Setelah aku suruh tikus itu mencuci baju anakku.
Aku beranjak menuju ruang tamu,disana ada Wendi dan Lili sedang tertawa melihat tikus God itu di siksa, sedangkan Redi sedang bermain dengan teman-temannya di luar.
Aku merasa sangat puas sekali. Udah lama sekali aku memendam benci yang tiada tara kepada tikus god itu.
Dulu aku tidak bisa memarahinya dikarenakan kakek sialan itu selalu melindunginya. Sekarang tikus god itu bergantung hidup kepadaku.
Akan kusiksa tikus god Pembawa sial itu dengan sangat kejam.
Sedang asik menonton televisi, tiba-tiba ikus god itu lewat di depanku.
"Ibu bajunya udah selesai Lara cuci. Lara boleh makan kan Bu." Tikus god itu bertanya kepadaku.
Aku sangat jengkel sekali rasanya mau ku tampar dan kusiksa tikus ini di dalam kamar mandi.
"Oo Lara mau makan ya, yuk Ibu antar kedapur." Aku menarik paksa Tanganya.
Aku mengambil sisa-sisa nasi yang tidak abis dimakan Redi dan Wendi dan menumpukkannya di dalam satu piring bekas.
Kujewer rambutnya kupaksa tikus god itu makan.
"Kau pikir makan disini gratis! Bapakmu kurang memberi uang untukku paham kau." Aku bisikkan di telinga tikus itu.
Wajahnya begitu ketakutan, aku merasa sangat puas sekali atas apa yang kulakukan kepada anak tiriku itu.
Dulu setiap mau makan kakek sialan itu selalu menemaninya.
Sedangkan anak-anakku makan seadanya tidak di perdulikannya, aku sangat iba sekali melihat nasib anak-anakku sekarang aku yang berkuasa di rumah ini.
Malam harinya anakku asik menonton film kesukaan mereka, aku ikut senang melihat anak-anakku bisa bahagia seperti itu.
Tetapi tidak dengan tikus god itu, aku lebih suka melihatnya tersikksa. Kulihat tikus god itu sedang asik tiduran di kamarnya.
Aku masuk ke kamarnya, kujewer rambutnya kuseret dia menuju kamar mandi, lalu Ku benamkan kepalanya.
Kulihat bajunya basah kuyup aku tertawa lepas. Tidak sampai disitu saja, Segera kuambil air di bak mandi ku bawa kekamarnya,kusiram seluruh tempat tidurnya.
"Ibu kenapa ibu siram tempat tidur kak lara, nanti kak lara tidur dimana." Tiba-tiba lara mengagetkanku.
"Terserah dimana kek, tuh banyak tempat tidur di luar, dikamar mandi juga bisa." Jawabku dengan enteng. Lili tertawa lepas mendengar omonganku.
"Sekarang Lili gak usah panggil tikus god itu dengan sebutan kak lara, pangil aja dia tikus atau gembel juga bisa."
Aku berusaha merasuki pikiran putriku itu, supaya anakku benci kepada tikus god pembawa sial itu.
Kedua putraku sudah lelap tertidur, tinggal aku dan Lili yang belum tidur karena abis menyiksa tikus god itu.
Akhirnya tidak lama Lili tidur juga. Aku bangkit menuju dapur sekiranya masih ada makanan yang tersisa selesai habis makan tadi.
Tiba-tiba terdengar suara tikus god itu menangis membuat telinga ku sakit, tidak mau membuat anak-anakku bangun segera ku seret tikus god itu ke kamarnya.
Ku cubit pinggangnya dengan keras,dia merasa sangat kesakitan, dia tertekun tidak lagi menangis cuma mengeluarkan air mata.
"Awas kamu ya, kalo sampai kakak dan adik mu bangun ku gantung lehermu itu." bentakku kepada tikus god itu, membuatnya tidak berani berkutik.
Kupaksa tikus itu tidur dikamar yang basah itu, aku hanya ingin menyiksanya sebelum aku benar-benar membunuhnya berlahan.
Ku tinggalkan dia di kamar yang basah itu sendirian, aku segera beranjak menuju kamar Lili. Kulihat putriku itu begitu cantik dan ayu tidak seperti tikus god yang jlek tidak tau diri itu.
Kupasangkan selimutnya lalu Ku kunci pintu kamar, aku beranjak pergi kekamarku untuk beristirahat.
Rasanya Hari ini benar-benar puas menyiksa anak tiriku itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Ina Mariana
stres ibu tirinya
2021-07-15
0
Kunifah Winanto Kunifah
karma menantimu ibu tiri jahat
2021-07-15
0
lady berliana
ini cerita apaan! bunuh aja sekalian si lara!
2021-05-08
2