Arkhan di dalam ruangannya sedang asyik membayangkan tubuh cantik istrinya tanpa menggunakan apapun, Bahkan untuk melancarkan aksinya Arkhan meminta Rama untuk membeli beberapa lingerie untuk di pakai istrinya di dalam kamar.
" Rama, belikan aku beberapa pakaian seperti ini." Arkhan menujukan layar ponselnya pada Rama, Mata Rama membulat dan mulutnya menganga " B-b-baik Pak." Rama menelpon bawahannya seorang wanita dan memberinya tugas seperti apa yang di katakan boss nya itu.
" Kirimkan saja ke rumah,"
" Baik pak."
Bayangan Zahra memakai lingerie selalu mengisi otaknya, Mendadak tegangan rendah menyerang tubuh Arkhan ingin cepat cepat jam kantor selesai.
Saat jam kantor hampir selesai Rama datang membawa setumpuk dokumen yang harus Arkhan tanda tangani " Pak, ini ada beberapa dokumen yang harus anda tanda tangani." Ucap Rams sambil menaruh dokumen-dokumen itu di atas meja kerja Arkhan, Arkhan menatap tumpukan itu dengan kesal dan berdecik cikk, Ada saja penghalang. batin Arkhan.
" Bawa saja ke rumah."
" Baik Pak."
Arkhan pergi meninggalkan ruangannya di ikuti oleh Rama dengan membawa tumpukan dokumen.
" Ram, kau pulanglah sendiri, Aku akan menjemput istriku."
Arkhan berlalu, memasuki lif khusus Presdir untuk menuju lobby dan ke parkiran, Rasanya sudah tidak sabar berjumpa dengan pujaan hatinya.
Arkhan berjalan dengan langkah yang lebar, Pengawakannya yang tinggi, bentuk hidung yang mancung, Kulit putih bak oppa-oppa Korea, Tubuh yang sangat terlihat terawat, kekar membuat mata para wanita tidak pernah lelah memandang Arkhan, Bahkan mereka bermimpi mendapatkannya paling tidak menghangatkan ranjangnya.
Para pegawai kantor dan beberapa rekan kerjanya tahu bahwa Arkhan sudah menikah tapi Arkhan tidak pernah menunjukkan istrinya di depan mereka, Sebab itu banyak wanita yang menyangka bahwa Arkhan sebenarnya masih sendiri atau istrinya jelek hingga tidak di perkenankan kepada umum.
.
.
.
Di restoran, Zahra sudah berganti sift menjadi kasir dengan sahabat baiknya Zeline " Ze , maaf ya ngerepotin kamu mulu."
" Gak papa ra, Ada juga aku yang sangat berterima kasih, Aku jadi punya uang tambahan."
Zahra tersenyum " Ya udah, baik-baik ya disini, Aku kedepan dulu nunggu suami."
" he he he ok boss, Udah sana, nanti suamimu marah loeh."
Zahra hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan Zeline di depan meja Kasir.
Zahra sudah berada di luar restoran, Zahra menunggu Arkhan yang tak kunjung datang. Cuaca sore ini kurang bersahabat, langit mendung sangat hitam menandakan akan ada hujan deras sebentar lagi " Duh, mas Arkhan mana si, Udah mulai gerimis lagi."
Beberapa menit kemudian Arkhan datang, dan membuka kaca mobilnya " Ra, Masuk." Zahra terseyum saat kaca mobil Arkhan terbuka menampilkan sosok Arkhan sang suami, Zahra memutar dan duduk di sebelah Arkhan lalu mencium punggung tangan suaminya itu "Lama ya nunggunya ?." Zahra hanya tersenyum dan mengangguk.
" Oh iya, Mas aku lupa Pak Warno belum aku suruh pulang."
" Ha ha ha Mas udah bilang kok, Mas bakalan jemput istri cantik mas."
Pipi Zahra merona seperti tomat, Dia senang suaminya memujinya " Sesenang itu mas bilang kamu cantik?."
" Ish, Apa si Mas, udah akh ayo jalan, Nanti keburu turun hujan."
Sesampainya di rumah, Zahra membukakan pintu untuk suaminya dan dirinya. Saat Zahra menutupnya kembali tiba tiba Arkhan menyerangnya dengan ciuman yang sangat panas dan bergairah sampai hijab yang melekat sempurna di kepala Zahra terlepas, Zahra berusaha mengikuti ciuman penuh nafsu dari sang suami, Zahra tidak mau suaminya kecewa atas permainannya, Meskipun selama ini Zahra selalu berhasil membuat Arkhan puas saat diatas ranjang bahkan seringnya Arkhan yang meminta lagi, lagi, dan lagi " akh mas.." Zahra melengkuh saat Arkhan mencium dan menghisap lehernya. Saat hasrat Zahra sudah di ubun-ubun Arkhan menyudahi Aktivitasnya " Loh mas." Heran Zahra.
" Makan dan mandi dulu saja, Kan nanti mas minta lima rounde tanpa jeda." Goda Arkhan sambil mengedipkan matanya, Zahra hanya menunduk dan merasa malu.
.
.
.
Arkhan dan Zahra sudah selesai mandi dan juga makan malam, kalau biasanya Arkhan akan pergi ke ruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda kini Arkhan memilih berjalan bersama Zahra menuju Kamar mereka. Arkhan sudah duduk d shofa kamar dengan hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada " Mas kok gk pakai baju ?."
" Kan nanti juga kita gak bakalan pakai baju sayang."
" Ish apa si mas," Arkhan mengambil paperbag di atas meja dan menyerahkan pada Zahra " Pakai."
" Baju baru ya mas ?." Ucap Zahra senang.
" Udah pakai saja, sana ke kamar mandi."
Zahra berlalu menenteng paperbag ke dalam kamar mandi.
.
.
Di dalam kamar mandi Zahra membongkar isi paperbag dan dia terkejut haah apa ini ? Kenapa tipis sekali pakaian ini . batin Zahra.
Zahra tidak mau membuat suaminya kecewa dan Zahra pun memakai lingerie itu, Otak mesum Zahra pun bekerja saat memantulkan dirinya di depan cermin Ternyata aku sexsi juga, dandan dikit akh."
"Sayang masih lama ?." Teriak Arkhan dari luar.
" Sebentar lagi mas." Zahra buru buru merapihkan rambutnya dan menyemprotkan parfum kesukaan suaminya itu.
clekk
pintu kamar mandi terbuka, Menampilkan Zahra yang sangat sexsi terbalut lingerie tipis warna hitam, yang bagian punggung,lengan dan pahanya terlihat jelas oleh Arkhan. Sedangkan bagian dadanya tetutup motif bunga-bunga. Zahra sengaja tidak memakai bra, hanya memakai celana dalam tipis yang satu pasang dengan gaun tidurnya " Gimana mas, bagus gak ?." Zahra berpose ala model dewasa dengan bersandar pada dinding kamar. Arkhan masih terdiam di shofa dia masih terpana oleh Zahra istrinya, Zahra mendekat pada Arkhan, duduk di paha Arkhan sambil menghadap suaminya " Mas.." Ucap Zahra sambil sedikit mendesah pada telinga Arkhan.
" Mas, lima rounde, Aku siap." Ucapnya lagi ke telinga Arkhan. Arkhan pun tersadar lalu menatap istrinya yang sudah ada di pangkuannya " Jangan berharap bisa tidur malam ini sayang."
" Aku gak mau tidur, Maunya di mainin terus sampai pagi sama mas." Goda Zahra, Entah dapat ide dari mana, hingga Zahra bisa seliar itu pada Arkhan.
( Lalu terjadilah perang lima rounde yang readers dan author inginkan ) hehe hehe
Maaf ya, Tidak di jelaskan...
jangan lupa like ya dan tinggalkeun komentar..
❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Sunarti
yg penting aja dan paham tau sama tau
2022-12-19
0