Chapter 1 #PERMULAAN#

Di sebuah ruangan besar yang gelap, terlihat sebuah meja bundar yang cukup besar dan di kelilingi 9 kursi. Di setiap kursi, di duduki oleh seseorang yang memakai jubah hitam hingga tak nampak wajahnya.

" Maaf aku mengumpulkan kalian mendadak begini, " terdengar suara wanita yang lembut diantara 9 orang berjubah itu.

" Ya tak apa, pasti ada suatu hal penting yang ingin kau sampaikan, " jawab salah seorang diantara 9 orang berjubah.

" Ya! Saat aku dan Mila berdoa di kuil 3 Dewi, tiba-tiba terdengar suara halus dan lembut terdengar jelas di telinga kami berdua. Dan saat kami memejamkan mata, sekilas kami melihat wanita cantik memakai gaun hijau tersenyum kepada kami, " ujar wanita tadi.

Salah seorang dari 9 orang berjubah itu tiba-tiba terkejut dan langsung berdiri dan berkata, " Mungkinkah yang kau maksud adalah Dewi Pino? "

" Ya! Dia mengatakan bahwa dia adalah Dewi Pino. Dan dia mengatakan bahwa aura kebencian mulai menyebar di dunia ini dan dia juga mengatakan bahwa para Dewa Dewi sebenarnya sudah merasakan itu sejak 18 tahun lalu. Dewi Pino mengatakan jika para Dewa Dewi sudah lama telah mereinkarnasikan kekuatan manusia ciptaan ke 10 kepada salah seorang pemuda yang seumuran denganku di dunia ini. Dia memberikan tugas kepada kita untuk segera menemukan pemuda itu dan jika sudah menemukanya, pemuda itu harus membuka segel pedang Candrakirana dan bersama-sama dengan kita melawan kejahatan yang mulai tumbuh sekarang, " jawab wanita tadi.

" Ya! Dan yang kita lawan adalah Axis knight. Mereka terus bergerak dan mengadu domba kerajaan-kerajaan di dunia. Kita sudah tak bisa menghentikan semua itu hanya dengan perdamaian, mau tidak mau kita harus segera terjun ke peperangan. Setelah rapat ini, aku ingin kalian menyebar seluruh pasukan ke penjuru dunia untuk mencari pemuda itu, " jawab salah seorang yang berdiri dari kursinya.

***

Pagi yang cerah di selingi dengan kicauan burung-burung dan udara segar di sebuah kebun gandum yang telah selesai di panen, terlihat seorang pemuda yang berbaring diatas tumpukan jerami gandum.

" Rei...! Kemari dan bantu kemasi gandum-gandum di karung ini, karena kereta kuda pedagang sebentar lagi lewat! " teriak seorang pak tua yang berdiri jauh dari tempat pemuda bernama Rei itu berbaring.

Rei yang mendengar teriakan itu, langsung beranjak dari tempat berbaringnya lalu menghampiri pak tua itu.

" Ada apa kakek teriak-teriak pagi-pagi begini? " ujar Rei yang menghampiri pak tua.

" Apa kau tak dengar apa yang ku katakan tadi? " jawab keras pak tua itu sambil menggenggam erat sekop di tanganya.

" I-iya maaf kakek, lalu apa yang harus ku bantu? " tanya Rei.

" Angkat karung-karung gandum itu dan tumpuk di sana, " jawab pak tua sambil menunjuk ke pinggir jalan tempat biasanya kereta kuda para pedagang lewat.

Rei langsung mengangkat satu persatu karung gandum ke pinggir jalan tadi. Hingga waktu beranjak siang, datanglah kereta-kereta pedagang yang hendak menuju ibukota kerajaan Uxolo yaitu kota Sofya. 1 karung gandum di hargai 100ribu Spina. Dan setiap panen, ladang gandum milik keluarga Rei bisa menghasilkan 50 karung.

Setelah pekerjaannya beres, Rei langsung bersandar di gubuk yang berada di pinggir ladang. Melihat cucunya yang kelelahan, pak tua langsung menghampirinya sambil membawa teko berisi air.

" Hanya 50 karung saja kau sudah seperti mayat hidup Rei, " pak tua tertawa kecil.

" Itu 50 karung berisi gandum kek bukan berisi kapashh..., " ucap Rei dengan sudah tak teratur karena kelelahan.

" Hahahaha..., Ya aku tau itu karung gandum. Tetapi saat kau belum lahir, aku dan ayahmu selalu mengangkat lebih dari 200 karung gandum setiap panen, " ujar pak tua.

" Bruushh...! Du–dua ratus!? " Rei yang sedang meneguk air, langsung menyemburkannya lagi saat mendengar ucapan kakeknya.

" Tanya saja ayahmu atau ibumu jika kau tak percaya, " ucap pak tua.

Kebetulan saat mereka berdua sedang mengobrol tiba-tiba ibu dan ayahnya Rei datang ke gubuk membawakan makanan.

" Ayah..., Rei..., kami bawakan makanan untuk kalian, " teriak ayah Rei yang membawa keranjang besar di tangan kanannya.

Rei yang melihat kedua orang tuanya, langsung membantu membawakan makanan dan menaruh di gubuk. Dan karena Rei masih tak percaya dengan ucapan kakeknya, ia langsung bertanya ke ayahnya.

" Ayah apa benar dulu kau dan kakek mengangkat lebih dari 200 karung gandum? " tanya Rei.

" Iya, tetapi saat itu kami di bantu sihir peringan milik seorang penyihir kerajaan jadi 200 sampai 500 karung tak ada apa-apanya. Sebelum kau lahir, kami pernah tinggal di kota Sofya dan aku serta kakekmu bekerja di gudang pangan kota Sofya. Dan setelah nenekmu meninggal, kami baru pindah ke desa ini lalu kau lahir sehari setelah kami tiba, "

Mendengar jawaban ayahnya, Rei langsung melirik sinis kearah kakeknya.

" Hahahaha..., Tetapi aku benarkan kalau pernah mengangkat sebanyak itu. Tetapi kau ternyata bodoh juga Rei, kau menguasai sihir tingkat 2 tetapi tak memakai sihir peringan, " ujar pak tua.

" Tidak! Aku ingin mengangkatnya dengan kekuatan fisikku karena aku harus menjadi kuat demi menjadi ksatria kerajaan Uxolo! " jawab Rei dengan bangga.

" Kau tergores pisau saja menangis, malah ingin menjadi ksatria? " gurau ibu Rei.

Mendengar kata-kata ibu Rei, ayah dan kakeknya tertawa terbahak-bahak karena memang Rei sangat cengeng dan penakut walau mempunya fisik yang kuat. Dan Rei sendiri tersipu malu mendengar itu.

" Tapi, jika kau memang ingin menjadi ksatria kami akan mendukungmu, " lanjut ibu Rei.

" Ya! Terimakasih ibu, " Rei tersenyum kepada ibunya.

" Rei bisa kau pikirkan lagi cita-citamu itu? Kau sangat berbakat dengan sihirmu, bahkan di usiamu sekarang kau sudah bisa menguasai sihir 4 elemen dan sihir tingakt 2. Jika kau mendaftar di akademi sihir, sudah pasti kau akan bisa menjadi penyihir tingkat 3 bahkan 4, " ujar ayah Rei.

" Tidak ayah, sekali lagi aku tetap ingin menjadi ksatria. Bukankah hebat jika aku menjadi ksatria sekaligus bisa memakai sihir? Aku pasti akan diangkat jadi raja Uxolo yang ke 10, " jawab Rei dengan bangga yang berlebihan.

" Hhhhh..., Bermimpi boleh tapi jangan sampai gila Rei, " ujar ayahnya.

" Besok kau akan berangkat ke ibukota? " tanya pak tua/kakek Rei.

" Ya, karena 2 hari lagi pendaftara akademi ksatria di buka dan perjalanan menuju ibukota butuh seharian penuh jadi besok aku harus berangkat, " jawab Rei.

" Baiklah, aku juga sudah mengirim pesan kepada pamanmu, kau bisa tinggal bersama pamanmu dan bekerja disana, " balas kakek Rei.

" Paman? Memangnya aku punya paman yang tinggal di ibukota? " tanya Rei yang menggaruk-garuk kepalanya.

" Hhhhh, apa kau lupa dengan paman Sigurd? Dia sekarang punya kedai makanan dan penginapan terbesar di ibukota, " jawab ibu Rei.

" Apaaaaaaaa...! Paman Sigurd yang berjenggot lebat yang setiap hari meminta makanan kepada kita bisa membangun usaha sebesar itu di ibukota?? " Rei terkejut karena dulu pamanya adalah orang yang miskin dan setiap waktu makan selalu meminta ke rumahnya.

" Dia bisa seperti itu karena dulu dia telah menolong salah satu raja Uxolo. Dan raja Uxolo itu berhutang budi kepada pamanmu, lalu pamanmu di berikan 300juta Spina dan uang itu ia gunakan untuk membangun usaha yang sekarang, " jawab ibunya Rei.

" Apaaaaaa...! Jimat keberuntungan macam apa yang di miliki paman Sigurd itu, " Rei terkejut lagi.

" Sudah-sudah mari makan dan setelah ini Rei segera siapkan barang-barangmu agar besok kau tidak kerepotan, " ucap ayahnya Rei.

Setelah percakapan itu, mereka langsung makan bersama. Canda tawa menyelingi setiap lahapan makanan yang mereka makan.

***

keesokan hari sejak pagi cuaca mulai mendung, terlihat tepat di pinggir rumah Rei ada 2 kereta kuda pedagang yang berhenti.

" Pagi ini cuaca agak mendung, kau yakin tak ingin menunggu dulu hingga cuaca cerah sedikit? " tanya ayah Rei.

" Tak apa ayah, aku ingin segera berangkat. Aku takut hujan akan turun nanti, " jawab Rei.

" Baiklah kalau begitu, barang-barangmu akan ku angkat ke dalam kereta, " ayah Rei langsung mengangkat 2 tas ke dalam kereta kuda.

" Lebih baik kau temui ibumu dulu di dalam sebelum berangkat, " ujar kakek Rei.

Rei pun langsung pergi ke dalam rumahnya dan melihat ibunya sedang menyiapkan bekal untuknya.

" Ibu? " sapa Rei lirih.

Ibu Rei menengok dan tersenyum dengan mata berkaca-kaca, lalu berkata, " Rei? Sudah mau berangkat? Ini bekal untukmu jangan lupa di makan dan ini uangmu ada 2juta Spina. Simpan baik-baik, kau tak perlu cemas tentang biaya perjalananya karena ayahmu sudah membayar mereka tadi. "

" Ibu uang ini terlalu banyak, " ucap Rei yang tak ingin menerima uang pemberian ibunya.

" Biaya hidup di ibukota mahal, walaupun makan dan tidurmu di tanggung paman Sigurd tetapi tetap saja kau butuh keperluan lainya jadi bawa saja. Kamu tenang saja keluarga kita tak akan miskin hanya dengan kehilangan uang sebanyak itu. Jadi ini bawa, " ibu Rei memegang tangan Rei dan langsung memberikan sekantong besar berisi koin-koin Spina.

" Baiklah, terimakasih ibu. Aku pergi dulu dan kupastikan, aku akan menjadi ksatria, " Rei memeluk ibunya dengan erat.

Setelah memberikan salam perpisahan kepada ibunya, Rei langsung keluar rumah dan hendak naik kereta kuda.

" Tunggu sebentar Rei, ambil ini, " kakek Rei memberikan sebuah pedang kepada Rei.

" Pedang? " tanya Rei.

" Apa ada seorang ksatria yang kemana-mana memakai tangan kosong? " gurau kakek Rei.

" Terimakasih kakek! " Rei tersenyum dan memeluk kakeknya serta ayahnya lalu langsung naik ke kereta kuda.

" Aku berangkat dulu, aku pasti akan menjadi ksatria saat kembali kesini! " Rei mengangkat pedang pemberian kakeknya.

" Kami menantikan hal itu, berhati-hatilah di jalan! Kami akan selalu menunggumu Rei, " jawab kakek Rei.

Kereta kuda pun berangkat menuju ibukota Uxolo. Dan mulai dari sini Rei membulatkan tekadnya untuk tak akan kembali pulang sebelum mimpinya terwujud.

" Selamat tinggal ayah, ibu, kakek! Aku pasti akan pulang dengan menyandang gelar ksatriaaa...! " teriak dengan keras.

To be Continue...

Terpopuler

Comments

Mikulala 12

Mikulala 12

Semoga tokoh rei memiliki sifat yang tak terduga:D

2021-01-09

5

Krisantia Helena

Krisantia Helena

untung gajadi sate:/

2021-01-09

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!