Orang Ketiga

Orang Ketiga

Pesan mesra di ponsel suamiku.

TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR🤗

Jangan lupa jempol digoyang.

...LIKE...

...KOMEN...

...HADIAH BOLEH...

...VOTE KALAU IKHLAS😅...

...SELAMAT MEMBACA. SEMOGA BETAH...

...LOPE LOPE SEKEBON KELAPA SAWIT PUNYA ORANG😅...

Siang itu cuaca matahari sangat terik, masih terlalu cepat bagiku untuk pulang ke rumah, tapi hari ini aku merasa sangat lelah, karena sedari tadi tidak berhenti melayani para pengunjung, rasa lelah ini sudah tidak bisa dibendung, aku menitipkan tempat ini kepada Rossa, dia orang kepercayaanku selama ini.

Aku memarkirkan mobil di garasi rumah, rumah ini sangat sepi, karena di jam segini biasanya Mas Haris masih ada di kantor, ku buka pintu utama, aku melihat Lia duduk dengan tv yang masih menyala, tapi pandangan gadis itu tertuju pada ponsel di tangannya, sepertinya gadis itu tidak tahu kalau aku sudah pulang, perlahan aku berjalan mendekatinya.

"Bima di mana, Li..?"

Mendengar suaraku, Lia terperanjat kaget, ponsel ditangannya hampir terjatuh, namun cepat-cepat dia menyimpan benda pipih itu ke dalan kantong celananya, sepertinya dia terkejut melihatku sudah ada di belakangnya.

"I-ibu sudah pulang?" tanya Lia dengan wajah gugup, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu dariku.

"Kenapa...? Sepertinya kamu terkejut melihatku?"

Lia tersenyum namun terkesan canggung, sudah lama aku mengenalnya, sudah lama aku tinggal satu atap dengannya, jadi aku tahu ekspresi wajahnya yang terlihat gugup.

"Ng-gak kok, Bu ... gak ada apa-apa, Bima baru aja tidur siang, Bu." Lia menjawab semabari menunjuk kamar Bima, lalu aku masuk ke kamar Bima.

Melihat wajah anakku yang polos ini, membuat rasa lelah yang tadi melanda, menjadi hilang seketika, aku mencium semua bagian dari wajah Bima, sepertinya anak ini merasakan kehadiranku, Bima gelisah namun aku kembali menenangkannya, disaat itu aku mendengar suara Mas Haris, tapi mungkin aku salah, karena tidak biasanya Mas Haris pulang di jam segini.

Suara itu semakin nyata, aku seperti mendengar orang yang sedang mengobrol di luar kamar, dari cela pintu yang sedikit terbuka aku melihat Mas Haris bicara dengan Lia. Apa yeng mereka bicarakan? Biasanya Lia selalu menghindari mas Haris, tapi kenapa sekarang ia berani menatap suamiku?

"Kamu sudah pulang, Mas...?"

Mas Haris gelagapan melihatku di depan pintu kamar, aku menjadi curiga dengan ekspresi wajahnya, ada apa dengan mereka? Apa ada yang aku lewatkan di rumah ini? Saat itu Lia tampak menunduk lalu ia berjalan menuju dapur.

"Ehm, iya ... sebenarnya, tadi Mas ke butik kamu, tapi kata Rosa kamu sudah pulang, jadi ya Mas juga pulang ke rumah, Mas mau kita makan siang berdua," jawab Mas Haris kepadaku.

"Tumben, Mas. Biasanya gak pernah seperti ini?" tanyaku saat Mas Haris melonggarkan dasinya, ia tersenyum kepadaku.

"Apa Mas gak boleh kangen sama kamu?"

Seperti biasa Mas Haris terlihat manis dan romantis, aku mendekatinya lalu Mas Haris mengecup keningku dengan mesra, aku hanya diam dan tersenyum.

"Kita makan siang bareng, yuk!"

Mas Haris merangkul bahuku. Aku merasa aneh, tumben Mas Haris pulang hanya untuk makan siang denganku, tapi segera kubuang pikiran negatif yang bersarang di kepalaku, lalu aku mengambil tas Mas Haris dan membawanya ke kamar.

***

Mataku terbelalak saat melihat hidangan di meja makan, terlihat lezat dan masih hangat.

Mas Haris sudah duduk di kursinya, ia terlihat bahagia, tanpa melihat kiri dan kanan, mas Haris sudah mulai menyiapkan makanannya sendiri.

"Ehhhm enak banget ... seperti biasa rasanya selalu enak, Mas sangat suka sama semua ini."

Mas Haris terlihat lahap, sepertinya ia sudah biasa makan masakan ini, dia terlalu memuji sedangkan aku masih bertanya siapa yang menyiapkan semua ini? Apa mungkin Lia yang memasaknya? Tapi untuk apa? Lia hanya pengasuh anakku saja, selama ini dia tidak pernah masak di dapur.

Disaat yang bersamaan, Lia datang dan berajalan ke depan westafel untuk mencuci botol susu anakku. Karena penasaran aku bertanya kepadanya.

"Lia, siapa yang nyiapkan semua makanan ini?"

Mas Hari terbatuk aku menyodorkan segelas air putih, dan Mas Haris langsung menenggak habis isi di dalamnya, aku tahu saat itu Mas Haris melirik Lia.

"Ehmmmm it-itu saya yang masak, Bu!"

Apa aku salah dengar? Sejak kapan dia bisa masak? Untuk apa dia memasaknya. Apa dia tahu kalau aku dan mas Haris akan makan siang di rumah.

"Ekhmmmm, sebenarnya ... Mas yang minta Lia nyiapin makan siang untuk kita! Benar 'kan Lia?"

Mas Haris dan Lia saling melirik satu sama lain, dan itu tidak luput dari pandanganku.

"Iya, Bu. Tadi saya mau pesan di restoran, tapi saya khawatir bawa Bima keluar rumah, jadi saya masak bahan makanan yang ada di dalam kulkas, Bu."

Benarkah seperti itu? Kenapa aku merasa Mas Haris dan Lia seperti menyembunyikan sesuatu dariku? Ah sudahlah mungkin semua yanh dikatakan mereka benar, untuk apa Mas Haris berbohong?

"Oh, terima kasih, Lia," aku menarik kursi di sampingku untuk Lia, "kamu belum makan, kan? Ayo duduk di sini?" Lia tampak gugup padahal setiap malam kami selalu makan bertiga, aku tidak pernah membedakan gadis belia ini, aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.

"Kenapa bengong, Li...? Ntar keburu dingin gak enak dimakan, loh!" Mas Haris juga ikut bicara, Lia hanya tersenyum dan duduk di sampingku, tepat dihadapan Mas Haris.

****

Malam semakin larut, tapi kenapa aku belum bisa tidur? Sedangkan Mas Haris masih fokus menonton pertandingan bola di layar kaca, aku memutuskan masuk ke dalam kamar berbaring dengan menatap nanar langit-langit kamarku.

Ponsel Mas Haris yang ada di atas nakas bergetar, sepertinya Mas Haris lupa membawanya, tumben sekali biasanya Ponsel ini tidak pernah lekat dari tangannya. Dalam keadaan masih berbaring, aku mengambil dan membuka pesan di dalamnya.

Ternyata pesan ini dari rekan bisnisnya, lalu ntah knapa tanganku tidak bisa diam, aku membuka pesan lainnya.

Deg!!!!

Apa ini? Aku tercekat dan duduk di tempat tidur, saat ini jantungku berdetak lebih kencang, aliran darahku terasa mengalir lebih deras. Mataku sudah mulai berkaca-kaca, saat membaca pesan mesra di ponsel suamiku. Mungkinkah suamiku punya wanita lain?

Sayang, kamu di mana? Kenapa belum sampai juga? Aku sudah menyiapkan semua ini! Seperti biasa aku menunggu kamu, Mas.

Sabar sayang, sebentar lagi aku sampai

Mas?? Siapa yang mengirimkan pesan mesra ini kepada suamiku? Wanita mana yang dipanggil sayang itu? Berani sekali mereka bermain dibelakangku, aku hampir membanting ponsel ini, namun aku tersadar kalau aku juga harus ikut bermain dengan mereka.

Aku menyimpan kontak wanita yang tidak ditulis namanya ini, lalu aku meletakkan lagi ponsel itu di tempatnya semula. Aku harus tau siapa wanita itu.

Terpopuler

Comments

Vera Anzani

Vera Anzani

selalu suka dengan novel author yang satu ini,,love sebanyak2 nya buat author Violla❤️❤️❤️

2023-12-17

0

Alvin Kharizi

Alvin Kharizi

Lanjutin....bahasanya enak 😍

2022-03-30

0

nining_maulinda

nining_maulinda

Thor udah kek kisah mawar AFI yang suaminya nikah sama mantan baby sister anaknya ini ceritanya 😆😆

2022-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pesan mesra di ponsel suamiku.
2 Orang ketiga
3 Pengkhianat
4 Main Cantik
5 Main Belakang
6 Eko
7 Terbongkar
8 Skandal
9 Drama Lia
10 Dika Hakim. SH
11 Hakim Vs Haris
12 Datang ke Nikahan Mantan
13 Dibaca ya
14 Mama mertua
15 Menyaksikan Pernikahan Mas Haris Dan Lia
16 Resmi Bercerai
17 Mantan Istriku Semakin Cantik (Haris)
18 Kita Bertemu Disaat Yang Tepat
19 Hakim, Kamu Ada Di Mana?
20 Tes DNA Bayi Lia
21 Mencari Kesenangan Diri (Lia)
22 Lamaran untuk Sera
23 "Sera ... aku mencintaimu!" teriak Hakim.
24 Akhirnya Takdir Menyatukan Kita Lagi
25 Kedatangan Mama Mas Haris.
26 "Dasar Pelakor!"
27 Talak Tiga
28 Hanya Tinggal Kenangan
29 Mengertilah Jalan Kita Sudah Berbeda
30 Meminta Restu
31 Menuju Hari Bahagia
32 Aku Suka Kalau Kamu Cemburu
33 Aku Mencintaimu Dengan Semua Kekuranganmu
34 Selamat Menempuh Hidup Baru
35 Tidak Baik Membuat Suami Menunggu Lama
36 Kembalikan Anakku
37 Dunia Milik Berdua
38 Lupakan Semua Kita Mulai Hidup Yang Baru
39 Tetaplah Bersamaku
40 Aku Merindukannya
41 Karena Aku Cemburu
42 Yang Ada Sayapnya.
43 Lia Mulai Beraksi
44 Lia Berhasil Melukai Sera
45 Psikopat, Gila, Atau Waras
46 Gara-gara Melakor
47 Perasaan Yang Tidak Bisa Digambarkan.
48 Tanpa Judul
49 Aku Pasti Kembali
50 Kejutan Yang Mengejutkan
51 Apa Arti Ikhlas?
52 Bangunlah...aku mengandung anakmu.
53 Do'a Anak Panti
54 PERINGATAN
55 Obsesi Membuat Lia Menjadi Gila
56 Do'a Dibayar Tunai
57 Hasil Kedua Operasi
58 Aku Melihat Bidadari Surga
59 You Will Become A Father
60 Mau mencobanya? Aku Sudah Sembuh
61 Aku Tidak Sebaik Itu (Haris)
62 Jantungnya Ada Di Tubuhku?
63 Permintaan Terakhir Lia
64 Papa kangen Sayang
65 Saling Memaafkan
66 Semua Tentang Kita
67 Perpisahan Termanis
68 Wanita Berkerudung Biru
69 Season 2. Damai Itu Indah
70 Season 2-Dua Istri
71 SINOBSIS SEASON DUA
72 Masih Tentang Ingatan Yang Lalu Season 2 Inpoh : Lanjut di sini saja.
73 "Apa artinya ibu kandung, Pa?"(Davy)
74 Wanita Asing
75 Orang Ketiga
76 Identitas yang mulai terkuak
77 Jantung Papa
78 Papaku Pahlawanku
79 Maafkan Aku
80 Menunggu sesuatu yang tidak pasti
81 Mau Sampai Kapan?
82 Cinta Yang Salah
83 Aku Tunggu Jandamu.
84 Menggugat Cerai
85 Ku Lepas Dengan Ikhlas
86 Fakta Yang Mengejutkan
87 Calon Istri?
88 SELENA
89 Pengumuman
90 Pertemuan Pertama
91 Menjadi Istri Simpanan
92 Lupa Ingatan
93 Kisah Yang Rumit
94 Pengumuman
95 Berbagi Cinta Dengan Maduku
96 Pengumuman
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Pesan mesra di ponsel suamiku.
2
Orang ketiga
3
Pengkhianat
4
Main Cantik
5
Main Belakang
6
Eko
7
Terbongkar
8
Skandal
9
Drama Lia
10
Dika Hakim. SH
11
Hakim Vs Haris
12
Datang ke Nikahan Mantan
13
Dibaca ya
14
Mama mertua
15
Menyaksikan Pernikahan Mas Haris Dan Lia
16
Resmi Bercerai
17
Mantan Istriku Semakin Cantik (Haris)
18
Kita Bertemu Disaat Yang Tepat
19
Hakim, Kamu Ada Di Mana?
20
Tes DNA Bayi Lia
21
Mencari Kesenangan Diri (Lia)
22
Lamaran untuk Sera
23
"Sera ... aku mencintaimu!" teriak Hakim.
24
Akhirnya Takdir Menyatukan Kita Lagi
25
Kedatangan Mama Mas Haris.
26
"Dasar Pelakor!"
27
Talak Tiga
28
Hanya Tinggal Kenangan
29
Mengertilah Jalan Kita Sudah Berbeda
30
Meminta Restu
31
Menuju Hari Bahagia
32
Aku Suka Kalau Kamu Cemburu
33
Aku Mencintaimu Dengan Semua Kekuranganmu
34
Selamat Menempuh Hidup Baru
35
Tidak Baik Membuat Suami Menunggu Lama
36
Kembalikan Anakku
37
Dunia Milik Berdua
38
Lupakan Semua Kita Mulai Hidup Yang Baru
39
Tetaplah Bersamaku
40
Aku Merindukannya
41
Karena Aku Cemburu
42
Yang Ada Sayapnya.
43
Lia Mulai Beraksi
44
Lia Berhasil Melukai Sera
45
Psikopat, Gila, Atau Waras
46
Gara-gara Melakor
47
Perasaan Yang Tidak Bisa Digambarkan.
48
Tanpa Judul
49
Aku Pasti Kembali
50
Kejutan Yang Mengejutkan
51
Apa Arti Ikhlas?
52
Bangunlah...aku mengandung anakmu.
53
Do'a Anak Panti
54
PERINGATAN
55
Obsesi Membuat Lia Menjadi Gila
56
Do'a Dibayar Tunai
57
Hasil Kedua Operasi
58
Aku Melihat Bidadari Surga
59
You Will Become A Father
60
Mau mencobanya? Aku Sudah Sembuh
61
Aku Tidak Sebaik Itu (Haris)
62
Jantungnya Ada Di Tubuhku?
63
Permintaan Terakhir Lia
64
Papa kangen Sayang
65
Saling Memaafkan
66
Semua Tentang Kita
67
Perpisahan Termanis
68
Wanita Berkerudung Biru
69
Season 2. Damai Itu Indah
70
Season 2-Dua Istri
71
SINOBSIS SEASON DUA
72
Masih Tentang Ingatan Yang Lalu Season 2 Inpoh : Lanjut di sini saja.
73
"Apa artinya ibu kandung, Pa?"(Davy)
74
Wanita Asing
75
Orang Ketiga
76
Identitas yang mulai terkuak
77
Jantung Papa
78
Papaku Pahlawanku
79
Maafkan Aku
80
Menunggu sesuatu yang tidak pasti
81
Mau Sampai Kapan?
82
Cinta Yang Salah
83
Aku Tunggu Jandamu.
84
Menggugat Cerai
85
Ku Lepas Dengan Ikhlas
86
Fakta Yang Mengejutkan
87
Calon Istri?
88
SELENA
89
Pengumuman
90
Pertemuan Pertama
91
Menjadi Istri Simpanan
92
Lupa Ingatan
93
Kisah Yang Rumit
94
Pengumuman
95
Berbagi Cinta Dengan Maduku
96
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!