Main Cantik

Aku benci air mata ini, pikiranku menyuruhku untuk tetap kuat, tapi kenyataannya hatiku sangatlah rapuh, aku hanya wanita biasa yang pasti akan menangis saat hatinya terluka, aku bersandar didinding, kakiku menolak untuk melangkah dari tempat ini, seakan memaksa telingaku untuk mendengarkan apa yang dibicarakan di kamar anakku, iya Bima anakku. Aku harus tetap tegar untuk Bima, aku harus bisa bertahan untuk anakku, aku akan lakukan apapun untuk mendapatkan keadilan bagiku dan anakku.

"Sudah jangan menangis lagi, nanti kedengaran sama sera, aku gak mau dia datang ke sini dan melihat kita di dalam kamar ini."

"Kamu masih mikirin perasaan Sera itu, tapi kamu gak mikirin perasaanku? Kamu pilih aku atau Sera, Mas? Aku gak bisa diperlakukan seperti ini terus Mas, aku juga mau kamu manja dan kamu sayang di depan banyak orang, Mas. Cepat ceraikan Sera, Mas."

"Sabar sayang, semua butuh proses, aku gak mungkin berpisah dari Sera, dia ibu dari anakku, tapi kamu tenang aja aku janji Sera akan menerima kamu sebagai madunya, aku masih berusaha tapi aku mohon kamu jangan terus-terusan maksa aku, ya."

Aku sudah tidak tahan lagi ada di sini, mendengar Lia si pelakor itu bermanja dengan suamiku di rumahku sendiri, membuatku sakit hati, wanita itu meminta Mas Haris menceraikan aku, kita lihat aja nanti siapa yang akan menang, dasar gak tau malu.

Dengan perlahan aku melangkah masuk ke kamarku. Aku seperti bom waktu yang siap meledak, tapi aku mncoba untuk tetap bersabar, sedikit saja, aku mengambil figura poto pernikahanku dengan Mas Haris.

Apa yang kamu pikirkan Mas? Tiga tahun lalu aku menerima pinanganmu, tida tahun yang lalu aku menerima kamu untuk menjadi suamiku, tiga tahun yang lalu aku rela meninggalkan keluargaku demi kamu, tiga tahun yang lalu aku berusaha untuk mendapatkan restu dari ibumu, aku tidak pernah mengeluh, dan sampai sekarang kita sudah dikaruniai anak, tapi kamu tega, kamu tega selingkuhi aku bahkan di rumah kita sendiri, terbuat dari apa hatimu itu mas?

Saat itu juga mas Haris masuk ke dalam kamar, cepat-cepat aku menyeka air mataku, Mas Haris mendekat dan duduk disampingku.

"Kenapa kamu nangis, Dek...? Ada masalah apa?" Mas Haris mengambil foto pernikahan itu dari tanganku, tidak tahu malu sekali dia, aku harus bersabar lagi, baiklah kita mulai permainan ini, Mas.

"Mas, kamu masih ingat sama wati temanku di kampung? Dia baru nelpon katanya suaminya selingkuh, aku gak nyangka laki-laki yang kelihatannya baik ternyata buaya tidak tau diri," sengaja aku menyundirnya, Mas Haris kelihatan salah tingkah, rasakan kamu Mas sampai kapan kamu mau menutupi kelakuan jahatmu selama ini?

"Jadi kamu nangis karena itu? Ngapain ngurusi rumah tangga orang lain, Dek? Mending kita urusin rumah tangga kita," elaknya heh ingin sekali aku melayangkan tinjuku ini kepadanya.

"Aku juga perempuan, Mas. Aku bisa merasakan sakitnya dikhianati sama suami, Mas. Semoga rumah tangga kita gak seperti itu, semoga kamu tetap setia sama aku, ya Mas!" Rasakan kamu Mas jawaban apa yang akan kamu berikan, Mas Haris tetlihat terkejut aku tau dari raut wajahnya yang manis tapi menebarkan racun di rumah ini.

"Kamu semakin ngelantur, sudahlah kita gak perlu bahas ini, lagi pula kamu kan tau kalau selama ini aku gak pernah macam-macam, aku juga gak pernah keluar rumah, kamu masih meragukan aku?"

Kenapa dulu aku tergila-gila kepada laki-laki ini? Itu semua karena bicaranya yang manis dan pandai merayu, membayangkan dia minta jatah setelah menyentuh Lia benar-benar membuatku mual, jelas saja dia tidak keluar rumah, simpanannya saja ada di dalam rumahku sendiri, dan bodohnya aku baru tau hari ini.

"Iya Mas, kamu setia sama aku, aku tau kamu cinta sama aku, tapi aku masih ragu, Mas."

Aku berpura-pura manja, melingkarkan tanganku dilengannya, menahan rasa kesalku, aku harus bermanja agar Mas Haris tidak curiga kepadaku.

"Apa yang kamu ragukan?" tanyanya sembari mengelus rambutku dengan tangannya yang tadi menyentuh Lia si pelakor itu.

"Mas, kalau kamu cinta sama aku, kabulkan permintaan aku ini, Mas. Aku mau semua aset dialihkan atas namaku, tabungan, mobil, semua itu harus dialihkan atas namaku ya, anggap saja sebagai hadiah pernikahan kita."

"Tapi--

"Kenapa? Kamu gak mau? Kamu gak cinta sama, aku?" Aku cemberut, Mas Haris menggaruk rambutnya, ntah karena ketombe atau karena bingung, biarkan saja aku tidak perduli, dia kelihatan frustasi.

"Ya sudah kita urus semuanya, kita alihkan atas nama kamu, ya," jawabnya aku merasa senang, aku sudah satu langkah di depan mereka, ya aku harus main cantik.

Hari itu juga kami mengurus semuanya, aset berharga ini sudah jadi milikku, bukan masalah harta, tapi aku tidak mau para pengkhianat itu tertawa di atas penderitaanku, terutama Lia si pelakor itu.

Hari hampir petang, Mas Haris di luar kota selama dua hari kedepan, sepertinya akan turun hujan, angin semakin kencang, aku meletakkan Bima yang sudah tidur ke kamarnya, lalu aku menutup tirai jendela. Siapa itu? sepertinya aku mengenal punggung wanita itu, dia bicara dengan Eko, sepertinya mereka akrab, terbukti Eko satpam terangga memegang tangan wanita itu.

Lia...? wanita itu Lia, apa yang mereka lakukan di sana, ada hubungan apa mereka? Aku harus mencari tahu, rasakan kamu Mas, selingkuhanmu ini memang doyan selingkuh, kamu gak tau dia bermesraan dengan laki-laki lain, kamu menduakan dan mengkhianati aku demi dia, lihat saja kamu akan menyesal nanti.

Pukul 9 malam aku lihat Lia ada di dapur, aku mendekatinya.

"Lia, Ibu pikir kamu sudah tidur," aku menarik kursi dan duduk didepannya, kulihat dia menyantap nasi goreng lahap sekali ibu hamil ini, apa benar itu anak mas Haris? Atau jangan-jangan itu anak eko satpam sebelah.

"Iya, Bu. Belum bisa tidur, pengen makan nasi goreng," jawabnya tanpa melihatku.

"Kamu seperti orang yang lagi ngidam aja, atau jangan-jangan kamu lagi hamil muda ya?"

"Uhuk-uhuk!"

Kena kamu Lia, rasakan itu. Aku menyaksikan sendiri kegugupan Lia, dia meminum setengah gelas air putih dan cepat-cepat membersihkan mulutnya

"Kenapa Ibu bicara seperti itu?" tanya Lia sok polos, aku ingin sekali mencakar wajahnya itu.

"Tadi Ibu gak sengaja lihat kamu bicara sama Eko, kalian kelihatannya dekat, dia juga pegang tangan kamu, Ibu mengira kalian punya hubungan khusus, soalnya tadi terlihat mesra," rasakan, aku ingin dengar jawabanya setelah ini.

Terpopuler

Comments

Juliezaskia

Juliezaskia

goid..kamu wanita tanggu..buang laki2 sprti haris..

2021-12-12

0

ani nurhaeni

ani nurhaeni

kereeeennn
cewe tangguuh kayaaa gini akuuu sukaaa
basmiiii paraaa pelakoorrr

2021-10-15

0

anggrymom

anggrymom

nah, setuju ini main cantik jgn mau dibodohin suami pengkhianat n pelakor

2021-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pesan mesra di ponsel suamiku.
2 Orang ketiga
3 Pengkhianat
4 Main Cantik
5 Main Belakang
6 Eko
7 Terbongkar
8 Skandal
9 Drama Lia
10 Dika Hakim. SH
11 Hakim Vs Haris
12 Datang ke Nikahan Mantan
13 Dibaca ya
14 Mama mertua
15 Menyaksikan Pernikahan Mas Haris Dan Lia
16 Resmi Bercerai
17 Mantan Istriku Semakin Cantik (Haris)
18 Kita Bertemu Disaat Yang Tepat
19 Hakim, Kamu Ada Di Mana?
20 Tes DNA Bayi Lia
21 Mencari Kesenangan Diri (Lia)
22 Lamaran untuk Sera
23 "Sera ... aku mencintaimu!" teriak Hakim.
24 Akhirnya Takdir Menyatukan Kita Lagi
25 Kedatangan Mama Mas Haris.
26 "Dasar Pelakor!"
27 Talak Tiga
28 Hanya Tinggal Kenangan
29 Mengertilah Jalan Kita Sudah Berbeda
30 Meminta Restu
31 Menuju Hari Bahagia
32 Aku Suka Kalau Kamu Cemburu
33 Aku Mencintaimu Dengan Semua Kekuranganmu
34 Selamat Menempuh Hidup Baru
35 Tidak Baik Membuat Suami Menunggu Lama
36 Kembalikan Anakku
37 Dunia Milik Berdua
38 Lupakan Semua Kita Mulai Hidup Yang Baru
39 Tetaplah Bersamaku
40 Aku Merindukannya
41 Karena Aku Cemburu
42 Yang Ada Sayapnya.
43 Lia Mulai Beraksi
44 Lia Berhasil Melukai Sera
45 Psikopat, Gila, Atau Waras
46 Gara-gara Melakor
47 Perasaan Yang Tidak Bisa Digambarkan.
48 Tanpa Judul
49 Aku Pasti Kembali
50 Kejutan Yang Mengejutkan
51 Apa Arti Ikhlas?
52 Bangunlah...aku mengandung anakmu.
53 Do'a Anak Panti
54 PERINGATAN
55 Obsesi Membuat Lia Menjadi Gila
56 Do'a Dibayar Tunai
57 Hasil Kedua Operasi
58 Aku Melihat Bidadari Surga
59 You Will Become A Father
60 Mau mencobanya? Aku Sudah Sembuh
61 Aku Tidak Sebaik Itu (Haris)
62 Jantungnya Ada Di Tubuhku?
63 Permintaan Terakhir Lia
64 Papa kangen Sayang
65 Saling Memaafkan
66 Semua Tentang Kita
67 Perpisahan Termanis
68 Wanita Berkerudung Biru
69 Season 2. Damai Itu Indah
70 Season 2-Dua Istri
71 SINOBSIS SEASON DUA
72 Masih Tentang Ingatan Yang Lalu Season 2 Inpoh : Lanjut di sini saja.
73 "Apa artinya ibu kandung, Pa?"(Davy)
74 Wanita Asing
75 Orang Ketiga
76 Identitas yang mulai terkuak
77 Jantung Papa
78 Papaku Pahlawanku
79 Maafkan Aku
80 Menunggu sesuatu yang tidak pasti
81 Mau Sampai Kapan?
82 Cinta Yang Salah
83 Aku Tunggu Jandamu.
84 Menggugat Cerai
85 Ku Lepas Dengan Ikhlas
86 Fakta Yang Mengejutkan
87 Calon Istri?
88 SELENA
89 Pengumuman
90 Pertemuan Pertama
91 Menjadi Istri Simpanan
92 Lupa Ingatan
93 Kisah Yang Rumit
94 Pengumuman
95 Berbagi Cinta Dengan Maduku
96 Pengumuman
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Pesan mesra di ponsel suamiku.
2
Orang ketiga
3
Pengkhianat
4
Main Cantik
5
Main Belakang
6
Eko
7
Terbongkar
8
Skandal
9
Drama Lia
10
Dika Hakim. SH
11
Hakim Vs Haris
12
Datang ke Nikahan Mantan
13
Dibaca ya
14
Mama mertua
15
Menyaksikan Pernikahan Mas Haris Dan Lia
16
Resmi Bercerai
17
Mantan Istriku Semakin Cantik (Haris)
18
Kita Bertemu Disaat Yang Tepat
19
Hakim, Kamu Ada Di Mana?
20
Tes DNA Bayi Lia
21
Mencari Kesenangan Diri (Lia)
22
Lamaran untuk Sera
23
"Sera ... aku mencintaimu!" teriak Hakim.
24
Akhirnya Takdir Menyatukan Kita Lagi
25
Kedatangan Mama Mas Haris.
26
"Dasar Pelakor!"
27
Talak Tiga
28
Hanya Tinggal Kenangan
29
Mengertilah Jalan Kita Sudah Berbeda
30
Meminta Restu
31
Menuju Hari Bahagia
32
Aku Suka Kalau Kamu Cemburu
33
Aku Mencintaimu Dengan Semua Kekuranganmu
34
Selamat Menempuh Hidup Baru
35
Tidak Baik Membuat Suami Menunggu Lama
36
Kembalikan Anakku
37
Dunia Milik Berdua
38
Lupakan Semua Kita Mulai Hidup Yang Baru
39
Tetaplah Bersamaku
40
Aku Merindukannya
41
Karena Aku Cemburu
42
Yang Ada Sayapnya.
43
Lia Mulai Beraksi
44
Lia Berhasil Melukai Sera
45
Psikopat, Gila, Atau Waras
46
Gara-gara Melakor
47
Perasaan Yang Tidak Bisa Digambarkan.
48
Tanpa Judul
49
Aku Pasti Kembali
50
Kejutan Yang Mengejutkan
51
Apa Arti Ikhlas?
52
Bangunlah...aku mengandung anakmu.
53
Do'a Anak Panti
54
PERINGATAN
55
Obsesi Membuat Lia Menjadi Gila
56
Do'a Dibayar Tunai
57
Hasil Kedua Operasi
58
Aku Melihat Bidadari Surga
59
You Will Become A Father
60
Mau mencobanya? Aku Sudah Sembuh
61
Aku Tidak Sebaik Itu (Haris)
62
Jantungnya Ada Di Tubuhku?
63
Permintaan Terakhir Lia
64
Papa kangen Sayang
65
Saling Memaafkan
66
Semua Tentang Kita
67
Perpisahan Termanis
68
Wanita Berkerudung Biru
69
Season 2. Damai Itu Indah
70
Season 2-Dua Istri
71
SINOBSIS SEASON DUA
72
Masih Tentang Ingatan Yang Lalu Season 2 Inpoh : Lanjut di sini saja.
73
"Apa artinya ibu kandung, Pa?"(Davy)
74
Wanita Asing
75
Orang Ketiga
76
Identitas yang mulai terkuak
77
Jantung Papa
78
Papaku Pahlawanku
79
Maafkan Aku
80
Menunggu sesuatu yang tidak pasti
81
Mau Sampai Kapan?
82
Cinta Yang Salah
83
Aku Tunggu Jandamu.
84
Menggugat Cerai
85
Ku Lepas Dengan Ikhlas
86
Fakta Yang Mengejutkan
87
Calon Istri?
88
SELENA
89
Pengumuman
90
Pertemuan Pertama
91
Menjadi Istri Simpanan
92
Lupa Ingatan
93
Kisah Yang Rumit
94
Pengumuman
95
Berbagi Cinta Dengan Maduku
96
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!