Episode 2 Meminta izin

Setelah beberapa saat, Salma keluar dari kamar mandi dan melihat suaminya sudah mengenakan koko dan sarung bersiap untuk melaksanakan sholat magrib karena sebentar lagi akan adzan.

''Saya akan pergi ke masjid dulu untuk sholat magrib dan dilanjut sholat isya. Nanti setelah saya pulang dari masjid, saya akan kembali untuk memberitahumu waktu makan malam sudah siap.'' jelas Taufik setelah melihat Salma keluar dari kamar mandi.

''Iya, baik Mas'' balas Salma yang masih canggung.

Taufik berlalu pergi ke masjid sedangkan Salma melaksanakan sholat di kamar dilanjut dengan membaca ayat suci Al - Qur'an.

Waktu berlalu kini mereka sudah berada di ruang makan, dengan perbincangan hangat ditemani makanan - makanan yang menggugah selera. Bu Sahidah mengambilkan nasi serta lauk ke piring sang suami dan dirinya, begitupun Salma yang mengambilkan dan melayani suaminya.

Tidak ada perbincangan ketika nasi sudah dituang, merekapun makan dalam keheningan hanya meninggalkan suara - suara dentingan sendok dan piring yang saling beradu.

Hal itu sudah menjadi aturan tak tertulis dikeluarga ini dan Salma tidak begitu kaget karena dikeluarganya pun hal ini sudah menjadi kebiasaan.

Makan malam selesai, Salma dan Bu Sahidah membereskan meja makan dan piring - piring kotor. Meski ada asisten rumah tangga tapi Bu Sahidah selalu melakukan sendiri hal - hal mengenai keluarganya, kecuali jika ada halangan dan kesibukan.

''Salma sudah biar Mama saja yang bereskan, kamu bergabunglah dengan Papa dan Taufik disana'' ujar Bu Sahidah.

''Tidak Ma, biarkan aku membantumu aku merasa bosan jika hanya berdiam diri saja.'' tolak Salma.

''Ya sudah kalau begitu. Tapi jika pun kamu memang lelah, jangan terlalu memaksakan diri. Mama gak mau kalau nanti kamu malah sakit.'' ingat Bu Sahidah.

''Tentu Ma." Sahut Salma

Mereka pun membereskan dan menyimpan piring kotor di dapur karena para asisten di rumah inilah yang akan mencucinya. Selesai dengan itu, Bu Sahidah mengajak Salma untuk duduk dan mengobrol sebentar sambil meminum secangkir teh hangat sedangkan para suami sudah kembali ke kamar masing - masing tadi. Bu Sahidah begitu penasaran dan ingin mengenal Salma lebih jauh lagi, pengenalan yang begitu singkat ketika acara perjodohan waktu itu membuat Bu Sahidah sedikit tahu tentang Salma, namun juga menyebabkan ia penasaran akan kehidupan menantuanya tersebut.

"Oh ya Salma, Mama dengar kalau kamu mempunyai butik ya..?" tanya Bu Sahidah.

"Emm.. iya Ma, hanya butik kecil - kecilan saja untuk mengisi waktu luang." timpal Salma.

''Ah.. kamu, suka merendah seperti itu. Nama butikmu 'Butik muslimah' itu kan? Teman - teman Mama juga sering kesana bahkan ada yang jadi langganan disana, katanya koleksinya bagus - bagus dan pelayanannya pun sangat baik. Tapi sayang, Mama belum sempat berkunjung kesana." sesal Bu Sahidah.

''Selain itu, katanya kamu jadi desainernya langsung'kan disana? Kamu tahu, Mama sangat bangga sekali padamu." lanjut Bu Sahidah dengan antusiasnya dan Salma menyahutinya dengan tersenyum dan sesekali mengangguk.

''Tidak Ma, Mama jangan terlalu memujiku. Aku juga masih harus banyak belajar dalam hal itu." sanggah Salma dengan tersenyum manis.

''Iya sayang, kamu memang baik dan rendah hati." bangga Bu Sahidah dengan mengelus punggung tangan Salma.

"Tapi Ma, apa Mas Taufik akan mengizinkan Salma untuk bekerja setelah ini?" akhirnya Salma mengutarakan kekhawatirannya pada Bu Sahidah meski dengan ragu.

Bukan tanpa alasan Salma takut tidak diizinkan bekerja oleh suaminya, mengingat suami dan mertuanya yang bisa dibilang serba ada dan berkecukupan itu sudah menjadi alasan untuk suami dan mertuannya melarang Salma bekerja. Dan karena Salma juga yang belum mengenal baik bagaimana sifat suaminya, sehingga membuat Salma takut menyinggung suaminya saat membicarakan hal ini.

"Untuk itu kamu tanyakan langsung pada Taufik, nak. Tapi kalau menurut Mama Taufik pasti akan mengizinkanmu dan kamu tidak perlu khawatir." ujar Bu Sahidah sedikit membuat Salma lebih tenang.

"Iya Ma, semoga saja." timpal Salma dengan tersenyum.

Mereka terus bercerita tentang hal lainnya, sampai Bu Sahidah tersadar bahwa hari sudah beranjak semakin malam. Pasti sekarang suaminya sedang menunggunya, apalagi Taufik anaknya yang menunggu Salma karena ini adalah malam pengantin bagi mereka dan Bu Sahidah tanpa sadar telah mengganggu malam Taufik dan Salma. Bu Sahidah pun terkikik didalam hati.

''Sekarang lebih baik kamu susul Taufik, pasti dia sudah menunggumu di kamar.'' lanjut Bu Sahidah sambil tersenyum penuh arti, padahal belum tentu apa yang ia pikirkan akan terjadi😅.

''Iya Ma, kalau begitu Salma permisi.'' ucap Salma kemudian pergi berlalu dan menaiki anak tangga.

Salma sampai di kamar bertepatan dengan Taufik yang keluar dari ruang ganti yang telah berganti pakaian dengan pakaian tidurnya, kemudian berjalan menuju sofa dan memangku laptopnya. Salma memperhatikan setiap gerak tubuh suaminya, kemudian berjalan dan duduk ditepi ranjang dengan mata masih mengamati suaminya.

''Mas...'' panggil Salma setelah sebelumnya berusaha memberanikan diri. Taufik pun mengangkat kepalanya menatap Salma.

''Ya'' sahut Taufik.

''Mm.. boleh kita bicara ?'' tanya Salma.

''Hmm'' Taufik sambil mengangguk masih dengan menatap Salma.

''Begini.. ap.. apakah aku masih boleh bekerja setelah ini ?.'' ucap Salma dengan ragu dan gugup.

''Aku.. mempunyai usaha butik, memang hanya toko kecil tapi aku sangat menyukai pekerjaan ini. Mempunyai sebuah butik adalah impianku sejak dulu, maka dari itu apa aku.. boleh melanjutkan usahaku itu ?.'' tanya Salma kemudian menggigit bibir bawahnya, melihat suaminya tak mengubah ekspresinya membuat Salma sedikit gemetar. Lalu melanjutkan katanya.

''Jika Mas tak mengizinkannya aku tidak papa, aku ikhlas melepasnya.'' kemudiam mengulas senyum lembut khasnya.

Hening.

''Jika kamu menyukainya ya.. lakukan saja. Saya tak masalah selama kamu nyaman dengan hal itu.'' sahut Taufik setelah beberapa saat tadi terdiam, hal itu benar - benar diluar dugaan Salma dan membuat Salma senang sekali mendengarnya.

''Iya Mas terima kasih, aku janji tidak akan melupakan kewajibanku sebagai seorang istri. Aku juga janji akan mengesampingkan pekerjaaku, jika aku belum selesai melakukan kewajibanku sebagai seorang istri, aku juga akan pulang sebelum Mas pulang dari kantor.'' papar Salma dengan gembira yang dibalas anggukan oleh Taufik.

''Kalau begitu baiklah, aku permisi akan mengganti pakaian terlebih dahulu.'' pamit Salma kemudian mengambil piyama di ruang ganti lalu berlalu ke kamar mandi.

Setelah berganti pakaian, mencuci muka dan menggosok giginya Salma pun keluar dari kamar mandi. Dilihatnya sang suami sudah berada diatas tempat tidur dengan selimut menutupi sebagian tubuhnya. Salma melangkah mendekati ranjang dengan ragu ia mendudukkan tubuhnya ditepi ranjang, sungguh dia sangat gugup dan takut. Ini adalah kali pertamanya berada sangat dekat dengan seorang laki - laki selain ayah dan adiknya, belum lagi kini ia harus berbagi ruangan bahkan ranjang dengan laki - laki yang belum terlalu ia kenal.

Mengetahui kegugupan istrinya Taufik pun akhirnya buka suara.

''Tidurlah ini sudah malam, kamu pasti lelah setelah melalui hari ini.'' ucap Taufik berusaha mengusir kecanggungan pada dirinya.

Karena bagi Taufik pun ini kali pertama untuknya berdekatan dengan seorang gadis. Sungguh ia tak tahu harus bersikap seperti apa.

Dengan perlahan Salma pun membaringkan tubuhnya, dengan gerakan sangat kaku ia menarik selimut menutupi sebagian tubuhnya hingga batas perut. Berusaha memejamkan matanya supaya segera tertidur, namun entah kenapa seakan rasa kantuknya menghilang entah kemana. Begitu seterusnya hingga tak terasa kini ia sudah terlelap masuk kedalam

mimpinya.

Bersambung...

Mohon kritik dan sarannya, juga jangan lupa dukung dengan cara like, coment dan vote ya..

Terima kasih😊😊

Terpopuler

Comments

Sokhibah El-Jannata

Sokhibah El-Jannata

semangat 👍👍

2021-02-07

1

Naay

Naay

Semangat up kak:)

2021-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pernikahan
2 Episode 2 Meminta izin
3 Episode 3 Pindah rumah
4 Episode 4 Menunggu suami pulang
5 Episode 5 Kembali bekerja
6 Episode 6 Dibuat terpesona
7 Episode 7 Supir baru
8 Episode 8 Rencana perjodohan
9 Episode 9 Teman lama
10 Episode 10 Perjalanan bisnis
11 Episode 11 Hari yang indah
12 Episode 12 Menyulap rumah
13 Episode 13 Sebuah keluarga
14 Episode 14 Permata Ibu
15 Episode 15 Permata Ibu 2
16 Episode 16 Undangan
17 Episode 17 Kepulangan Taufik
18 Episode 18 Ibu dari anakmu
19 Episode 19 Malam hangat
20 Episode 20 Pijatan Salma
21 Episode 21 Makan malam
22 Episode 22 Seutuhnya
23 Episode 23 Supermarket
24 Episode 24 Canggung
25 Episode 25 Wisuda Fikri
26 Episode 26 Introgasi Salma
27 Episode 27 Nonton
28 Episode 28 Album foto
29 Episode 29 Pergi ke kantor
30 Episode 30 Keputusan Taufik
31 Episode 31 Pergi ke kantor 2
32 Episode 32 Husain vs Fitri
33 Episode 33 Memenuhi Undangan
34 Episode 34 Tak menyangka
35 Episode 35 Meledek Taufik
36 Episode 36 Mengantar Salma
37 Episode 37 Bandara
38 Episode 38 Seekor lalat
39 Episode 39 Cemas
40 Episode 40 Mengerjai Husain
41 Episode 41 Senjata makan tuan
42 Episode 42 Belanja oleh-oleh
43 Episode 43 Salma pulang
44 Episode 44 Ada apa dengan Salma ?
45 Episode 45 Salma Sakit??
46 Episode 46 Test
47 Episode 47 Datang bulan?
48 Episode 48 Memberitahu
49 Episode 49 Disudutkan
50 Episode 50 Dokter kandungan
51 Episode 51 Menikah kembali?
52 Episode 52 Makan siang
53 Episode 53 Makan siang 2
54 Episode 54 Pertemuan
55 Episode 55 Masalah serius?
56 Episode 56 Optimis
57 Episode 57 Tekad Fitri
58 Episode 58 Mama Sakit.
59 Episode 59 Pemaksa?
60 Episode 60 Kecemasan Mama
61 Episode 61 Kecelakaan
62 Episode 62 Ketidakberdayaan Taufik
63 Episode 63 Harus Ikhlas
64 Episode 64 Maafkan aku..
65 Episode 65 Jebloskan ke penjara
66 Episode 66 Sadar
67 Episode 67 Tangisan Salma
68 Episode 68 Demi Salma
69 Episode 69 Perubahan Salma
70 Episode 70 Pelukan Mama
71 Episode 71 Tamu untuk Salma
72 Episode 72 Siapa dalangnya?
73 Episode 73 Masa lalu
74 Episode 74 Aku?!
75 Episode 75 Makan siang
76 Episode 76 Lelah
77 Episode 77 Percikan...
78 Episode 78 Penguntit
79 Episode 79. Berhenti mendadak
80 Episode 80. Dosa lho..
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 Pernikahan
2
Episode 2 Meminta izin
3
Episode 3 Pindah rumah
4
Episode 4 Menunggu suami pulang
5
Episode 5 Kembali bekerja
6
Episode 6 Dibuat terpesona
7
Episode 7 Supir baru
8
Episode 8 Rencana perjodohan
9
Episode 9 Teman lama
10
Episode 10 Perjalanan bisnis
11
Episode 11 Hari yang indah
12
Episode 12 Menyulap rumah
13
Episode 13 Sebuah keluarga
14
Episode 14 Permata Ibu
15
Episode 15 Permata Ibu 2
16
Episode 16 Undangan
17
Episode 17 Kepulangan Taufik
18
Episode 18 Ibu dari anakmu
19
Episode 19 Malam hangat
20
Episode 20 Pijatan Salma
21
Episode 21 Makan malam
22
Episode 22 Seutuhnya
23
Episode 23 Supermarket
24
Episode 24 Canggung
25
Episode 25 Wisuda Fikri
26
Episode 26 Introgasi Salma
27
Episode 27 Nonton
28
Episode 28 Album foto
29
Episode 29 Pergi ke kantor
30
Episode 30 Keputusan Taufik
31
Episode 31 Pergi ke kantor 2
32
Episode 32 Husain vs Fitri
33
Episode 33 Memenuhi Undangan
34
Episode 34 Tak menyangka
35
Episode 35 Meledek Taufik
36
Episode 36 Mengantar Salma
37
Episode 37 Bandara
38
Episode 38 Seekor lalat
39
Episode 39 Cemas
40
Episode 40 Mengerjai Husain
41
Episode 41 Senjata makan tuan
42
Episode 42 Belanja oleh-oleh
43
Episode 43 Salma pulang
44
Episode 44 Ada apa dengan Salma ?
45
Episode 45 Salma Sakit??
46
Episode 46 Test
47
Episode 47 Datang bulan?
48
Episode 48 Memberitahu
49
Episode 49 Disudutkan
50
Episode 50 Dokter kandungan
51
Episode 51 Menikah kembali?
52
Episode 52 Makan siang
53
Episode 53 Makan siang 2
54
Episode 54 Pertemuan
55
Episode 55 Masalah serius?
56
Episode 56 Optimis
57
Episode 57 Tekad Fitri
58
Episode 58 Mama Sakit.
59
Episode 59 Pemaksa?
60
Episode 60 Kecemasan Mama
61
Episode 61 Kecelakaan
62
Episode 62 Ketidakberdayaan Taufik
63
Episode 63 Harus Ikhlas
64
Episode 64 Maafkan aku..
65
Episode 65 Jebloskan ke penjara
66
Episode 66 Sadar
67
Episode 67 Tangisan Salma
68
Episode 68 Demi Salma
69
Episode 69 Perubahan Salma
70
Episode 70 Pelukan Mama
71
Episode 71 Tamu untuk Salma
72
Episode 72 Siapa dalangnya?
73
Episode 73 Masa lalu
74
Episode 74 Aku?!
75
Episode 75 Makan siang
76
Episode 76 Lelah
77
Episode 77 Percikan...
78
Episode 78 Penguntit
79
Episode 79. Berhenti mendadak
80
Episode 80. Dosa lho..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!