Mencintaimu Hingga Akhir
Perhatian!!
Untuk episode - episode awal sudah saya revisi dan ada beberapa bagian juga yang saya rubah.
Terima kasih😊😊
...----------------...
Di sebuah ruangan seorang gadis cantik sedang dirias oleh MUA, hari ini adalah hari pernikahannya. Seperti kebanyakan gadis lainnya, ia pun merasa gugup, khawatir dan lainnya.
Apalagi ia belum begitu mengenal calon suaminya itu.
Ya.. beberapa bulan yang lalu ia dijodohkan oleh orang tuanya. Sebagai anak yang baik, patuh bahkan tidak pernah sekalipun membantah apa kata orang tuanya ia menyetujui perjodohan ini. Tapi meski begitu orang tuanya bukan tipe orang tua otoriter yang menuntut dan mengatur anaknya ini itu. Mereka tetap meminta pendapat dan mempertanyakan banyak hal lainnya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan apapun, apalagi ini soal pernikahan yang hanya satu kali seumur hidup. Tentu mereka mempertimbangkan hal ini dengan sangat matang. Sebagai orang tua mereka memiliki keinginan layaknya orang tua lainnya yaitu menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Dan pada saat ini keinginan merekapun akan segera terwujud, InsyaAllah.
Salma Azizah gadis yang saat ini telah selesai dirias menambah kesan cantik nan anggun di wajahnya. Dengan balutan gaun panjang berwarna putih tulang dan kerudung menutup dada dengan warna senada.
Cantik dan elegan. Itu gambaran ia saat ini.
''Nak kamu sangat cantik.'' ucap Ilma ibu kandung Salma ketika ia memasuki kamar Salma.
Tersenyum ''Ibu aku sangat gugup.'' ujar Salma memegang tangan ibunya.
''Tak usah gugup nak, InsyaAllah semuanya berjalan lancar. Kita berdo'a saja.'' tenang Bu Ilma sambil mengelus punggung Salma.
''Hmm.. semoga Allah memudahkan, Aamiin'' seru Salma dengan mengusap wajahnya.
''Aamiin'' sambung Bu Ilma.
Di sisi lain, tepatnya di halaman belakang rumah Salma sedang berlangsungnya Ijab Qabul.
''Saya terima nikah dan kawinnya Salma Azizah Binti Imam Ghifari dengan maskawin tersebut tunai.'' ujar pengantin pria dengan satu tarikan nafas.
''Bagaimana para saksi Sah ?'' tanya Pak penghulu.
''Sah'' jawab para saksi dan tamu undangan yang menyaksikan.
Do'a - do'a pun dilantunkan untuk keharmonisan rumah tangga Salma dan suaminya.
Di kamar Salma ''Alhamdulillah, mari sayang kita turun suamimu dan yang lainnya pasti sudah menunggu.'' ajak Bu Ilma.
''Iya tapi aku gugup Bu.'' balas Salma tapi tak urung mengikuti papahan Bu Ilma.
''Tenang sayang, tarik nafas semua akan baik - baik saja.'' ucap Bu Ilma.
Merekapun melangkah sampai ke lantai bawah lebih tepatnya halaman belakang yang sudah dihias dan didekor sedemikian indahnya.
Para tamu undangan terkagum dengan kecantikan dan keanggunan sang pengantin wanita. Tak sedikit yang memuji dan terus berujar MasyaAllah.
Sampailah Salma duduk disamping suaminya, kemudian Pak penghulu mengintruksikan Salma untuk mencium tangan suaminya begitupun suaminya mencium kening Salma.
Tak lupa penanda tanganan berkas - berkas yang berkaitan dengan pernikahan ini.
Dilanjut acara resepsi, pengantin dan kedua orang tua mempelai menaiki pelaminan. Para tamu undangan pun antri menunggu giliran untuk mengucapkan selamat dan do'anya kepada pemilik acara hari ini.
Waktu berlalu kini saatnya Salma berpamitan kepada kedua orang tuanya karena ia akan diboyong oleh keluarga suaminya ke rumah mereka. Ya.. untuk beberapa hari Salma akan tinggal bersama kedua mertuanya, sebelum nanti tinggal di rumah sang suami. Itu atas permintaan kedua mertuanya, Salma dan suaminya tidak dapat menolak.
''Nak, sekarang kamu sudah diperistri oleh orang. Jadilah istri yang patuh dan taat pada suamimu, layanilah dan berikanlah yang terbaik untuk suamimu. Tentu kamu sudah tahu bahwa setelah menikah surga seorang perempuan itu tergantung keridhoan dari suaminya bukan kedua orang tuanya lagi. Maka kejarlah surgamu itu dengan terus mencari keridhoan suamimu.'' nasehat Pak Imam kepada putrinya yang dibalas anggukan dan derai air mata oleh Salma.
''Nak Taufik bapak titip Salma ya, tolong jaga dan sayangi dia. Jika dia melakukan kesalahan bapak harap kamu menegurnya dengan baik dan bimbing dia.'' lanjut Pak Imam yang kini ditujukan untuk menantunya, Taufik ya.. itu nama suami Salma.
Taufik Alfahri pria tampan, mapan dan sangat sangat pekerja keras. Tiada hari tanpa bekerja, semua waktu dan isi pikirannya hanya kerja, kerja dan kerja. Putra tunggal dari pasangan Tuan Sulaiman Firdaus dan Nyonya Sahidah ini dikenal sangat disiplin dan tegas. Selain itu, dia juga tidak pernah sekalipun dekat atau terlihat menggandeng seorang gadis. Jangankan menggandeng, secantik apapun gadis didepanya tak pernah ia lirik sedikitpun. Hal itu menjadi kecemasan tersendiri bagi kedua orang tuanya, karena diumur yang ke 28 tahun ini anaknya belum juga menikah atau bahkan tertarik pada seorang gadis. Pengusaha sukses ini juga termasuk pada tipe orang yang sulit mengekspresikan perasaannya. Mungkin karena terlalu sibuk dengan laptop dan kertas - kertas kontraknya menjadikan ia lupa bagaimana berinteraksi dengan manusia, ya.. mungkin 😅😅
''InsyaAllah Pak.'' sahut Taufik.
''Kok bapak sih fik, ayah dong kan udah sah jadi mantunya.'' kekeh Pak Sulaiman yang tak lain adalah ayah Taufik.
''Eh.. iya Pa, Taufik lupa.'' balas Taufik.
''Haaha... tak apa, mungkin belum terbiasa.'' maklum Pak Imam.
''Ya sudah nak, kamu baik - baik ya disana. Hormati dan sayangi mertuamu seperti kamu menghormati dan menyayangi orang tuamu sendiri.'' lanjut Pak Imam.
Salma pun memeluk ayahnya dengan sesegukan, kemudian dia memeluk ibu dan adiknya. Tak lupa ketika dia memeluk orang tuanya Salma mengucapakan banyak terima kasih dan memohon maaf jika selama menjadi anak mereka ia belum berbakti dan menjadi anak yang baik.
''Kalau begitu kami pamit ya Pak Imam, Bu Ilma dan nak Fikri (adik Salma). Terima kasih sudah mempercayakan Salma pada kami, kami akan berusaha membahagiakan dan menyayanginya.'' ujar Bu Sahidah ibunya Taufik yang baru buka suara, setelah tadi ikut menangis melihat perpisahan Salma dan keluarganya.
Bu Ilma dan Bu Sahidah pun cupika - cupiki dan
''Assalamu'alaikum.'' seru Salma dan keluarga barunya serempak.
''Wa'alaikumsalam Warahmatullah.'' balas keluarga Pak Imam.
🌟🌟🌟🌟
Pukul 16.50 Salma sampai di rumah mertuanya, turun dari mobil Bu Sahidah langsung merangkul Salma dan mengajaknya untuk masuk. Dengan diikuti oleh Taufik dan Pak Sulaiman dibelakangnya mereka pun memasuki rumah, tepat ketika kaki Salma menapaki rumah tersebut Salma dikejutkan dengan penyambutan dari para asisten rumah tangga disana dengan suka cita.
''Ayo sayang masuk!'' seru Bu Sahidah karena Salma menghentikan langkahnya saking terkejutnya.
''Ahh.. iya Ma.'' sahut Salma kemudian melanjutkan langkahnya.
''Salma, Mama harap kamu kerasan ya.. tinggal disini dan anggap saja ini adalah rumahmu sendiri. Jadi jangan sungkan ya.. nak" ucap Bu Sahidah pada menantunya.
"Iya Ma" timpal Salma sambil tersenyum.
"Sekarang lebih baik kamu istirahat, pasti kamu sangat lelah 'kan sekarang.'' lanjut Bu Sahidah.
Mengangguk ''Iya Ma, terima kasih.'' jawab Salma
''Taufik ajak istrimu ke kamar, biarkan dia istirahat disana. Sebelum nanti kita makan malam bersama.'' titah Bu Sahidah pada anaknya.
''Baik Ma, mari..'' jawab Taufik pada sang ibu, kemudian mengajak Salma kelantai dua dimana kamarnya terletak.
Salma dan Taufik menaiki anak tangga dengan Taufik membawakan koper milik Salma.
"Bi tolong buatkan minum untuk Taufik dan Salma, lalu bawakan ke kamar mereka." titah Bu Sahidah pada salah satu asisten rumahnya.
Disini, di kamar suaminya Salma kini berada. Ia memandangi setiap sudut kamar suaminya. Kamar yang luas dengan ranjang yang besar, terdapat pula sofa disalah satu sudut ruangan. Terlihat ada dua pintu lainnya didalam kamar tersebut, mungkin kamar mandi dan yang satunya sebuah ruang ganti tebak Salma.
''Kamu istirahatlah, saya akan mandi terlebih dahulu.'' suara yang memecah keheningan mereka, yang tak lain adalah suara Taufik.
''I..iya Mas.'' sahut Salma dengan sedikit terkejut.
Salma pun mendudukan dirinya ditepi ranjang besar milik suaminya yang mulai sekarang adalah ranjangnya juga. Sambil menunggu suaminya yang sedang mandi Salma membuka kopernya, mengambil handuk dan pakaian ganti didalamnya. Tak lama dari itu, terdengar suara ketukan pintu dari arah luar kamarnya. Salma pun berjalan kearah pintu dan membukanya, ternyata itu asisten yang tadi diminta oleh Bu Sahidah membuatkan minuman untuk Salma dan Taufik.
"Iya Bi?" sapa Salma.
"Ini non, saya bawakan minuman untuk nona dan den Taufik." tuturnya sambil menyodorkan nampan pada Salma dan langsung disambut oleh Salma.
"Oh.. terima kasih Bi." ujar Salma dengan tersenyum manis khasnya.
"Iya non, kalau begitu saya permisi." lanjut asisten tadi dan berlalu begitu mendapat anggukan dari Salma.
Salma akhirnya membawa nampan itu masuk dan menaruhnya diatas meja dekat sofa, duduk dan meminumnya karena jujur Salma memang merasa haus.
Sekitar dua puluh menit kemudian pintu kamar mandi terbuka, Taufik keluar dengan keadaan sudah segar dan dengan pakaian santainya yaitu mengenakan kaos dan celana dibawah lutut. Melihat Taufik sudah selesai, Salma pun menyodorkan dan menawarkan minuman tadi kepada Taufik mungkin saja Taufik juga merasa haus. Setelah itu, ia pun pamit dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah terasa gerah dan lengket.
.
.
Bersambung...
Mohon kritik dan sarannya, juga jangan lupa dukung dengan cara like, coment dan vote ya..
Terima kasih😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Sudiyem Selsi
menyimak dulu
2022-02-01
1
Erah R Zaelani
bagus cerita ny
2021-04-24
1
Bunga Syakila
menyimak
2021-03-02
2