Xiodi lepas hoodie.

"Aa-apa yang sedang kau lakukan." tanya Adit terbata-bata karena dia melihat Xiodi mau melepaskan hoodie yang Xiodi pakai. 

Xiodi yang mendengarkan omongan Adit. Dia menghiraukannya. Adit yang melihat tangan Xiodi sudah mau mengangkat hoodie yang Xiodi pakai. Adit dengan cepat menutupi wajahnya, dengan kedua tangannya. Xiodi telah melepaskan hoodie yang dia pakai. 

"Tuan, mengapa anda menutupi wajah anda." tanya Xiodi sambil jalan kearah sofa.

 

"Jangan mendekat!." Bentak Adit membuat Xiodi langsung berhenti. 

"Maaf, Tuan." ucap Xiodi meminta maaf. 

"Pakai hoodie anda lagi!." perintah Adit dengan posisi yang masih menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. 

"Te-tetapi Tuan, hoodie saya basah." ucap Xiodi, karena hoodie yang dia pakai basah terkena keringat. 

"Saya enggak mau tahu, pokoknya anda harus pakai hoodie! Jangan telanjang di depan saya, saya enggak akan nafsu sama cewek seperti anda." perintah sekaligus sindiran kepada Xiodi. 

"Tetapi Tuan, saya tidak tel." ucapan Xiodi terpotong oleh Adit. 

"Kalo tidak telanjang apa namanya NONA." ucap Adit sambil menekan kata Nona. Xiodi melihat dirinya sendiri, apa benar sekarang dia sedang telanjang.

"Maaf Tuan, tetapi saya pakai kaus, apa ini bisa disebut telanjang Tuan." jawab Xiodi, yang membuat Adit menurunkan tangannya dengan perlahan. Takut Xiodi membohonginya. Dan benar saja, Xiodi memakai kaus warna putih bertulisan Dior. Adit tampak bingung dengan tingkah lakunya sendiri hari ini. 

"Huhhhh." helaian napas panjang itu dari Aditya. 

"Tunggulah di sini, saya mau meeting dahulu, awas jangan macam-macam dan jangan menyentuh barang-barang saya paham!." ucap Adit sambil menunjuk Xiodi dengan jari telunjuknya.

Xiodi menjawabnya dengan anggukan kepala.

" Paham Tuan." jawab Xiodi, yang masih berdiri dari tadi. 

"Duduklah di sofa, ngapain berdiri terus kayak patung manekin aja." ujar Adit sinis. 

"Terima kasih! Tuan." ucap Xiodi berterima kasih pada Adit.

Adit menghiraukan ucapan Xiodi yang berterima kasih padanya.

Adit berjalan ke meja kerjanya, untuk mengambil berkas-berkas yang akan dibahas nantinya. Adit keluar dari ruangannya. 

Xiodi yang ada didalam ruangan Adit, dia pun merasa jenuh, karena dirasa dirinya jenuh dia memutuskan mengambil ponselnya. Dan mengecek ponselnya siapa tahu ada pesan penting. Dan benar saja, ada begitu banyak pesan masuk dari ponselnya. Pesan masuk itu dari karyawan dan pelanggan setianya. Xiodi mempunyai salon perawatan kuku atau bisa disebut manicurist.

Xiodi mempunyai salon tersebut karena kerja kerasnya.

Sewaktu kuliah dahulu. Xiodi bekerja paruh waktu untuk mencari penghasilan. Agar dia bisa mewujudkan cita-citanya, tanpa bantuan dari sang Ayah. 

Waktu itu dia kuliah dan bekerja di Hotel sebagai Concierge. 

Apa itu concierge, secara harafiah berarti pembuka pintu. Tetapi jelas pekerjaannya lebih dari itu. Mereka juga harus bisa memenuhi kebutuhan “tidak formal” dari tamu. Misalnya, bila tamu butuh baby sitter, maka tamu bisa menghubungi concierge yang akan mengatur kebutuhan ini. Mereka juga bisa diandalkan bila kita ingin membeli tiket sampai mengatur reservasi atau pemesanan di restoran tertentu. Concierge adalah jenis pekerjaan di hotel yang biasanya tergolong mewah. Tipe pekerjaan ini kadang dibuka untuk entry level (tanpa pengalaman), namun kadang harus berpengalaman. Selama hampir dua tahun dia bekerja sebagai Concierge. Setiap bulannya dia mendapatkan gaji. Sebesar Rp 5 JT. 

Sudah dua jam namun meeting belum juga selesai. Setelah berapa menit terdengar. 

"Cekklek "Suara pintu terbuka, membuat Xiodi mengalihkan pandangannya yang semula ke ponselnya. Kini beralih kepada sosok pria yang baru dia kenal sehari yang lalu.

Adit berjalan menghampiri Xiodi.

Xiodi yang merasa sedang dihampiri pun langsung berdiri dari duduknya. 

" Nanti ini kita akan ke rumah saya." ucap Adit sambil duduk di sofa, sedangkan Xiodi tetap berdiri seperti semula. Dia takut jika Adit marah padanya. 

"Duduklah." ucap Adit kepada Xiodi. 

Xiodi pun menuruti perkataan Adit. 

Hening

Hening

Hening

Hening

"Tuan, apa saya boleh bertanya?." ucap Xiodi meminta persetujuan Adit. Untuk menanyakan sesuatu yang dia ingin tanyakan pada sang lawan bicara. 

"Tanyakan lah." jawab Adit sambil menyenderkan tubuhnya ke sofa, dan memejamkan matanya. 

"Apa ada kontrak pernikahan Tuan? Didalam pernikahan kita nantinya." tanya Xiodi yang sedikit takut, jika pertanyaan yang dilontarkan itu membuat Adit marah kepada dirinya. 

"Terserah saya lah, bukannya anda hanya penebus utang Ayah anda!." jawab Adit yang masih memejamkan matanya itu.

"Tuan, apa saya bisa meminta satu hal pada anda Tuan." tanya Xiodi, dengan lembut, karena dia tahu Adit tak suka dengan orang yang banyak omong. 

" Katakan!." jawab Adit singkat. 

"Saya ingin dalam pernikahan ini, tidak ada kontak fisik berlebihan Tuan." Adit yang mendengar permintaan Xiodi itupun langsung membuka matanya dan memperbaiki duduknya. 

"Saya tidak bisa janji, karena saya tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Toh juga kita kan sudah nikah, sah-sah saja dong jika anda melakukan kewajiban anda sebagai seorang istri." sinis Adit. 

"Apa saya boleh meminta sa." belum ucapan Xiodi selesai sudah dipotong Adit.

"Huss...." ucap Adit sambil menaruh jari telunjuknya di bibirnya sendiri,

menyuruh Xiodi diam. 

"Diam lah! Dari tadi kau terlalu banyak bicara." ucap Adit yang sempat berhenti sebelumnya.

Xiodi dia menundukkan kepalanya dan berucap.

"Saya minta maaf Tuan." ucap Xiodi.

Adit bangkit dari duduknya sambil mengucapkan. 

"Ikut saya sekarang." ucap Adit sambil berjalan kearah pintu. 

Xiodi yang di minta Adit dia langsung berdiri dan mengikuti Adit. 

Setelah beberapa menit keduanya telah sampai dilantai dasar mengunakan lift. 

Seluruh karyawan, yang ada di kantor. melihat sang pemilik kantor itu keluar dari lift. Bersama wanita cantik namun gayanya sedikit tomboy. Para karyawan pun sedikit terkejut pasalnya sang atasan tak pernah membawa wanita ke kantornya. Namun para karyawan tak mau terlalu ikut campur akan urusan pribadi sang atasannya.Dengan cepat semua karyawan langsung menundukkan kepalanya 180°C Jika bertemu sang atasannya.

Sampai di parkiran, Adit langsung kearah mobilnya. Dan diikuti dengan Xiodi yang kebetulan motornya parkir tak jauh dari mobil Adit. 

"Heh mau kemana anda." tanyanya Adit yang melihat Xiodi melewatinya. Xiodi yang merasa ditanya dia membalikan badannya kearah Adit dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan Adit kepadanya itu. 

"Ambil motor, Tuan." jawab Xiodi. 

"Siapa yang nyuruh anda ke rumah saya pakai motor, hem." tanya Adit sambil kedua tangannya di taruh di dalam saku celana. 

"Nanti biar sopir saya, yang bawa motor anda." ucap Adit lagi. 

"Jangan Tuan." saut Xiodi dengan cepat.

Dan melambai-lambaikan kedua tangannya tanda tak setuju dengan perkataan Adit itu.

Xiodi tak mau jika ada orang yang menyentuh barang yang dia miliki. Adit yang melihat respons Xiodi, itupun sedikit bingung, mengapa wanita di depannya ini, seperti orang yang tidak menyukai jika ada orang lain menyentuh barang-barang miliknya. 

"mengapa." tanya Adit datar. 

"Saya tidak suka jika ada orang menyentuh barang milik saya, Tuan." ujar Xiodi. 

"Saya bisa membeli 10 motor seperti itu, jadi jangan khawatir jika motor anda rusak saya akan tanggung jawab dan membelinya untuk anda." ucap Adit yang merasa semua bisa dibeli dengan uang. Xiodi hanya diam, karena dia tahu jika dirinya menjawab itu akan membuatnya dalam masalah. 

"Cepat masuklah." ujar Adit kepada Xiodi. Xiodi dia hanya menuruti omongan Adit. 

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan sampai lah di rumah yang begitu besar. 

"Cepat turun, dan ingat! Kalau di depan orang tua saya, jangan panggil saya Tuan." ucap Adit menyuruh Xiodi turun dari mobilnya.Dan mengingatkan Xiodi untuk tak memanggilnya Tuan. Xiodi yang mau membuka pintu mobil tangannya ditarik Adit, sebelum Adit mengucapkan. 

"Heh pakai hoodie, apa anda hanya akan memakai kaus saja." ucap Adit yang mengingatkan Xiodi, yang hanya memakai kaus. 

"Oh saya lupa Tuan, terima kasih Tuan telah mengingatkan saya." jawab Xiodi sambil senyum. 

Xiodi begitu terperangah melihat rumah Adit yang begitu besar.

Mereka berdua langsung masuk rumah besar nan megah itu. Setelah sampai ruang keluarga Adit memanggil Mamahnya. 

"Mah." panggil Adit, sedikit berteriak agar Mamah mendengarnya, dan dia tak perlu memanggilnya beberapa kali. 

"Ada apa sih Dit, enggak usah teriak-teriak, Mamah udah denger kali." jawab Mamah yang ada di atas tangga sambil berjalan kearah Adit.  

"Siang Tante." sapa Xiodi kepada Ny.Rinba Jackson.

Dengan tersenyum lebar kepada Ny.Rinba Mamah Adit.

"Siang juga nak, duduklah dahulu nak." ucap Ny.Rinba kepada Xiodi dan mempersilahkan Xiodi untuk duduk. 

Mereka bertiga pun duduk di sofa yang berwarna putih.

 

"Siapa nama kamu nak?." tanya Mamahnya Adit. 

"Xiodi, Tante." jawab Xiodi. 

"Oh... Nama yang bagus." ucap Ny.Rinba.

"Mah, kita akan nikah sebulan lagi." peryataan Adit itu membuat Mamahnya kaget sekaligus bahagia. 

"Benarkah itu nak." tanya sambil menunjukkan raut kebahagiaan di wajah wanita paru bayah itu. 

"Iya, mah." jawab Adit.

Di tengah pembicaraan mereka bertiga terdengar pintu terbuka dan memunculkan sosok pria paru bayah yang mirip seperti Adit.

Dia adalah Tuan Jinsin Jackson Papah Adit. DIa berjalan kearah ketiga orang yang duduk di sofa itu. 

"Siang Mah, Dit." sapa Tuan Jinsin ke istri dan anaknya. Matanya teralihkan kepada wanita cantik yang duduk di samping Adit. 

"Siang, Pah." jawab sang istri. 

"Siapa dia mah." tanya Tuan jinsin kepada sang istri, sambil melirik kearah Xiodi dengan ekor matanya.

Dan tersenyum kearah Xiodi, sambil duduk di sofa. 

"Calon menantu, Pah." jawab istrinya, membuatnya sedikit terkejut dengan pernyataan yang diberikan sang istri. Sedetik kemudian ter ulas sebuah senyuman dibibir pria paru bayah itu. 

"Siapa namamu, nak." tanya Tuan jinsin kepada Xiodi. 

"Xiodi Wiratama, Om." jawab Xiodi. 

"Udah berapa tahun kenalnya, nak." tanya Papah Adit, kepada Xiodi. 

"Belum Ada setahun, Om." jawabnya. 

Wah wah wanita ini benar-benar pembohongan yang berbakat. Batin Adit. 

Bener Kan belum ada setahun. kenalnya,baru juga sehari yang lalu. Berati aku enggak bohong dong sama orang tua, Tuan Adit. Batin Xiodi. 

"Nak Xiodi ini, bekerja atau masih kuliah, kok seperti umur dua puluhan ke atas." tanya Tuan Jinsin. 

"Saya sudah lulus kuliah satu tahun yang lalu Om, kalau mengenai umur, saya sekarang dua puluh empat tahun Om." jawab Xiodi dengan berhati-hati takut salah ngomong. 

"Kalian pacaran sudah berapa tahun?." tanya Ny.Rinba, kepada Xiodi dan anaknya. 

Adit yang mendengar pertanyaan dari Mamahnya, langsung memberi kode pada Xiodi dengan menginjak kaki wanita itu. Agar Xiodi yang menjawab pertanyaan dari sang Mamah. Xiodi yang tahu akan maksud Adit pun langsung menarik kakinya yang terasa sakit karena diinjak Adit. 

"Belum ada sebulan, Tan." jawab Xiodi yang masih menahan sakit dibagikan kakinya. 

Cih....wanita ini, pinter banget bohong. Batin Adit yang menatap sinis kearah Xiodi. 

Bener Kan! Kita aja belum pacaran. Walaupun cuma sehari. Apa lagi sebulan. Sekali lagi aku enggak bohong pada orang tuanya Tuan Adit.

"Ohhh gitu, ya sudah kalau gitu kita makan siang dahulu gimana." ajak Ny. Rinba. 

TBC....

Hay.....Baby.... Tolong kasih dukungan!!!! Ya

Buat senja dengan cara like, comment dan vote. Senja tunggu saran yang membangun dari kalian.Terima kasih.

BABY

Terpopuler

Comments

Lina Roseline

Lina Roseline

pinter xiodi

2021-03-28

0

🌻Yani Wi💕

🌻Yani Wi💕

Aku mampir thor..tetap semangat ya author.Up terus.👍🏼

2021-03-17

0

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Yg pembohong tuuu Adit bukan Xiodi 😠😠

2021-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG.
2 Kantor.
3 Xiodi lepas hoodie.
4 Daddy?.
5 Ngantar calon anak ke sekolah.
6 Tidak Bisa!.
7 Ji Chang Wook Vs Lee Jong Suk.
8 Apakah itu bisa disebut Cinta!.
9 Beli 1 Gratis 1.
10 Pernikahan Tertutup.
11 Nanti saja siapkan dirimu.
12 Belah Duren.
13 Olahraga malam buat Xiodi harus....
14 Adit yang di puji.
15 Kerusuhan di kantor Adit.
16 Emmomy Atau Cimoal.
17 Kediaman Wiratama.
18 Makan bersama.
19 Panggilan Kakak dari adik ipar.
20 Zila si biang kerok.
21 Saya kira mimpi teryata....
22 Bertemu Suga.
23 Tes kejujuran.
24 Zila Magang.
25 Beli Kelinci.
26 Siapa Yohanes?.
27 Masa lalu.
28 Rencana gagal gara-gara Zila.
29 Persatuan Kakak ipar dan Adik ipar.
30 Xiodi Hamil.
31 Simpan nomor saya.
32 Main Bola.
33 Penangkapan Yohanes.
34 Apa? Aku Kamu!
35 Tutup matanya ya tutup mata!.
36 Aldi yang lakukan kenapa aku yang kena imbasnya
37 Suga?
38 Rencana Cese yang gagal.
39 Ke salon hanya untuk di pijat istri.
40 Buat Anak?.
41 Kakinya saki
42 Pagi-pagi dengar Aldi nyanyi.
43 Kenapa Pak Adit berubah.
44 Satu Sendok Buat Bertiga.
45 Mungkinkah! Otak Pak Adit Panas Setengah.
46 Kalah!. dan Haruskah!.
47 Xiodi menepati janjinya.
48 Teman baru Xiodi.
49 Hati Malaikat.
50 Ciee- ciee Pak.
51 Kenapa saat aku bersamanya hati berdetak sangat cepat?
52 Rasa ingin tahu.
53 Part hapus
54 part hapus
55 Bukan seken.
56 Amarah Adit.
57 Tentang Senja.
58 Xiodi jago gombal.
59 Dua Gesrek.
60 Antri Situ! (Prat Ending).
61 part hapus
62 Enggak jadi rilis
63 part hapus
Episodes

Updated 63 Episodes

1
PROLOG.
2
Kantor.
3
Xiodi lepas hoodie.
4
Daddy?.
5
Ngantar calon anak ke sekolah.
6
Tidak Bisa!.
7
Ji Chang Wook Vs Lee Jong Suk.
8
Apakah itu bisa disebut Cinta!.
9
Beli 1 Gratis 1.
10
Pernikahan Tertutup.
11
Nanti saja siapkan dirimu.
12
Belah Duren.
13
Olahraga malam buat Xiodi harus....
14
Adit yang di puji.
15
Kerusuhan di kantor Adit.
16
Emmomy Atau Cimoal.
17
Kediaman Wiratama.
18
Makan bersama.
19
Panggilan Kakak dari adik ipar.
20
Zila si biang kerok.
21
Saya kira mimpi teryata....
22
Bertemu Suga.
23
Tes kejujuran.
24
Zila Magang.
25
Beli Kelinci.
26
Siapa Yohanes?.
27
Masa lalu.
28
Rencana gagal gara-gara Zila.
29
Persatuan Kakak ipar dan Adik ipar.
30
Xiodi Hamil.
31
Simpan nomor saya.
32
Main Bola.
33
Penangkapan Yohanes.
34
Apa? Aku Kamu!
35
Tutup matanya ya tutup mata!.
36
Aldi yang lakukan kenapa aku yang kena imbasnya
37
Suga?
38
Rencana Cese yang gagal.
39
Ke salon hanya untuk di pijat istri.
40
Buat Anak?.
41
Kakinya saki
42
Pagi-pagi dengar Aldi nyanyi.
43
Kenapa Pak Adit berubah.
44
Satu Sendok Buat Bertiga.
45
Mungkinkah! Otak Pak Adit Panas Setengah.
46
Kalah!. dan Haruskah!.
47
Xiodi menepati janjinya.
48
Teman baru Xiodi.
49
Hati Malaikat.
50
Ciee- ciee Pak.
51
Kenapa saat aku bersamanya hati berdetak sangat cepat?
52
Rasa ingin tahu.
53
Part hapus
54
part hapus
55
Bukan seken.
56
Amarah Adit.
57
Tentang Senja.
58
Xiodi jago gombal.
59
Dua Gesrek.
60
Antri Situ! (Prat Ending).
61
part hapus
62
Enggak jadi rilis
63
part hapus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!