🌻Terimakasih ya sudah membaca karyaku , jika suka tinggalkan jejakmu berupa like, komen, tip dan vote karena itu sangat berarti untuk Author, semoga readers lovers sehat dan bahagia selalu.🌻
Kediaman Acong...
Setelah berkenalan dengan Ais perasaan Acong sangat senang karena baru menemukan teman yang tak memandang ras atau agama dalam berteman, ia pun berencana untuk pindah sekolah agar bisa bersama Ais.
"Ma, koko mau pindah sekolah ?"Dengan muka cemberut.
"Loh kok mendadak minta pindah Ko, emangnya ada masalah disekolah sekarang? Atau ada alasan yang lain, hmm. "
"Iya Ma, kemarin diperlombaan lukis Koko bertemu teman yang sangat menyenangkan."
"Terus karena itu Koko mau pindah?"
"Iya Ma," jawab Acong singkat.
"Boleh kok Ko tapi jangan sekarang ya karena ini udah tanggung sebentar lagi kenaikan kelas, atau kalau mama boleh minta nanti pas SMP aja Koko pindah nya, sekalian ikut papa pindah kerjaan ya," Bujuk mama.
Diam berfikir, aku nggak boleh egois selama ini mama sama papa sudah menuruti semua keinginanku, untuk kali ini biarlah ku tahan dulu keinginan untuk bisa bertemu Ais.
"Baiklah Ma, tapi janji ya pas SMP Koko mau cari sekolah yang sama dengan teman koko itu," Sedikit sedih.
"Iya Nak, apa sih yang nggak mama berikan tuk anak lelaki semata wayang mama," Sambil memeluk Acong.
*Flashback*
Acong kecil telah divonis dokter mengidap kangker darah sekitar 1 tahun yang lalu dan kemungkinan untuk bertahan hidup tidak lebih dari 3 atau 4 tahun atau kemungkinan terburuk bisa dibawah itu, oleh karena itu semua keinginan Acong akan berusaha dipenuhi oleh kedua orangtuanya yang termasuk orang berada untuk membuat putra semata wayangnya dapat menikmati hidup dengan penuh kebahagian sampai nanti tiba waktunya akan berpisah.
Meskipun kenyataan ini sangat menyakitkan, namun kedua orangtuanya dan seorang kakak perempuan Acong berusaha untuk tegar menghadapi apa tang akan terjadi, karena menurut dokter perasaan yang bahagia akan dapat membantu Acong untuk bertahan lebih lama.
Sakit kangker yang diderita Acong sudah stadium 4 menuju 5, karena memang gejalanya tak terdeteksi, seandainya bisa diketahui lebih awal mungkin masih bisa disembuhkan dengan berobat keluar negeri tetapi semua sudah terlambat.
Sejak kecil memang Acong memang sering mimisan, mudah capek, dan sering lemas bahkan pingsan tiba - tiba, namun semua dikira hanya kecapean biasa dan tak berbahaya. Sampai suatu saat Acong merasa sangat kesakitan disertai darah yang mengucur dari hidung bahkan mulutnya, barulah minta diperiksa dan ditangani secara detil yang hasilnya sangat membuat shok semua keluarga bahwa Acong kecil positif mengidap leukimia stadium akhir yang cukup akut.
Sejak itu sang mama sangat frustasi dan stress, sampai masuk rumah sakit karena tidak mau makan dan minum, badannya semakin kurus, wajah sudah tak terurus, matanya sudah sembab dan berkantung karena setiap hari menangis.
Namun beruntung sang suami sangat sabar dan lebih ikhlas menerima takdir untuk anak lelaki kesayangnnya. Dia menjaga dan merawat istrinya dengan baik begitu juga dengan Acong dan kakak perempuannya, Ayahnya berusaha meyakinkan dan memotivasi sang istri bahwa mereka harus membahagiakan Acong sebisanya mereka kalau mama terpuruk siapa yang akan membahagiakan Acong kecil yang malang.
Sejak itu mama berusaha bangkit dari keterpurukannya, dan mereka berusaha menutupi semuanya dari Acong, tetapi itu tidak berlangsung lama karena meskipun masih kecil Acong tergolong anak yang cerdas dia bisa memahami sakit yang dialaminya, diapun sempat kecewa pada awalnya bahkan protes kepada Tuhan mengapa tak adil padanya, mengapa dia yang harus sakit bukan anak yang lainnya, larut dalam kesedihan membuat kondisi Acong makin memburuk.
Lama menjalani terapi dan selalu dimotivasi akhirnya bisa membuat Acong kecil seperti sekarang ini, mulai bisa menerima takdir yang harus dia jalani.
Sejak menyadari penyakit yang diderita putranya, keluarga Cintya selalu berusaah untuk membuat perasaan Acong bahagia. Dan merekapun percaya bahwa hidup dan mati seseorang sudah ditentukan oleh Tuhan.
Sedangkan dalam ajaran agama islampun sudah dijelaskan masalah hidup dan mati seperti dibawah ini:
Kehidupan dan kematian adalah dua peristiwa alamiah yang terjadi pada setiap makhluk. Ada saatnya bagi suatu makhluk untuk menikmati kehidupan sebagaimana ada waktunya untuk merasakan kematian.
serampangan pula, dan atau kematian yang konyol.
Mahasuci Allah yang menjadikan kehidupan dan kematian sebagai sarana untuk menguji siapa yang terbaik amalnya di antara manusia (QS 67: 2). "Liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amala" (untuk memberi ujian siapa yang amalnya paling baik di antara kamu).
Mengapa bukan "aktsaru 'amala" (terbanyak amalnya), tetapi "ahsanu 'amala" (terbaik amalnya)?
Kuantitas berpengaruh hanya jika variabel-variabel substansinya memenuhi syarat-syarat kualitas. Orang yang menyumbang satu juta rupiah dengan niat ikhlas semata-mata mengharapkan ridha Allah, lebih berkualitas dibanding menyumbang sepuluh kali lipat dari itu tetapi tanpa keikhlasan.
Ketika diberikan dengan kualitas keikhlasan yang sama, maka sumbangan yang terbanyak sekaligus menjadi sumbangan yang terbaik. Maka, sekali lagi, faktor determinan utama dalam siklus kehidupan dan kematian seseorang terletak pada parameter siapa yang ahsanu 'amala (terbaik amalnya), bukan siapa yang aktsaru 'amala (terbanyak amalnya).
Orang yang berumur 100 tahun belum tentu lebih baik dari yang berumur 60 tahun. Doa mohon diberi umur panjang pada setiap pesta ulang tahun boleh dikata merupakan doa yang paling laris, dan ini sekaligus menunjukkan betapa sering kita terjebak dalam perangkap gelap kuantitas. Ironisnya, salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan merujuk pula pada umur harapan hidup, yang berarti menonjolkan kuantitas hidup.
Hidup dalam perangkap kuantitas akan selalu memandang kematian sebagai sesuatu yang menyedihkan. Padahal, kata-kata bijak menyatakan, jangan pernah bersedih karena kematian, akan tetapi bersedihlah karena belum punya bekal menuju kematian.
Mampukah seorang Aconh bertahan agar ia bisa bertemu kembali dengan Ais yang sangat disukainya karena bisa menghargai keberadaannya?
Bersambung....
Ayo love reader 😍 mohon dukungan like dan komennya ya kalau ada yang ikhlas kasih vote mksh banyak ya😍 Aothor doakan semoga yang baca, yang like ame komen juga kasih vote rezekinya mengalir seperti air,aamiin
😊🙏
mohon masukannya ya buat author karena ini tulisan perdana author. Love you readers
Terimakasih ya sudah membaca karyaku ,jika suka tinggalkan jejakmu berupa like dan komen karena itu sangat berarti untuk Author, semoga readers lovers sehat dan bahagia selalu.
Sambil menunggu ceritaku yang ini Up baca juga Novelku Cinta Bersemi Diujung Musim.
Dan karya apik author yang lain :
Fit Fithree Fitri.
Arsitek Cantik. Cinta Untuk Dokter Nisa.
Mengejar Cinta Ariel
Almaira My Secret Wife
My Love My Babysitter
*Sohibul Ikhsan. Putih Abu - Abu
Kembar Tidak Identik
*Ergina Putri
Melawan Rasa Takutku
My Heart Is Only For You
*Sudrun
Penjelah Malam
Samudra
*Putri Tanjung
OB Kerudung Biru
*Envy Yo Wesben.
My Princess OG.
*Sisca Nasty
Mafia in Love
*Cindyelvira
Ketika Muslimah Jatuh Cinta
Istri Sholehah
*Karlina Sulaiman
Mencintaimu Dalam Diam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Disma Wati
banyak kalimat iklannya Thor, bisa bosa aku... perbanyak isi novelnya ya Thor. tetap semangat
2023-07-12
0
❣@Sha_Putrie❣
kalau di suku madura ACONG adalah panggilan kesayangan untuk anak laki" mereka
2022-02-27
0
Kasmiyati
😲hooh...😯 kanker darah stadium 5 ???🙄
ada gitu ?? yg saya tau mah cuman sampe stadium 4 😩
2021-06-11
0