BAB 2

Setelah selesai masak makanan kesukaan suaminya, Adinda merias dirinya dan berpenampilan menarik untuk bertemu dengan suaminya. karena tidak ada yang tahu jika dokter Reno sudah memiliki istri, jadi Adinda akan berpura pura menjadi salah satu fans, agar tidak di curigai sama banyak orang.

Karena Adinda tidak bisa naik mobil sendiri, jadi dia harus menggunakan jasa taxi online untuk mengantarkan dia ke rumah sakit tempat Reno praktek.

Setelah beberapa menit akhirnya dia sampai juga di rumah sakit tersebut, dan kini dia kebingungan untuk mencari di mana ruangan suaminya itu.

"Haduh... di mana yah ruangan kak Reno, tanya aja deh, sama suster yang berjaga di sini" ucap Adinda pada dirinya sendiri

"Permisi sus... maaf saya mau tanya, di mana yah ruangan dokter Reno" tanya adinda pada suater yang berjaga di resepsionis rumah sakit

"Ohh iya dokter Reno, mbak bisa baik ke lantai 3 dan belok ke kiri, nanti di sana ada papan nama ruangan dokter Reno" jawab suster tersebut

"Iya sus... terima kasih yahh " ucap Adinda

"Iya sama sama" jawab suster tersebut

Adinda mengikuti arah yang di tunjukan suater itu, dan dia berjalan sambil membawa tas makanan.

"Ohh itu dia... papan namanya, ohh itu ruangan kak Reno. tapi... ini aku langsung masuk atau bertanya dulu sama suster yang di berjaga di sini yah... " ucap Adinda pada dirinya sendiri

"Ahhh tanya aja deh... takutnya di dalam ada pasien, biar tidak mengganggu jam kerja dia" ucap adinda

"Permisi sus... apa dokter Reno nya ada di dalam ruangan" tanya Adinda

"Maaf yah mbak... dokter Reno sedang berjalan memeriksa pasien, jadi masih keluar, mungkin habis ini dokter Reno kembali" jawab suster tersebut

"Ohhh kalau begitu saya tunggu di dalam saja yah... " ucap Adinda

"Emangnya mbak punya janji jam berapa sama dokter Reno" tanya suster itu

"Saya tidak ada janji sama dokter Reno, tapi tadi saya sudah bilang kalau siang saya akan ke sini untuk membawakan makan siang buat dia" jawab Adinda

"Makan siang?.... atas dasar apa mbak membawakan makanan ke ruang dokter Reno, kalau memang itu pesanan dokter Reno taruh di sini saja mbak, nanti saya yang akan kasih ke dokter Reno" ucap suster penjaga

"Yahh karena saya ingin perhatian saja sama dokter Reno, emang tidak boleh yah, dokter juga manusia, pasti dia butuh makan dong, dan ini sudah waktunya makan siang" jawab adinda

"Kalau begitu titip kan ke kita saja, nanti kita yang akan berikan, itu pun kalau dokter Reno mau menerima, soalnya dia tidak pernah mau menerima makanan dari orang lain, tapi nanti kita akan bantu mbak buat membujuk dokter Reno agar dia mau menerima makanan dari mbak nya" ucap suster

"qohh tidak usah deh sus, biar saya yang tunggu dia di sini saja kalau begitu, saya yakin dokter Reno pasti mau menerima makanan ini" jawab Adinda

Adinda menunggu Reno dengan duduk di bangku yang ada di lorong depan ruangan Reno. Suster yang menjaga ruangan Reno sedari tadi melihat Adinda dengan tatapan aneh dan menganggap Adinda aneh.

Dari kejauhan Adinda melihat Reno berjalan dengan seorang dokter perempuan, tapi dari raut wajah Reno dia sangat serius dan memasang wajah dingin, sangat berbeda saat ada Adinda yang di sampingnya.

"Kenapa kak Reno suntuk banget yah... apa ada masalah di rumah sakit" ucap Adinda sambil melihat Reno yang bersandar di dinding rumah sakit.

"Aku samperin aja deh... " ucap Adinda sambil berdiri dan berjalan ke arah Reno

"Hai dok... " ucap Adinda

"Ehh iya ada yang bisa saya bantu... " jawab Reno tanpa melihat ke arah Adinda

"Ada dok.... " ucap Adinda

Reno langsung melihat ke arah Adinda dan dia, melihat dari ujung kaki lalu naik ke wajah orang yang dia ajak bicara itu.

"Adinda... " ucap Reno sambil ingin memeluk adinda namun Adinda menghindar, karena dia sadar kalau mereka sedang di tempat umum.

"Ehhtts.... ingat.... banyak orang di sini" ucap Adinda

"Ohh iya lupa... yah sudah ayo masuk ke ruangan aku kalau begitu" jawab Reno

Mereka berjalan menuju ruangan Reno, dan suster yang ada di depan ruangan Reno itu semakin heran kepada Adinda, karena ini baru pertama kali dokter Reno membawa fans nya untuk masuk ke dalam ruangan.

"Kalian berdua, bisa istirahat dulu. kalian makan siang saja" ucap Reno pada anak magang yang ada di ruangannya

"Ahh iya dok... tapi kok tumben, kita di suruh pergi saat ada pasien " tanya anak magang itu

"Dia bukan pasien, dan bukan urusan kalian... cepat pergi sebelum saya berubah fikiran" jawab Reno

"Ahhh iya dok... kami permisi dulu... " ucap anak magang itu dan mereka langsung berlari keluar dan menutup pintu ruangan Reno.

Adinda yang melihat itu hanya bisa menahan tawanya saja, karena dia tidak menyangka kalau suaminya berbuat seperti itu.

"Apa kamu ada masalah.... wajah kamu tidak bisa berbohong kak... "ucap Adinda sambil menaruh rantang makanan di mejah Reno

Tapi dengan sekejap Reno, menarik tangan Adinda dan dia langsung memeluk Adinda dengan erat.

Adinda hanya bisa menerima dan membalas pelukan Reno, karena dia tahu, kalau Reno lagi butuh seseorang untuk menguatkan dia.

Setelah puas memeluk Adinda, kini Reno berdiri sambil memandang adinda dengan mata yang sayu.

"Kamu kenapa, kamu tidak sakit kan? " tanya Adinda sambil mengelus kepala Reno

"Tidak.... aku hanya butuh kamu saja di sini, aku lagi banyak fikiran karena tadi aku lagi ngecek data operasi dan ada satu pasien kangker yang sedang hamil, dan dia 2 bulan lagi anak melahirkan. Sedangkan dia juga harus melakukan operasi untuk pengangkatan kangker, jadi aku pusing banget, kalau kita operasi kangker dulu kami para dokter takut kalau bayi yang di kandungnya tidak akan selamat, sedangkan kalau menunggu ibu itu melahirkan, kami juga takut kalau ibunya yang tidak selamat" ucap Reno

"Mangkanya kami sangat bingung, karena suami nya ingin istrinya selamat, tapi istrinya ingin anak nya yang selamat. kami sedang mencoba dan berudaha untuk menyelamatkan kedua duanya" ucap Reno sambil duduk bersandar di kursinya

"Wahhh itu susah sekali, tapi aku yakin kamu pasti bisa, karena kamu itu dokter yang sangat hebat dan tidak pantang menyerah. aku percaya kalau kamu dan team kamu akan bisa mencari jalan keluar diari masalah ini" jawab Adinda sambil memegang tangan Reno dan mencoba menguatkan dia

"Terima kasih yah sayang.... aku bersyukur banget karena aku sudah memiliki kamu yang selalu bisa menguatkan aku dan mendukung aku" ucap Reno

"Yah sudah, biar dokter Reno ini tidak sakit... kamu makan dulu yah... aku tadi masakin makanan kesukaan kamu loh... " ucap Adinda

"Wahhh ini benewran kamu yang masak sayang... " tanya Reno.

"ya iyalah... aku yang masak.... kan kita belum memiliki pembantu, jadi mau tidak mau aku yang masak buat suami aku tercinta ini" jawab Adinda sambil mengambilkan makanan di piring Reno

Mereka makan bersama, dan kini masakan Adinda akan menjadi makanan favorit Reno, karena tidak di pungkiri keahlian Adinda memasak itu dia dapat dari maminya.

Terpopuler

Comments

Aristi Tantri

Aristi Tantri

cool..so sweet reno sm adinda

2021-01-25

0

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

cie cie

2021-01-10

0

Aristi Tantri

Aristi Tantri

adinda kn udh pinter masak dr dl, krn vita yg ajarin 😅😅

2021-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!