Ini aku ini diriku yang heran terhadap dirinya sendiri.
~
Sejak kecil hidup penuh dengan kasih sayang yang melimpah, hidup di kemewahan dalam kesederhanaan. Seorang anak yang penurut, baik hati dan sering tersenyum bahagia seolah tanpa beban. Ya ini aku yang awalnya hanya seorang anak polos yang lambat laun jadi seorang anak yang merasakan tekanan batin karena harus menerima bahwa tak ada yang bersih tanpa diolah.
Aku seorang anak manja dengan ayah, ibu saudara (kedua) dan saudari (pertama) yang memberikan semua kasih sayang nya padaku. Aku yang manja dipaksa untuk mandiri oleh keadaan. Baik, sebelumnya saat ayah meninggal aku yang awalnya tidak memiliki terlalu banyak masalah karena setelah aku bercerita lalu dipeluk dan bermanja-manja dipangkuannya aku melupakan semua yang terjadi karena nasihatnya yang lembut dan tanpa emosi. Namun setelah ia tiada aku sendiri, meski aku tinggal bersama ibu tapi hati dan pikiran ku tak sejalan dengan ibu, ayah yang memanjakan ku dengan kelembutannya dan ibu yang tegas seolah menghempaskan rasa lembut yang ayah berikan.
Aku yang awalnya diberikan kelembutan seorang ayah diberikan tekanan atas tegasnya ibu yang membuat aku seolah tak diinginkan dan tak diharapkan. Aku yang saat ini merasa seperti sebuah beban, yang membuat aku kehilangan jati diri ku. Aku yang sekarang hidup seperti ikan yang berenang melawan arus sungai.
Aku yang seperti kehilangan banyak hal dalam diriku karena dipaksa menjadi seperti yang mereka inginkan.
Ayahku yang meninggal beberapa bulan setelah saudari (pertama) ku menikah dan 6 hari setelah aku berulang tahun yang menurut ku mewah karena mengundang teman-teman Perempuanku dan itu adalah hari dimana ayahku meminta pada ibu untuk membuat bolu pisang diulang tahun ku dan aku yang meminta nasi uduk untuk dibagikan bersama. Ulang tahun yang istimewa dan membuat aku takut pada perayaan ulang tahun ku sendiri sejak saat itu aku tak pernah meminta perayaan ulang tahun ku lagi karena aku takut aku akan kehilangan lagi. Aku takut sampai bisa dibilang aku trauma tapi aku menginginkan hadiah jadi sejak itu aku tak ingin perayaan ulang tahun meski saat aku melihat orang lain itu membuat aku iri, tapi rasa takut di hati ku lebih besar dibandingkan rasa iri itu. Saat ulang tahun ku, aku hanya meminta hadiah jika aku menginginkan kue aku akan meminta mereka untuk membeli di kota dibandingkan harus ibu yang membuat nya karena itu membuat aku ingat hari ulang tahunku dan membuatku sesak. Sejak saat itu hingga saat ini aku yang awalnya sangat suka kue buatan ibu menjadi tak suka. Meski dulu saat ibu membuat kue dua atau tiga loyang ku habiskan sekarang untuk memakan satu loyang pun aku tak sanggup karena ingat itu dan selalu merasa bahwa ada yang salah dengan kue bolu itu.
Aku yang awalnya senang memakan kue bolu sekarang kue bolu yang dibuat dengan cara yang sama membuat aku sulit untuk menelannya.
Jangan lupa aku tak ingin kue di hari ulang tahunku, aku hanya menerima hadiah meski tak seberapa tapi hal yang paling aku suka adalah coklat.
Setiap orang punya keinginan masing-masing, punya harapan dan mimpi. Aku bermimpi untuk menjadi seorang arsitek muda dan berbakat namun karena biaya masuk sekolah jurusan itu terlalu mahal aku mengalah karena tak ingin memberatkan ibu dan saudara-saudari ku. Aku mengalah dan memilih masuk jurusan Pertanian karena selain dalam desain atau gambar aku tertarik untuk bercocok tanam. Ketertarikan itu hadir saat di sekolah dasar diadakan pramuka rutin satu Minggu sekali dan saat itu kedatangan seorang yang lulusan dari sekolah pertanian dan memperkenalkan banyak tentang tanaman dan minggu depannya kami diminta untuk membawa pupuk kandang.
Di desaku yang mayoritas penduduknya bertani,berkebun dan beternak ayam atau kambing. Ayahku yang memiliki sepetak tanah cukup untuk makan kaki meskipun awalnya kami disebut orang miskin sedesa. Kebetulan yang mengatakan itu adalah kakak dari ayahku. Hehe pahit ya dikatakan miskin sedesa oleh saudari sendiri benar-benar membuat hati orang yang mendengar akan terluka dan orang yang tau akan iba.
Sungguh hal yang aku benci untuk dikatakan apalagi diingat. Walau saat itu aku belum dilahirkan dan aku hanya mendengar saat ibu sesekali menceritakan. Dulu ya sesekali tapi setelah ayah meninggal ibu sering mengatakan itu hingga aku mulai jengah dan ingin rasanya sekali aku menghabisi orang itu agar dia diam. Huft jika dia tau rasa benci dan pendendam ku hadir karenanya entah apa yang akan dia pikirkan.
Aku baik karena ayahku selalu mengajarkan untuk merendah sedangkan aku pendendam karena aku lelah mendengarkan apa yang terus dia katakan, ya dia adalah ibuku. Aku menyalahkan orang yang membuat ibuku terus berkata demikian. Namun saat kalian bertanya siapakah yang membuatku menjadi demikian kalian tau siapakan aku tak perlu menjelaskan banyak hal.
Aku akan menceritakan beberapa hal contoh aku yang terkadang mudah berpindah haluan kenapa? karena aku memilih sesuai hatiku dan aku sedikit tau saat seseorang berbohong aku melihat dari raut wajahnya dan mendengarkan detak jantung nya lebih tepatnya saat seseorang berbohong jantung mereka akan memompa lebih cepat kalian bisa melihat dari napas nya dan dadanya yang menggebu kadang tak laput keringatnya yang bercucuran dan lainnya.
Aku yang selalu menatap mata lawan bicara ku agar tau tentang perasaannya dan kebenarannya.
Aku yang kadang asal menebak masa depan seseorang dan asal bicara lebih ke tidak sadar an saat melakukannya.
Aku yang ingin tau kenapa vampir suka darah?!
Aku yang ingin merasakan darah manusia tapi takut darah.
Mungkin tak ada yang tau berapa besar keinginan diriku untuk membunuh orang yang menyakiti diriku atau orang disekitar ku.
Darahku yang bergejolak seolah bernafsu untuk membunuh. Pernah ku mencari tau tentang racun yang dapat membuat orang mati atau tersiksa. Namun hati kecilku yang terdidik oleh ayah sewaktu kecil berkata sabar semua ada ganjarannya masing-masing.
Itupun yang menjadi alasan aku ingin tau masa lalu ku atau lebih tepatnya kehidupan masa lalu ku. Kenapa?! ya karena aku punya niat membunuh yang besar dan aku sebelumnya pernah bercerita bahwa ada beberapa makhluk gaib yang pernah ku lihat. Tepatnya aku sering merasakan tentang keberadaan makhluk gaib, entah itu jahat maupun baik malah terkadang aku tanpa sadar sering berkomunikasi dan berbicara dengan mereka ataupun tersenyum saat melihatnya. Tapi aku katakan aku bukan indigo karena aku tak melihat nya secara langsung namun aku merasakan kehadirannya dan aku hanya melihat beberapa ah sulit ku jelaskan namun aku tau jelas apa yang aku rasakan.
Jadi cobalah mengerti aku:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments