Setelah memasang box bayi Meira di kamar kosnya, Kevin lalu bersiap akan berangkat kerja di mini market. Hari ini dia minta pada Yanti untuk masuk pagi, karena dia akan membawa Meira bekerja.
Kevin tidak bisa lagi naik motornya karena membawa bayi, karena itu dia memesan taksi online untuk membawa Meira juga stroller nya.
"Apa kau tidak mau mencari baby sitter untuk Meira Mas?" Tanya Yanti saat di lihatnya Kevin kerepotan menenangkan Meira yang menangis.
"Tidak...kau tau sendiri baby sitter jaman sekarang...kasihan Meira, sudah ditinggal orang tuanya, malah mau di kasih baby sitter..." Jawab Kevin.
"Ya sudah, kalau kau sedang bekerja...taruh Meira di pojok dekat Kasir saja ya...supaya mudah terlihat olehmu..." Kata Yanti.
"Siap Mbak..."
Hari itu dengan penuh semangat Kevin bekerja, dia sedikit tenang karena teman-teman sekerjanya di minimarket sangat sayang pada Meira, mereka bisa bergantian menjaga Meira.
*********
Suasana toko semakin ramai sejak hadirnya Meira di mini market itu, bayi itu seolah memberi warna pada Kehidupan Kevin dan teman-temannya, juga pengunjung yang setiap hari berdatangan.
"Vin...bayimu pup! Kau bersihkan dulu sana...!" Teriak Joni, rekan kerja Kevin.
Buru-buru Kevin mendekati Meira dan mengangkat bayi itu.
"Anak Daddy sakit perut ya...sebentar ya sayang..." Dengan telaten Kevin membersihkan tubuh Meira.
Beberapa pengunjung toko berdecak kagum pada Kevin saat di lihatnya pria itu menggendong Meira setelah memakaikan popok.
"Mas...cepat cari calon istri...biar ada yang mengurus Meira...!" Kata seorang ibu yang habis berbelanja.
"Iya Bu...belum ketemu calonnya..." Jawab Kevin dengan senyum manisnya.
"Bukan belum ketemu calon Bu...dia tidak peka sekelilingnya...!!" Celetuk Yanti.
"Mbak Yanti kode keras tuh Vin...!" Seru Joni. Wajah Yanti langsung bersemu merah. Diam-diam Yanti sebenarnya menaruh hati pada Kevin, namun Kevin terlalu cuek dan dingin sebagai cowok.
Tiba-tiba, seorang wanita muda bermata bening masuk kedalam mini market itu, wajahnya sendu, pakaiannya sederhana namun terkesan manis dan modis.
Sekilas Kevin dan wanita itu saling bertatapan. Ada suatu getaran aneh yang Kevin rasakan, seperti magnet yang saling terikat satu dengan yang lain.
Wanita itu tersenyum sambil menganggukan kepalanya ke arah Kevin, lalu ia berpaling pada Meira yang kini tertidur di dalam Stroller nya.
"Bayinya cantik...." Gumam wanita itu.
"Itu bayiku...namanya Meira Alicia...." Sahut Kevin.
"Apakah bayimu sudah di imunisasi?" Tanya wanita itu. Kevin menggelengkan kepalanya.
"Apakah harus ya? Aku kurang paham..." Jawab Kevin.
"Aku bisa membantumu untuk mengimunisasi bayimu...aku perawat di rumah sakit dekat sini..." Ujar wanita itu.
"Wah, kebetulan sekali...besok pagi aku akan membawa Meira untuk di imunisasi..." Jawab Kevin semangat.
Wanita itu tersenyum, lalu mengambil beberapa belanjaan di rak, kemudian membayarnya di kasir. Tak lama kemudian dia sudah keluar dari minimarket itu.
"Jon...titip Meira sebentar...!" Seru Kevin yang langsung berlari keluar mengejar wanita muda itu.
Wanita itu berdiri di pinggir jalan depan minimarket, sepertinya sedang menunggu angkot yang lewat.
"Tunggu...!!" Panggil Kevin. Wanita itu menoleh.
"Ya?"
"Siapa namamu?" Tanya Kevin.
"Aku Tania...aku seorang perawat..." Tania mengulurkan tangannya.
"Aku Kevin, karyawan di minimarket itu..."
"Aku sudah tau..." Tania tersenyum.
"Tania....boleh kau membantuku besok untuk imunisasi bayiku?" Tanya Kevin.
"Tentu saja, dengan senang hati...datanglah ke rumah sakit Mutiara, aku ada di sana..." Jawab Tania.
Mobil angkutan umum berhenti tepat di depan mereka, Tania langsung naik ke dalam mobil angkutan itu.
Kevin memandang Tania sampai menghilang dari pandangannya. Wanita itu telah mencuri sebagian hati Kevin, mungkinkah ini yang di namakan cinta pada pandangan pertama?
"Mas Keviiin....toko sedang ramai kenapa kau malah berdiri di situ???" Teriak Yanti.
Kevin menoleh lalu segera kembali masuk ke Minimarketnya.
"Mbak Yanti...besok aku agak telat ya, aku mau bawa Meira kerumah sakit dulu untuk imunisasi..." Kata Kevin.
"Kenapa tidak diimunisasi di puskesmas saja sih Mas...kamu nih sok kaya juga...pakai kerumah sakit segala!" Cetus Yanti.
Kevin hanya tersenyum melihat Yanti yang nampak sewot.
"Mbak Yanti...Minggu depan aku pindah kos...mungkin agak jauh dari toko...Aku minta tolong Joni untuk membantuku..." Kata Kevin.
"Kau mau pindah kemana Mas?" Tanya Yanti.
"Ke perumahan Villa Permata...kasihan Meira kalau harus tinggal di kamar kos ku yang sempit itu..." Jawab Kevin.
"Perumahan Villa Permata? Itu kan perumahan bagus Mas...berapa harga kontrak rumah disana? Apa gajimu cukup Mas?" Tanya Yanti heran. Kevin hanya tersenyum tanpa memberikan jawaban.
**********
Pagi itu, dengan penuh semangat Kevin mendorong stroller Meira menyusuri koridor rumah sakit menuju ke poli anak, berharap dia akan menemukan Tania di sana. Dia langsung menuju ke tempat pendaftaran.
"Selamat pagi suster...apa suster Tania ada di sini?" Tanya Kevin.
"Suster Tania ada di ruangan Pak..." Jawab Salah satu suster.
Tak lama kemudian keluarlah Tania dengan memakai pakaian perawat, wajahnya terlihat cantik dan natural. Kevin menggigit bibirnya ketika melihat Tania tersenyum kepadanya.
"Kau sudah datang rupanya...biar Meira aku gendong..." Tania segera mengangkat Meira dari strollernya. Kemudian menggendongnya dan menatapnya dalam.
Meira di timbang oleh Tania, kemudian Kevin di berikan buku jadwal imunisasi.
"Nah...ini adalah jadwal imunisasi, kau bisa datang sesuai dengan jadwalnya..." Ucap Tania.
"Tania...boleh aku lebih mengenalmu?" Tanya Kevin. Tania hanya tersenyum.
"Kau sudah mengenalku...maaf, ini tempat kerjaku...aku tidak punya waktu untuk mengobrol denganmu..."
"Setidaknya berikan aku alamatmu..." Bisik Kevin.
"Tenang saja...aku akan datang lagi ke minimarket mu...aku ingin melihat Meira..." Sahut Tania.
Setelah Meira selesai di imunisasi, Kevin langsung memesan taksi online untuk langsung ke tempat kerjanya di minimarket.
Sepanjang hari itu senyum cerah menghiasi bibir Kevin, karena dia baru melihat tambatan hatinya, Tania.
Ddrrrrrt....drrrrt.....drrrrt....
Ponsel Kevin bergetar, buru-buru Kevin merogoh saku celananya.
"Halo Paul, uangnya sudah masuk...thanks..."
"Vin...anak buah Om Herry sudah di kerahkan untuk mencarimu...lebih baik kau pulang saja..."
"Tidak...aku tidak akan pulang...saat ini aku sedang mengurus sesuatu...aku tidak mungkin pulang dalam keadaan begini..."
"Apa maksudmu Vin?"
"Bukan hal yang penting Paul...kau jangan terlalu sering meneleponku...!"
"Vin...tapi wajahmu sudah tersebar di media sosial..."
"Aku tidak perduli...aku nyaman di sini...tolong jaga perusahaan ku...aku akan memantaunya dari sini..." Kemudian dengan cepat Kevin menutup ponselnya.
"Meira...Daddy janji tidak akan meninggalkan Meira...sampai Meira bertemu dengan ibu Meira..." Bisik Kevin sambil mengecup pipi Meira yang kemerahan.
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
zakiya moriuchi 🇯🇵
pertanyaannya si Tania ada hubungan apa dengan Meira?
Klo emang Meira anaknya kenapa malah di titipin ke kelvin
2021-11-12
1
Ernha Hilya
jangan2 tania ibux meirah
2021-08-05
0
Nenk Khanaya
sipa ya tania itu,,ap dia membantu ssorng untuk melhirkan ,,,🤔🤔🤔🤔
2021-06-17
3