Ngantar calon anak ke sekolah.

Sebelum berangkat ke sekolahan Aldi.Xiodi menyuruh Aldi berpamitan kepada Daddy Adit.

"Baiklah, adik pamit dahulu sama Daddy ya, sayang." ucap Xiodi

memberi tahu Aldi bahwasanya sebelum berangkat ke mana-mana itu sebaiknya berpamitan kepada orang tua. Aldi pun melakukan apa yang Xiodi suruh kepadanya.

"Dad, Al amit au cetolah duyu ya." pamit Aldi kepada Daddy Adit dan mencium telapak tangan Adit.

" Baiklah, Al jangan nakal di sekolah ya!." ucap Adit, memberi tahu anaknya untuk tidak nakal di sekolahan nanti.

Setelah beberapa menit Xiodi sampai ke sekolahannya Aldi.

Xiodi keluar dari mobil itu dan mengelilingi mobil itu untuk membuka kan pintu untuk Al.

" Ayo turun dik." ajak Xiodi kepada Aldi, setelah Aldi turun.

Xiodi langsung menggandeng tangan anak kecil itu.

Dan berjalan menuju kelas Aldi.

Di sana banyak ibu-ibu yang mengantarkan anak-anaknya. Dan dia bisa mendengar kalau ibu-ibu itu membicarakannya.

"Lihat deh! Wanita yang sama Aldi itu. Jangan-jangan calon Mommynya Aldi lagi." ucap Ibu A

" Iya tuh, sepertinya masih muda ya jeng." ucap Ibu B.

"Tetapi Tuan Adit ya, meskipun sudah punya Aldi tetap masih tampan lah." ucap Ibu C.

Xiodi yang melewati ibu-ibu itu dia mengulas kan senyuman. Dan ibu-ibu yang ada di sana membalas senyuman itu.

Setelah sampai di dalam kelasnya Aldi.

Xiodi menyuruh bocah itu untuk duduk di kursi saja.

"Ya sudah adik duduk aja ya, nanti teacher datang 5 menit lagi kok." ucap Xiodi melihat jam yang melingkar ditangannya.

Menunjukkan bahwa lima menit lagi guru akan datang.

"Kalo begitu kakak keluar dahulu ya!" pamit Xiodi kepada Aldi dan disetujui sama bocah cilik itu.

Xiodi pun keluar dari kelas Aldi.

Setelah itu Xiodi memilih untuk menunggu di teras depan kelasnya Aldi.

Setelah beberapa jam dia ada di sekolahan.

Akhirnya bel pulang berbunyi.

Xiodi pun langsung mengajak Aldi untuk pulang, karena dia harus ke salonnya.

Setelah sampai kediaman Jackson.

Xiodi langsung jalan ke rumah itu, dan kebetulan bertemu Ny.Rinba. di depan rumah.

"Loh kalian sudah pulang." tanya Ny. Rinba kepada keduanya.

"Sudah Tan, tetapi maaf sebelumnya, saya ingin langsung pamit." ucap Xiodi.

"Lo mengapa emangnya, kok buru-buru." tanya Ny.Rinba.

"Saya harus ke salon Tan, untuk mengecek keuangan bulan ini." ujar Xiodi.

"Oh... Kamu punya salon, salon apa nak?." tanya Ny.Rinba.

"Manicurist, Tan." jawab Xiodi.

"Wah...kamu hebat ya, sudah cantik bisa bisnis lagi.Calon menantu idaman banget pokoknya. Kapan-kapan Tante boleh ke sana kan." ujar Ny.Rinba memuji Xiodi.

"Tentu Tan, oh ya Tan, ini kunci mobilnya." ucap Xiodi sambil memberikan kunci mobil yang dia pakai tadi.

Setelah berpamitan kepada Ny.Rinba dan Aldi.

Xiodi menjalankan motornya ke salon miliknya. Xiodi akhirnya telah sampai di salon miliknya itu.

"Siang." sapa Xiodi ke karyawan-karyawannya.

" Siang nona." jawab semua karyawannya. Xiodi mempunyai empat karyawan.

"Hah! Nona-nona jangan panggil saya nona, saya bukan majikan anda." ucap Xiodi kepada karyawannya itu di iringi dengan tawa mereka berlima.

"Tetapi kan anda, atasan saya Nona." jawab salah satu karyawan yang bernama Yoyo.

"Terserah kalian saja, jika mau dipecat." jawab Xiodi mengancam karyawannya itu.

"Te-tetapi Non." belum sempat Fesa melanjutkan omongannya sudah di sahut Xiodi.

" Udahlah kalo gak mau, manggil nama ya adik ajalah, kalian kan lebih tua dari saya." ucap Xiodi mengejek karyawannya dan diiringi tawanya.

"Ya sudah, saya keruangan saya dahulu, buat desain kuku pesanan Ny.Tere dahulu." Ucap Xiodi kepada Yoyo,Cola, Fesa, dan Era .

" Silakan, Non." ucap Cola.

"Xiodi, bukan Non, apalagi noni-noni, layani customer dengan baik okayy. Saya juga harus ngecek keuangan bulan ini. Saya naik dahulu ya." ucap Xiodi yang mau naik tangga.

Xiodi mengingatkan karyawannya untuk memberikan pelayanan yang bagus untuk customer.

Jam sudah menunjukan pukul 13:20.

Xiodi, yang ada di ruangannya pun merasa lapar. Jadi dirinya memutuskan untuk turun.

Xiodi yang sudah sampai di lantai dasar. Menghampiri karyawannya itu.

"Sudah makan siang belum kalian." tanya Xiodi, kepada keempat karyawannya itu.

"Belum, dik." jawab Cola membuat Xiodi ingin tertawa.

"Hah....Dik hahahaha itu lucu banget. Jangan adik. Xiodi saja." jawab Xiodi masih dengan tawanya.

"Iya deh Xiodi, apa anda puas." jawab Cola lagi.

"Itu lebih bagus, Kak Cola." jawab Xiodi.

"Ya sudah kalau begitu, saya akan ke mini market cari makanan ringan aja. Enggak apa-apa kan." tanya Xiodi .

"Enggak apa-apa." jawab Era.

Xiodi memutuskan untuk jalan kaki saja. Karena jarak salon dan mini market hanya lima menit jika jalan kaki.

Akhirnya Xiodi sudah ada di depan mini market. Dirinya langsung membuka pintu mini market itu.

Xiodi langsung mengambil keranjang yang disediakan di mini market, untuk para customer. Xiodi langsung mengambil makanan ringan dan melihat tanggal kedaluwarsanya.

Xiodi dia itu orang yang sangat perfeksionis.

Brukk!

Xiodi tak sengaja menabrak seseorang yang mempunyai perawakan tinggi, seseorang itu bukanlah orang biasa dia memakai jas.seperti seorang CEO.

"Maaf Tuan." ucap Xiodi. Meminta maaf sambil menundukkan kepalanya.

"Heh! Kamu itu kalo jalan pakai mata dong." Ucap pria yang di tabrak Xiodi.

Saya jalannya pakai kaki, bukan pakai mata, tetapi kok suara ini! aku Pernah dengar ya!.

Xiodi yang merasa tidak asing dengan suara itupun dirinya memutuskan untuk mendongakkan kepalanya. Dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat pria itu.

"Baby." ucap pria itu saat Xiodi mendongakkan kepala.

"Abang Suga." ucap Xiodi tanpa basa-basi Xiodi langsung memeluk pria yang dia sayangi. Pria itupun menerima pelukan yang Xiodi berikan kepada dirinya. Pria itu adalah Suga Alexcander. Suga adalah orang yang begitu penting dalam hidupnya Xiodi.

"Udah malu kali, dilihat banyak orang,Odi." ucap pria itu sambil melepaskan pelukan Xiodi.

"Biarin." ucap Xiodi sambil tersenyum ke pria itu.

"Bang, ada yang ingin Odi bicarakan pada Abang." ucap Xiodi kepada Suga.

Odi itu adalah panggilannya dari orang-orang terdekatnya.

"Ya sudah, kalo begitu kita bicara di cafe itu gimana." ajaknya kepada Xiodi.

"Maaf Bang, Odi harus ke salon odi dahulu, takutnya karyawan Odi nungguin." ucap Xiodi kepada Suga.

"Ya sudah, kalo begitu kita bayar dahulu belanjaan kamu, nanti kita ke salon bersama-sama. Kamu bawa motor enggak kesini." ucap Suga memberi ide kepada Xiodi.

"Enggak Bang." jawab Xiodi.

Xiodi pun menyetujui ucapan Suga. Merekapun berjalan ke kasir untuk membayar belanjakan yang Xiodi beli dan minuman kaleng yang dibeli Suga.

"Berapa Nona, jumlah semuanya." tanya Suga kepada kasir.

"300 ribu Tuan." ucap kasir itu pada Suga.

Setelah membayar belanjakan Xiodi dan miliknya. Suga mengajak Xiodi untuk pergi ke salonnya Xiodi.

"Masuk." perintah Suga kepada Xiodi.

"Mobil baru nih Bang." tanya Xiodi, sambil membuka kursi penumpang, karena di depan ada sekretaris pribadi Suga.

" Iya, kamu mau? Kalau mau ya aku kasih." ucap Suga duduk di samping Xiodi.

" Hahaha, kalau dikasih ya mau Bang." ucap Xiodi bercanda.

"Ya sudah, kalo begitu biar di urus Ji." jawab Suga.

"Enggak Odi enggak mau." ucap Xiodi.

"Halo Kak Ji, bagaimana kabarmu, lama kita enggak bertemu." tanya Xiodi kepada sekretarisnya Suga.

Xiodi dia tak pernah memangil nama seseorang yang lebih tua darinya dengan nama saja, dia diajarin sang ayah untuk menghargai orang yang lebih tua darinya untuk memanggilnya Kakak atau Abang.

"Baik Odi, kamu gimana kabarnya." jawab sekretaris Ji, yang mengemudikan mobil Suga.

"Baik, Kak." jawab Xiodi sambil tersenyum kepada asisten Ji.

Akhirnya merekapun sampai di salon Xiodi.

"Masuk dahulu Bang." tawar Xiodi kepada Suga, Suga hanya mengikuti Xiodi.

"Selamat siang Tuan Suga, Xiodi." sapa karyawan Xiodi kepada Suga.

Karyawan-karyawan Xiodi sangat mengenal Suga pasalnya Suga sering ke salon Xiodi.

"Siang juga, gimana, apa Xiodi meminta kalian memanggilnya dengan panggilan namanya saja." tanya Suga kepada karyawan itu, dia tahu Xiodi tak mau dipanggil Nona.

" Apaan sih Bang, sok tahu deh." ucap Xiodi.

"Lah, emang gitu kan, suka maksa."balas Suga.

" Terserah, ini Kak makanan ringan dari Bang Suga." ucap Xiodi.

Xiodi memberikan kantung belanjaan kepada karyawannya itu.

"Maksudnya, bukannya tadi Xiodi yang beli ya kok dari Tuan Suga." tanya YoYo.

"Iya kan yang bayar Abang." jawab Xiodi.

"Terima Kasih, Tuan." ucap mereka berempat kepada Suga.

"Iya sama-sama."jawab Suga kepada mereka berempat.

" Ya sudah, kalo gitu Odi ke atas dahulu ambil kunci motor." ucap Xiodi.

meminta izin kepada orang yang ada di sana. Xiodi akhirnya mengambil kuncinya dan membereskan ruangan pribadinya. Setelah selesai diapun turun ke bawah.

"Kak Fesa, Odi titip salon ya, odi mau keluar sama Abang." ucap Xiodi meminta bantuan kepada Fesa buat jagain Salonnya.

"Siap Odi. Kakak jagain kok." jawab Fesa.

"Kalo jagain hati saya mau enggak." candanya Xiodi.

"Kalo itu, Kakak enggak bisa deh sepertinya." jawab Fesa cengengesan.

"Ya sudah kalo begitu kita pamit ya." ujar Suga dan menarik tangan Xiodi untuk keluar salon.

"Okeyy." jawab Fesa.

Xiodi menghampiri motornya itu.

"Kita bicara di tempat biasanya gimana beb." tanya Suga kepada Xiodi.

"Boleh juga tuh Bang, Odi juga sudah lama enggak ke sana. " jawab Xiodi menyetujui ucapan Suga.

"Kalo begitu biar motor kamu, Ji yang bawa." ucap Suga memberi saran.

"Enggak boleh, motor Odi enggak ada yang boleh nyentuh. Kalau Abang mau kita naik motor Odi aja, biar Kak Ji yang bawa mobil Abang." ucap Xiodi, Xiodi tidak suka jika motornya disentuh orang lain, ya kecuali orang-orang terdekatnya.

"Ya sudah, kalo begitu sini kuncinya, kasih Abang biar Abang yang nyetir." ucap Suga meminta kunci motor Xiodi.

Xiodi dan Suga akhirnya berangkat ke tempat tujuan yang sudah di sepakati keduanya sebelumnya. Merekapun sampai ke tempat yang mereka sering datangi bersama-sama.

Mereka berdua ada di tempat di mana ditemukan tanaman air seperti enceng gondok, dan berbagai jenis ganggang. Mereka sekarang ada di danau. Yang sering mereka kunjungi bersama-sama. Keduanya berjalan beriringan menuju kursi panjang bewarna putih, sesampainya di kursi itu keduanya duduk berdampingan.

"Apa yang mau kamu omongin ke aku beb." tanya Suga sambil menatap ke arah danau yang indah itu.

Xiodi yang mendengar ucapan Suga dirinya menatap Suga sekilas sebelum dia bangun dari duduknya dan berjalan kearah tepian danau.

"Ini tentang Ayah." jawab Xiodi, yang berdiri di tepi danau dan membelakangi Suga yang masih duduk di kursi putih itu.

"Ay -Ayah." jawab Suga.

"Ayah mengapa Xiodi." tanya Suga lagi dan berdiri menghampiri Xiodi.

"Iya Bang, Ayah dia punya utang." ucap Xiodi, belum selesai namun sudah dipotong Suga.

"Utang?." tanya Suga.

"Ayah, punya utang Bang dan Abang tahu, Ayah tidak bisa membayar utang itu." ucap Xiodi.

"Utang berapa Odi." tanya Suga Kepada Xiodi. Sambil mencengkram bahu Xiodi.

Xiodi menatap mata Suga dalam dia melihat kekhawatiran yang dipancarkan manik mata cokelat itu.

"100M." jawab Xiod, membuat Suga melepaskan tangannya yang semula mencengkram bahu Xiodi.

"Mengapa Ayah tidak meminjam kepada Abang? Dan siapa orang yang meminjamkan uang yang lumayan banyak itu Odi? Abang harus berterima kasih kepada orang itu. Karena dia telah meminjamkan uang pada Ayah." ucap Suga bersyukur karena ada orang yang mau meminjamkan uang pada orang lain.Dia tak tahu jika orang yang dia sayangi yang nantinya akan menjadi korbannya.

"Benarkah! Abang akan berterima kasih kepada orang yang meminjamkan uang pada Ayah." tanya Xiodi kepada Suga dengan tersenyum hambar.

"Tentu, karena orang itu sangat baik pada Ayah." jawab Suga bersungguh-sungguh.

"Meski Odi harus jadi korbannya, jika Ayah tidak bisa membayar utang itu tepat waktu, Bang." tanya Xiodi kepada Suga.

"Ma-maksud kamu apa, Odi." anya Suga kepada Xiodi yang tidak paham akan maksud yang di ucapkan Xiodi.

"Jika Ayah tidak bisa membayar utang itu." ucapnya berhenti sejenak sebelum dia lanjutkan.

" Odi harus nikah, sama orang itu."jawaban Xiodi itu pun membuat Suga kaget.

"Aa-apa! kamu enggak becanda kan Odi?." tanya Suga kepada Xiodi.

Xiodi hanya terdiam itu membuat Suga bertanya lagi.

"Jawab Odi." ucap Suga sambil mengguncangkan bahu Xiodi.

" Odi enggak bercanda Bang." ucap Xiodi,

sambil berjalan kearah kursi putih yang pernah dia duduki sebelumnya. Suga mengikuti Xiodi dari belakang dan duduk di samping Xiodi. Suga yang penasaran akan orang yang meminjamkan uang kepada Tuan Wiratama.

Suga mencoba bertanya kepada Xiodi.

"Siapa yang meminjamkan uang kepada Ayah." tanya Suga sambil menghadap ke danau. Xiodi yang ditanya melirik kearah Suga sebentar sebelum menjawabnya.

"Perusahaan JK GROUP. " jawab Xiodi.

"Apa itu perusahaan Aditya Jackson?." tanya Suga melirik Xiodi yang ada disampingnya.

" Benar." jawab Xiodi singkat.

"Baiklah, Abang akan lunasi utang Ayah. Kepada perusahaan JK group. Kamu tenang saja pernikahan ini tak akan terjadi." ucap Suga.

TBC.....

^^^VOTE^^^

Terpopuler

Comments

shavira azaria

shavira azaria

dlunasi aja suga, kadihan xiodi masak blm apa2 dh suruh pus up 😌

2021-02-20

0

~queenSenja🌅

~queenSenja🌅

smg gk bisa lunas🙏😂

2021-02-05

4

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Okee deh... Jejak 5 like udh mendarat... Semangat updatenya... Nnti aku mmpir lagi untuk bca kelanjutan cerita ini... 😗

Datang dan kasih feedback juga ke novelku ya... Judulnya Drachenfutter... Terima kasih ♥️

2021-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG.
2 Kantor.
3 Xiodi lepas hoodie.
4 Daddy?.
5 Ngantar calon anak ke sekolah.
6 Tidak Bisa!.
7 Ji Chang Wook Vs Lee Jong Suk.
8 Apakah itu bisa disebut Cinta!.
9 Beli 1 Gratis 1.
10 Pernikahan Tertutup.
11 Nanti saja siapkan dirimu.
12 Belah Duren.
13 Olahraga malam buat Xiodi harus....
14 Adit yang di puji.
15 Kerusuhan di kantor Adit.
16 Emmomy Atau Cimoal.
17 Kediaman Wiratama.
18 Makan bersama.
19 Panggilan Kakak dari adik ipar.
20 Zila si biang kerok.
21 Saya kira mimpi teryata....
22 Bertemu Suga.
23 Tes kejujuran.
24 Zila Magang.
25 Beli Kelinci.
26 Siapa Yohanes?.
27 Masa lalu.
28 Rencana gagal gara-gara Zila.
29 Persatuan Kakak ipar dan Adik ipar.
30 Xiodi Hamil.
31 Simpan nomor saya.
32 Main Bola.
33 Penangkapan Yohanes.
34 Apa? Aku Kamu!
35 Tutup matanya ya tutup mata!.
36 Aldi yang lakukan kenapa aku yang kena imbasnya
37 Suga?
38 Rencana Cese yang gagal.
39 Ke salon hanya untuk di pijat istri.
40 Buat Anak?.
41 Kakinya saki
42 Pagi-pagi dengar Aldi nyanyi.
43 Kenapa Pak Adit berubah.
44 Satu Sendok Buat Bertiga.
45 Mungkinkah! Otak Pak Adit Panas Setengah.
46 Kalah!. dan Haruskah!.
47 Xiodi menepati janjinya.
48 Teman baru Xiodi.
49 Hati Malaikat.
50 Ciee- ciee Pak.
51 Kenapa saat aku bersamanya hati berdetak sangat cepat?
52 Rasa ingin tahu.
53 Part hapus
54 part hapus
55 Bukan seken.
56 Amarah Adit.
57 Tentang Senja.
58 Xiodi jago gombal.
59 Dua Gesrek.
60 Antri Situ! (Prat Ending).
61 part hapus
62 Enggak jadi rilis
63 part hapus
Episodes

Updated 63 Episodes

1
PROLOG.
2
Kantor.
3
Xiodi lepas hoodie.
4
Daddy?.
5
Ngantar calon anak ke sekolah.
6
Tidak Bisa!.
7
Ji Chang Wook Vs Lee Jong Suk.
8
Apakah itu bisa disebut Cinta!.
9
Beli 1 Gratis 1.
10
Pernikahan Tertutup.
11
Nanti saja siapkan dirimu.
12
Belah Duren.
13
Olahraga malam buat Xiodi harus....
14
Adit yang di puji.
15
Kerusuhan di kantor Adit.
16
Emmomy Atau Cimoal.
17
Kediaman Wiratama.
18
Makan bersama.
19
Panggilan Kakak dari adik ipar.
20
Zila si biang kerok.
21
Saya kira mimpi teryata....
22
Bertemu Suga.
23
Tes kejujuran.
24
Zila Magang.
25
Beli Kelinci.
26
Siapa Yohanes?.
27
Masa lalu.
28
Rencana gagal gara-gara Zila.
29
Persatuan Kakak ipar dan Adik ipar.
30
Xiodi Hamil.
31
Simpan nomor saya.
32
Main Bola.
33
Penangkapan Yohanes.
34
Apa? Aku Kamu!
35
Tutup matanya ya tutup mata!.
36
Aldi yang lakukan kenapa aku yang kena imbasnya
37
Suga?
38
Rencana Cese yang gagal.
39
Ke salon hanya untuk di pijat istri.
40
Buat Anak?.
41
Kakinya saki
42
Pagi-pagi dengar Aldi nyanyi.
43
Kenapa Pak Adit berubah.
44
Satu Sendok Buat Bertiga.
45
Mungkinkah! Otak Pak Adit Panas Setengah.
46
Kalah!. dan Haruskah!.
47
Xiodi menepati janjinya.
48
Teman baru Xiodi.
49
Hati Malaikat.
50
Ciee- ciee Pak.
51
Kenapa saat aku bersamanya hati berdetak sangat cepat?
52
Rasa ingin tahu.
53
Part hapus
54
part hapus
55
Bukan seken.
56
Amarah Adit.
57
Tentang Senja.
58
Xiodi jago gombal.
59
Dua Gesrek.
60
Antri Situ! (Prat Ending).
61
part hapus
62
Enggak jadi rilis
63
part hapus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!