Bolos Kerja

Kevin merogoh ponselnya kemudian memencet nomor seseorang, Bayi Meira nampak sedang tertidur di tempat tidur Kevin.

"Halo..."

"Halo...Mbak Yanti, hari ini aku ijin tidak masuk kerja ya..." Kata Kevin. Yanti adalah kepala Toko di minimarket tempat Kevin kerja.

"Lho.. kenapa kamu ijin?"

"Ini lho mbak...perutku mules...besok aku masuk deh..." Bohong Kevin.

"Awas lho Mas...kalau besok tidak masuk lagi...ku potong gajimu..." Kata Yanti yang kemudian langsung menutup teleponnya.

Kevin memandang Meira yang mulai membuka matanya, bayi itu tersenyum kecil, namun membuat hati Kevin sejuk.

"Mei... hari ini kita belanja keperluan mu ya...tempat tidur untukmu, juga selimut dan popok...ibumu pelit sekali hanya membawakan sedikit...biar nanti Daddy yang belikan ya...kau jangan takut...Daddy tidak akan menelantarkan mu..." Ucap Kevin.

Kevin menghempaskan tubuhnya di samping Meira, dia mengingat kejadian setahun lalu, sebelum dia meninggalkan rumah besarnya yang bak istana.

* Flash back on *

"Kevin...pokoknya kau harus menikahi Angela, karena Papa sudah janji dengan Pak Tomo, untuk menjodohkan kalian..." Kata Pak Herry, Papa Kevin.

"Tidak Pa...ini bukan jaman Siti Nurbaya...aku bisa mencari jodohku sendiri!" Sahut Kevin.

"Kau punya perusahaan besar, wajahmu sangat tampan, banyak gadis yang mengejar mu...apa kau mau harta kita jatuh ke tangan orang yang tak dikenal?"

"Pokoknya aku tidak suka dijodoh-jodohkan...aku ini sudah dewasa Pa...bukan anak kecil lagi yang hidupnya harus di atur-atur...!"

"Papa tidak perduli! keluarga Tomo itu sudah banyak membantu perusahaan Papa...!"

"Tapi bukan berarti aku yang harus berkorban! Lagi pula, perusahaan ku yang sekarang tak ada hubungannya dengan keluarga Tomo, aku membangunnya sendiri karena jerih lelahku!" Bantah Kevin.

"Pokoknya Papa tidak mau dengar lagi alasanmu...Minggu depan kau harus menikahi Angela. Titik!!" Seru Pak Herry sambil bergegas meninggalkan Kevin yang masih berdiri.

Bu Dewi, Mama Kevin langsung mendekati putranya itu, lalu wanita paruh baya itu membawa putra semata wayangnya untuk duduk di sofa.

"Jangan membantah Papamu Kevin, kau tau Papamu begitu keras, ternyata kau sama saja, mewarisi sifat Papamu itu..." Ujar Bu Dewi lembut.

"Karena aku merasa benar..." Jawab Kevin.

"Kau tentu kenal dengan Papamu...dia tak akan pernah berhenti sampai tujuannya tercapai..."

"Kalau begitu...aku akan pergi dari rumah ini..." Ucap Kevin.

"Jangan Nak...kaulah satu-satunya harapan Mama...jangan membuat Mama sedih..." Bu Dewi memandang putranya dengan wajah sendu.

"Mama...aku sudah dewasa...aku bisa mengurus diriku sendiri...percayalah padaku, dimana pun aku berada, aku selalu mengingat Mama...aku hanya ingin Papa sadar, tidak semua kehendaknya harus terwujud..." Kevin lalu bangkit berdiri dan berjalan menuju ke kamarnya.

"Kevin...!" Panggil Bu Dewi. Kevin tetap melangkah tanpa menoleh lagi.

Malam itu, Kevin berkemas meninggalkan rumah besarnya, dia hanya membawa barang-barang seperlunya. Tepat jam 1 malam, dia keluar dari rumah itu. Tanpa membawa fasilitas apapun.

"Pak Yoga, antarkan Aku ke stasiun..sekarang juga..." Kata Kevin pada Yoga, supir pribadinya.

"Tapi Den, kalau tuan tanya bagaimana?" Tanya Yoga cemas.

"Jangan katakan apapun...kita jalan sekarang, cepat!" Seru Kevin.

"Ba Baik Den..." Sahut Yoga.

"Setelah sampai depan stasiun, kau segeralah balik! Kalau Mama menanyakan ku, bilang saja tidak tau...kau paham?"

"Paham Den..."

Pada malam itu juga, Kevin pergi meninggalkan rumah besarnya menuju ke stasiun, dia akan pergi jauh meninggalkan kotanya, dan pada saat itu, dia tidak memiliki tujuan kemana dia akan pergi.

Kereta itu membawanya sampai ke Surabaya, di ujung pulau Jawa. Di kota inilah Kevin akan memulai hidupnya yang baru.

Kevin pergi hanya membawa beberapa buah baju di dalam tas ranselnya, dia tidak membawa dokumen apapun kecuali KTP. Ijasah dan surat penting lainnya dia tinggalkan di Jakarta, di rumah besarnya.

Di kota inilah dia bertemu Yanti di sebuah kedai kopi, melalui Yanti yang adalah kepala toko di sebuah minimarket, Kevin mendapat pekerjaan sebagai pegawai di minimarket tempat Yanti bekerja.

Perusahaannya di Jakarta untuk sementara waktu dia percayakan pada Paul untuk mengelolanya, sepupunya yang sangat dia percayai.

*Flash back off*

Oweeek....Oweeekkk....

Suara tangisan Meira membuyarkan lamunan Kevin. Kevin segera mengangkat Meira.

"Cup....cup...cup...kenapa sayang? Anak Daddy lapar atau apa nih...aduh...Mei belum bisa bicara ya..." Ujar Kevin panik.

Buru-buru Kevin membuatkan Meira susu, namun Bayi mungil itu masih tetap menangis. Kevin bingung dibuatnya.

Akhirnya Kevin melepas popok Meira, benar saja, bayi mungil itu ternyata sedang pup. Kevin menutup hidungnya.

"Aduh...kau menyusahkan sekali! Masa aku harus membersihkan ini?? Aku ini laki-laki yang belum pernah menyentuh bayi! Apalagi membersihkan daerah sensitif ini....Oh my God!" Kevin nampak frustasi.

Namun laki-laki itu tidak punya pilihan lain, mau tidak mau dia harus membersihkan kotoran bayi mungil itu.

Kevin mengambil tissue dan air hangat, kemudian mulai membersihkan bayi itu, mulanya Kevin merasa sangat jijik, namun apa boleh buat, siapa lagi yang akan mengurus bayi malang itu.

Setelah selesai, Kevin mengganti semua pakaian Meira, tidak ada bedak apalagi minyak telon.

Kevin mulai menekan tombol ponselnya untuk menelepon Yanti, ya, hanya Yanti saat ini yang bisa membantunya.

"Halo...kenapa Mas Kevin?" Tanya Yanti.

"Mbak...tolong ambilkan di minimarket, popok bayi baru lahir, tissue basah, minyak telon, bedak bayi...terus apa lagi ya keperluan bayi...?" Kevin menghentikan perkataannya.

"Mas Kevin apaan sih? Lagi mimpi ya...bayi? Bayi siapa? Aneh deh ah...!"

"Please Mbak...suruh ojek online kek yang antar ke tempat kos aku...ini penting mbak...nanti aku ganti uangnya...pokoknya bawakan apa yang aku sebutkan tadi oke..?"

"Iya...iya..."

"Aku tunggu lho mbak...jarak toko ke kos aku kan cuma 10 menit..."

"Iya bawel deh ah...sabar dulu mas...ini lagi diambilin...!" Seru Yanti.

"Jangan galak-galak mbak...susah jodoh lho..."

"Tau ah...nih sudah semua...di tunggu!" Yanti segera menutup teleponnya.

Kevin menarik nafas lega.

"Akhirnya Mei...kau akan wangi seperti bayi pada umumnya...jalan-jalan beli tempat tidur nanti sore aja ya...Daddy capek mau bobo...jangan rewel ya..." Kevin segera merebahkan tubuhnya di samping Meira. Ranjang itu jadi sangat sempit karena kini ada penghuni baru.

Tok....tok....tok....

Baru saja Kevin mau memejamkan mata, suara ketukan pintu mengusiknya lagi. Dengan malas Kevin membuka pintu kamarnya.

"Nih pesananmu!" Tiba-tiba Yanti sudah berdiri di hadapan Kevin.

"Lho mbak...cepat amat, katanya mau dikirim pakai ojek online..."

"Aku naik motor sendiri! penasaran, bayi siapa yang kau maksud?" Tanya Yanti penasaran.

"Oke...sini masuk...kenalkan ini adalah anak aku, namanya Meira....Meira...dia akan tinggal bersamaku disini...mulai saat ini, aku yang akan jadinya daddy-nya Meira..." Ucap Kevin.

Yanti terkesiap dengan mulut yang menganga lebar.

*********

Terpopuler

Comments

Ummu Istiqomah

Ummu Istiqomah

kevin, daddy di tinggal pergi istri jadi TKW, baru balik 5 thn kemudian, 😂😂😂😂😂😂

2021-11-10

1

Mrs.AK

Mrs.AK

Kevin sama yanti aja thor

2021-08-17

0

h-a-z-z

h-a-z-z

hadeeehhh
cp yg gk kaget....cowok single.... dlm sehari dah jd hot daddy....
😱😱😱😱

2021-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Tangisan Tengah Malam
2 Bolos Kerja
3 Daddy Untuk Meira
4 Imunisasi
5 Wanita Bermata Bening
6 Pindah Rumah
7 Bersembunyi
8 Bertemu Lagi
9 Meira Demam
10 Perasaan
11 Di Rumah Sakit
12 Pulang ke Rumah
13 Kisah Tania
14 Sebuah Rencana
15 Kembali ke Jakarta
16 Bertemu Mama
17 Melepas Rindu
18 Kejujuran
19 Kasih Ibu
20 Razia
21 Kangen
22 Jalan-Jalan
23 Gara-gara Joni
24 Menegangkan
25 Rumah Sakit Jiwa
26 Kedatangan Paul
27 Kecurigaan
28 Penyelidikan Paul
29 Mengungkap Tabir
30 Coklat
31 Mengungkapkan Perasaan
32 Masih Dalam Dugaan
33 Pergi Dari Sisimu
34 Kembali ke Rumah
35 Pengasuh Untuk Meira
36 Kembali ke Kantor
37 Makan Siang
38 Hampir Ketahuan
39 Nona Meira
40 Jamuan Makan Malam
41 Kedatangan Joni dan Yanti
42 Kelakuan Paul
43 Kecurigaan Bu Dewi
44 Kedatangan Angela
45 Pengakuan Kevin
46 Terkuak Sebuah Kenyataan
47 Sebuah Kebenaran
48 Pengakuan dan Kejujuran Tania
49 Restu Yang Terpaksa
50 Semangat Kevin
51 Sikap Bu Dewi
52 Kedatangan Pak Herry
53 Persiapan
54 Pernikahan Tersembunyi
55 Trauma Masa Lalu
56 Saat Kevin ke Kantor
57 Sangat Lapar
58 Arisan
59 Penantian Tania
60 Belajar Berubah
61 Cerita Cinta Paul
62 Pertengkaran Pagi
63 Tania Menghilang
64 Kesedihan Kevin
65 Kabar Mengejutkan
66 Mencari Kebenaran
67 Yang Tersembunyi
68 Ulang Tahun Meira
69 Tiga Tahun Kemudian
70 Musuh Dalam Selimut
71 Niat Jahat
72 Kembalilah Tania
73 Pulang ke Rumah
74 Pertemuan Mengharukan
75 Melupakan Segalanya
76 Mencoba Mengingat Kembali
77 Bi Siti Mulai Curiga
78 Tertangkap Basah
79 Ingat Trauma Masa Lalu
80 Mulai Terungkap
81 Lapor Polisi
82 Mendekam di Penjara
83 Tetap Waspada
84 Jalan-Jalan ke Mall
85 Bertemu Dengan Dokter Dave
86 Meira di Culik
87 Pesan Ancaman
88 Yang Tak Terduga
89 Kemarahan Pak Herry
90 Kunjungan Tak Terduga
91 Mulai Dari Awal
92 kunjungan Dokter Dave
93 Sikap Meira
94 Lukman Tertangkap
95 Syukuran
96 Berangkat Sekolah
97 Pulang Sekolah
98 Daddy Sedang Kesal
99 Kejutan Buat Kevin
100 Ulah Kevin
101 Ke Dokter Kandungan
102 Undangan Makan Lagi
103 Makanan Kesukaan
104 Ngidam Nasi Pecel
105 Paul di Bebaskan
106 Saat Ikut Ke Kantor
107 Meira Kritis
108 Pengakuan Kevin
109 Anakku
110 Siapa Papa?
111 Kisah Daddy dan Meira
112 Pesta Kecil Di Rumah
113 Dave Mengajak Meira
114 Pengkhianatan Dave
115 Keluarga Asing
116 Permohonan Meira
117 Belas Kasihan
118 Janji Kevin
119 Kejar Mengejar
120 Sentuhan Terakhir
121 Menepati Janji
122 Permintaan Santi
123 Teror Misterius
124 Mulai Sekolah
125 Terancam Bangkrut
126 Celengan Gajah
127 Pengurangan Karyawan
128 Perjuangan Kevin
129 Obrolan Makan Siang
130 Hampir Tertangkap
131 Mulai Bangkit
132 Menatap Masa Depan
133 Tamu Istimewa
134 Pernikahan Paul
135 Santi Menghilang
136 Di Luar Dugaan
137 Darah
138 Keajaiban
139 Orang Misterius
140 Di Saat Yang Tepat
141 Kevin Cemburu
142 Tania Dan Angela
143 Permintaan Meira
144 Daddy And Me
145 Kejadian Di Gudang
146 Tak Mau di Tinggal
147 Jiwa Yang Terluka
148 Persiapan Persalinan
149 My Dear Daddy (End)
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Tangisan Tengah Malam
2
Bolos Kerja
3
Daddy Untuk Meira
4
Imunisasi
5
Wanita Bermata Bening
6
Pindah Rumah
7
Bersembunyi
8
Bertemu Lagi
9
Meira Demam
10
Perasaan
11
Di Rumah Sakit
12
Pulang ke Rumah
13
Kisah Tania
14
Sebuah Rencana
15
Kembali ke Jakarta
16
Bertemu Mama
17
Melepas Rindu
18
Kejujuran
19
Kasih Ibu
20
Razia
21
Kangen
22
Jalan-Jalan
23
Gara-gara Joni
24
Menegangkan
25
Rumah Sakit Jiwa
26
Kedatangan Paul
27
Kecurigaan
28
Penyelidikan Paul
29
Mengungkap Tabir
30
Coklat
31
Mengungkapkan Perasaan
32
Masih Dalam Dugaan
33
Pergi Dari Sisimu
34
Kembali ke Rumah
35
Pengasuh Untuk Meira
36
Kembali ke Kantor
37
Makan Siang
38
Hampir Ketahuan
39
Nona Meira
40
Jamuan Makan Malam
41
Kedatangan Joni dan Yanti
42
Kelakuan Paul
43
Kecurigaan Bu Dewi
44
Kedatangan Angela
45
Pengakuan Kevin
46
Terkuak Sebuah Kenyataan
47
Sebuah Kebenaran
48
Pengakuan dan Kejujuran Tania
49
Restu Yang Terpaksa
50
Semangat Kevin
51
Sikap Bu Dewi
52
Kedatangan Pak Herry
53
Persiapan
54
Pernikahan Tersembunyi
55
Trauma Masa Lalu
56
Saat Kevin ke Kantor
57
Sangat Lapar
58
Arisan
59
Penantian Tania
60
Belajar Berubah
61
Cerita Cinta Paul
62
Pertengkaran Pagi
63
Tania Menghilang
64
Kesedihan Kevin
65
Kabar Mengejutkan
66
Mencari Kebenaran
67
Yang Tersembunyi
68
Ulang Tahun Meira
69
Tiga Tahun Kemudian
70
Musuh Dalam Selimut
71
Niat Jahat
72
Kembalilah Tania
73
Pulang ke Rumah
74
Pertemuan Mengharukan
75
Melupakan Segalanya
76
Mencoba Mengingat Kembali
77
Bi Siti Mulai Curiga
78
Tertangkap Basah
79
Ingat Trauma Masa Lalu
80
Mulai Terungkap
81
Lapor Polisi
82
Mendekam di Penjara
83
Tetap Waspada
84
Jalan-Jalan ke Mall
85
Bertemu Dengan Dokter Dave
86
Meira di Culik
87
Pesan Ancaman
88
Yang Tak Terduga
89
Kemarahan Pak Herry
90
Kunjungan Tak Terduga
91
Mulai Dari Awal
92
kunjungan Dokter Dave
93
Sikap Meira
94
Lukman Tertangkap
95
Syukuran
96
Berangkat Sekolah
97
Pulang Sekolah
98
Daddy Sedang Kesal
99
Kejutan Buat Kevin
100
Ulah Kevin
101
Ke Dokter Kandungan
102
Undangan Makan Lagi
103
Makanan Kesukaan
104
Ngidam Nasi Pecel
105
Paul di Bebaskan
106
Saat Ikut Ke Kantor
107
Meira Kritis
108
Pengakuan Kevin
109
Anakku
110
Siapa Papa?
111
Kisah Daddy dan Meira
112
Pesta Kecil Di Rumah
113
Dave Mengajak Meira
114
Pengkhianatan Dave
115
Keluarga Asing
116
Permohonan Meira
117
Belas Kasihan
118
Janji Kevin
119
Kejar Mengejar
120
Sentuhan Terakhir
121
Menepati Janji
122
Permintaan Santi
123
Teror Misterius
124
Mulai Sekolah
125
Terancam Bangkrut
126
Celengan Gajah
127
Pengurangan Karyawan
128
Perjuangan Kevin
129
Obrolan Makan Siang
130
Hampir Tertangkap
131
Mulai Bangkit
132
Menatap Masa Depan
133
Tamu Istimewa
134
Pernikahan Paul
135
Santi Menghilang
136
Di Luar Dugaan
137
Darah
138
Keajaiban
139
Orang Misterius
140
Di Saat Yang Tepat
141
Kevin Cemburu
142
Tania Dan Angela
143
Permintaan Meira
144
Daddy And Me
145
Kejadian Di Gudang
146
Tak Mau di Tinggal
147
Jiwa Yang Terluka
148
Persiapan Persalinan
149
My Dear Daddy (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!