kring...kring...kring
bunyi jam weker Cyara yang berdering pada pagi hari.
Kali ini Cyara bangun mematikan alarm pada jam wekernya dan tidak kembali tidur. Ia terbayang wajah wajah Elias yang ganteng seperti aktor idolanya Keanu Reeves, yang telah memberi nya air mineral saat pingsan kemarin, yang membuat pipinya memerah.
"Ah, kenapa aku ini malah teringat wajah Elias," kata Cyara sambil menepuk ke dua pipi nya dan melihat sudah pukul lima lebih tiga puluh menit, "aku tidak boleh terlambat lagi kali ini."
Beberapa kemudian Cyara bersiap untuk mandi dan sarapan.
Cyara menyantap nasi goreng dan kerupuk di depan nya dengan lahap.
"Pelan-pelan makan nya, nak, nanti tersedak." kata Ibu mengambil kan air minum untuk Cyara.
"Terima kasih, Ibu. Hari ini aku bersemangat sekali berangkat kuliah dan tidak sabar ingin cepat sampai ke kampus." kata Cyara sambil berbicara dengan mulut yang masih penuh dengan nasi dan kemudian tersedak.
"Ibu bilang juga apa, jangan bicara ketika makan." kata Ibu menggeser gelas air minum lebih dekat ke depan Cyara.
Cyara meminum air dan menghabiskan nasi goreng nya, kemudian berdiri, "Ibu, aku berangkat dulu."
Cyara mencium tangan Ibu nya, kemudian berlari menuju halaman rumah, dan melompat menaiki motor matic nya.
"Seperti nya aku kepagian, jalanan masih sepi begini." kata Cyara menatap jalanan yang lengang sambil bernyanyi dengan riang.
Lima belas menit kemudian, Cyara sampai di depan gerbang kampus. Ia menuju tempat parkir yang ternyata hanya ada lima motor yang terparkir.
"Jam berapa sekarang ini, kata Cyara dengan melirik jam tangan di pergelangan tangan kanan nya, " masih pukul enam lebih tiga puluh menit, pantas saja tempat parkir belum penuh."
Cyara berjalan menuju gedung tempat Ospek hari ke dua berlangsung. Dia melewati ruang Pembina Ospek, dan melihat para Pembina Ospek sudah berkumpul di dalam, termasuk Elias.
"Ah, aku berdiri sebentar di sini, aku ingin melihat Kakak Elias, aku membaca pengumuman dan info di majalah dinding itu saja dulu." kata Cyara berpura-pura sedang membacanya sambil mengintip Elias dari luar jendela yang sedang membawa setumpuk buku laporan.
"Aku keluar dulu untuk foto kopi materi tugas mahasiswa baru." kata Elias pada pembina Ospek lain nya kemudian berjalan keluar ruangan dengan membawa setumpuk bahan materi.
Kakak Aldi berjalan cepat, masuk ke ruang Pembina Ospek dan tanpa sengaja menabrak Elias, sehingga materi yang ia bawa, jatuh tercecer di lantai.
"Aldi, kau berjalan melamun ya, materi tugas nya jadi jatuh semua." gerutu Elias memunguti lembaran kertas yang tercecer.
"Oh, maaf kawan, aku tidak sengaja menabrak mu, aku buru-buru, Kepala Jurusan Fakultas Ekonomi memintaku segera mencetak daftar absensi nama mahasiswa baru Fakultas Ekonomi." jawab Aldi kemudian menghadap ke layar komputer dan mencetak daftar absensi.
"Biar aku saja yang bantu Kakak Elias," kata Cyara membantu mengambil lembaran kertas yang jatuh satu per satu, "ini Kak, sudah ku ambil semuanya, sudah tidak ada yang tercecer lembaran kertas nya."
"Oh iya, terima kasih," kemudian melihat Cyara, "kamu kan yang kemarin pingsan kepanasan saat pengarahan."
"Iya Kak, namaku Cyara, terima kasih atas perhatiannya kemarin, ucap Cyara malu-malu.
"Sedang apa kamu di sini, Cyara?" tanya Elias menatap Cyara yang salah tingkah kemudian berdiri.
"Aku...aku datang kepagian, Kak, jadi aku mau melihat-lihat dulu." kata Cyara gugup dan ikut berdiri.
"Maaf, aku pergi dulu, aku sedang terburu-buru." kata Elias berjalan meninggalkan Cyara.
Cyara kemudian berjalan menuju gedung F yang terletak di ujung kampus. Ia duduk dan menunggu di dalam kelas. Di sana juga ada seorang gadis yang tengah duduk sendiri. Cyara mendekati gadis itu.
"Selamat pagi, boleh kenalan, nama ku Cyara," kata Cyara sambil mengulur kan tangan nya, "siapa nama mu?"
"Aku Rianti, salam kenal." kata gadis manis berambut pendek itu menjabat tangan Cyara, mereka berdua mengobrol menunggu bel masuk berbunyi.
Bel berbunyi, semua mahasiswa menuju ke lapangan dan berbaris, termasuk Rianti dan Cyara.Orientasi Siswa hari ini tidak ada kegiatan perploncoan seperti kemarin, dan yang lebih penting tidak ada hukuman. Salah satu Pembina Ospek menaiki mimbar.
"Selamat pagi semuanya, kita akan melanjutkan kegiatan Masa Orientasi Siswa. Untuk kali ini silahkan setiap mahasiswa berbaris sesuai Fakultas jurusan yang di ambil, Kakak Pembina Ospek yang lain akan berdiri membawa spanduk bertuliskan nama-nama Fakultas Jurusan."
Pembina Ospek membawa spanduk dan berdiri di depan, menata barisan sesuai Fakultas Jurusan. Setiap mahasiswa berpindah barisan, masuk ke barisan sesuai Fakultas jurusan yang di ambil. Cyara kemudian mencari barisan bertuliskan Fakultas Akademi Kebidanan dan Keperawatan, dan masuk ke barisan.
"Untuk pengarahan hari ini sampai di sini dulu, sekarang ikuti Pembina Ospek masuk ke kelas sesuai Program Studi yang di ambil." kata Pembina Ospek.
Setelah semua mahasiswa baru masuk ke kelas berdasarkan jurusan masing-masing, Pembina Ospek mengedar kan lembaran kertas yang harus di isi setiap mahasiswa mengenai informasi pribadi identitas dan alasan memilih Program Studi tersebut.
Semua mahasiswa selesai mengisi dan menyerahkan kembali ke Pembina Ospek.
"Ini ada satu lembaran lagi yang harus kalian isi." kata Pembina Ospek mengedarkan lembaran kertas lagi.
Cyara menerima dan membaca nya.
"Polling Pembina Ospek favorit." gumam Cyara kemudian mengambil pena dan mengisi siapa Pembina Ospek favorit nya dan menuliskan berapa alasan nya.
"Saya tunggu lima menit lagi, dan boleh dikumpulkan bagi yang sudah selesai mengisi, untuk hasil perolehan polling akan disampaikan besok pada waktu hari terakhir Orientasi Siswa Baru." kata Pembina Ospek menerangkan.
Beberapa mahasiswa ada yang sudah selesai dan mengumpul kan ke Pembina Ospek, Pembina melihat beberapa yang sudah dikumpulkan, membacanya dan tersenyum.
Bel istirahat berbunyi, dan semua mahasiswa baru keluar dari ruang kelas menuju ke kantin. Cyara berjalan ke perpustakaan kampus melewati lapangan basket yang ramai. Ternyata ada Elias di sana yang sedang bermain basket dengan temannya.
"Kebetulan sekali lapangan basket ini dekat sekali dengan perpustakaan." kata Cyara riang kemudian masuk ke perpustakaan dan duduk di kursi dekat jendela.
Ayesha membawa beberapa buku dan menaruh nya di meja. Ia duduk di kursi, menatap ke luar jendela melihat Elias.
"Rasa lapar dan haus ku hilang, setelah melihat nya bermain basket," gumam Cyara berdiri di dekat jendela mengintip Elias, "rasa nya aku ingin berdiri di sini lama."
Ada seseorang yang memperhatikan Cyara yang sedang melihat Elias dari dalam perpustakaan, namun Cyara tidak menyadarinya.
"Aku akan memberi tahu Elias, ada seorang mahasiswi baru yang terpesona pada nya." kata mahasiswa di Perpustakaan.
Ia kemudian berjalan menuju lapangan basket dan memanggil Elias seraya berbisik, "cepat ke perpustakaan sekarang, kamu akan melihat nya."
Elias berhenti bermain basket dan berjalan menuju ke perpustakaan. Dia melihat Cyara yang masih melamun menatap ke arah lapangan basket dari dalam jendela Perpustakaan. Kemudian dia berjalan masuk ke dalam perpustakaan, mengambil beberapa buku dan menaruhnya satu meja dengan Cyara.
Cyara sering melihat elias di lapangan basket ketika dia di perpustakaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
coni
salken kak
mari saling mendukung
2021-03-29
0
Mei Shin Manalu
Udh kasih rate bintang 5
2021-02-27
0
Bayangan Ilusi
like mendarat lagi..
2021-02-27
0