Setelah keberangkatan Arkhan ke kantor, Zahra pun masuk ke dalam kamar dan bersiap untuk menuju restoran. Di rumah megah ini, Zahra tidak perlu merasa kelelahan karena ada pekerja paruh waktu yang membersihkan rumah dan mengurus pakaiannya dan juga Arkhan, Mereka tidak di perizinan Arkhan untuk memasuki rumah utama kalau Arkhan dan Zahra ada di rumah, Apapun kebutuhan Arkhan akan Zahra penuh begitu pun sebaliknya, Zahra selalu tahu kulkas penuh dengan bahan makanan,cemilan bahkan buah buahan, Zahra juga selalu tahu ada lemari pakaiannya sudah rapih, Pokoknya semuanya sudah tahu rapih dan bersih. Zahra juga tidak di perbolehkan Arkhan untuk membersihkan rumah, Bahkan untuk mencuci piring saja Arkhan tidak memperbolehkannya. Zahra hanya harus melayani Arkhan tanpa harus melakukan apapun lagi. Semua pelayan yang ada tidak di izinkan melihat kecantikan Zahra, meski Zahra meminta sesuatu para pelayan harus selalu menunduk tidak boleh menatap Zahra, Para pelayan laki laki di tugaskan Arkhan di luar rumah, para pelayan laki laki boleh memasuki rumah bila ada sesuatu hal darurat saja atau kalau di panggil Arkhan, Para pelayan menempati rumah belakang yang tidak terhubung langsung dengan rumah utama. Begitu banyak peraturan yang Arkhan terapkan di rumahnya, Semua itu dia lakukan karena tidak mau membagi kecantikan istrinya pada orang lain. Arkhan adalah seorang suami yang romantis dan posesif tapi kata katanya selalu menyakitkan Zahra.
...Setelah bersiap Zahra mengirim pesan pada suaminya...
^^^*to my hubby❤️^^^
^^^"mas, Aku berangkat ke restoran ya, nanti siang mau aku bawakan makanan* ?"^^^
Arkhan yang sudah duduk di kursi kebesarannya pun mengambil ponselnya dari saku karena ponselnya bergetar singkat menandakan ada pesan atau notif masuk, Arkhan terseyum membaca pesan dari istrinya dia buru-buru membalasnya.
^^^*to my wife❤️^^^
^^^"hati hati di jalan sayang, berangkatlah dengan Pak Warno. Biar nanti siang mas yang ke restoran*."^^^
Zahra senyum senyum sendiri mendapatkan perhatian dari suami tercintanya. Zahra berangkat dengan hati berbunga-bunga dengan di antar supir pribadinya yaitu pak Warno, Di dalam mobil Zahra terus tersenyum menatap keluar kaca mobil.
Frov Pak Warno
Masyaallah, sungguh indah senyuman istri tuan Arkhan, sungguh beruntung tuan Arkhan memiliki istri seperti bidadari ini.
Sesampainya di restoran, Pak Warno membukakan pintu untuk Zahra, Zahra terseyum " Trimakasih Pak."
" sudah tugas saya nyonya." Ucap Pak Warno dengan menunduk. Zahra keluar dari mobil dan menatap restorannya yang sepertinya sudah ada beberapa orang yang berkunjung untuk sarapan.
" Bapak pulang saja, Tidak perlu menunggu saya, Mas Arkhan bilang nanti siang dia akan kesini.
" Maaf nyonya, tapi tuan tidak mengizinkan saya untuk meninggalkan nyonya."
" Baiklah, Bapak ikutlah saya masuk sekalian sarapan di dalam."
"Terimakasih nyonya."
Pak warno dan Zahra pun masuk ke dalam restoran, Pak Warno langsung memilih tempat duduk paling ujung di restoran, Pak Warno di perintahkan untuk tidak mengganggu aktivitas istri tuannya. Zahra menyuruh salah satu karyawan untuk menyiapkan sarapan untuk pak Warno seperti biasa. Zahra berlalu dan pergi menuju ruangan nya sebagai meneger di restoran orang tuanya ini.
"Assalamu'alaikum" Ucap Zahra memasuki ruangannya, Itu sudah menjadi kebiasaan Zahra meski di dalam tidak ada siapa siapa tapi Zahra meyakini bahwa ada malaikat yang menunggu ruangan ini, Zahra duduk di tempatnya dan mulai mengecek beberapa berkas bahan makanan, dan mengecek laporan para konsumennya tentang pelayanan restoran. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. batin Zahra.
tok.. tok ...tok ..
pintu kerja Zahra di ketuk seseorang " Siapa ?." Ucap Zahra, Yang di luar pun menjawab "Bu, ini Irene."
" Masuklah."
Irene masuk ke dalam ruangan Zahra sambil menunduk" Ada apa irene ?." Tanya Zahra.
" Bu, saya izin tidak masuk dulu untuk beberapa hari kedepan, boleh bu ?."
" Loh kenapa ?."
" Anak saya sakit parah bu, tidak ada yang merawatnya kalau saya masih bekerja."
" Astagfirullah, iya tidak apa apa , anakmu lebih penting, Sudah di bawa ke dokter ?."
Irene hanya menggeleng, Zahra mengerti karena bukan tanggalnya untuk gajian. Zahra membuka laci nya dan memberikan amplop coklat tidak terlalu tebal. " Ini ambil." Irene menatap amplop itu dan menatap Zahra " Tidak apa apa, Saya ikhlas." Sambung Zahra.
Irene menerima amplop itu lalu mencium tangan Zahra" Trimakasih bu, trimakasih." Zahra berusaha menarik tangannya dari Irene " Astagfirullah bu, jangan seperti ini, bagaimana pun ibu lebih patut saya hormati."
" Tidak bu, Bu Zahra orang yang sangat baik, bu Zahra yang seharusnya saya hormati." Ucap Irene, Irene adalah seorang janda, Umurnya lebih tua dari Zahra, Karna itu Zahra tidak mau di cium tangan oleh orang yang lebih tua darinya.
" Tidak bu, saya masih belajar jadi orang baik."
" Terima kasih bu, Saya benar benar sangat berterima kasih."
Zahra menggenggam tangan Irene dan terseyum manis " Iya bu sama-sama, semoga anak ibu cepat sembuh."
Irene terseyum lalu pergi meninggalkan ruangan Zahra. Zahra menatap kepergian Irene kasihan sekali bu Irene, di umurnya sekarang dia harus sendiri mengurus anaknya, Ya Allah berikan kemudahan untuk segala urusan bu iren.Amiin. do' a Zahra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
teti kurniawati
iklan mendarat
2023-02-08
0
Sunarti
sebetulnya kamu yg hrs di kasiani
2022-12-18
0