Saat itu, pada tanggal 20 Desember adalah hari dimana aku mempunyai jadwal untuk berbelanja apalagi 2 hari lagi tepat di tanggal 22 Desember kekasih hatiku Kwan Liang berulang tahun di umur 24 tahun. Selisih kami 2 tahun tetapi kami tetap selalu romantis. Kwan Liang itu bagiku sosok laki – laki yang ramah, penyayang, ceria, dan sosok yang sangat aku sayang jadi aku ingin aku tampil cantik sebagai pacarnya di hari istimewanya itu. Aku sudah mengumpulkan cukup banyak uang dengan hasil kerja kerasku bekerja part time selama 1 tahun di kafe British untuk membeli gaun yang cantik, aku sudah tidak mendapatkan beasiswa karena aku sudah lulus wisuda. Dan karena aku sedang cuti selama 5 hari jadi aku gunakan untuk berbelanja gaun sekaligus kado, karena aku tidak mau berbelanja sendirian jadi aku ajak Sari Lie berbelanja denganku juga.
Pagi itu, pagi yang sangat cerah aku bangun pagi malah terlalu pagi dibandingkan hari – hari biasanya karena aku kerja berangkat pukul 11 siang sehingga aku bisa bangun telat setiap harinya. Setelah aku mandi dan memakai gaun santai berwarna putih yang mempunyai rok diatas lutut dengan high heels berwarna hitam, aku mendapatkan pesan text untuk Sari Lie
Morning
cantik, don’t forget today our schedule is to shop at the mall
By: Sari Lie
Setelah mendapatkan pesan text tersebut aku cepat – cepat untuk membalasnya karena aku takut kalau aku balas lama nanti dia kira kami tidak jadi untuk pergi berbelanja
Oke.
Tunggu di coffee cafe
By : Fifiyan Shinju
Setelah membalas pesan text Sari Lie aku langsung memakai lipstik merah muda dan berjalan keluar rumah untuk mencegat taksi. Karena itu hari jumat dan terlalu pagi jadi taksi belum ada yang lewat di depanku hanya mobil pribadi dan anak – anak yang berangkat ke sekolah dengan mengayuh sepeda yang melewati depan rumahku. Namun beberapa menit kemudian terdapat taksi yang melintas dari kejauhan dan aku langsung berteriak untuk menghentikan taksi tersebut.
“Taksi” teriakku sambil melambaikan tanganku dan taksi tersebut berhenti didepanku. Karena tidak mau berlama – lama aku langsung masuk kedalam teksi tersebut.
“Morning...tujuan kemana nona?” sapa sopir taksi
“Ke Paradise Mall pak “
“Oke” kata sopir tersebut dan taksi pun melaju dengan santai tapi sedikit cepat, disepanjang perjalanan kami hanya
diam dalam keheningan karena aku berfokus pada kendaraan yang berlalu lalang dan rumah – rumah penduduk di pinggir jalan. Dan beberapa menit kemudian kami sudah sampai di lobby mall tersebut.
“Sudah sampai nona... Total 5 dollar nona” Kata sopir memecah keheningan
“Oh.. Baik pak... Ini uangnya” aku pun menyerahkan uang tersebut lalu keluar dari taksi dan berjalan cepat menuju tempat pertemuan kami. Setelah melewati banyak food court yang ada dan akupun menemukan Sari Lie duduk di tengah kafe dengan secangkir kopi cappucino di depannya.
“You’re 15 minutes late” ketusnya sambil menghabiskan sisa kopi yang ada di cangkirnya
“Sorry a little stuck”
“Okedeh... Ya udah ayo cepat nanti keburu habis loh barang yang kamu inginkan” kata Sari Lie dan menarikku ke luar menuju outlet gaun pesta yang ada dilantai 4
Selama berjalan menuju outlet tersebut aku dan Sari Lie mampir – mampir ke tempat outlet yang lain untuk membeli barang yang dibutuhkan Sari Lie juga. Setelah kami mampir di setiap outlet Sari Lie menarikku ke dalam outlet gaun pernikahan, dan diapun menggeser satu per satu gaun pernikahan yang ada didepannya lalu mengambil salah satunya gaun yang berwarna hijau muda yang memiliki rok panjang dan mengembang seperti bunga yang bermekar di musim semi, diapun memintaku untuk menilai gaun yang dia ambil itu
“Bagaimana menurutmu Fifiyan?” tanyanya sambil memegang gaun tersebut
“The dress is very beautiful and suitable for you”
“Benarkah?...Aku ingin membelinya”
“Beneran sahabatku” kataku lagi dan dia pun akhirnya membeli gaun itu, aku juga tidak menanyakan untuk apa gaun itu.
Setelah dia membayar gaun itu kamipun melanjutkan berjalan ke outlet gaun pesta yang ada di dekat outlet gaun pengantin tadi, jaraknya hanya dibatasi oleh 6 outlet. Setelah kami sampai di outlet tersebut, aku langsung memilih dan memilah gaun yang ada disana. Terlalu banyak gaun yang indah, rasanya aku ingin membelinya semua yang ada di outlet tersebut tetapi aku bukan orang kaya, beli satu saja sudah cukup bagiku.
Setelah menggeser terlalu banyak gaun akhirnya aku menemukan gaun berwarna merah muda dengan dihiasi renda yang mengelilingi rok sehingga terlihat sangat anggun kalau dipakai apalagi acara yang sangat penting. Dan tanpa pendapat dari Sari Lie akhirnya aku membelinya apalagi uangku cukup untuk membeli gaun itu.
“kamu beli gaun itu?” tanya Sari Lie
“Emang kenapa ?” tanyaku
"Enggak apa – apa kok, ya sudah ayo
kita pulang”
“Tunggu aku mau beli kado buat Kwan Liang”
“Ya udah ayo... Kita tinggal naik satu lantai” jawabnya dan kami pun naik escalator. Dan kami sampai pada satu outlet hadiah yang memiliki banyak hadiah yang sangat unik dan menarik. Dan aku pun berjalan terpisah dengan Sari Lie karena dia juga ingin membeli hadiah untuk Kwan Liang.
“Fifiyan aku juga mau beli hadiah, jadi kita berpencar ya” kata dia dan berjalan ke arah kiri dan aku pun berjalan
ke arah kanan.
Sejujurnya aku bingung memberi kado buat laki – laki cocoknya apa. Masa aku mau kado boneka nanti di kiranya banci, kasih kado jas juga uangku tidak cukup. Dan akhirnya aku terhenti di bagian pernak pernik dimana disitu terdapat pigura foto yang terdapat tali dan ada penjepitnya juga, jika dipikir – pikir bisa buat pajangan foto kami berdua agar dia tetap ingat denganku sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk membeli pigura tersebut lalu membayarnya ke kasir dan menunggu Sari Lie di depan outlet tersebut.
Setelah beberapa menit kemudian Sari Lie keluar dan membawa tas plastik agak besar. Karena aku penasaran aku pun memberanikan diri untuk bertanya
“Apa yang kamu beli Sari Lie?” tanyaku sambil menunjuk ke tas plastik yang dia bawa
“Ya rahasia lah. Sudah sore ayo kita pulang” ajaknya.
Kami pun berjalan keluar dari mall tersebut dan berpisah di Lobby karena dia sudah di jemput oleh sopir pribadinya dan aku pulang naik taksi. Karena ada taksi yang lewat aku pun memanggilnya agar taksi itu berhenti
“Taksi...”
“Ke Jalan anggrek no 9 ya sir” kataku dan taksi pun mulai berjalan dengan santai melintasi hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang di sore itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Rat
masih lanjut
2020-11-22
0
Rensiana Gadi Ga'a
ingin melanjutkan perjalanan ceritanya
2019-12-14
1
Angelina Labobar
lanjutttt
2019-10-16
1