5

Ditempat lain...

Pagi yang cerah, secerah senyuman gadis yang tengah menyisir rambut hitam panjangnya. Dara sejak pagi tadi sudah bangun, bahkan mempersiapkan diri lebih awal. Selesai menyisir rambutnya, Dara kembali mematut dirinya di depan cermin meja riasnya. Blouse warna putih yang dia padupadankan dengan rok span warna hitam dibawah lutut. Perfect. Dia merasa semuanya sudah selesai dan waktunya pergi ke perusahaan Haidar Corp. Semoga hari ini adalah hari keberuntungannya.

Setelah siap Dara segera keluar apartemennya, gadis itu memasuki lift untuk turun ke lantai bawah sebab sudah ada taksi online yang menunggunya. Sebenarnya apartemen Dara tidak juga kecil bisa dibilang lumayan untuk ukuran seorang diri. Gadis itu membeli apartemen ini dengan jerih payah keringatnya sendiri. Sebetulnya bukan membeli lebih tepatnya membeli dengan cara menyicil dan kebetulan beberapa bulan yang lalu tagihan apartemennya sudah selesai.

Saat sudah keluar dari gedung apartemennya, Dara melihat sebuah mobil terparkir di depan lobby apartemen. Jika dilihat dari ciri-cirinya itu adalah taksi online pesanannya. Sebenarnya dia bisa saja membeli sebuah mobil untuk kendaraan pribadinya tapi dasar Dara si gadis hemat jadi dia lebih memilih untuk menggunakan kendaraan umum saja yang dirasa lebih efektif serta efisien.

"Ke Haidar Corp mbak?" Tanya sopir taksi online itu untuk memastikan titik penurunannya sudah tepat.

"Benar pak!" Jawab Dara ramah kemudian menutup pintu mobil.

Sepanjang perjalanan Dara mencoba untuk bersikap tenang karena jika tidak seperti itu bisa-bisa dia melakukan kesalahan sebelum bekerja. Lagipula pekerjaan ini sangat penting untuknya, bukan hanya karena gajinya saja yang dia butuhkan namun ada alasan lain kenapa dia memilih untuk bekerja padahal baru beberapa hari yang lalu dia resign dari perusahaan lamanya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga pulih menit, akhirnya mobil yang Dara tumpangi sudah sampai di lokasi tujuan. Dara mengambil uang dalam dompetnya lalu memberikannya pada sopir taksi online sebagai alat pembayaran.

"Kembaliannya ambil saja pak!" Ucapnya kemudian turun begitu saja sebelum sang sopir mengucapkan terimakasih.

Dilihatnya gedung tinggi menjulang lima belas lantai didepannya. Tiba-tiba rasa pesimis menghampirinya padahal bisa dikatakan dia adalah orang yang optimis dalam hal apapun tapi entah karena apa rasanya melihat gedung yang tinggi saja sudah membuat bulu kuduknya meremang. Memang dulu dia sempat bekerja di sebuah perusahaan tekstil tetapi perusahaan itu tidak sebesar perusahaan yang sedang ada didepannya.

Setelah mengumpulkan keberaniannya yang entah bagaimana tiba-tiba menghilang begitu saja itu, Dara melangkahkan kakinya menuju meja resepsionis. Suasana masih tampak lengang mungkin memang belum jam bekerja. Entahlah dia juga tidak tahu.

"Ada yang bisa saya bantu mbak?" Tanya resepsionis itu dengan ramah. Jangan harap ada resepsionis menyebalkan seperti di novel karena kalian tidak akan menemukan hal itu sebab menurut Noel hanya dirinya yang boleh menyebalkan yang lainnya tidak.

"Emm saya mau melamar pekerjaan, dimana saya harus menaruh berkasnya?"

"Oh mbak bisa taruh lamaran di ruang HRD di lantai delapan. Tetapi kemungkinan HRD belum datang, anda bisa menunggu disini atau langsung ke atas juga bisa!"

Dara tampak berpikir, lebih baik dia langsung keatas saja. Semakin cepat dia bertemu dengan HRD bukankah itu akan semakin baik. Jadi dia akan lebih memiliki banyak kesempatan. Mengingat seberapa besarnya perusahaan yang sedang dia pijaki tentu saja pesaingnya akan banyak sekali. Apalagi sekarang yang sedang dicari adalah posisi yang cukup diidam-idamkan oleh banyak orang.

"Emm saya tunggu saja di ruang HRD, terimakasih banyak atas informasinya!" Gadis resepsionis itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Dara mulai berjalan ke arah lift, menunggu pintu lift terbuka bersama dengan karyawan yang mulai datang. Setelah pintu lift terbuka Dara segera masuk bersama yang lainnya. Berhubung Dara yang dekat dengan pintu lift jadilah dia yang menekan lantai yang akan dituju lebih dahulu dan karyawan disana pun menghormati apa yang dilakukan Dara.

Dara pun keluar dari lift tersebut kemudian duduk di kursi tunggu depan ruangan HRD yang masih tertutup rapat itu. Dia merasa nyaman dengan suasana perusahaan yang akan dia lamar pekerjaan ini. Disini semua karyawan sangat ramah padahal dia hanya seorang calon pelamar pekerjaan tapi mereka tidak membeda-bedakannya. Dia jadi segera ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan, jika anak buahnya saja seperti ini ramahnya bagaimana dengan boss besarnya?

Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, akhirnya seorang wanita cantik datang menghampirinya. Bukan wanita itu bukan menghampirinya melainkan akan masuk kedalam ruangannya yang kebetulan sekarang berada dibelakangnya. Melihat wanita itu mulai mendekat Dara segera berdiri memberikan kesan terbaik.

"Selamat pagi Bu!" Sapa Dara dengan suara lembutnya.

"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mendengar dari salah satu teman bahwa di perusahaan ini sedang membutuhkan seorang sekretaris untuk itu kedatangan saya kemari ingin melamar pekerjaan!"

"Emm sebelumnya terimakasih atas partisipasinya tetapi mohon maaf kemarin pak direktur mengatakan jika pendaftaran sudah ditutup!"

Seketika wajah Dara menjadi pias, harapannya untuk bekerja secepatnya hilang sudah. Padahal sejak dari apartemen dia sudah bersemangat untuk mengalahkan para pesaingnya. Jika seperti ini rasanya dia seperti kalah sebelum berperang.

"Oh begitu ya Bu, kalau begitu terimakasih atas informasinya!" Katanya kemudian sedikit membungkukkan badannya lagi sebagai tanda hormat.

Dara berjalan kembali dengan langkah gontai. Bekerja baginya sudah menjadi bagian hidupnya sebab sejak masih di sekolah dulu dia menghabiskan waktunya untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

Dara kecil bukanlah Dara yang beruntung. Sejak kecil dia hidup serba kekurangan apalagi setelah perceraian kedua orangtuanya membuat hidupnya bersama sang ibu lebih susah lagi dan kondisi ibunya yang sakit-sakitan maka dialah yang harus bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.

Saat itu Dara masih berusia sepuluh tahun harus kehilangan ibunya setelah kehilangan ayahnya karena perceraian. Bahkan ketika ibunya meninggal, ayahnya tidak datang. Desas-desus kabarnya sang ayah sudah menikah lagi dan lebih parahnya ternyata mereka telah menikah siri sebelum sang ayah bercerai dari ibunya.

Setelah ibunya meninggal, Dara ikut dengan bibinya yang kebetulan tinggal di sebelah kontrakan milik ibunya dulu. Tetapi ketika Dara menginjak usia remaja, bibinya harus pulang kampung dan sejak saat itu tinggalah dia sendiri di kontrakan. Bukannya Dara tidak ingin pulang ke kampung tetapi saat itu dia mendapat beasiswa masuk sekolah SMA favorit di ibukota.

"Dara…!" Sapa seseorang laki-laki ketika dia akan keluar dari perusahaan itu. Dara yang sejak tadi melamun kemudian tersadar karena panggilan laki-laki itu.

Dia pun berhenti dan menoleh kearah suara "Sam!" Gumamnya.

"Sudah menaruh lamaran pekerjaan?"

Dara menggelengkan kepalanya "Pendaftarannya sudah ditutup." Jawabnya dengan lesu.

"Benarkah? Kenapa aku tidak tahu!" Katanya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Maaf ya aku tidak tahu!"

"Tak apa mungkin keberuntunganku tidak ada ditempat ini!" Jawabnya sambil tersenyum untuk menghilangkan rasa tidak enak dari wajah Sam yang sangat kentara itu.

"Emm begini saja aku bawa lamaran pekerjaanmu nanti untuk urusan lainnya serahkan saja padaku!"

"Ahh jangan tidak perlu aku bisa mencari pekerjaan di tempat lain!"

"Tidak tidak aku yakin boss pasti akan menerimamu setidaknya mempertimbangkanmu lebih dulu!" Kata Sam kemudian mengambil map yang ada di dekapan Dara.

"Pulanglah dan tunggu hasilnya!" Ucapnya lagi sambil mengusap kepala Dara. Dara pun berterimakasih kemudian pamit untuk pulang kembali ke apartemen.

Terpopuler

Comments

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

kasihan Sam😭

2022-06-30

0

IndrifitRiani Art

IndrifitRiani Art

uuhh... merinding dengan kelanjutan nya

2021-03-31

0

Sriwati Ika Febriana

Sriwati Ika Febriana

si Sam sebagai jalannya Dara ke Noel??

2021-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!