Inilah aku seorang anak yang kebingungan mencari arti dari sebuah kebahagiaan yang sudah lama hilang. Hidupku terasa sunyi dan sepi setelah ayahku meninggal. Semua berubah seiring dengan waktu yang berjalan, seolah telah memisahkan antara kehidupanku dengan mereka...
~~
Sebutan saudara ataupun ketua semua hanya gelar, jika ada kesempatan mereka akan pergi...
Mereka hanya peduli tentang apa yang mereka lihat, apa yang mereka rasakan, mereka akan bertahan selama mereka membutuhkan setelah mereka puas mereka akan pergi bahkan mereka mungkin akan pergi disaat kau sedang terpuruk.
Mereka tak akan membantu mu, mereka hanya menganggap mu sebagai pijakan. Seperti kancil yang menipu buaya untuk menyebrangi sungai, kau berada diposisi buaya yang digunakan sang kancil untuk menyebrangi sungai. Satu kata Bodoh. Kata-kata ku terlalu kasar ya?! Maaf aku tak mengatai mu tapi aku mengatai diriku sendiri karena telah sama bodohnya dengan buaya.
Aku hanya menginginkan kalian ada untuk ku, namun kau hanya menginginkan apa yang kalian mau lalu pergi setelah kau merasa puas. Sombong! Seolah kau tidak akan pernah datang padaku suatu hari nanti. Saat ini kau seperti buaya yang tak tau balas budi kepada kerbau dungu yang sudah membantunya lepas dari pohon tumbang, yang malah akan dia makan. Satu kalimat yang pantas tak tau diri.
Cukup untuk mewakili sebuah kepercayaan dirimu, kesombongan dan keegoisan mu.
Aku yang kau anggap sebagai batu loncatan ini mungkin suatu saat akan kau cari seperti beruang yang mencari Marsha yang ia tinggalkan dihutan, Seperti beruang yang mencari Marsha saat ia pergi dengan kang sirkus. Saat ini kau tak memerlukan ku, tak butuh aku, namun suatu saat kau akan mencari ku karena merasakan kehilangan.
Aku katakan padamu Jika kamu telah memutuskan untuk pergi maka jangan pernah berbalik!... atau kau akan menyesal. Menyesal karena melepas ku, menyesal saat melihat aku tanpa kau masih baik-baik saja dan menyesal tak bisa menyakiti ku lagi seperti dahulu.
Aku yang memiliki kisah asmara yang ku kira akan berjalan baik seperti di novel dan komik yang ku baca namun aku lupa bahwa akupun pernah membaca beberapa novel dan komik yang tak berawal baik. Saat aku pertama kali belajar tentang pacaran atau yang kalian sebut cinta, yang membuat ku jatuh ke jurang hitam yang dinamakan patah hati.
Pertama kali aku memiliki pacar saat aku menginjak kelas 2 di Madrasah. Pacarku beda 1tahun denganku dia kelas 3.
Jangan bicarakan tentang pacaran itu haram, gak boleh atau lainnya. Kenapa?! Karena meski itu orang yang paham agama sekalipun pernah tersesat bukan?! Anggap saja aku tersesat.
Jika tak salah aku berpacaran baru 2minggu namun karena rasa iri kakak kelas ku yang membuat aku dipertemukan dengan guru BK (atau BP sih taulah intinya) itu pasalnya di Madrasah pacaran tidak diperbolehkan dikutif "tidak diperbolehkan ketahuan oleh orang yang membencimu" karena banyak bahkan ketua OSIS sendiri pacaran. Lupakan anggap saja itu nasib sialku juga anugrah terindah bagiku karena dia mungkin bukan yang terbaik bagiku. Beberapa waktu setelah masuk BK pacarku itu itu telah selingkuh dengan adik kelas ku yang dulunya junior di TPA. Inilah yang ku sebut anugrah.
Kalian paham kan?! Inilah aku yang tak takut untuk merebut apapun yang aku inginkan jika itu sudah menjadi sasaran ku maka tak akan dilepas sebelum puas. Hebatnya aku itu karena tak pernah menyerah dan selalu sabar apalagi jika menyangkut hal yang aku inginkan mungkin lebih ke rasa penasaran. Aku pernah bisa dibilang sering merusak hubungan orang berdalih bahwa pacaran itu haram. Hhe aku pernah merusak hubungan anggota OSIS yang ketat. Kalian penasaran cara aku merusak hubungan mereka bukan? Aku akan jujur karena saat itu aku masuk sebagai murid baru, kebiasaan mubar adalah mencari gebetan atau pasangan. Termasuk aku. Awalnya aku menyukai kakak berkacamata yang menurut ku tampan sampai aku mencari informasi tentang dia yang kebetulan pacar dari saudari jauhku tapi aku tak peduli. Aku tetap mencari informasi no. handphonenya yang waktu itu masih sering menggunakan sms.
Maklum namanya juga anak baru tumbuh, setelah aku mendapatkan nomornya aku pun mengirim pesan berdalih menanyakan masalah MOS kan dia anggota OSIS. Aku bersorak ria karena mendapat balasan tak lebih dari 5menit, dan dia hanya menanyakan namaku dan selanjutnya kami sering chatting lewat sms walaupun kadang-kadang yang membalas smsnya adalah pacarnya tapi itulah hebatnya aku yang punya tampang polos dan wajah tanpa dosa.
Saat disekolah aku pun sering bercerita pada teman sekelas ku tentang apa yang kulakukan. Teman sekelas ku bahkan sering memanggil si kakak kacamata dan berkata "hey si dia (menunjukku) suka kakak" blush mukaku langsung memanas karena malu ditambah si kakak kacamata yang menengokku dan tersenyum membuat orang salah paham dan aku berharap, tapi itu tak lama karena sudah tak ada yang menarik darinya membuat aku pergi dan mencari yang lain. Kebetulan sama dengan yang disukai oleh temanku hingga kami bertiga bermusuhan untuk memperebutkan satu orang yang menyukai satu orang dari kami yang pasti bukan aku, walaupun aku sadar diri bahwa tak secantik dan semulus dia tapi itulah aku, selama aku menyukai suatu hal atau tertarik dengan satu hal maka akan sebelum bosan maka tak akan berhenti hingga kami berbaikan lagi. Satu orang yang disukai dari kita bertiga, temanku yang satunya menyukai satu orang yang sering bermain bola, walaupun menurutku tak terlalu oke tapi badannya yang tinggi dan keahliannya dalam olahraga yang membuat orang iri klo tidak salah dia adalah SI olahraga dikelasnya, dan aku yang mulai tertarik dengan wakil ketua OSIS teman si kakak kacamata. Aku katakan hubungan ku dengan kakak WAKASIS cukup baik walaupun awalnya dia tidak menyukai ku karena menggangu hubungan temannya tapi entah karena apa kami sering mengobrol sebenarnya saling caci tapi itu indah untuk ku ingat. Baik jeleknya diriku aku tak peduli penilaian orang lain asal aku bahagia benar bukan? karena tak akan ada yang peduli terhadap dirimu selain dirimu sendiri.
Hubungan ku dengan kakak WAKASIS tetap baik mau dimana pun dan kapan bahkan saat didepan guru kami tetap saling ejek ingat dimana pun itu junior tak disalahkan karena masih belajar beda dengan senior.
Aku katakan bahwa kakak KACAMATA, WAKASIS, SI OLAHRAGA, KETUA OSIS,dan YANG DIPEREBUTKAN mereka semua kelas 3 saat aku kelas 1.
Aku ceritakan kelanjutannya bahwa si kakak SI olahraga tidak menyukai temanku tapi aku, aku tau dari mana dari temanku yang kebetulan tetangganya dan ya temanku itu sering memojokkan aku padanya.
Hey jangan katakan aku terlalu percaya diri tapi itu nyata bahkan aku sempat dibelikan minum saat kehausan ditengah lapangan usai olahraga lebih tepatnya pelajaran yang menurut ku membosankan. Aku pembenci olahraga karena aku pernah tersenter bola voli saat mau pulang sekolah sewaktu di sd meskipun aku kadang suka main basket tapi tak terlalu sering dan hanya jika bosan saja. Namun itu berakhir saat aku tersenter bola voli karena rasanya lumayan luar biasa sakit sampai aku tersungkur dipinggir lapangan dan pandangan ku sempat buram tapi tidak sampai pingsan karena aku harus pura-pura kuat, itu kebiasaan ku saat bermain dengan anak laki-laki tak boleh cengeng namun setelah itu besoknya aku terkena demam akibat sakit yang menerjang dikepala ku yang terkena bola. Jangan kalian pikir bahwa itu hanya voli biasa aku yang saat itu terkena bola kelas 3sd sedangkan pemainnya kelas 6sd laki-laki pula, sudah untung aku tak pingsan karena hantaman bola voli.
Bola voli yang membuat aku takut akan bola dan malas dipelajaran olahraga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments