Eps 02

Setip pagi Zahra selalu bangun lebih awal untuk melaksanakan kewajibannya pada sang pencipta, Tanpa membangunkan Arkhan, Arkhan sendiri yang mengatakan bahwa jika belum jam enam pagi jangan pernah membangunkannya. Meski Zahra mencoba membangunkan Arkhan untuk sholat subuh tapi Arkhan tetap tidak mau bangun alasanya dia takut mengantuk saat di kantor.

Zahra membuat sarapan untuk suaminya, Hari ini Zahra membuat nasi goreng seafood kesukaan Arkhan. Meski apa yang Arkhan katakan semalam masih sangat teringat jelas olehnya, Kata kata yang begitu menyakitkan hati. Zahra berusah tegar dan tabah dengan segala yang suaminya katakan. Bila Zahra mengingat kata-kata Arkhan semalam , Zahra merasa sesak dan meneteskan air mata, Hanya itu yang bisa Zahra lakukan.

Nasi goreng seafood kesukaan Arkhan sudah siap dan sudah ada di atas meja makan tertata dengan rapih. Saat Zahra akan naik hendak membangunkan Arkhan bel rumah berbunyi. Zahra pun mengurungkan niatnya dan berbalik menuju pintu rumah.

ting ..tong.. ting.. tong...

"Assalamu'alaikum." Ucap seseorang di luar pintu rumah Arkhan.

Zahra membukakan pintu " Waalaikumsalam, Eh pak Rama, Mari silahkan masuk."

Rama masuk kedalam rumh Arkhan" permisi nyonya, Apa Pak Arkhan sudah bangun?." Ucap Rama.

" Sepertinya belum pak, sebentar ya saya bangunkan, pak Rama silahkan duduk dulu."

"Maaf Nyonya saya kesini pagi pagi."

" Iya gak papa pak. sekalian ikut sarapan bersama." Zahra terseyum, lalu pergi meninggalkan Rama untuk membangunkan suaminya.

Sesampainya di kamar, Zahra melihat Arkhan masih tertidur pulas "Mas, Bangun." Sambil mengguncang pundak Arkhan. Arkan malah semakin memeluk erat bantal gulingnya " Mas, Ayo bangun nanti kamu terlambat." Arkhan masih tak mau mendengar Zahra.

" Mas, di bawah ada Pak Rama sedang menunggu mas." Zahra masih berusaha membangunkan Arkhan.

Arkhan perlahan membuka mata lalu duduk. Dengan rambut acak acakan khas orang bangun tidur Arkhan sangat terlihat tampan " Masyaallah, Ganteng banget suamiku." ucap Zahra tulus. Arkhan hanya tersenyum kecil " plus kaya." Ucapnya lalu beranjak dari ranjang menuju kamar mandi"

Zahra hanya menghela napas dalam, Zahra sudah terbiasa dengan sikap Arkhan yang selalu menyombongkan diri. Zahra menyiapakan pakaian dan segala keperluan Arkhan untuk berangkat ke kantor.

Arkhan sudah keluar dari kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di pinggang menampilkan otot otot kotak di perutnya dan mengalungkan handuk kecil di lehernya masih dengan rambut yang basah menetes hingga kelantai, Ya itulah kebiasaan suami Zahra, Dia terlalu malas untuk mengeringkan rambutmya.

" sini mas, biar aku yang keringin rambutnya."

Arkhan duduk di depan meja rias Zahra. Zahra mengeringkan rambut Arkhan dengan handuk dan membantu Arkhan mengenakan pakaian juga dasinya.

Mereka berdua menuruni tangga dengan bergandengan tangan sesekali Arkhan mencium lengan Zahra, Zahra pun sebaliknya mereka tersenyum seolah memang tidak ada apa apa di antara mereka , Sebenarnya suaminya itu romantis dan perhatian meski terkadang ucapannya sangat menyakitkan hati

Rama melihat tuan nya sedang menuruni tangga langsung berdiri dan membungkuk tanda hormat.

" Ada hal apa ? Hingga membuatmu kesini pagi pagi ?." Ucap Arkhan

"Begini Pak, Atas permintaan bapk tadi malam, Karna mobil itu keluaran paling terbaru jadi kita harus memesannya dulu pak."

"Berapa lama aku harus menunggu."

"Sekitar dua minggu pak."

" Apa ? tidak, Percepat semuanya tidak perduli berapapun biaya yang kau keluarkan, Aku ingin mobil itu segera."

" Baik pak, Kalau begitu saya pamit dulu pak."

Arkhan hanya diam dan malah berjalan menuju meja makan.

" Mas ? Apa gak sekalian ajak pak Rama sarapan ?Kan nanti bisa berangkat bareng."

" Terserah kamu ajh."

Zahra terseyum pada Rama " Pak Rama, Mari sarapan bersama."

" Tidak usah nyonya, biar saya sarapan di kantor saja."

" Gak papa kok pak, Kebetulan saya masaknya lebih."

" Sudahlah menurut pada istriku." Ucap Arkhan di meja makan.

" Baik Pak."

mereka pun sarapan bersama. Seperti biasa Zahra selalu mengantar kepergian suaminya itu sampai depan pintu rumah " Mas, berangkat dulu ya" Ucap Arkhan lalu mencium kening istrinya.

" Iya mas hati-hati, Cari uang yang banyak ya." sambil mencium punggung tangan Arkhan.

" Ha ha ha , itu sudah pasti, memangnya kamu ? mengurus restoran saja tak bisa, Untung bukan salah satu anak cabang perusahaan ku." Ucap Arkhan, Lagi lagi merendahkan istrinya, Sekarang lebih parah, Dia berkata seperti itu di depan Rama asistennya yang berarti orang lain. Zahra hanya mampu menahan sesak di hati dengan tersenyum menatap kepergian suaminya.

Frov Rama

Rama melihat bahkan mendengan semua yang di katakan boss nya pada sang istri. Rama tak menyangka di balik sikap boss yang romantis, Bosnya bisa dengan tega melontarkan kalimat yang pasti sangat menyakiti hati istrinya.

Masyaallah,, Nyonya Zahra benar benar bidadari syurga, Dia sangat sabar dan baik hati. Semoga Nyonya Zahra mendapatkan kebahagiaannya. Batin Rama.

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

emang Arkhan nya yg uak punya hati

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!