4

Di tempat lain tampak dua orang gadis tengah berbincang-bincang. Entah apa yang mereka obrolkan nampaknya itu membuat mereka bahagia. Hingga suara seseorang mengalihkan atensi mereka.

"Tumben kak Sam kesini ada apa?" Tanya seorang gadis yang tampaknya usia lebih muda dari gadis yang ada dihadapannya itu.

Ya laki-laki yang baru saja datang itu adalah asisten Sam atau Sammy sedangkan dua orang gadis itu adalah Adara dan Nindy. Nindy adalah adik perempuan Sammy satu-satunya.

"Iya, boss lagi ada urusan pribadi jadi bisa pulang cepat. Terus kesini mau lihat kamu bisa tanggung jawab sama pekerjaan tidak?"

"Isshh aku bisa dong kak, kalau nggak percaya tanya aja ke kak Dara, iya kan kak?" Sementara Dara hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dimana membuat hati Sam menghangat seketika.

"Kamu sudah pulang juga Dar? Biasanya kamu suka lembur!" Tanya Sam, setahunya Dara adalah wanita pekerja keras buktinya diusianya yang cukup matang wanita itu masih sibuk bekerja dan Sam lihat selama mereka kenal, Dara tidak pernah sekalipun memperkenalkan kekasihnya dan dia cenderung tipe wanita tertutup.

"Aku sudah tidak bekerja lagi Sam, sekarang aku menjadi pengangguran!" Katanya sambil tersenyum, bukan senyum sebenarnya sebab dibalik senyumnya gadis itu menyimpan luka tersendiri.

"Kenapa bisa?" Tanya Sam terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Dara.

"Tentu saja bisa Sam, aku sudah tidak berminat disana jadi aku mengundurkan diri saja!" Jawabnya acuh sambil menggedikan bahunya acuh seakan pengunduran dirinya bukan karena sesuatu hal yang penting.

Mendengar Dara yang sudah tidak bekerja, dia menjadi teringat jika bossnya sedang mencari sekertaris. Lagipula mengingat tipe Dara yang cuek dengan laki-laki rasanya sangat cocok dengan sifat Noel yang dingin itu. Lagipula jika dirinya bekerja ditempat yang sama dengan Dara, bukankah intensitas pertemuan mereka semakin banyak? Dan bukankah itu berarti mereka juga bisa semakin dekat. Tanpa pikir panjang lagi, Sam segera menawarkan pekerjaan sekertaris pada Dara dan tanpa dia tahu sudah ada sesuatu yang besar didepan sana.

"Bagaimana jika kau melamar pekerjaan di Haidar Corp saja, saat ini bossku sedang mencari seseorang untuk menjadi sekretarisnya?"

"Benarkah?" Tanya Dara memastikan. Tidak bekerja selama beberapa hari sudah membuat otot-ototnya menjadi kaku.

"Iya, kau bisa melamar pekerjaan disana besok!"

"Baiklah aku akan kesana besok!" Ucapnya "Terimakasih banyak atas informasinya Sam!" Lanjutnya lagi sambil menggenggam tangan Sam yang berada di atas meja. Mungkin untuk Dara tidak ada sesuatu perasaan lain selain bahagia mendapat pekerjaan baru berbeda dengan Sam yang sekarang merasakan panas dingin atas sentuhan tidak sengaja Dara.

"I-iya sama-sama Ra," Ucapnya terbata bagaimana tidak, baginya Dara adalah sosok yang sempurna meskipun di dunia ini tidak ada yang sempurna. Dara wanita yang cantik dan elegan meskipun usianya sudah cukup matang. Selain itu pribadi Dara yang baik serta tekun membuatnya jatuh cinta pada wanita itu. Apalagi Adara adalah gadis tangguh yang bahkan tidak ingin menyusahkan siapapun meski sekarang dia hanya hidup sebatang kara.

"Kalau gitu aku mau pulang dulu ya!"

"Iya hati-hati di jalan kak Dara! Semoga sukses!" Kata Nindy memberikan semangat pada Dara, wanita yang sudah seperti kakak perempuannya sendiri.

Setelah berpamitan Dara segera melangkahkan kakinya menuju apartemennya. Jarak apartemen dan Kafe milik Nindy tidak terlalu jauh jadi lebih baik jika dirinya jalan kaki saja. Lagipula dia juga harus berhemat, hidup di kota dengan biaya yang cukup mahal.

Sesampainya di apartemen Dara segera mempersiapkan apa yang dibawanya besok. Setelah mempersiapkan segalanya, Adara memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Pikirannya menerawang tentang masa lalunya, sudah lama 'dia' tidak ada kabar. Bagaimana kabarnya sekarang? Apakah 'dia' masih mengingat semuanya tentang mereka? Dara tidak yakin tapi dia harus tetap optimis bahkan sampai sekarang dirinya tidak mampu untuk jatuh cinta pada laki-laki lain selain 'dia'. 'Dia' yang telah lama meninggalkan Dara.

"Semangat Dara! Kamu nggak boleh lemah! Kamu harus yakin kalau 'dia' masih mencintaimu! Dan sekarang 'dia' juga pasti sedang memperjuangkan cinta mereka!" Kata-kata Dara menyemangati dirinya sendiri. Dia tidak punya siapa-siapa di dunia ini selain dirinya sendiri. Sebenarnya dia masih memiliki ayah akan tetapi mereka sudah lama tidak bertemu setelah perceraian antara ayah dan ibunya.

Setelah meyakinkan hatinya jika semuanya baik-baik saja Dara segera memejamkan matanya. Menyelami alam mimpi yang lebih indah menurutnya. Mimpi-mimpinya bersama sang ibu dulu.

**********

Matahari mulai menunjukkan sinarnya membangunkan seorang pria yang masih meringkuk dibawah selimut tebalnya. Sebenarnya dia sudah terbangun hanya saja rasa malas masih menempel pada tubuhnya sehingga membuat Noel masih ingin memejamkan matanya. Semalam dia harus menyeleksi sendiri calon sekertarisnya dimana membuatnya harus bergadang semalaman.

Tok...tok...tok...

Terdengar suara ketukan pintu dari luar, tanpa membuka pintu dia sudah tahu siapa yang mengetuk pintu, siapa lagi kalau bukan mommy Retha tersayangnya. Sebetulnya setelah pulang dari luar negeri waktu itu, Noel ingin tinggal di apartemennya sendiri dengan alasan ingin mandiri lagipula dia sudah terbiasa tinggal jauh dari sang mommy dan juga daddynya. Tapi kala itu mommy bersikukuh untuk membujuk Noel agar tinggal bersama dengan alasan beliau merasa kesepian karena Orin juga sudah tidak di rumah dan Daddy yang waktu itu masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Sayang El, ayo bangun nak!" Suara mommy Retha menembus pendengaran Noel, mau tidak mau dia segera membuka pintu kamarnya karena tidak ingin mommynya mengomelinya.

"Iya mom, El sudah bangun!" Katanya kemudian membuka pintu kamarnya. Setelah membuka pintu kamar masuklah mommy Retha. Sesuai kebiasaan mommy Retha yang selalu menyiapkan pakaian kerja sang putra. Tetapi sebelum itu mommy Retha sudah mempersiapkan segala kebutuhan Daddy Arga terlebih dahulu.

"Hari ini mau pakai kemeja warna apa sayang?" Tanya mommy Retha sambil melaju untuk masuk walk in closet.

"Terserah mommy saja!" Jawabnya kemudian masuk kedalam kamar mandi. Sebenarnya Noel sendiri merasa tidak tega jika mommynya harus repot-repot untuk menyiapkan segalanya. Tapi mommynya bersikukuh untuk melakukan hal itu, katanya selera berpakaiannya buruk.

Selesai mempersiapkan kebutuhan putranya, mommy Retha kembali turun kebawah untuk melihat persiapan para pelayan yang sedang mempersiapkan sarapan. Setelah mengecek semuanya perfect mommy Retha segera memanggil keduanya untuk sarapan. Saat ini Daddy Arga lebih sering berada di rumah dan hanya terkadang saja melihat-lihat bagaimana pekerjaan anaknya.

"Kata Widya kamu sedang cari sekertaris baru?" Tanya Daddy Arga setelah mereka selesai menghabiskan sarapan.

"Iya dad, Fany mengundurkan diri. Terpaksa aku cari penggantinya!"

"Sudah dapat?"

"Belum dad masih seleksi, tadi malam aku sudah suruh Bu Widya buat tutup lowongannya."

"Kenapa di tutup sayang?" Kini mommy Retha yang bertanya.

"Yang daftar sudah banyak banget mom, aku sampai bingung buat seleksi!" Jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya, kebiasaannya ketika kesal ataupun merajuk.

LAH GIMANA NIH LOKERNYA UDAH DITUTUP GAES, ADARA NGGAK JADI DAFTAR KESANA DONG 🙄....

Terpopuler

Comments

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

wah...wah...Sammy salah langkah nih

2022-06-30

0

Sriwati Ika Febriana

Sriwati Ika Febriana

hmmm ditutup ya..ada kesempatan gak buat Dara...btw siapa sih si "dia"nya Dara itu?

2021-03-03

0

Lina Susilo

Lina Susilo

jangan di ttup dlu el masih ada yg mau daftar tuh

2021-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!