2. Maunya Kamu.

"Mami, kau baik-baik saja?" tanya bocah cilik laki-laki, dia anak pertama Sovia yang bernama Devandra memiliki cukup kecerdasan. Deva heran melihat Ibunya yang tiba-tiba diam.

"Mami, kenapa diam saja?" Kini seorang gadis cilik ikut bertanya pada Ibunya, dia bernama Deandra, anak kedua, serta saudara kembar Deva. Umur kedua anak ini telah lima tahun lebih. Keduanya memiliki sifat yang berbeda namun saling menyayangi. Sovia akhirnya tersadar setelah Raka menepuk bahunya.

"Sayang, kenapa diam saja? Anak-anak bertanya padamu, kamu baik-baik saja kan?" tanya Raka menatapnya.

"Ah itu, tadi kepikiran sesuatu hal kecil," jawab Sovia tersenyum lalu membelai rambut kedua anak kembarnya.

"Kalian ke sini pasti disuruh panggil Mami dan Papi turun kan?" tanya Sovia pada dua anak kembarnya.

"Hm iya, Mih," jawab keduanya serempak. Willy yang tadi menemani mereka, cuma bisa tersenyum kecil melihat dua anak kembar itu.

"Baiklah, kalau begitu sini kita turun sekarang." Raka meraih kedua tangan kecil anaknya.

"Tidak, Papi. Kami mau digendong!" pinta Dean berhenti.

"Hm, Deva juga mau dong digendong." Deva ikut memohon.

"Baiklah, sini Papi gendong kalian berdua."

Sovia sedikit terkejut mendengarnya.

"Tidak usah, kamu tak bisa menggendong mereka. Lagian Deva sama Dean kan sudah besar, tidak usah digendong lagi." Sovia mencoba menghentikan kemauan anaknya. Dia kuatir Raka tak sanggup menggendong mereka.

Raka mendekatkan wajahnya pada Sovia.

"Sayang, apa kau meragukanku? Mengangkat mereka seperti aku mengangkat dua ember kecil. Mereka sangat ringan bagiku," ucap Raka menyombongkan dirinya lalu menggendong kedua anaknya dan memperlihatkan pada Sovia tenaganya.

"Hihi ... Papi orang yang kuat. Dean suka," puji Dean. Deva yang digendong cuma mentoel-toel pipi ayahnya.

"Ya sudah, kita turun bersama," ucap Sovia sambil menggelengkan kepala melihat tingkah suami dan kedua anaknya. Raka pun berjalan duluan menuruni tangga. Sementara Sovia berjalan di belakang Raka bersama Willy di sampingnya.

"Willy, ada yang ingin aku bicarakan nanti padamu setelah makan malam." Sovia menoleh ke Willy.

"Willy, bagaimana?"

"Baiklah, Nyonya muda." Willy pun mengagguk paham. Sovia kemudian berjalan cepat menyusul Raka dan dua anak kembarnya. Willy berhenti sebentar, dia melihat Raka yang sudah masuk ke ruang makan bersama anak-anaknya.

"Apa yang ingin dibicarakan Nona padaku?" Willy mulai memikirkannya.

"Ya sudahlah, dari pada dipikirkan, lebih baik aku mencari udara segar." Willy pun berjalan ke arah luar halaman. Dia sepertinya tak ikut makan malam bersama dengan atasannya. Pria berkacamata itu terlihat berdiri di dekat pilar sambil memandangi langit gelap di atasnya.

"Semoga kau tenang di sana, Selly." Willy tengadah, mengingat sosok wanita yang sempat dia sukai. Wanita yang telah dibunuh oleh Luna Ashela.

_____

Setelah makan malam usai, semua orang kembali ke kamar mereka masing-masing. Kini cuma Raka yang berada di kamarnya, dia duduk sambil menunggu Sovia.

"Hm, kenapa dia belum ke sini?"

Raka tidak dapat menunggu lama Sovia yang sedang membereskan meja makan bersama Ibunya. Karena cukup lama menunggu, Raka kemudian membaringkan tubuhnya duluan sambil menyilangkan tangan lalu melihat ke atas.

Ketika dia ingin memejamkan mata, dia dikejutkan oleh pintu kamarnya yang terbuka. Raka segera beranjak duduk melihat istrinya yang sudah datang. Dengan tampang yang seperti ingin mengintrogasi, dia mulai bertanya pada Sovia.

"Kamu dari mana dan kenapa lama sekali?" tanya Raka cemberut. Dia memang tak suka menunggu dan karena itulah dia kesal.

"Pfft ... kamu kenapa?" Sovia berjalan ke arahnya lalu naik ke ranjang kemudian duduk di samping Raka.

"Aku ngambek!" jawab Raka terus terang. Sovia malah tertawa melihatnya seperti itu. Raka begitu lucu kalau lagi ngambek.

Sovia pun memandang-mandangi wajah Raka. Namun Raka tetap saja memalingkan mukanya. Tiba-tiba Sovia mencium pipinya. Dia tahu jika keterlambatannya membuat suaminya itu agak marah padanya.

Raka yang dicium langsung melihat Sovia. Terlihat Sovia tersenyum manis. Seketika mata Sovia membola karena Raka juga tiba-tiba menciumnya. Ciuman itu berbeda dari yang dia berikan. Ciuman itu tepat di bibir lembutnya.

Perlahan Sovia memejamkan mata, membalas ciuman Raka. Raka pun melepaskan ciumannya sebentar lalu melihat wajah istrinya, dan kemudian kembali mencium bibir istrinya.

"Emh, sayang ... sud ... sudah." Sovia mendorong dada Raka. Dia sedikit sesak nafas karena tak henti-hentinya Raka melummat bibirnya.

"Kamu ini. Kalau ngambek nggak usah gini juga," celetuk Sovia cemberut.

"Sayang, kenapa kau lama sekali? Aku dari tadi menunggumu." Raka mengelus rambut Sovia.

"Tadi itu, aku ke kamar si kembar. Mereka minta aku tidur sebentar bersama mereka," jawab Sovia menjelaskan.

"Terus, mereka sudah tidur?" tanya Raka.

"Yap, betul," jawab Sovia tersenyum manis. Meski begitu, dalam hatinya dia sedang sedih. Tentu dia sebenarnya baru saja menemui Willy dan membicarakan sesuatu.

Sovia seketika terkejut ketika Raka tiba-tiba memeluknya dan semakin kaget setelah Raka membisikkan sesuatu.

"Sayang, kamu pasti sudah tahu jika aku tak suka menunggu, kan?" Raka mulai mentoel pipinya.

"Ya, terus?" tanya Sovia was-was.

"Sekarang, aku akan memberimu hukuman," jawab Raka meremas pantat Sovia.

"Aahh ... kamu ini!" jerit Sovia menepis tangan Raka. Raka yang melihat respon Sovia hanya tersenyum picik.

"Sayang, kamu mau dihukum dengan cara apa?" bisik Raka lagi.

"Sudahlah, tadi kan aku sudah minta maaf. Nah sekarang, lebih baik kita tidur saja." Sovia mengabaikan Raka. Dia tahu maksud hukuman itu.

Namun Raka yang sudah berada di atasnya membuat Sovia terkejut dengan tingkahnya itu. Terlihat Raka mulai menggoda Sovia.

"Kamu mau apa lagi?" tanya Sovia mencoba tenang.

"Aku maunya kamu, sayang," jawab Raka memainkan rambut Sovia dengan raut muka memohon.

"Maaf, aku capek. Jadi kamu lebih baik tidur saja. Jangan melihatku seperti itu dan turun dari atasku!" pinta Sovia berpaling muka.

Raka yang mendengarnya pun bermuka cemberut. Dia dengan kesal tidur di dekat Sovia tapi menghadap ke samping membelakangi istrinya itu.

Sovia cuma menahan tawa melihat tingkahnya. Walau begitu dia mulai murung, memikirkan ucapan Willy yang tadi diajak bicara. Tiba-tiba saja, Raka tersentak merasakan Sovia memeluknya dari belakang dan ditambah lagi setelah mendengar bisikan Sovia.

"Baiklah, tapi pelan-pelan ya." Sovia menggigit telinga Raka membuat pria itu tercengang. Dengan cepat, dia berbalik. Terlihat Raka tersenyum kesenangan dan seketika mencium kening Sovia.

"Terima kasih, sayang."

Sovia membalasnya dengan senyuman manis dan saat itu pula Raka langsung menguncinya lalu mencium bibir istrinya dengan lembut dan mereka pun bercinta melampiaskan hasrat gairah satu sama lain. Malam yang indah untuk keduanya.

..._______...

...Halo Readers, jangan lupa, Like, Vote, dan Komen ya hehe ......

Terpopuler

Comments

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

Rahasia apa sih sebenarnya🤔, penasaran deh😁

2021-10-04

0

Kartika Patricia Arumwangi

Kartika Patricia Arumwangi

Semoga cpet dapet adik kecil ya

2021-07-20

0

Mistin Mistin

Mistin Mistin

suka banget

2021-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rencana Pulang
2 2. Maunya Kamu.
3 3. Mulai Berdebat
4 4. Hantu Jadi-Jadian
5 5. Jalan-Jalan
6 6. Akhirnya Muncul
7 7. Berpisah Lagi
8 8. Aku Ingin Kamu
9 9. Mulai Jahil
10 10. Jangan Berani Padaku
11 11. Mama Muda Kabur!!
12 12. Kunjungan Mira
13 13. Sovia Diteror
14 14. Mencari Sovia
15 15. Sudah Pulang
16 16. Tidak Mau!
17 17. Mungkinkah Mira?
18 18. Alter Ego Mira
19 19. Pengen Adek Kecil!
20 20. Sayang Mami
21 21. Orang Misterius
22 22. Masih Curiga
23 23. Presdir Jahil Lagi!
24 24. Bertemu
25 25. Akhirnya Bertemu
26 26. Setan Kecil
27 27. Tak Percaya
28 28. Bercak Darah
29 29. Tetap Berbeda
30 30. Bertukar Pikiran
31 31. Deva Ngeselin!
32 32. Buat Adik kecil!
33 33. Bayangan Hitam
34 34. Misterius!
35 35. Hukuman Untuk Sovia
36 36. Kenapa Bentak Dean!
37 37. Sangat Bandel!
38 38. Mulai Cemas
39 39. Maafkan Aku ...
40 40. Menikmatinya
41 41. Marah Besar
42 42. Ketakutan
43 43. Cuma Drama Saja
44 44. Makan Bersama
45 45. Mulai Dingin
46 46. Mungkin Kesurupan
47 47. Mira Sudah Mabuk
48 48. Papi, ada Hantu!
49 49. Teriak-teriak
50 50. Berbunga-bunga
51 51. Dean bar-bar?
52 52. Layani Aku
53 53. Mau Dukun?
54 54. Dukun Settingan
55 55. Dukun Settingan (2)
56 56. Tukang Tidur
57 57. Kamu Siapa?
58 58. Saingan Hebat
59 59. Maaf, Roy.
60 60. Sangat Cemburu
61 61. Ini Bukan Aku
62 62. Kuatir Padamu
63 63. Aku Benci Kamu
64 64. PENGUMUMAN
65 65. Tak Berkuasa
66 66. Kembali Baikan
67 67. Mual-Mual
68 68. Sovia Hamil
69 69. Dokter Frans
70 70. Dokter Frans (2)
71 71. Klepek-klepek
72 72. Mulai Depresi
73 73. Sosisnya Panjang
74 74. Test Pack
75 75. Kamar Sebelah
76 76. PENGUMUMAN
77 77. Pengen Itu
78 78. Jhony Siapa?
79 79. Adek Lima Biji
80 80. Lebih Unggul
81 81. Tuan AL Terluka
82 82. Apakah Semua ini
83 83. Ingat Sedikit
84 84. Ikuti Rencana
85 85. Sovia Diculik
86 86. Suara Tembakan
87 87. Masuk Rumah Sakit
88 88. Deva Hilang
89 89. Mulai Menyesal
90 90. Mami Jangan Pergi
91 91. Seikat Bunga
92 92. Rindu Mereka
93 93. Bersedih
94 94. Bibi Selly
95 95. Pemakaman
96 96. Rindu Mami
97 97. Tangan Mami Bergerak
98 98. Bercerai?
99 99. Tak Mau Bercerai
100 100. Si Kembar Marah
101 101. Yang Sebenarnya
102 102. Jangan Mati Dulu
103 103. Pembalasan Si Kembar
104 104. Akhirnya Bertengkar
105 105. Istriku Manis
106 106. Istriku Manis 2
107 107. Nafsu Raka
108 108. Raka Mulai Lemah
109 109. Sekolah Bersama
110 110. Menyukai Willy
111 111. Calon Suami
112 112. Mencurigakan
113 113. Mual-Mual
114 114. Pesta Ultah Si Kembar
115 115. Dukun Zuzuii
116 116. Dukun Zuzuii (2)
117 117. Istriku Tercinta
118 118. Tidak Tahu Diri
119 119. Semua Orang Pingsan
120 120. Saling Bertengkar
121 121. Liana Meninggal?
122 122. Pergi Bertemu Andis
123 123. Tergores Pisau
124 124. Ke Tempat Tuan AL
125 125. Deva Ketakutan
126 126. Bertemu Juga
127 127. Terjebak Bersama
128 128. Ada Bom Di sini
129 129. Saling Menembak
130 130. Demi Anak-Anak
131 131. Sudah Salah Paham
132 132. Lakukan Tes DNA
133 133. Nampak Mencurigakan
134 134. Liana Hamil Anakku?
135 135. Papa Hendra
136 136. Thank You, Daddy
137 137. Sosok Misterius + Visual
138 138. Bertemu Kenalan
139 149. Foto Alkazen Dan Rachel
140 140. Terbongkar
141 141. Tuan Alkazen & Raka
142 142. Emosi Raka
143 143. Bertemu Tuan Alka
144 144. Pertengkaran Tuan Alka
145 145. Mira Kenapa?
146 146. Mira!
147 147. Pulang!
148 148. Ditampar!
149 149. Dua Wanita Hamil
150 150. Tertawa Bersama
151 151. Curiga
152 152. Willy Marah!
153 153. Perkelahian Willy!
154 154. Dibawa Pergi
155 155. Aaa, tidak!
156 156. Tante Kunti?
157 155. Burung Papi?
158 158. Gugurkan Kandungan
159 159. Gagal Aborsi
160 160. Usulan Mira
161 162. Rencana Mulai
162 162. Jadi Ayah untuk adik tiri Raka?
163 163. Kesakitan
164 164. Papa Alka Terkejut
165 165. Bukan Main-Main
166 166. Malam Luar Biasa
167 167. Bebek Milik Deva
168 168. Saingan Lama
169 169. Devandra Kesal!
170 170. Deandra Jahil!
171 171. Ini Tak Adil!
172 172. Dicium Vian
173 173. Bagus deh!
174 174. Pesta Pernikahan
175 175. Harus Dihukum!
176 176. Pindah Rumah
177 177. Dean Berulah Lagi!
178 178. Jadwal Pertemuan Ziro
179 179. Takut Keguguran
180 180. Cinta Pertama Mira
181 181. Kamulah Cintaku
182 182. Mira Kesakitan
183 183. Mira Hilang
184 184. Menemukan Mira
185 185. Willy Hamil
186 186. Ayah Mira Masih Hidup
187 187. Raka Datang Juga
188 188. Ada Mak Lampir
189 189. Menginap
190 190. Menangislah, Sayang
191 191. Keluarga Bahagia [END]
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1. Rencana Pulang
2
2. Maunya Kamu.
3
3. Mulai Berdebat
4
4. Hantu Jadi-Jadian
5
5. Jalan-Jalan
6
6. Akhirnya Muncul
7
7. Berpisah Lagi
8
8. Aku Ingin Kamu
9
9. Mulai Jahil
10
10. Jangan Berani Padaku
11
11. Mama Muda Kabur!!
12
12. Kunjungan Mira
13
13. Sovia Diteror
14
14. Mencari Sovia
15
15. Sudah Pulang
16
16. Tidak Mau!
17
17. Mungkinkah Mira?
18
18. Alter Ego Mira
19
19. Pengen Adek Kecil!
20
20. Sayang Mami
21
21. Orang Misterius
22
22. Masih Curiga
23
23. Presdir Jahil Lagi!
24
24. Bertemu
25
25. Akhirnya Bertemu
26
26. Setan Kecil
27
27. Tak Percaya
28
28. Bercak Darah
29
29. Tetap Berbeda
30
30. Bertukar Pikiran
31
31. Deva Ngeselin!
32
32. Buat Adik kecil!
33
33. Bayangan Hitam
34
34. Misterius!
35
35. Hukuman Untuk Sovia
36
36. Kenapa Bentak Dean!
37
37. Sangat Bandel!
38
38. Mulai Cemas
39
39. Maafkan Aku ...
40
40. Menikmatinya
41
41. Marah Besar
42
42. Ketakutan
43
43. Cuma Drama Saja
44
44. Makan Bersama
45
45. Mulai Dingin
46
46. Mungkin Kesurupan
47
47. Mira Sudah Mabuk
48
48. Papi, ada Hantu!
49
49. Teriak-teriak
50
50. Berbunga-bunga
51
51. Dean bar-bar?
52
52. Layani Aku
53
53. Mau Dukun?
54
54. Dukun Settingan
55
55. Dukun Settingan (2)
56
56. Tukang Tidur
57
57. Kamu Siapa?
58
58. Saingan Hebat
59
59. Maaf, Roy.
60
60. Sangat Cemburu
61
61. Ini Bukan Aku
62
62. Kuatir Padamu
63
63. Aku Benci Kamu
64
64. PENGUMUMAN
65
65. Tak Berkuasa
66
66. Kembali Baikan
67
67. Mual-Mual
68
68. Sovia Hamil
69
69. Dokter Frans
70
70. Dokter Frans (2)
71
71. Klepek-klepek
72
72. Mulai Depresi
73
73. Sosisnya Panjang
74
74. Test Pack
75
75. Kamar Sebelah
76
76. PENGUMUMAN
77
77. Pengen Itu
78
78. Jhony Siapa?
79
79. Adek Lima Biji
80
80. Lebih Unggul
81
81. Tuan AL Terluka
82
82. Apakah Semua ini
83
83. Ingat Sedikit
84
84. Ikuti Rencana
85
85. Sovia Diculik
86
86. Suara Tembakan
87
87. Masuk Rumah Sakit
88
88. Deva Hilang
89
89. Mulai Menyesal
90
90. Mami Jangan Pergi
91
91. Seikat Bunga
92
92. Rindu Mereka
93
93. Bersedih
94
94. Bibi Selly
95
95. Pemakaman
96
96. Rindu Mami
97
97. Tangan Mami Bergerak
98
98. Bercerai?
99
99. Tak Mau Bercerai
100
100. Si Kembar Marah
101
101. Yang Sebenarnya
102
102. Jangan Mati Dulu
103
103. Pembalasan Si Kembar
104
104. Akhirnya Bertengkar
105
105. Istriku Manis
106
106. Istriku Manis 2
107
107. Nafsu Raka
108
108. Raka Mulai Lemah
109
109. Sekolah Bersama
110
110. Menyukai Willy
111
111. Calon Suami
112
112. Mencurigakan
113
113. Mual-Mual
114
114. Pesta Ultah Si Kembar
115
115. Dukun Zuzuii
116
116. Dukun Zuzuii (2)
117
117. Istriku Tercinta
118
118. Tidak Tahu Diri
119
119. Semua Orang Pingsan
120
120. Saling Bertengkar
121
121. Liana Meninggal?
122
122. Pergi Bertemu Andis
123
123. Tergores Pisau
124
124. Ke Tempat Tuan AL
125
125. Deva Ketakutan
126
126. Bertemu Juga
127
127. Terjebak Bersama
128
128. Ada Bom Di sini
129
129. Saling Menembak
130
130. Demi Anak-Anak
131
131. Sudah Salah Paham
132
132. Lakukan Tes DNA
133
133. Nampak Mencurigakan
134
134. Liana Hamil Anakku?
135
135. Papa Hendra
136
136. Thank You, Daddy
137
137. Sosok Misterius + Visual
138
138. Bertemu Kenalan
139
149. Foto Alkazen Dan Rachel
140
140. Terbongkar
141
141. Tuan Alkazen & Raka
142
142. Emosi Raka
143
143. Bertemu Tuan Alka
144
144. Pertengkaran Tuan Alka
145
145. Mira Kenapa?
146
146. Mira!
147
147. Pulang!
148
148. Ditampar!
149
149. Dua Wanita Hamil
150
150. Tertawa Bersama
151
151. Curiga
152
152. Willy Marah!
153
153. Perkelahian Willy!
154
154. Dibawa Pergi
155
155. Aaa, tidak!
156
156. Tante Kunti?
157
155. Burung Papi?
158
158. Gugurkan Kandungan
159
159. Gagal Aborsi
160
160. Usulan Mira
161
162. Rencana Mulai
162
162. Jadi Ayah untuk adik tiri Raka?
163
163. Kesakitan
164
164. Papa Alka Terkejut
165
165. Bukan Main-Main
166
166. Malam Luar Biasa
167
167. Bebek Milik Deva
168
168. Saingan Lama
169
169. Devandra Kesal!
170
170. Deandra Jahil!
171
171. Ini Tak Adil!
172
172. Dicium Vian
173
173. Bagus deh!
174
174. Pesta Pernikahan
175
175. Harus Dihukum!
176
176. Pindah Rumah
177
177. Dean Berulah Lagi!
178
178. Jadwal Pertemuan Ziro
179
179. Takut Keguguran
180
180. Cinta Pertama Mira
181
181. Kamulah Cintaku
182
182. Mira Kesakitan
183
183. Mira Hilang
184
184. Menemukan Mira
185
185. Willy Hamil
186
186. Ayah Mira Masih Hidup
187
187. Raka Datang Juga
188
188. Ada Mak Lampir
189
189. Menginap
190
190. Menangislah, Sayang
191
191. Keluarga Bahagia [END]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!