Setelah hari yang menyedihkan itu terasa nyata, Najwa kini mencoba untuk mengunjungi rumah mertuanya. Mencoba menegarkan hati yang telah pilu, Najwa berusaha melupakan sejenak tentang hasil pemeriksaannya.
" Apa aku sanggup mengatakan hal ini pada Mama dan Papa ? Ya Allah berilah aku kekuatan untuk mengatakannya ." Ucapnya pada diri sendiri.
Dengan memesan taksi online, Najwa berangkat menuju rumah mertuanya itu.
Tak membutuhkan waktu yang lama, sampailah ia didepan rumah mewah milik keluarga Alfariq.
" Siang Non Najwa...." Sapa mang Asep yang menjadi satpam dirumah itu.
" Siang Mang. Apa Mama ada ?"
" Ada non. Masuk saja !" Titahnya kemudian Najwa pun mengangguk berlalu pergi.
Ting tong ting tong
" Iya sebentar...." Suara teriakan dari dalam.
Ceklek...pintu rumah pun akhirnya terbuka.
" Eh, ada non Najwa. Masuk Non..." Titah Bik Ijah sebagai Art dirumah itu.
" Mama ada Bik ?" Tanya Najwa seraya berjalan masuk.
" Ada Non. Sebentar saya panggilkan !" Najwa pun mengangguk dan menunggunya diruang keluarga.
Tak lama kemudian turunlah Mama Sinta dan Papa Adi. Najwa segera beranjak dari duduk nya menghampiri mertua dan memberinya salam.
" Ma....Pa...." Najwa mencium tangan keduanya secara bergantian
" Sendiri sayang?, Rehan mana ?" Tanya Mama.
" Mas Rehan kesurabaya Ma. Menangani maslah proyek disana." Jawab Najwa.
" Oh baiklah, makan siang bareng yuk !, Mama udah lama gak makan bareng menantu mama ini ." Ucapnya.
" Iya sayang. Lebih baik nginep aja disini !" Tutur Papa.
" Insya Allah Pa Ma..." Najwa bersama kedua mertuanya menuju meja makan.
Mereka bertiga sangat menikmati kebersamaan nya dimeja makan. " Sayang makan buah alpukat yang banyak ya !. Itu bagus loh buat penyubur kandungan ." Ucap Mama.
Deg.....
Deg ....
Seketika Najwa menghentikan suapan nasinya kedalam mulut. Ia nampak memperhatikan sejenak kedua mertuanya itu. Tanpa sadar, Najwa telah menitikan air mata nya.
' Bagaimana aku harus mengatakannya pada mereka. Kalau menantunya sampai kapan pun gak akan pernah bisa hamil. Ma...apa mama masih mau menerimaku sebagai menantu jika kalian tau tentang kemandulan ku ini ? Aku takut Ma.....aku takut kalian akan membenci ku dan menjauhkan ku dari Mas Rehan' Gumam Najwa dalam hati nya.
" Najwa...kok melamun. Ayo lanjutkan lagi makannya !" Ucap Mama.
Najwa buru buru mengusap air matanya yang telah jatuh itu. Ia tidak ingin kedua mertuanya tau jika ia tengah dilanda kebingungan.
" Kenapa Nak. Apa ada masalah ?" Tanya Papa yang tau Najwa menangis.
" Eh, gak kok pa. Najwa baik baik aja, gak ada masalah. Tadi cuma kelilipan aja, habisnya pedes banget." Ucapnya berbohong.
" Eh iya ya... mama lupa, kamu kan gak suka pedes. Maafin mama y sayang ."
' Seharus nya Najwa yang meminta maaf pada kalian ma pa. Najwa tidak bisa memberikan kalian cucu sampai kapan pun. Maaf kan Najwa yang tidak sempurna ini' Gumam Najwa dalam hati.
" Iya gak papa ma...." Jawab Najwa.
Setelah makan siang selesai, Mama sinta mengajak Najwa untuk berbelanja ke mall. Mengingat belanja bulanan nya sudah habis, Najwa pun menyetujuinya. Dengan diantar supir pribadi keluarga Alfariq, mang Ujang tidaklah butuh waktu lama mereka telah sampai didepan mall.
Mama Sinta dan Najwa pun turun dari mobil, sementara Mang Ujang langsung memarkirkan mobil nya diloby.
" Sayang, enak nya belanja apa dulu ya ?" Tanya Mama meminta pendapat pada menantunya itu.
" Kita beli untuk dapur dulu aja deh ma, selanjut nya keperluan kita." Jawab Najwa.
" Ya udah yuk, kita ketempat sayur dan ikan !" Ucap Mama dan Najwa pun mengangguk.
Setelah belanja kebutuhan dapur selesai, Mama Sinta dan Najwa pergi kealat mec up. Menurutnya merias diri untuk suami adalah hal penting dan wajib, tidak perlu memandang usia untuk merias diri.
Setelah itu, saat mereka ingin berjalan keluar tiba tiba saja ada temen Mama Sinta yang menyapanya.
" Jeng Sinta....benarkan kamu Sinta...?" Tanya seseorang itu.
" Ya Allah, Wulan kan...." Dan Wulan pun mengangguk.
" Apa kabar Jeng Sinta, lama loh tidak ikut arisan lagi ?" Tanyanya.
Semenjak kejadian 1 tahun lalu, Sinta sangat malu dengan rekan rekan nya arisannya. Hanya dia sendiri yang belum memiliki cucu, sementara teman temannya sudah memiliki 2 bahkan 3 cucu. Hal itu membuat dirinya sangat malu dan akhirnya memberhentikan diri sebagai ibu sosialita.
" Eh, iya Mbak Wulan. Fokus ngurus keluarga dirumah." Ucap Mama Sinta.
" Ngurusin siapa sih Jeng. Cucu aja belum punya ," Sindir nya.
" Nih lihat Jeng, menantuku sudah mau punya anak yang ke dua. Sekarang aja aku lagi nemenin buat beli perlengkapan bayinya. Menyenangkan loh Jeng, milih milih baju bayi." Ucapnya lagi.
Sementara Najwa dan Sinta tak berbicara apapun. Mereka menyadari jika mereka belum bisa dibandingkan dengan teman temannya yang sudah berpengalaman itu. Sesak rasa didada Najwa semakin membuncah, harus berapa banyak lagi orang yang akan menghina nya karna belum memiliki seorang anak. Sakit, malu dan entah apa lagi yang dirasakan Mama Sinta, memiliki menantu seperti diriku ini yang hanya membuat keluarganya menjadi bahan gunjingan orang orang.
" Mbak, kamu menantunya Jeng Sinta kan ?. Coba periksa kedokter Mbak, biar tau kenapa kalian sudah lama menikah tapi belum juga hamil. Maaf nih ya mbak, Jeng Sinta, yang gak bisa hamil itu kalau di nyatakan MANDUL loh." UcapNya lagi.
Deg...
Deg.....
Jantung Najwa semakin tak karuan detakan nya. Ia mengingat kembali hasil pemeriksaan nya tempo lalu, yang menyatakan memang diri nya dinyatakan Mandul. Hanya saja Najwa belum memberitahu yang lain kalau ia sudah memeriksakan kandungannya. Tiba tiba rasa takut menyeruak dalam hatinya. Takut suami nya akan kecewa padanya, takut kalau ia akan dibenci keluarganya dan beribu rasa takut lain nya tiba tiba menyelinap dalam benak Najwa.
" Iya sayang, bener juga kata Mbak Wulan. Coba kamu periksakan kedokter, Mama akan temani kamu ." UcapNya.
" Ma......."
" Tidak ada bantahan Najwa, Mama malu Najwa mama maluu. Harus berapa lama lagi Mama berdiam diri demi menghindari hinaan orang. Hanya Mama Najwa yang belum merasakan kehadiran seorang cucu." Bentak Mama Sinta pada Najwa.
Seketika Air mata Najwa lolos begitu saja. Ia tak mampu berkata kata mendengar keluh kesah Mama mertuanya itu.
" Udah mbak, turutin aja mertuanya. Demi kebaikan mbak sendiri loh. Suami bisa saja cari wanita lain kalau istrinya tak kunjung memberi keturunan loh mbak, harus hati hati." Ucap Wulan lagi.
" Mama malu Najwa....apa kau tau, mama malu...." Bentak nya lagi dan pergi meninggalkan Najwa yang masih berdiam diri disana.
💞💞💞💞😭😭😭😭😭 Sabar **Najwa....
Alhamdulilah
Balik Up lagi nih
Tinggalkan
Vote
Like
Komen kalian ya !
Happy Reading guys**
Bersambung💞💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Yanti Putri Al January
ya Allah siapa sih yg motong bawang😢😢
2021-12-08
0
Defi Andriani
👌
2021-12-02
0
Defi Andriani
😢
2021-11-30
0