5. Jalan-Jalan

...[Beri like dan vote]...

"Hehe ... Papi." Dean berdiri cengengesan di depan Ayahnya. Sedangkan Deva mulai terlihat gemeteran.

"Jadi semua ini ulah siapa?!" tanya Raka menatap mereka tajam. Deva pun dengan cepat, langsung menunjuk adiknya dan begitupun Dean yang juga menunjuk Kakaknya. Terlihat keduanya saling tunjuk menunjuk.

"Kok, aku?" Deva terlihat tak terima ditunjuk oleh Dean. Dan kini Raka langsung menatap Dean. Dean pun segera berlari menjauhi Ayahnya lalu menaiki tangga menuju ke kamarnya dengan perasaan senang dan bukannya bersalah.

Kini Raka melihat Deva. Deva yang ditatap kini terdiam mematung. Ia berpikir jika Ayahnya akan memarahinya.

"Huft ...." Raka menghembuskan nafasnya tak habis pikir dengan tingkah Dean yang berbeda dengan Deva.

Raka pun menepuk pelan kepala Deva lalu mengelusnya lembut.

"Deva, jika kamu sudah besar nanti. Tolong jagain adikmu, ya." ucap Raka tersenyum. Deva pun segera mengangguk setuju. Raka takut jika sifat Dean akan terbawa sampai dia besar dan malah akan mengerjai teman-temannya.

"Baiklah kalau begitu, Deva pergi ke kamar dan istirahatlah. Nanti siang kita akan pergi jalan-jalan." ucap Raka kini menggandeng tangan Deva.

Deva cuma menurut. Walau dia memiliki sifat dingin dan datar, ia sangatlah penurut dan baik hati. Dia sangat senang memiliki Ayah yang perhatian dengannya.

Setelah sampai ke kamar si kembar. Raka pun membuka pintu dan sontak sebuah bantal tidur mendarat ke wajahnya. Tentu itu ulah dari putrinya lagi. Deva nampak terkejut dengan kenakalan Dean. Dean yang di atas ranjang cuma senyum-senyum jahil saja.

Sontak Raka segera meraih bantal itu lalu Dean dengan cepat masuk ke dalam selimutnya.

Raka cuma menggelengkan kepala melihatnya. Bantal yang ia pegang kini diberikan pada Deva.

"Baiklah, Deva kamu istirahatlah. Jangan terlalu bermain dengan adikmu." Raka menasehati Deva untuk tak terlalu bermain dengan Dean yang nakal. Takutnya Deva ikut nakal juga.

"Baik, Pih." ucap Deva nurut saja. Raka pun keluar dari kamar anaknya lalu pergi ke kamarnya sendiri.

Deva pun berjalan ke tempat tidurnya lalu menghadap ke arah tempat tidur Dean yang ada di sebelahnya.

Ketika Deva ingin memejamkan mata. Dean mulai mengganggunya.

"Kak Devaaa," Dean terdengar memanggil Deva dengan suara seperti suara hantu.

"Dean, jangan ganggu aku." Deva berbalik membelakangi Dean.

"Kak Deva, main yok." ajak Dean mengguncang tubuh kakaknya.

"Aduh, kamu diamlah." Deva mulai risih.

"Tapi aku mau main sama kak Deva. Kalau main sama Papi, nanti aku kena marah,"

"Kak Deva, main yoookk." Dean mulai memohon.

"Kata Papi tadi, kita bakal pergi jalan-jalan nanti siang. Jadi kita disuruh istirahat. Kamu pergilah istirahat dan jangan ganggu aku dulu." ucap Deva kini melihat adiknya.

"Wah, jalan-jalan? Asikk, baiklah. Aku akan pergi tidur." Dean berbalik pergi ke tempat tidurnya lalu masuk ke dalam selimut. Deva yang melihatnya cuma bisa geleng-geleng kepala.

"Apa otaknya cuma main saja?" gumam Deva lalu ikut masuk ke dalam selimutnya untuk beristirahat.

_____

Pukul 01.34 Siang. Kini si kembar telah berada di dalam mobil menunggu kedua orang tuanya yang lagi mengobrol bersama Mama Dina.

"Mama tenang saja, aku akan jagain menantu Mama." Raka terlihat merangkul pinggang Sovia membuatnya tersipu malu.

"Ya sudah, hati-hati di jalan. Sore nanti, kalian harus ada di sini." ucap Mama Dina tersenyum kepada anak dan menantunya.

"Kalau begitu, kita pergi dulu, Mah." ucap Sovia tersenyum manis. Raka dan Sovia pun naik ke dalam mobil lain.

Sementara si kembar berada di mobil lain bersama Willy. Ketika Willy ingin melaju. Tiba-tiba ia ditahan oleh Andis. Ternyata Andis juga mau ikut jalan-jalan. Andis pun masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi depan bersama Willy.

Kedua mobil itu pun pergi jalan-jalan untuk menghabiskan hari ini bersama keluarga.

_____

Sesampainya di sebuah taman bermain. Dean merasa senang melihat permainan yang amat banyak. Ia seperti ingin mencoba semuanya. Sementara Deva, bocah itu langsung meraih tangan Andis, tentu pandangannya bukan cuma tertuju pada orang-orang saja, tapi makhluk halus sekitarnya.

Mereka pun pergi mengelilingi taman bermain itu dan tak lupa Willy juga ikut untuk mengawasi tingkah laku si Nona kecilnya. Siapa tau dia hilang atas kenakalannya.

Dua jam telah berlalu. Kini si kembar dan yang lainnya lagi duduk beristirahat. Nampak juga langit mulai Sore.

"Aduh, Dean haus ... nih." rengek Dean kehausan. Raka pun langsung melihat Willy dan bermaksud menyuruh Willy membelikan air mineral.

Willy pun berbalik, namun Sovia langsung menghalanginya.

"Bentar, biarkan aku saja yang pergi." ucap Sovia.

"Loh, sayang. Kamu di sini saja sama anak-anak." Raka pun menahannya.

"Tidak apa-apa. Lagian ada yang ingin ku beli juga," Sovia tersenyum manis sambil melihat kedua anaknya.

"Dan lagian juga, cuma di sana saja." lanjut Sovia menunjuk ke arah penjual yang agak jauh dari mereka.

Walaupun begitu, Raka tetap melarangnya. Tapi, Sovia masih saja memohon. Karena tak tahan dengan wajah imut istrinya, Raka pun terpaksa mengijinkannya.

"Baiklah, tapi jangan lama-lama." ucap Raka melihat ke arah penjual.

"Siap, Presdir." ucap Sovia memberi hormat membuat si kembar tertawa kecil melihat tingkah kedua orangtuanya.

Sovia pun segera berjalan ke arah penjual. Sementara Raka kini mulai bercerita kepada anaknya soal jalan-jalan kali ini. Sementara Andis, pandangannya tak henti-henti melihat kakaknya.

"Terima kasih, Pak." ucap Sovia kepada si penjual. Terlihat berbagai macam makanan yang dia beli.

"Sama-sama, Nona." ucap si penjual.

Sovia pun berbalik, namun tiba-tiba pandangannya tertuju pada seorang gadis muda yang lagi diseret oleh pria yang terlihat kasar dari kejauhan.

Sovia pun yang tak tega dan penasaran. Ia pun mengikuti mereka dan telah lupa akan ucapan Raka tadi.

Langkah Sovia terhenti disebuah kompleks bangunan kecil dan kumuh. Ia pun melanjutkan mengikuti pria yang menggendong gadis muda itu masuk menyusuri lorong-lorong kompleks bangunan.

Sovia gemeteran, ia bermaksud untuk menolong gadis muda itu. Tapi, ia malah kini ketakutan dan bersembunyi.

"Akh! Tolong jangan sakiti aku." rintih gadis muda bule itu. Ia menangis di hadapan pria itu.

Sontak mata Sovia membola melihat pria itu ingin memperkosanya.

"Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan?" Sovia deg-degan merasa takut. Ia pun teringat dengan Raka, Sovia akhirnya menghubungi Raka. Tapi, ponselnya malah jatuh membuat ia semakin ketakutan. Tentu, suara ponselnya terdengar oleh pria itu hingga ia menoleh ke sumber suara.

..._____...

...Jangan lupa...

...Like...

...Komen...

...Dan...

...Vote...

...To Be Countinued...

Terpopuler

Comments

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

Wah Apa Yang Akan Terjadi Pada Sovia😳

2021-10-04

0

Mistin Mistin

Mistin Mistin

bahaya

2021-07-19

0

Zamie Assyakur

Zamie Assyakur

aduh Sofia.....qm qo segala ngikut in mereka 😳😳

2021-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rencana Pulang
2 2. Maunya Kamu.
3 3. Mulai Berdebat
4 4. Hantu Jadi-Jadian
5 5. Jalan-Jalan
6 6. Akhirnya Muncul
7 7. Berpisah Lagi
8 8. Aku Ingin Kamu
9 9. Mulai Jahil
10 10. Jangan Berani Padaku
11 11. Mama Muda Kabur!!
12 12. Kunjungan Mira
13 13. Sovia Diteror
14 14. Mencari Sovia
15 15. Sudah Pulang
16 16. Tidak Mau!
17 17. Mungkinkah Mira?
18 18. Alter Ego Mira
19 19. Pengen Adek Kecil!
20 20. Sayang Mami
21 21. Orang Misterius
22 22. Masih Curiga
23 23. Presdir Jahil Lagi!
24 24. Bertemu
25 25. Akhirnya Bertemu
26 26. Setan Kecil
27 27. Tak Percaya
28 28. Bercak Darah
29 29. Tetap Berbeda
30 30. Bertukar Pikiran
31 31. Deva Ngeselin!
32 32. Buat Adik kecil!
33 33. Bayangan Hitam
34 34. Misterius!
35 35. Hukuman Untuk Sovia
36 36. Kenapa Bentak Dean!
37 37. Sangat Bandel!
38 38. Mulai Cemas
39 39. Maafkan Aku ...
40 40. Menikmatinya
41 41. Marah Besar
42 42. Ketakutan
43 43. Cuma Drama Saja
44 44. Makan Bersama
45 45. Mulai Dingin
46 46. Mungkin Kesurupan
47 47. Mira Sudah Mabuk
48 48. Papi, ada Hantu!
49 49. Teriak-teriak
50 50. Berbunga-bunga
51 51. Dean bar-bar?
52 52. Layani Aku
53 53. Mau Dukun?
54 54. Dukun Settingan
55 55. Dukun Settingan (2)
56 56. Tukang Tidur
57 57. Kamu Siapa?
58 58. Saingan Hebat
59 59. Maaf, Roy.
60 60. Sangat Cemburu
61 61. Ini Bukan Aku
62 62. Kuatir Padamu
63 63. Aku Benci Kamu
64 64. PENGUMUMAN
65 65. Tak Berkuasa
66 66. Kembali Baikan
67 67. Mual-Mual
68 68. Sovia Hamil
69 69. Dokter Frans
70 70. Dokter Frans (2)
71 71. Klepek-klepek
72 72. Mulai Depresi
73 73. Sosisnya Panjang
74 74. Test Pack
75 75. Kamar Sebelah
76 76. PENGUMUMAN
77 77. Pengen Itu
78 78. Jhony Siapa?
79 79. Adek Lima Biji
80 80. Lebih Unggul
81 81. Tuan AL Terluka
82 82. Apakah Semua ini
83 83. Ingat Sedikit
84 84. Ikuti Rencana
85 85. Sovia Diculik
86 86. Suara Tembakan
87 87. Masuk Rumah Sakit
88 88. Deva Hilang
89 89. Mulai Menyesal
90 90. Mami Jangan Pergi
91 91. Seikat Bunga
92 92. Rindu Mereka
93 93. Bersedih
94 94. Bibi Selly
95 95. Pemakaman
96 96. Rindu Mami
97 97. Tangan Mami Bergerak
98 98. Bercerai?
99 99. Tak Mau Bercerai
100 100. Si Kembar Marah
101 101. Yang Sebenarnya
102 102. Jangan Mati Dulu
103 103. Pembalasan Si Kembar
104 104. Akhirnya Bertengkar
105 105. Istriku Manis
106 106. Istriku Manis 2
107 107. Nafsu Raka
108 108. Raka Mulai Lemah
109 109. Sekolah Bersama
110 110. Menyukai Willy
111 111. Calon Suami
112 112. Mencurigakan
113 113. Mual-Mual
114 114. Pesta Ultah Si Kembar
115 115. Dukun Zuzuii
116 116. Dukun Zuzuii (2)
117 117. Istriku Tercinta
118 118. Tidak Tahu Diri
119 119. Semua Orang Pingsan
120 120. Saling Bertengkar
121 121. Liana Meninggal?
122 122. Pergi Bertemu Andis
123 123. Tergores Pisau
124 124. Ke Tempat Tuan AL
125 125. Deva Ketakutan
126 126. Bertemu Juga
127 127. Terjebak Bersama
128 128. Ada Bom Di sini
129 129. Saling Menembak
130 130. Demi Anak-Anak
131 131. Sudah Salah Paham
132 132. Lakukan Tes DNA
133 133. Nampak Mencurigakan
134 134. Liana Hamil Anakku?
135 135. Papa Hendra
136 136. Thank You, Daddy
137 137. Sosok Misterius + Visual
138 138. Bertemu Kenalan
139 149. Foto Alkazen Dan Rachel
140 140. Terbongkar
141 141. Tuan Alkazen & Raka
142 142. Emosi Raka
143 143. Bertemu Tuan Alka
144 144. Pertengkaran Tuan Alka
145 145. Mira Kenapa?
146 146. Mira!
147 147. Pulang!
148 148. Ditampar!
149 149. Dua Wanita Hamil
150 150. Tertawa Bersama
151 151. Curiga
152 152. Willy Marah!
153 153. Perkelahian Willy!
154 154. Dibawa Pergi
155 155. Aaa, tidak!
156 156. Tante Kunti?
157 155. Burung Papi?
158 158. Gugurkan Kandungan
159 159. Gagal Aborsi
160 160. Usulan Mira
161 162. Rencana Mulai
162 162. Jadi Ayah untuk adik tiri Raka?
163 163. Kesakitan
164 164. Papa Alka Terkejut
165 165. Bukan Main-Main
166 166. Malam Luar Biasa
167 167. Bebek Milik Deva
168 168. Saingan Lama
169 169. Devandra Kesal!
170 170. Deandra Jahil!
171 171. Ini Tak Adil!
172 172. Dicium Vian
173 173. Bagus deh!
174 174. Pesta Pernikahan
175 175. Harus Dihukum!
176 176. Pindah Rumah
177 177. Dean Berulah Lagi!
178 178. Jadwal Pertemuan Ziro
179 179. Takut Keguguran
180 180. Cinta Pertama Mira
181 181. Kamulah Cintaku
182 182. Mira Kesakitan
183 183. Mira Hilang
184 184. Menemukan Mira
185 185. Willy Hamil
186 186. Ayah Mira Masih Hidup
187 187. Raka Datang Juga
188 188. Ada Mak Lampir
189 189. Menginap
190 190. Menangislah, Sayang
191 191. Keluarga Bahagia [END]
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1. Rencana Pulang
2
2. Maunya Kamu.
3
3. Mulai Berdebat
4
4. Hantu Jadi-Jadian
5
5. Jalan-Jalan
6
6. Akhirnya Muncul
7
7. Berpisah Lagi
8
8. Aku Ingin Kamu
9
9. Mulai Jahil
10
10. Jangan Berani Padaku
11
11. Mama Muda Kabur!!
12
12. Kunjungan Mira
13
13. Sovia Diteror
14
14. Mencari Sovia
15
15. Sudah Pulang
16
16. Tidak Mau!
17
17. Mungkinkah Mira?
18
18. Alter Ego Mira
19
19. Pengen Adek Kecil!
20
20. Sayang Mami
21
21. Orang Misterius
22
22. Masih Curiga
23
23. Presdir Jahil Lagi!
24
24. Bertemu
25
25. Akhirnya Bertemu
26
26. Setan Kecil
27
27. Tak Percaya
28
28. Bercak Darah
29
29. Tetap Berbeda
30
30. Bertukar Pikiran
31
31. Deva Ngeselin!
32
32. Buat Adik kecil!
33
33. Bayangan Hitam
34
34. Misterius!
35
35. Hukuman Untuk Sovia
36
36. Kenapa Bentak Dean!
37
37. Sangat Bandel!
38
38. Mulai Cemas
39
39. Maafkan Aku ...
40
40. Menikmatinya
41
41. Marah Besar
42
42. Ketakutan
43
43. Cuma Drama Saja
44
44. Makan Bersama
45
45. Mulai Dingin
46
46. Mungkin Kesurupan
47
47. Mira Sudah Mabuk
48
48. Papi, ada Hantu!
49
49. Teriak-teriak
50
50. Berbunga-bunga
51
51. Dean bar-bar?
52
52. Layani Aku
53
53. Mau Dukun?
54
54. Dukun Settingan
55
55. Dukun Settingan (2)
56
56. Tukang Tidur
57
57. Kamu Siapa?
58
58. Saingan Hebat
59
59. Maaf, Roy.
60
60. Sangat Cemburu
61
61. Ini Bukan Aku
62
62. Kuatir Padamu
63
63. Aku Benci Kamu
64
64. PENGUMUMAN
65
65. Tak Berkuasa
66
66. Kembali Baikan
67
67. Mual-Mual
68
68. Sovia Hamil
69
69. Dokter Frans
70
70. Dokter Frans (2)
71
71. Klepek-klepek
72
72. Mulai Depresi
73
73. Sosisnya Panjang
74
74. Test Pack
75
75. Kamar Sebelah
76
76. PENGUMUMAN
77
77. Pengen Itu
78
78. Jhony Siapa?
79
79. Adek Lima Biji
80
80. Lebih Unggul
81
81. Tuan AL Terluka
82
82. Apakah Semua ini
83
83. Ingat Sedikit
84
84. Ikuti Rencana
85
85. Sovia Diculik
86
86. Suara Tembakan
87
87. Masuk Rumah Sakit
88
88. Deva Hilang
89
89. Mulai Menyesal
90
90. Mami Jangan Pergi
91
91. Seikat Bunga
92
92. Rindu Mereka
93
93. Bersedih
94
94. Bibi Selly
95
95. Pemakaman
96
96. Rindu Mami
97
97. Tangan Mami Bergerak
98
98. Bercerai?
99
99. Tak Mau Bercerai
100
100. Si Kembar Marah
101
101. Yang Sebenarnya
102
102. Jangan Mati Dulu
103
103. Pembalasan Si Kembar
104
104. Akhirnya Bertengkar
105
105. Istriku Manis
106
106. Istriku Manis 2
107
107. Nafsu Raka
108
108. Raka Mulai Lemah
109
109. Sekolah Bersama
110
110. Menyukai Willy
111
111. Calon Suami
112
112. Mencurigakan
113
113. Mual-Mual
114
114. Pesta Ultah Si Kembar
115
115. Dukun Zuzuii
116
116. Dukun Zuzuii (2)
117
117. Istriku Tercinta
118
118. Tidak Tahu Diri
119
119. Semua Orang Pingsan
120
120. Saling Bertengkar
121
121. Liana Meninggal?
122
122. Pergi Bertemu Andis
123
123. Tergores Pisau
124
124. Ke Tempat Tuan AL
125
125. Deva Ketakutan
126
126. Bertemu Juga
127
127. Terjebak Bersama
128
128. Ada Bom Di sini
129
129. Saling Menembak
130
130. Demi Anak-Anak
131
131. Sudah Salah Paham
132
132. Lakukan Tes DNA
133
133. Nampak Mencurigakan
134
134. Liana Hamil Anakku?
135
135. Papa Hendra
136
136. Thank You, Daddy
137
137. Sosok Misterius + Visual
138
138. Bertemu Kenalan
139
149. Foto Alkazen Dan Rachel
140
140. Terbongkar
141
141. Tuan Alkazen & Raka
142
142. Emosi Raka
143
143. Bertemu Tuan Alka
144
144. Pertengkaran Tuan Alka
145
145. Mira Kenapa?
146
146. Mira!
147
147. Pulang!
148
148. Ditampar!
149
149. Dua Wanita Hamil
150
150. Tertawa Bersama
151
151. Curiga
152
152. Willy Marah!
153
153. Perkelahian Willy!
154
154. Dibawa Pergi
155
155. Aaa, tidak!
156
156. Tante Kunti?
157
155. Burung Papi?
158
158. Gugurkan Kandungan
159
159. Gagal Aborsi
160
160. Usulan Mira
161
162. Rencana Mulai
162
162. Jadi Ayah untuk adik tiri Raka?
163
163. Kesakitan
164
164. Papa Alka Terkejut
165
165. Bukan Main-Main
166
166. Malam Luar Biasa
167
167. Bebek Milik Deva
168
168. Saingan Lama
169
169. Devandra Kesal!
170
170. Deandra Jahil!
171
171. Ini Tak Adil!
172
172. Dicium Vian
173
173. Bagus deh!
174
174. Pesta Pernikahan
175
175. Harus Dihukum!
176
176. Pindah Rumah
177
177. Dean Berulah Lagi!
178
178. Jadwal Pertemuan Ziro
179
179. Takut Keguguran
180
180. Cinta Pertama Mira
181
181. Kamulah Cintaku
182
182. Mira Kesakitan
183
183. Mira Hilang
184
184. Menemukan Mira
185
185. Willy Hamil
186
186. Ayah Mira Masih Hidup
187
187. Raka Datang Juga
188
188. Ada Mak Lampir
189
189. Menginap
190
190. Menangislah, Sayang
191
191. Keluarga Bahagia [END]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!