk di sofa. 

"Tuan, apa saya boleh duduk di sofa." tanya Xiodi pada Adit. Karena jarak sofa dan meja kerja Adit tak terlalu jauh. 

"Hemmmm." jawabnya singkat, Xiodi pun duduk di sofa di samping bocah itu. 

"Adik sekolah PAUD diajarin apa, sama teacher." tanya Xiodi sambil membelai kepala bocah itu.

"Al, di ajali belhitung tama menenal walna auncy." jawabnya sambil tersenyum. 

" Adik jangan panggil Aunty ya sayang, panggil saja Kakak." ucap Xiodi yang tak mau dipanggil Aunty oleh Aldi.

Cih... Wanita ini bener-bener maksa banget agar dipanggil Kakak. Batin Adit.

Ya kan! Baru juga umur dua puluh empat tahun.Masa dipanggil Aunty. Toh aku juga enggak Maksa buat dipanggil Kakak, kalo anaknya enggak mau. Batin Xiodi.

"Adik, kenapa?." tanya Xiodi kepada bocah yang ada di depannya itu.

Karena dia melihat seperti ada yang di tahan bocah kecil itu. Aldi yang ditanya seperti itu. Berdiri di atas sofa dan mendekatkan mulutnya ke telinganya Xiodi dan membisikkan sesuatu kepada Xiodi. 

"Tatak, Al pup." Bisik Aldi kepada Xiodi. 

" Oh! Adik pup, ya sudah ayo Kakak bantu, kita ke kamar mandi ya dik." ujar Xiodi sambil berdiri dari duduknya. 

"Ayo turun sayang." ujar Xiodi sambil menurunkan bocah itu dari sofa. 

"Tuan, apa ada kamar mandi di ruangan ini." tanya Xiodi,

sambil berjalan kearah Adit dan menggandeng tangan bocah berambut hitam itu. 

Adit mendongakkan kepalanya. Yang semula menunduk.Karena tadinya dia sedang mengecek berkas-berkas. 

"Mau apa emangnya, hem." tanya Adit. 

"Ini adik pup, katanya." jawab Xiodi, sambil melihat ke bocah umur dua tahun itu.

"Buka pintu kamar itu, di bagian kiri ada pintu warna putih, disitu letak kamar mandi." ujar Adit sambil menunjukkan letak ruangan yang ada di dalam ruang kerja pribadinya. 

"Baik Tuan."

Xiodi pun berjalan menuju tempat yang diberi tahukan Adit. 

Setelah berapa menit Xiodi akhirnya keluar dari ruangan pribadi Adit.

Sambil menggendong Aldi yang hanya memakai baju serta ****** ***** saja. 

Setelah berjalan menuju sofa dia mendudukkan Aldi ke sofa itu. 

"Tuan, pampers yang dipakai Al, enggak bisa dipakai lagi karena sudah kotor, apa Tuan menyimpan pampers buat Al pakai." tanya Xiodi.

"Tidak, yang penting Al pakai celana dalam dahulu, nanti saya akan nyuruh sekretaris saya buat beliin pampers buat Al." jawabnya Adit.

Sambil mengambil ponselnya mau telepon seseorang. Xiodi pun kembali menghampiri Al. 

"Halo Din, tolong beliin saya pampers ukurannya Al ya." perintah Adit, kepada sekretaris Dinda.Karena asisten Ayan disuruh Adit buat ngecek di kantor cabang. 

"Baik..Tuan." Ucap orang yang ada di sambungan telepon. 

Dua Puluh menit kemudian terdengar ketukan pintu dari luar ruangan.

Tok.... Tok.... Tok.... 

"Masuk." jawab Adit kepada orang yang ada di luar ruangannya. 

" Permisi Tuan, ini pesanan yang anda inginkan." ucap wanita itu dia adalah sekretaris Dinda. Dinda yang melihat Xiodi yang duduk di sofa bersama anak atasannya itu, melirik sebentar sebelum akhirnya berjalan ke arah Adit dengan genitnya. Dinda masih berdiri di samping Adit. Membuat Adit heran kepada sekretarisnya ini.

Mengapa masih berdiri di sampingnya. Padahal Adit sudah tak membutuhkan bantuan dari sekretaris Dinda. 

"Ngapain kamu masih berdiri di sini. Kamu sudah boleh keluar dari ruangan saya." ucap Adit kepada Dinda. 

Dinda yang mendengar ucapan atasannya pun mau tidak mau harus keluar. 

"Maaf Tuan, kalau begitu saya permisi." ucap Dinda yang keluar dari ruangan atasannya. 

Siapa wanita itu? Mengapa dekat dengan Tuan Adit. Dan mengapa Tuan Adit tak mempermasalahkannya? . Bukannya Tuan Adit tak suka jika ada orang yang ada di dalam ruang kerjanya lebih dari satu jam. Kecuali asisten Ayan. Aku harus mencari tahu wanita itu.

Dinda berjalan menuju ruangannya yang ada di samping ruangan Presdir.

Di ruangannya Adit. Dia berjalan kearah Aldi, sambil membawa barang yang di pesannya dari sekretaris Dinda tadi yaitu pampers. Kemudian dia menaruhnya di meja kaca dekat sofa. Adit langsung duduk di sofa tunggal. Di samping sofa yang dipakai duduk Xiodi dan Aldi. 

Dengan cekatan Xiodi pun langsung mengambil pampers yang ada di meja kaca itu.Dan membuka bungkus pampers tersebut, lalu dirinya mendekati bocah kecil yang baru dia kenal berapa jam yang lalu itu. 

"Ayo celananya dilepas dahulu dik, pakai

pampers dahulu ya sayang." ujar Xiodi,

sambil melepas ****** ***** Aldi. Aldi pun hanya menuruti perintah xiodi itu. Dan setelah melepaskan celananya Aldi. Xiodi langsung memakaikan pampers itu. Setelah itu Xiodi memakaikan ****** ***** Aldi. Dan dilanjutkan dengan memakaikan celana jeans satu lutut milik Aldi yang dia ambil dari samping tempat duduknya. 

"Okay sudah selesai." ucap Xiodi kepada Aldi. Xiodi pun akhirnya duduk dan Aldi dia duduk di pangkuan Xiodi.

Tak tahu mengapa anak itu sangat manja dengan Xiodi. Padahal baru bertemu hari ini. 

Adit yang melihat hal itupun membuatnya bingung dengan tingkah sang anak. Pasalnya sang anak tidak pernah manja kepada orang yang baru dia kenal. 

"Al, besok pagi sekolah di antar baby sitter ya Al, jangan seperti tadi pagi. Dad besok ada meeting jadi jangan nyuruh Dad buat anterin kamu lagi." ujar Adit memberi tahu anaknya.

Tadi pagi Aldi saat mau berangkat sekolah, tidak mau sekolah jika tak di antar Daddy. 

Aldi yang mendengar perkataan Daddy Adit. Matanya sudah berkaca-kaca. Dia berpikir bahwa Daddy Adit tak sayang kepadanya. Padahal Daddy Adit melakukan seperti itu agar Aldi tumbuh menjadi lelaki yang hebat dan kuat. 

Xiodi yang melihat mata Al berkaca-kaca diapun merasa kasihan. 

"Ya sudah! Kalau gitu, Kakak aja yang anterin adik. Gimana? Mau enggak? pakai motor Kakak." ujar Xiodi, yang menawarkan diri untuk mengantar Aldi. Aldi yang mendengar itupun tak jadi menangis. Dia tersenyum lebar dan mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju. 

Berbeda dengan Adit, yang mendengar tawaran Xiodi ke sang putra. Dia tak setuju jika Aldi yang masih umur dua tahun harus naik motor dia takut jika anaknya kenapa-napa. 

"Tidak, saya tidak setuju, jika kamu mengantarkan pakai motor kamu itu." ucapannya di jeda matanya melihat ke wajah Aldi yang tampak kecewa dengan ucapannya. Namun dia melanjutkan ucapannya lagi. 

" Anda boleh mengantarkan anak saya ke sekolahnya dengan satu sarat, jangan memakai motormu, pakai lah mobil saya yang ada di garansi. Besok datang lah jam tujuh ke rumah saya. Karena jarak antara rumah saya dan sekolahan Al membutuhkan waktu sepuluh menit. Jadi biar Al enggak telat masuk kelas karena pelajaran di maula pukul 07:45 awas saja kalau kamu telat." ucap Adit tanpa ada rasa terima kasih kepada Xiodi yang sudah merelakan waktunya buat anaknya. Padahal besok Xiodi harus mengunjungi salon miliknya. 

Pagi ini adalah jadwal Xiodi mengunjungi salon miliknya. Namun dia ingat akan sesuatu hal bahwa hari ini dirinya.

Memiliki janji kepada bocah cilik yang baru dirinya kenal itu.

Sekarang jam menunjukkan pukul. 07:00 pagi.

Xiodi sudah ada di luar rumah kediaman Jackson. Dia memarkirkan kendaraannya di halaman rumah mewah nan megah itu. Setelah dirinya memarkirkan kendaraannya.

ia pun langsung berjalan kearah rumah tersebut. Xiodi langsung dipersilakan pelayan rumah itu untuk duduk di sofa. Dan pelayan itupun pergi meninggalkan Xiodi untuk memanggil majikannya.

Setelah hampir tiga menit Xiodi menunggu pemilik rumah, akhirnya pemilik rumah pun datang menghampirinya

"Pagi banget kamu nak, katanya mau ngantar Aldi ya." tanya Ny. Rinba kepada Xiodi, dambil berjalan kearah Xiodi.

"Iya Tan, soalnya takut kesiangan nanti terlambat Aldi nya, kan kasihan." ujar Xiodi.

"Oh iya Tan, Aldi nya ada di mana ya Tan, kok enggak keliatan." tanya Xiodi pada Ny.Rinba.

Adit dan Aldi menghampiri mereka berdua diruang tamu. Aldi yang melihat Xiodi langsung memanggilnya.

"Tatak." teriak Aldi, membuat Xiodi mengarahkan pandangan ke bocah cilik itu. Pasalnya dia tadi membelakangi bocah itu.

"Ya sudah kalo begitu, saya langsung pamit saja Tan." ucap Xiodi kepada Ny.Rinba.

"Oh... Baiklah kalau begitu!." ucap Ny. Rinda.

Xiodi pun keluar dari rumah itu. Bersama Adit dan Aldi. Setelah diluar rumah. Adit mengucapkan sesuatu pada Xiodi.

"Pakailah mobil ini buat nganter anak saya. Awas jangan sampai anak saya kenapa-napa." ucapnya sambil ngasih kunci mobil Lamborghini Huracan Performante Spyder 2018.

"Baik Tuan." jawab Xiodi, sambil menerima kunci mobil yang diberikan untuknya.

Adit dia mempunyai banyak koleksi mobil di garansinya. Tetapi dirinya lebih sering memakai Lamborghini Aventador.

"Baiklah! Adik pamit dahulu sama Daddy, Ya sayang." ucap Xiodi, yang memberi tahu Al bahwa sebelum berangkat ke mana-mana itu sebaiknya berpamitan kepada orang tua. Aldi pun melakukannya.

"Dad, Al amit au cetolah duyu" pamit Aldi kepada Daddynya itu.

TBC.... 

Hai... Baby jangan lupa kasih dukungan buat senja ya! Dengan cara like,comment dan vote 

Semoga Tuhan Selalu Melindungi Kalian. Senja ucapan Terima kasih untuk pembaca novel Sweet Twenty Nine Meski pembacanya cuma sedikit.Maaf jika mungkin tidak paham sama jalan dan alur ceritanya.

Terpopuler

Comments

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-10

0

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Waawww....Adit egois ,sombong tskde ke secubit perasaan tuk hormati pengorbanan oranh lain 😠😠😠😠😠😠😠😠

2021-02-23

3

Risa Asle

Risa Asle

anjrot lambo semua...

2021-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG.
2 Kantor.
3 Xiodi lepas hoodie.
4 Daddy?.
5 Ngantar calon anak ke sekolah.
6 Tidak Bisa!.
7 Ji Chang Wook Vs Lee Jong Suk.
8 Apakah itu bisa disebut Cinta!.
9 Beli 1 Gratis 1.
10 Pernikahan Tertutup.
11 Nanti saja siapkan dirimu.
12 Belah Duren.
13 Olahraga malam buat Xiodi harus....
14 Adit yang di puji.
15 Kerusuhan di kantor Adit.
16 Emmomy Atau Cimoal.
17 Kediaman Wiratama.
18 Makan bersama.
19 Panggilan Kakak dari adik ipar.
20 Zila si biang kerok.
21 Saya kira mimpi teryata....
22 Bertemu Suga.
23 Tes kejujuran.
24 Zila Magang.
25 Beli Kelinci.
26 Siapa Yohanes?.
27 Masa lalu.
28 Rencana gagal gara-gara Zila.
29 Persatuan Kakak ipar dan Adik ipar.
30 Xiodi Hamil.
31 Simpan nomor saya.
32 Main Bola.
33 Penangkapan Yohanes.
34 Apa? Aku Kamu!
35 Tutup matanya ya tutup mata!.
36 Aldi yang lakukan kenapa aku yang kena imbasnya
37 Suga?
38 Rencana Cese yang gagal.
39 Ke salon hanya untuk di pijat istri.
40 Buat Anak?.
41 Kakinya saki
42 Pagi-pagi dengar Aldi nyanyi.
43 Kenapa Pak Adit berubah.
44 Satu Sendok Buat Bertiga.
45 Mungkinkah! Otak Pak Adit Panas Setengah.
46 Kalah!. dan Haruskah!.
47 Xiodi menepati janjinya.
48 Teman baru Xiodi.
49 Hati Malaikat.
50 Ciee- ciee Pak.
51 Kenapa saat aku bersamanya hati berdetak sangat cepat?
52 Rasa ingin tahu.
53 Part hapus
54 part hapus
55 Bukan seken.
56 Amarah Adit.
57 Tentang Senja.
58 Xiodi jago gombal.
59 Dua Gesrek.
60 Antri Situ! (Prat Ending).
61 part hapus
62 Enggak jadi rilis
63 part hapus
Episodes

Updated 63 Episodes

1
PROLOG.
2
Kantor.
3
Xiodi lepas hoodie.
4
Daddy?.
5
Ngantar calon anak ke sekolah.
6
Tidak Bisa!.
7
Ji Chang Wook Vs Lee Jong Suk.
8
Apakah itu bisa disebut Cinta!.
9
Beli 1 Gratis 1.
10
Pernikahan Tertutup.
11
Nanti saja siapkan dirimu.
12
Belah Duren.
13
Olahraga malam buat Xiodi harus....
14
Adit yang di puji.
15
Kerusuhan di kantor Adit.
16
Emmomy Atau Cimoal.
17
Kediaman Wiratama.
18
Makan bersama.
19
Panggilan Kakak dari adik ipar.
20
Zila si biang kerok.
21
Saya kira mimpi teryata....
22
Bertemu Suga.
23
Tes kejujuran.
24
Zila Magang.
25
Beli Kelinci.
26
Siapa Yohanes?.
27
Masa lalu.
28
Rencana gagal gara-gara Zila.
29
Persatuan Kakak ipar dan Adik ipar.
30
Xiodi Hamil.
31
Simpan nomor saya.
32
Main Bola.
33
Penangkapan Yohanes.
34
Apa? Aku Kamu!
35
Tutup matanya ya tutup mata!.
36
Aldi yang lakukan kenapa aku yang kena imbasnya
37
Suga?
38
Rencana Cese yang gagal.
39
Ke salon hanya untuk di pijat istri.
40
Buat Anak?.
41
Kakinya saki
42
Pagi-pagi dengar Aldi nyanyi.
43
Kenapa Pak Adit berubah.
44
Satu Sendok Buat Bertiga.
45
Mungkinkah! Otak Pak Adit Panas Setengah.
46
Kalah!. dan Haruskah!.
47
Xiodi menepati janjinya.
48
Teman baru Xiodi.
49
Hati Malaikat.
50
Ciee- ciee Pak.
51
Kenapa saat aku bersamanya hati berdetak sangat cepat?
52
Rasa ingin tahu.
53
Part hapus
54
part hapus
55
Bukan seken.
56
Amarah Adit.
57
Tentang Senja.
58
Xiodi jago gombal.
59
Dua Gesrek.
60
Antri Situ! (Prat Ending).
61
part hapus
62
Enggak jadi rilis
63
part hapus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!