3. Mulai Berdebat

...[Beri like dan komen]...

Keesokan harinya di pagi hari setelah semua orang sarapan pagi. Terlihat Sovia sedang sibuk membantu Ibu Ellen dan Mama Dina membereskan meja makan.

Dua anak kembar Raka duduk berhadapan tampak memainkan boneka serta mainan lainnya. Terlihat Dean begitu asik memainkan mainannya, tidak seperti Deva yang terdiam saja melihat Adiknya itu.

"Niuniuniu ... mobil ambulans mau lewat. Jangan halangi jalan." Dean yang lagi menggerakkan mobil mainan ambulans malah menabrakkan mobil itu ke kaki Deva.

Bruk!

"Booom!" ucap Dean membenturkan mobil itu. Deva yang kesal langsung mengambil mobil itu.

"Bisa tidak, mainnya tidak usah tabrak orang," cetus Deva melipat tangannya di depan dada.

"Apa sih! Kan cuma mainan saja. Lagian aku tidak bikin kak Deva mati," balas Dean bermuka cemberut.

"Ya, tapi ini juga sakit tau!" Deva membenturkan mobil itu ke kaki Dean.

"Auw ... sakit!" jerit Dean mengelus kakinya lalu merebut mobil itu dan mengambil semua bonekanya dan menjauhi Deva.

"Iiih nyebelin! Lagi main malah diem begitu, dasar kakak es balok!" cetus Dean dalam hati merasa jengkel dengan sifat dingin dan datar kakaknya itu.

Deva yang dapat mendengarnya sedikit terkejut. Deva pun berdiri lalu mendekati Dean yang lagi membelakanginya, ia pun mencubit kedua pipi Dean.

"Nih rasakan, siapa suruh ejek aku es balok!"

"Aduh ... aduh, sakit ... sakit," ringis Dean manja menepis kedua tangan Deva yang mencubitnya. Terlihat Dean mengelus kedua pipinya.

"Siapa yang ngejek kamu?" Dean berbalik membelakangi Deva. Deva pun berpindah duduk di depan Dean.

"Ya dari sini," Deva menunjuk dadanya.

"Aku ini bisa baca isi hati kamu, jadi aku tahu kalau kamu tadi ngejek aku es balok!" tambah Deva tak terima.

"Iiish!" Dean malah cemberut mendengarnya membuat Deva terheran-heran. Padahal yang seharusnya marah itu Deva tapi malah adiknya yang ngambek.

"Loh, kenapa?" tanya Deva menatap wajah adiknya. Seketika Dean langsung mendekatinya.

"Kak Deva." Dean tiba-tiba cengengesan di depan Deva.

"Hm, kamu kenapa?" Deva mundur sedikit.

"Hehe itu, kak Deva ajarin aku dong cara dengerin suara isi hati orang," bujuk Dean tersenyum manis dengan muka memohon.

"He? Ajarin kamu? Aku saja nggak tau caranya gimana," ucap Deva menjauhi adiknya namun Dean langsung merangkul lengan Deva.

"Ih kok kak Deva tidak tau?"

"Ya aku tidak tau. Lagian kamu mau buat apa?" tanya Deva mencoba melepaskan rangkulan adiknya.

"Aku cuma mau tahu isi hati Papi. Siapa tau ...."

"Siapa tau apa?" tanya Deva memutuskan ucapan adiknya.

"Ya, siapa tau Papi selingkuh dari Mami. Jadi aku kepengen tahu isi hati Papi," jawab Dean kini melepaskan rangkulannya lalu melihat Ayahnya.

"Kamu tak usah kuatir. Papi kan sayang sekali sama Mami." Ucapan Deva membuat Dean cemberut.

"Iih, padahal aku ingin tahu isi hati Papi dan ini bagus buat kerjain Papi, hehe ...." batin Dean tersenyum picik.

Deva yang dapat mendengarnya langsung menjewer telinga adiknya.

"Aduh ... aduh." Dean menepis tangan Deva.

"Kak Deva! Sakit tau!" tambahnya membentak.

"Kamu jangan bicara seperti itu. Itu salah, tidak boleh kerjain Papi." Deva menasehati adiknya.

"Hmp! Ngeselin!" Dean menjauhi Deva, kesal karena Deva dapat mengetahui apa isi hati dan pikirannya. Sedangkan dia cuma bisa menebak-nebak saja.

"Pfft ...." Deva cuma menahan tawa. Dean pun kembali memainkan bonekanya, sedangkan Deva berjalan ke arah Ayahnya dan duduk di dekat Raka.

Sementara Papa Hendra kini duduk juga di sofa di ruang tengah sambil membaca berita terbaru di koran. Raka yang juga duduk di sofa lain tampak sedang berpikir.

"Baiklah, aku harus bicarakan ini pada Papah kalau malam ini aku akan kembali ke kota," gumam Raka dalam hati.

Seketika Deva tersentak setelah mendengar isi hati Ayahnya.

"Papi," Deva memanggil Raka. Raka pun menoleh ke anak pertamanya.

"Ya, kenapa?" tanya Raka sambil mengelus rambut Deva.

"Papi mau pulang?" Deva bertanya balik, Raka pun mengangguk.

"Jadi malam ini kita akan pulang?" tanya Deva memastikan.

"Deva tetap tinggal di sini sama Nenek dan Kakek." Ucapan Raka membuat Deva heran.

"Kok Deva harus tinggal? Kan Deva juga mau ikut pulang," keluh Deva cemberut.

"Haha ... kan Deva harus dirawat dulu sama Dokter Helena. Kalau Deva sudah benar-benar sembuh, baru deh Putraku ini bisa pulang." Raka menghibur Deva dengan mengelus rambut anaknya itu. Deva pun berdiri lalu memperlihatkan kepada Raka bahwa dia sudah sembuh.

"Papi, Deva sudah sembuh. Jadi Deva mau ikut pulang," rengek Deva tersenyum manis dengan raut memohon.

"Haha ... kamu ini. Tetap saja tidak boleh ikut, Deva kan jagoan Papi. Jadi harus dipastikan sehat total," ucap Raka tertawa kecil melihat tingkahnya.

Raka memang tak ingin Deva pulang, dia lebih fokus dalam kondisi Deva yang sekarang. Dia tak ingin pewarisnya kelak memiliki fisik yang lemah. Apalagi dengan kemampuan Deva yang seperti dirinya bisa mudah mengembangkan perusahaannya. Dean yang mendengar obrolan mereka pun segera duduk di dekat Ayahnya.

"Papi!" panggil Dean dengan suara agak tinggi.

"Ya cantik, ada apa?" tanya Raka menoleh kepadanya.

"Papi, tadi bicara soal pulang ya? Dean ikut pulang kan, Pih?" Dean terlihat berkaca-kaca tak sabaran.

"Haha ... tentu tidak. Dean akan di sini sama kakakmu," jawab Raka membuat Dean terdiam. Dean pun langsung merengek tak mau tinggal.

"Aaa ... Papi. Dean mau ikut pulang," rengek Dean mengguncang lengan Ayahnya. Raka sudah tahu jika anaknya yang bawel ini pasti akan merengek ingin ikut pulang. Padahal ini kesempatannya memiliki waktu berduaan dengan Sovia.

"Tapi di sini tak ada yang temani kakakmu," ucap Raka menyisir rambut pendek putrinya itu.

"Kan ada kak Erika, Pih. Suruh kak Erika ke sini saja." ucap Dean masih merengek.

"Ok. Kamu ikut pulang." Raka pun terpaksa menyetujuinya membuat Dean melompat-lompat kegirangan lalu dia mendekati Deva.

"Kak Deva tenang saja. Kalau aku sudah sampai, aku akan hubungi terus kak Deva," ucap Dean tersenyum manis kepada Deva. Deva cuma senyum-senyum saja. Walau sebenarnya ia juga ingin ikut pulang.

Raka yang melihatnya cuma menggelengkan kepala. Dan seketika dia terkejut karena Ayahnya tiba-tiba bicara.

"Raka," panggil Papa Hendra melihat anak dan cucunya.

"Ya, Pah. Kenapa?"

"Papa tadi dengar obrolan kalian, jadi kamu mau pulang malam ini?" Papa Hendra bertanya balik sambil melipat korannya.

"Ya, Pah. Ini sudah lebih dari seminggu aku tak mengurus perusahaan. Takutnya perusahaan malah berantakan di sana," jawab Raka berbicara serius. Sementara si kembar cuma terdiam duduk di dekat Raka. Mereka ingin ikut mendengar obrolan Ayah dan Kakeknya.

"Dan untuk cucuku Deva, dia akan tetap tinggal di sini?" tanya Papa Hendra melihat si kembar.

"Ya, Deva akan tetap di sini. Papa bisakan ngurusin keperluan perawatan Deva?" tanya Raka memastikan.

"Haha ... tentu saja. Lagian dia itu cucuku," ucap Papa Hendra berjalan ke arah Deva lalu mengelus rambut Deva.

"Kalau Dean, apa Kek?" Dean menunjuk dirinya.

"Kamu ini ... cucu manis kakek," jawab Papa Hendra tersenyum kepada dua cucu kembarnya.

"Ya sudah, kakek ke atas dulu. Kalian jangan bikin gaduh ya." lanjut Papa Hendra menasehati si kembar. Deva dan Dean mengangguk bersamaan. Papa Hendra pun pergi menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Sementara Raka melirik Istrinya yang keluar bersama Mamanya dan Ibu mertuanya. Tiba-tiba saja dia dan si kembar terkejut setelah Andis tiba-tiba mengagetkan mereka dari belakang. Sontak si kembar langsung turun lalu mengejar Andis. Tentu Andis langsung lari menaiki tangga diikuti si kembar.

Sedangkan Raka masih sibuk melihat istrinya yang terlihat serius berbicara pada Mama Dina dan Bu Ellen. Ia senyum-senyum memikirkan kemarin malam yang berhasil menaklukkan si istri tercinta.

...¤¤¤¤...

...Hallo readers...

...Like...

...Vote...

...Komen...

...Favoritkan...

...Terima Kasih...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

Duh Gemes Yah Ma Si Kembar🤣, Bisa Gitu Tau Isi Hati Org👏

2021-10-04

0

Mistin Mistin

Mistin Mistin

tambah keren

2021-07-19

0

Edonajov Bangngu Riwu

Edonajov Bangngu Riwu

semangat thor

2021-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rencana Pulang
2 2. Maunya Kamu.
3 3. Mulai Berdebat
4 4. Hantu Jadi-Jadian
5 5. Jalan-Jalan
6 6. Akhirnya Muncul
7 7. Berpisah Lagi
8 8. Aku Ingin Kamu
9 9. Mulai Jahil
10 10. Jangan Berani Padaku
11 11. Mama Muda Kabur!!
12 12. Kunjungan Mira
13 13. Sovia Diteror
14 14. Mencari Sovia
15 15. Sudah Pulang
16 16. Tidak Mau!
17 17. Mungkinkah Mira?
18 18. Alter Ego Mira
19 19. Pengen Adek Kecil!
20 20. Sayang Mami
21 21. Orang Misterius
22 22. Masih Curiga
23 23. Presdir Jahil Lagi!
24 24. Bertemu
25 25. Akhirnya Bertemu
26 26. Setan Kecil
27 27. Tak Percaya
28 28. Bercak Darah
29 29. Tetap Berbeda
30 30. Bertukar Pikiran
31 31. Deva Ngeselin!
32 32. Buat Adik kecil!
33 33. Bayangan Hitam
34 34. Misterius!
35 35. Hukuman Untuk Sovia
36 36. Kenapa Bentak Dean!
37 37. Sangat Bandel!
38 38. Mulai Cemas
39 39. Maafkan Aku ...
40 40. Menikmatinya
41 41. Marah Besar
42 42. Ketakutan
43 43. Cuma Drama Saja
44 44. Makan Bersama
45 45. Mulai Dingin
46 46. Mungkin Kesurupan
47 47. Mira Sudah Mabuk
48 48. Papi, ada Hantu!
49 49. Teriak-teriak
50 50. Berbunga-bunga
51 51. Dean bar-bar?
52 52. Layani Aku
53 53. Mau Dukun?
54 54. Dukun Settingan
55 55. Dukun Settingan (2)
56 56. Tukang Tidur
57 57. Kamu Siapa?
58 58. Saingan Hebat
59 59. Maaf, Roy.
60 60. Sangat Cemburu
61 61. Ini Bukan Aku
62 62. Kuatir Padamu
63 63. Aku Benci Kamu
64 64. PENGUMUMAN
65 65. Tak Berkuasa
66 66. Kembali Baikan
67 67. Mual-Mual
68 68. Sovia Hamil
69 69. Dokter Frans
70 70. Dokter Frans (2)
71 71. Klepek-klepek
72 72. Mulai Depresi
73 73. Sosisnya Panjang
74 74. Test Pack
75 75. Kamar Sebelah
76 76. PENGUMUMAN
77 77. Pengen Itu
78 78. Jhony Siapa?
79 79. Adek Lima Biji
80 80. Lebih Unggul
81 81. Tuan AL Terluka
82 82. Apakah Semua ini
83 83. Ingat Sedikit
84 84. Ikuti Rencana
85 85. Sovia Diculik
86 86. Suara Tembakan
87 87. Masuk Rumah Sakit
88 88. Deva Hilang
89 89. Mulai Menyesal
90 90. Mami Jangan Pergi
91 91. Seikat Bunga
92 92. Rindu Mereka
93 93. Bersedih
94 94. Bibi Selly
95 95. Pemakaman
96 96. Rindu Mami
97 97. Tangan Mami Bergerak
98 98. Bercerai?
99 99. Tak Mau Bercerai
100 100. Si Kembar Marah
101 101. Yang Sebenarnya
102 102. Jangan Mati Dulu
103 103. Pembalasan Si Kembar
104 104. Akhirnya Bertengkar
105 105. Istriku Manis
106 106. Istriku Manis 2
107 107. Nafsu Raka
108 108. Raka Mulai Lemah
109 109. Sekolah Bersama
110 110. Menyukai Willy
111 111. Calon Suami
112 112. Mencurigakan
113 113. Mual-Mual
114 114. Pesta Ultah Si Kembar
115 115. Dukun Zuzuii
116 116. Dukun Zuzuii (2)
117 117. Istriku Tercinta
118 118. Tidak Tahu Diri
119 119. Semua Orang Pingsan
120 120. Saling Bertengkar
121 121. Liana Meninggal?
122 122. Pergi Bertemu Andis
123 123. Tergores Pisau
124 124. Ke Tempat Tuan AL
125 125. Deva Ketakutan
126 126. Bertemu Juga
127 127. Terjebak Bersama
128 128. Ada Bom Di sini
129 129. Saling Menembak
130 130. Demi Anak-Anak
131 131. Sudah Salah Paham
132 132. Lakukan Tes DNA
133 133. Nampak Mencurigakan
134 134. Liana Hamil Anakku?
135 135. Papa Hendra
136 136. Thank You, Daddy
137 137. Sosok Misterius + Visual
138 138. Bertemu Kenalan
139 149. Foto Alkazen Dan Rachel
140 140. Terbongkar
141 141. Tuan Alkazen & Raka
142 142. Emosi Raka
143 143. Bertemu Tuan Alka
144 144. Pertengkaran Tuan Alka
145 145. Mira Kenapa?
146 146. Mira!
147 147. Pulang!
148 148. Ditampar!
149 149. Dua Wanita Hamil
150 150. Tertawa Bersama
151 151. Curiga
152 152. Willy Marah!
153 153. Perkelahian Willy!
154 154. Dibawa Pergi
155 155. Aaa, tidak!
156 156. Tante Kunti?
157 155. Burung Papi?
158 158. Gugurkan Kandungan
159 159. Gagal Aborsi
160 160. Usulan Mira
161 162. Rencana Mulai
162 162. Jadi Ayah untuk adik tiri Raka?
163 163. Kesakitan
164 164. Papa Alka Terkejut
165 165. Bukan Main-Main
166 166. Malam Luar Biasa
167 167. Bebek Milik Deva
168 168. Saingan Lama
169 169. Devandra Kesal!
170 170. Deandra Jahil!
171 171. Ini Tak Adil!
172 172. Dicium Vian
173 173. Bagus deh!
174 174. Pesta Pernikahan
175 175. Harus Dihukum!
176 176. Pindah Rumah
177 177. Dean Berulah Lagi!
178 178. Jadwal Pertemuan Ziro
179 179. Takut Keguguran
180 180. Cinta Pertama Mira
181 181. Kamulah Cintaku
182 182. Mira Kesakitan
183 183. Mira Hilang
184 184. Menemukan Mira
185 185. Willy Hamil
186 186. Ayah Mira Masih Hidup
187 187. Raka Datang Juga
188 188. Ada Mak Lampir
189 189. Menginap
190 190. Menangislah, Sayang
191 191. Keluarga Bahagia [END]
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1. Rencana Pulang
2
2. Maunya Kamu.
3
3. Mulai Berdebat
4
4. Hantu Jadi-Jadian
5
5. Jalan-Jalan
6
6. Akhirnya Muncul
7
7. Berpisah Lagi
8
8. Aku Ingin Kamu
9
9. Mulai Jahil
10
10. Jangan Berani Padaku
11
11. Mama Muda Kabur!!
12
12. Kunjungan Mira
13
13. Sovia Diteror
14
14. Mencari Sovia
15
15. Sudah Pulang
16
16. Tidak Mau!
17
17. Mungkinkah Mira?
18
18. Alter Ego Mira
19
19. Pengen Adek Kecil!
20
20. Sayang Mami
21
21. Orang Misterius
22
22. Masih Curiga
23
23. Presdir Jahil Lagi!
24
24. Bertemu
25
25. Akhirnya Bertemu
26
26. Setan Kecil
27
27. Tak Percaya
28
28. Bercak Darah
29
29. Tetap Berbeda
30
30. Bertukar Pikiran
31
31. Deva Ngeselin!
32
32. Buat Adik kecil!
33
33. Bayangan Hitam
34
34. Misterius!
35
35. Hukuman Untuk Sovia
36
36. Kenapa Bentak Dean!
37
37. Sangat Bandel!
38
38. Mulai Cemas
39
39. Maafkan Aku ...
40
40. Menikmatinya
41
41. Marah Besar
42
42. Ketakutan
43
43. Cuma Drama Saja
44
44. Makan Bersama
45
45. Mulai Dingin
46
46. Mungkin Kesurupan
47
47. Mira Sudah Mabuk
48
48. Papi, ada Hantu!
49
49. Teriak-teriak
50
50. Berbunga-bunga
51
51. Dean bar-bar?
52
52. Layani Aku
53
53. Mau Dukun?
54
54. Dukun Settingan
55
55. Dukun Settingan (2)
56
56. Tukang Tidur
57
57. Kamu Siapa?
58
58. Saingan Hebat
59
59. Maaf, Roy.
60
60. Sangat Cemburu
61
61. Ini Bukan Aku
62
62. Kuatir Padamu
63
63. Aku Benci Kamu
64
64. PENGUMUMAN
65
65. Tak Berkuasa
66
66. Kembali Baikan
67
67. Mual-Mual
68
68. Sovia Hamil
69
69. Dokter Frans
70
70. Dokter Frans (2)
71
71. Klepek-klepek
72
72. Mulai Depresi
73
73. Sosisnya Panjang
74
74. Test Pack
75
75. Kamar Sebelah
76
76. PENGUMUMAN
77
77. Pengen Itu
78
78. Jhony Siapa?
79
79. Adek Lima Biji
80
80. Lebih Unggul
81
81. Tuan AL Terluka
82
82. Apakah Semua ini
83
83. Ingat Sedikit
84
84. Ikuti Rencana
85
85. Sovia Diculik
86
86. Suara Tembakan
87
87. Masuk Rumah Sakit
88
88. Deva Hilang
89
89. Mulai Menyesal
90
90. Mami Jangan Pergi
91
91. Seikat Bunga
92
92. Rindu Mereka
93
93. Bersedih
94
94. Bibi Selly
95
95. Pemakaman
96
96. Rindu Mami
97
97. Tangan Mami Bergerak
98
98. Bercerai?
99
99. Tak Mau Bercerai
100
100. Si Kembar Marah
101
101. Yang Sebenarnya
102
102. Jangan Mati Dulu
103
103. Pembalasan Si Kembar
104
104. Akhirnya Bertengkar
105
105. Istriku Manis
106
106. Istriku Manis 2
107
107. Nafsu Raka
108
108. Raka Mulai Lemah
109
109. Sekolah Bersama
110
110. Menyukai Willy
111
111. Calon Suami
112
112. Mencurigakan
113
113. Mual-Mual
114
114. Pesta Ultah Si Kembar
115
115. Dukun Zuzuii
116
116. Dukun Zuzuii (2)
117
117. Istriku Tercinta
118
118. Tidak Tahu Diri
119
119. Semua Orang Pingsan
120
120. Saling Bertengkar
121
121. Liana Meninggal?
122
122. Pergi Bertemu Andis
123
123. Tergores Pisau
124
124. Ke Tempat Tuan AL
125
125. Deva Ketakutan
126
126. Bertemu Juga
127
127. Terjebak Bersama
128
128. Ada Bom Di sini
129
129. Saling Menembak
130
130. Demi Anak-Anak
131
131. Sudah Salah Paham
132
132. Lakukan Tes DNA
133
133. Nampak Mencurigakan
134
134. Liana Hamil Anakku?
135
135. Papa Hendra
136
136. Thank You, Daddy
137
137. Sosok Misterius + Visual
138
138. Bertemu Kenalan
139
149. Foto Alkazen Dan Rachel
140
140. Terbongkar
141
141. Tuan Alkazen & Raka
142
142. Emosi Raka
143
143. Bertemu Tuan Alka
144
144. Pertengkaran Tuan Alka
145
145. Mira Kenapa?
146
146. Mira!
147
147. Pulang!
148
148. Ditampar!
149
149. Dua Wanita Hamil
150
150. Tertawa Bersama
151
151. Curiga
152
152. Willy Marah!
153
153. Perkelahian Willy!
154
154. Dibawa Pergi
155
155. Aaa, tidak!
156
156. Tante Kunti?
157
155. Burung Papi?
158
158. Gugurkan Kandungan
159
159. Gagal Aborsi
160
160. Usulan Mira
161
162. Rencana Mulai
162
162. Jadi Ayah untuk adik tiri Raka?
163
163. Kesakitan
164
164. Papa Alka Terkejut
165
165. Bukan Main-Main
166
166. Malam Luar Biasa
167
167. Bebek Milik Deva
168
168. Saingan Lama
169
169. Devandra Kesal!
170
170. Deandra Jahil!
171
171. Ini Tak Adil!
172
172. Dicium Vian
173
173. Bagus deh!
174
174. Pesta Pernikahan
175
175. Harus Dihukum!
176
176. Pindah Rumah
177
177. Dean Berulah Lagi!
178
178. Jadwal Pertemuan Ziro
179
179. Takut Keguguran
180
180. Cinta Pertama Mira
181
181. Kamulah Cintaku
182
182. Mira Kesakitan
183
183. Mira Hilang
184
184. Menemukan Mira
185
185. Willy Hamil
186
186. Ayah Mira Masih Hidup
187
187. Raka Datang Juga
188
188. Ada Mak Lampir
189
189. Menginap
190
190. Menangislah, Sayang
191
191. Keluarga Bahagia [END]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!