4. Hantu Jadi-Jadian

...[Beri like dan komen]...

Bu Ellen dan Mama Dina kini menaiki tangga. Sementara Sovia, ia berjalan ke arah Raka dengan sebuah piring berisi sarapan di tangannya. Memang tadi, Raka tak ikut sarapan. Sovia pun meletakkan piring itu di atas meja lalu duduk di dekat Raka dan tak lupa tersenyum.

Ketika Raka ingin mengambil sarapannya. Sovia malah berbicara hingga ia pun tak mengambil sarapannya dan melihat istrinya itu.

"Sayang, tadi kamu serius banget ngobrol sama Papa. Kalian lagi ngomongin apa?" Sovia mulai bertanya ingin tahu.

"Oh itu, soal Deva." jawab Raka sambil menyisir rambut Sovia. Ia sangat suka dengan rambut istrinya yang panjang bergelombang.

"Kenapa dengan, Deva?"

Raka pun memberitahukan jika Deva akan tinggal sementara di LN. Sovia yang kini tahu, ia terlihat murung. Ia sebenarnya tak ingin pisah lagi dengan anak-anaknya.

"Tenanglah, tak usah kuatir. Jika dia sudah benar-benar sembuh. Dia akan pulang bersama Papa dan Mama serta Ibu mertua. Kamu percaya saja ya, sayang." Raka mencoba menghibur Sovia.

"Baiklah, aku percaya dan terima kasih." Sovia tersenyum manis begitupun Raka ikut tersenyum.

"Oh ya, makan gih sarapannya." Sovia mengambil piring itu lalu memberikan kepada Raka. Raka pun enggan memakannya membuat Sovia terheran.

"Loh, kenapa?" tanya Sovia.

"Suapin." jawab Raka senyum-senyum. Ia kini mulai manja.

"Baiklah, aaaa ...." ucap Sovia memberikan satu sendok ke mulut Raka. Raka pun memakannya lalu mengunyah merasakan sarapan yang dibuat oleh istrinya.

"Gimana? Enak nggak?" tanya Sovia.

"Emm ... enak!" puji Raka memberikan dua jempol membuat Sovia tertawa kecil. Ketika Sovia ingin menyuapi suaminya lagi, ia tiba-tiba pusing membuat Raka kuatir.

"Aduh ...." rintih Sovia menyentuh kepalanya.

"Kamu kenapa?" tanya Raka segera mengambil sarapannya lalu meletakkan di atas meja. Takutnya Sovia malah menjatuhkannya.

"Argh, kepala sakit sekali." jawab Sovia masih merintih.

Raka pun berdiri lalu berbicara, "Lebih baik kamu istirahat saja. Sini, aku bantu." ucap Raka sambil membantu Sovia berdiri.

Namun sakit kepala Sovia malah semakin menjadi-jadi hingga ia tak sanggup berjalan. Raka pun tak tega melihatnya, ia akhirnya menggendong istrinya menaiki tangga.

"Ahk! Sayang, turuni aku. Aku berat tau." ucap Sovia.

"Tidak kok sayang, kamu itu tak berat kok." Raka menyangkalnya, padahal berat badan Sovia agak naik tapi Raka mencoba untuk memberi kenyamanan untuk sang istri.

Sovia yang melihat wajah Raka, ia pun tersipu.

"Presdir, kau suamiku selamanya." gumam Sovia dalam hati.

Ketika Raka berjalan mendekti kamar Andis. Tiba-tiba saja, suara teriakan Dean terdengar.

Raka pun menurunkan Sovia. Keduanya kuatir dan langsung membuka pintu kamar. Raka dan Sovia terdiam di tempatnya melihat kedua anaknya sedang duduk bersama Andis sambil menonton sesuatu.

"Andis, apa yang terjadi?" tanya Raka pada Andis. Andis pun menoleh, dan Dean malah yang menjawabnya.

"Papi, di TV ada hantu." Tunjuk Dean pada layar TV.

Sontak Raka langsung menatap tajam ke arah Andis. Tentu tak baik jika kedua anaknya menonton hal-hal yang horor.

Andis cengengesan lalu mematikan TV. Kedua anak kembar itu langsung cemberut. Padahal film yang diputar tidaklah seram melainkan komedi.

"Deva sama Dean lebih baik ke kamar dan jangan lagi menonton itu." Raka menasehati kedua anak kembarnya.

"Baik, Pih." ucap si kembar bersamaan lalu keluar dari kamar Andis dan pergi ke arah kamar mereka. Raka dan Sovia pun juga keluar dari kamar itu menuju ke kamar mereka.

Andis yang melihat kamarnya kosong. Ia pun berjalan ke arah pintunya lalu menengok ke arah Raka dan Sovia yang berjalan mulai menjauh.

Andis terlihat mengepal tangan kuat-kuat. Tatapannya tertuju pada Sovia.

"Kak Mira. Tak seharusnya kamu hidup." desis Andis menutup pintu kamar. Pikiran Andis mulai memikirkan kejadian yang menimpanya di masa lalu.

"Ck." Andis mendecak lalu merebahkan tubuhnya ke atas ranjangnya lalu perlahan menutup matanya.

Sementara di dalam ruang dapur, terlihat Dean nampak melompat-lompat. Ia mencoba meraih botol di atas lemari.

"Iiih, aku kok nnggak bisa ambil. Padahal, sudah pakai kursi." celetuk Dean kesal.

"Sini biar aku saja." ucap Deva yang berdiri di belakangnya. Dean pun turun dari kursi lalu Deva pun naik ke kursi itu lalu mengambilnya.

Dean terlihat cemberut karena Deva lebih tinggi darinya.

"Nih, garamnya." Deva turun dari kursi lalu memberikan botol berisi garam.

"Terima kasih, kak Deva." ucap Dean tersenyum mabis walau sebenarnya ia merasa jengkel.

"Sama-sama." ucap Deva ikut tersenyum.

"Oh ya, kamu mau apakan garam itu?" lanjut Deva bertanya.

"Hihihi ... tuh." Tunjuk Dean pada piring yang berisi sarapan Ayahnya.

"Eh, kamu mau apakan?"

"Ussht ... Kak Deva diam saja. Sini, bantu aku." Dean menarik tangan Deva menuju ke meja.

Dean pun menghaburkan beberapa garam di sarapan Ayahnya membuat Deva terkejut.

"Dean, kamu jangan gitu." Deva meraih tangan adiknya.

"Stts ... Kak Deva diam saja." ucap Dean kini selesai.

"Kamu mau racuni, Papi?" tanya Deva.

"Ya, nggak lah. Cuma ngerjain Papi." jawab Dean tersenyum memikirkan respon Ayahnya ketika memakan sarapannya. Gadis kecil itu kesal pada Raka karena ia tadi asik-asik nonton malah berhenti nonton. Bisa dibilang ia balas dendam.

Sontak pandangan Dean tertuju pada Raka yang sedang berjalan di atas menuju ke arah tangga. Dean pun dengan cepat menarik tangan kakaknya lalu bersembunyi di balik pintu di dekatnya.

"Sstt ... kak Deva, kamu diam saja." desis Dean pada Deva yang di sampingnya. Deva yang kini tahu, ia cuma bisa menepuk jidatnya, ia tak habis pikir adiknya begitu nakal.

Raka terlihat duduk di sofa dan melihat sarapannya. Ternyata Sovia menyuruhnya menghabisi sarapannya itu.

Raka pun mengambil sendok lalu memakannya. Sontak mata Raka membola lalu ia segera memuntahkan sarapannya.

Hueek!

"Kok rasanya asin banget." Raka heran, padahal tadi begitu enak.

Dean yang mendengar suara muntahan Ayahnya, ia tertawa kekeh dibalik pintu. Balas dendamnya berhasil.

Seketika Raka berbalik melihat pintu di dekatnya. Ternyata suara tawa Dean terdengar. Raka kini tahu, jika semua ini kerjaan dari si ubur-ubur menggemaskan.

"Yes, berhasil!" Dean terlihat kegirangan.

"Dean, kamu itu nggak boleh gitu lagi." Deva mulai menasehatinya.

"Ya, habisnya. Papi ngeselin! Filmnya tadi kan lucu-lucu tidak seram." Dean tak peduli omongan kakaknya. Seketika kedua anak kembar itu tersentak merasakan bahu mereka ditepuk.

"Oh jadi, semua ini kerjaan kalian!" Raka berbicara dengan nada tinggi terdengar menakutkan.

Kedua anak kembar itu perlahan berbalik dan akhirnya Dean terdiam mematung melihat wajah Ayahnya masam seperti hantu beneran.

...____...

...Jangan lupa...

...Like...

...Komen...

...Dan...

...Vote...

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

Sebenarnya Andis Knp Yah🤔

2021-10-04

0

Rinjani

Rinjani

😄👏🙏🤭

2021-09-02

0

Zamie Assyakur

Zamie Assyakur

Andis qo ngomong ny gitu....🤔🤔Dy kn adenya Mira (Sofia) qo malah pengen Sofia mati 🤔🤔🤔

2021-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rencana Pulang
2 2. Maunya Kamu.
3 3. Mulai Berdebat
4 4. Hantu Jadi-Jadian
5 5. Jalan-Jalan
6 6. Akhirnya Muncul
7 7. Berpisah Lagi
8 8. Aku Ingin Kamu
9 9. Mulai Jahil
10 10. Jangan Berani Padaku
11 11. Mama Muda Kabur!!
12 12. Kunjungan Mira
13 13. Sovia Diteror
14 14. Mencari Sovia
15 15. Sudah Pulang
16 16. Tidak Mau!
17 17. Mungkinkah Mira?
18 18. Alter Ego Mira
19 19. Pengen Adek Kecil!
20 20. Sayang Mami
21 21. Orang Misterius
22 22. Masih Curiga
23 23. Presdir Jahil Lagi!
24 24. Bertemu
25 25. Akhirnya Bertemu
26 26. Setan Kecil
27 27. Tak Percaya
28 28. Bercak Darah
29 29. Tetap Berbeda
30 30. Bertukar Pikiran
31 31. Deva Ngeselin!
32 32. Buat Adik kecil!
33 33. Bayangan Hitam
34 34. Misterius!
35 35. Hukuman Untuk Sovia
36 36. Kenapa Bentak Dean!
37 37. Sangat Bandel!
38 38. Mulai Cemas
39 39. Maafkan Aku ...
40 40. Menikmatinya
41 41. Marah Besar
42 42. Ketakutan
43 43. Cuma Drama Saja
44 44. Makan Bersama
45 45. Mulai Dingin
46 46. Mungkin Kesurupan
47 47. Mira Sudah Mabuk
48 48. Papi, ada Hantu!
49 49. Teriak-teriak
50 50. Berbunga-bunga
51 51. Dean bar-bar?
52 52. Layani Aku
53 53. Mau Dukun?
54 54. Dukun Settingan
55 55. Dukun Settingan (2)
56 56. Tukang Tidur
57 57. Kamu Siapa?
58 58. Saingan Hebat
59 59. Maaf, Roy.
60 60. Sangat Cemburu
61 61. Ini Bukan Aku
62 62. Kuatir Padamu
63 63. Aku Benci Kamu
64 64. PENGUMUMAN
65 65. Tak Berkuasa
66 66. Kembali Baikan
67 67. Mual-Mual
68 68. Sovia Hamil
69 69. Dokter Frans
70 70. Dokter Frans (2)
71 71. Klepek-klepek
72 72. Mulai Depresi
73 73. Sosisnya Panjang
74 74. Test Pack
75 75. Kamar Sebelah
76 76. PENGUMUMAN
77 77. Pengen Itu
78 78. Jhony Siapa?
79 79. Adek Lima Biji
80 80. Lebih Unggul
81 81. Tuan AL Terluka
82 82. Apakah Semua ini
83 83. Ingat Sedikit
84 84. Ikuti Rencana
85 85. Sovia Diculik
86 86. Suara Tembakan
87 87. Masuk Rumah Sakit
88 88. Deva Hilang
89 89. Mulai Menyesal
90 90. Mami Jangan Pergi
91 91. Seikat Bunga
92 92. Rindu Mereka
93 93. Bersedih
94 94. Bibi Selly
95 95. Pemakaman
96 96. Rindu Mami
97 97. Tangan Mami Bergerak
98 98. Bercerai?
99 99. Tak Mau Bercerai
100 100. Si Kembar Marah
101 101. Yang Sebenarnya
102 102. Jangan Mati Dulu
103 103. Pembalasan Si Kembar
104 104. Akhirnya Bertengkar
105 105. Istriku Manis
106 106. Istriku Manis 2
107 107. Nafsu Raka
108 108. Raka Mulai Lemah
109 109. Sekolah Bersama
110 110. Menyukai Willy
111 111. Calon Suami
112 112. Mencurigakan
113 113. Mual-Mual
114 114. Pesta Ultah Si Kembar
115 115. Dukun Zuzuii
116 116. Dukun Zuzuii (2)
117 117. Istriku Tercinta
118 118. Tidak Tahu Diri
119 119. Semua Orang Pingsan
120 120. Saling Bertengkar
121 121. Liana Meninggal?
122 122. Pergi Bertemu Andis
123 123. Tergores Pisau
124 124. Ke Tempat Tuan AL
125 125. Deva Ketakutan
126 126. Bertemu Juga
127 127. Terjebak Bersama
128 128. Ada Bom Di sini
129 129. Saling Menembak
130 130. Demi Anak-Anak
131 131. Sudah Salah Paham
132 132. Lakukan Tes DNA
133 133. Nampak Mencurigakan
134 134. Liana Hamil Anakku?
135 135. Papa Hendra
136 136. Thank You, Daddy
137 137. Sosok Misterius + Visual
138 138. Bertemu Kenalan
139 149. Foto Alkazen Dan Rachel
140 140. Terbongkar
141 141. Tuan Alkazen & Raka
142 142. Emosi Raka
143 143. Bertemu Tuan Alka
144 144. Pertengkaran Tuan Alka
145 145. Mira Kenapa?
146 146. Mira!
147 147. Pulang!
148 148. Ditampar!
149 149. Dua Wanita Hamil
150 150. Tertawa Bersama
151 151. Curiga
152 152. Willy Marah!
153 153. Perkelahian Willy!
154 154. Dibawa Pergi
155 155. Aaa, tidak!
156 156. Tante Kunti?
157 155. Burung Papi?
158 158. Gugurkan Kandungan
159 159. Gagal Aborsi
160 160. Usulan Mira
161 162. Rencana Mulai
162 162. Jadi Ayah untuk adik tiri Raka?
163 163. Kesakitan
164 164. Papa Alka Terkejut
165 165. Bukan Main-Main
166 166. Malam Luar Biasa
167 167. Bebek Milik Deva
168 168. Saingan Lama
169 169. Devandra Kesal!
170 170. Deandra Jahil!
171 171. Ini Tak Adil!
172 172. Dicium Vian
173 173. Bagus deh!
174 174. Pesta Pernikahan
175 175. Harus Dihukum!
176 176. Pindah Rumah
177 177. Dean Berulah Lagi!
178 178. Jadwal Pertemuan Ziro
179 179. Takut Keguguran
180 180. Cinta Pertama Mira
181 181. Kamulah Cintaku
182 182. Mira Kesakitan
183 183. Mira Hilang
184 184. Menemukan Mira
185 185. Willy Hamil
186 186. Ayah Mira Masih Hidup
187 187. Raka Datang Juga
188 188. Ada Mak Lampir
189 189. Menginap
190 190. Menangislah, Sayang
191 191. Keluarga Bahagia [END]
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1. Rencana Pulang
2
2. Maunya Kamu.
3
3. Mulai Berdebat
4
4. Hantu Jadi-Jadian
5
5. Jalan-Jalan
6
6. Akhirnya Muncul
7
7. Berpisah Lagi
8
8. Aku Ingin Kamu
9
9. Mulai Jahil
10
10. Jangan Berani Padaku
11
11. Mama Muda Kabur!!
12
12. Kunjungan Mira
13
13. Sovia Diteror
14
14. Mencari Sovia
15
15. Sudah Pulang
16
16. Tidak Mau!
17
17. Mungkinkah Mira?
18
18. Alter Ego Mira
19
19. Pengen Adek Kecil!
20
20. Sayang Mami
21
21. Orang Misterius
22
22. Masih Curiga
23
23. Presdir Jahil Lagi!
24
24. Bertemu
25
25. Akhirnya Bertemu
26
26. Setan Kecil
27
27. Tak Percaya
28
28. Bercak Darah
29
29. Tetap Berbeda
30
30. Bertukar Pikiran
31
31. Deva Ngeselin!
32
32. Buat Adik kecil!
33
33. Bayangan Hitam
34
34. Misterius!
35
35. Hukuman Untuk Sovia
36
36. Kenapa Bentak Dean!
37
37. Sangat Bandel!
38
38. Mulai Cemas
39
39. Maafkan Aku ...
40
40. Menikmatinya
41
41. Marah Besar
42
42. Ketakutan
43
43. Cuma Drama Saja
44
44. Makan Bersama
45
45. Mulai Dingin
46
46. Mungkin Kesurupan
47
47. Mira Sudah Mabuk
48
48. Papi, ada Hantu!
49
49. Teriak-teriak
50
50. Berbunga-bunga
51
51. Dean bar-bar?
52
52. Layani Aku
53
53. Mau Dukun?
54
54. Dukun Settingan
55
55. Dukun Settingan (2)
56
56. Tukang Tidur
57
57. Kamu Siapa?
58
58. Saingan Hebat
59
59. Maaf, Roy.
60
60. Sangat Cemburu
61
61. Ini Bukan Aku
62
62. Kuatir Padamu
63
63. Aku Benci Kamu
64
64. PENGUMUMAN
65
65. Tak Berkuasa
66
66. Kembali Baikan
67
67. Mual-Mual
68
68. Sovia Hamil
69
69. Dokter Frans
70
70. Dokter Frans (2)
71
71. Klepek-klepek
72
72. Mulai Depresi
73
73. Sosisnya Panjang
74
74. Test Pack
75
75. Kamar Sebelah
76
76. PENGUMUMAN
77
77. Pengen Itu
78
78. Jhony Siapa?
79
79. Adek Lima Biji
80
80. Lebih Unggul
81
81. Tuan AL Terluka
82
82. Apakah Semua ini
83
83. Ingat Sedikit
84
84. Ikuti Rencana
85
85. Sovia Diculik
86
86. Suara Tembakan
87
87. Masuk Rumah Sakit
88
88. Deva Hilang
89
89. Mulai Menyesal
90
90. Mami Jangan Pergi
91
91. Seikat Bunga
92
92. Rindu Mereka
93
93. Bersedih
94
94. Bibi Selly
95
95. Pemakaman
96
96. Rindu Mami
97
97. Tangan Mami Bergerak
98
98. Bercerai?
99
99. Tak Mau Bercerai
100
100. Si Kembar Marah
101
101. Yang Sebenarnya
102
102. Jangan Mati Dulu
103
103. Pembalasan Si Kembar
104
104. Akhirnya Bertengkar
105
105. Istriku Manis
106
106. Istriku Manis 2
107
107. Nafsu Raka
108
108. Raka Mulai Lemah
109
109. Sekolah Bersama
110
110. Menyukai Willy
111
111. Calon Suami
112
112. Mencurigakan
113
113. Mual-Mual
114
114. Pesta Ultah Si Kembar
115
115. Dukun Zuzuii
116
116. Dukun Zuzuii (2)
117
117. Istriku Tercinta
118
118. Tidak Tahu Diri
119
119. Semua Orang Pingsan
120
120. Saling Bertengkar
121
121. Liana Meninggal?
122
122. Pergi Bertemu Andis
123
123. Tergores Pisau
124
124. Ke Tempat Tuan AL
125
125. Deva Ketakutan
126
126. Bertemu Juga
127
127. Terjebak Bersama
128
128. Ada Bom Di sini
129
129. Saling Menembak
130
130. Demi Anak-Anak
131
131. Sudah Salah Paham
132
132. Lakukan Tes DNA
133
133. Nampak Mencurigakan
134
134. Liana Hamil Anakku?
135
135. Papa Hendra
136
136. Thank You, Daddy
137
137. Sosok Misterius + Visual
138
138. Bertemu Kenalan
139
149. Foto Alkazen Dan Rachel
140
140. Terbongkar
141
141. Tuan Alkazen & Raka
142
142. Emosi Raka
143
143. Bertemu Tuan Alka
144
144. Pertengkaran Tuan Alka
145
145. Mira Kenapa?
146
146. Mira!
147
147. Pulang!
148
148. Ditampar!
149
149. Dua Wanita Hamil
150
150. Tertawa Bersama
151
151. Curiga
152
152. Willy Marah!
153
153. Perkelahian Willy!
154
154. Dibawa Pergi
155
155. Aaa, tidak!
156
156. Tante Kunti?
157
155. Burung Papi?
158
158. Gugurkan Kandungan
159
159. Gagal Aborsi
160
160. Usulan Mira
161
162. Rencana Mulai
162
162. Jadi Ayah untuk adik tiri Raka?
163
163. Kesakitan
164
164. Papa Alka Terkejut
165
165. Bukan Main-Main
166
166. Malam Luar Biasa
167
167. Bebek Milik Deva
168
168. Saingan Lama
169
169. Devandra Kesal!
170
170. Deandra Jahil!
171
171. Ini Tak Adil!
172
172. Dicium Vian
173
173. Bagus deh!
174
174. Pesta Pernikahan
175
175. Harus Dihukum!
176
176. Pindah Rumah
177
177. Dean Berulah Lagi!
178
178. Jadwal Pertemuan Ziro
179
179. Takut Keguguran
180
180. Cinta Pertama Mira
181
181. Kamulah Cintaku
182
182. Mira Kesakitan
183
183. Mira Hilang
184
184. Menemukan Mira
185
185. Willy Hamil
186
186. Ayah Mira Masih Hidup
187
187. Raka Datang Juga
188
188. Ada Mak Lampir
189
189. Menginap
190
190. Menangislah, Sayang
191
191. Keluarga Bahagia [END]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!