Kecupan Untuk Yang Ke 3x

Layanan Cindy kepada Yusuf dan Fatur juga berbeda. Ia terdengar lembut nan anggun ketika bersama Yusuf. Itu membuat Rebecca kesal, ia pun bersikap manja kepada Yusuf saat itu. Herannya, Yusuf mengiyakan saja apa nyang diinginkan Rebecca.

"Bos, boleh tukeran nggak? Aku pengen bubur ayam itu, kalau boleh, sih," pinta Rebecca dengan manja.

"Makanlah, biar aku yang sarapan soto ini," ucap Yusuf menukar sarapannya dengan mudah.

"Yeay! Macih, Bosku...." manjanya Rebecca.

Tentu saja membuat Fatur dan Cindy saling menatap. Yusuf sukar menerima pemberian orang lain, bahkan bubur itu juga sudah dimakan satu suap oleh Yusuf dan ia pantang memberikan makanan sisa kepada orang lain.

"Yusuf, tapi kamu kan tidak bisa makan nasi di pagi hari," kata Cindy, ia tahu karena dulu waktu di sekolah, saat Yusuf sarapan soto, siangnya perutnya akan mulas.

"Tidak masalah, Rere akan pergi sekolah, makanya dia harus makan cepat," jawab Yusuf dengan santai.

"Makanlah, aku yang akan mengantarku ke sekolah!" perintah Yusuf kepada Rebecca.

"Siap, Bos!"

"Ada hubungan apa antara Yusuf dan gadis ini? Kenapa mereka terlihat sangat akrab, apakah... tidak! Yusuf mana mungkin menyukai gadis urakan seperti dia. Aku harus interogasi Fatur!" batin Cindy.

Usai sarapan, Yusuf bergegas mengantar Rebecca ke sekolahnya menggunakan motor yang ia bawa. Yusuf juga mengingatkan Rebecca untuk tidak terlalu menempel kepadanya.

"Iya, aku tahu. Lelaki soleh sepertimu tidak ingin bersentuhan dengan wanita yang bukan mahramnya, aku tau dan aku paham, Bos!" seru Rebecca memakai helmnya.

Yusuf tersenyum, dan menyalakan mesin motornya. Mereka pun berangkat. Di jalan, Rebecca menanyakan tentang siapa wanita yang membawakan sarapan itu untuk mereka. Yusuf juga menjelaskan jika wanita itu teman waktu sekolah dulu. Yusuf minta kepada Rebecca untuk tidak berbuat buruk kepada Cindy, karena Yusuf tak ingin terlihat diantara keduanya.

"Apakah dia juga menyukaimu? Apa boleh aku habisi, dia?"

Pertanyaan Rebecca membuat Yusuf memberhentikan motonya secara mendadak. Karena mendadak rem juga, Rebecca menjadi sedikit menempel dadanya ke punggung Yusuf, ia tidak berpegangan apapun ketika rem mendadak itu berlangsung.

"Mundur!" tegas Yusuf, setelah merasakan sesuatu yang cekung, lembut dan kenyal di punggungnya.

"Salah siapa berhenti mendadak, aku kan nggak pegangan apapun," elak Rebecca membela diri.

"Aku lama-lama bisa gila dekat dengan ini anak. Dulu aja langsung nyosor, ini malah aku diberi dia gunung kembarnya. Astaghfirullah.. astaghfirullah.. astaghfirullah hal'adzim, kuatkan iman, Cup!" batin Yusuf.

"Rebecca,"

"Hm?"

Yusuf menghela nafas, lalu memutar badannya ke arah Rebecca. "Kamu masih ingin bersamaku, 'kan?" tanya Yusuf dengan lembut. Tentu saja Rebecca mengangguk semangat.

"Bisa, nggak? Selama kamu bersamaku, jangan ada darah orang lagi yang mengalir di tanganmu? Perlahan, bisa ya...." tutur Yusuf begitu lembut terdengar ditelinga Rebecca.

"Aku tidak bisa berjanji, karena itu sebagian tugas dari keluargaku. Tapi, aku akan usahakan, demi aku bisa berubah," Rebecca benar-benar ingin keluar dari dunia hitam itu, ia juga ingin Yusuf membantunya membubarkan geng yang telah menjerumuskan dirinya kedalam dunia gelap yang tak jauh dari belati dan bau anyir darah manusia yang sudah ia habisi nyawanya.

Sesampainya di depan sekolah, Rebecca kembali membuat Yusuf gelisah. Ia tiba-tiba mencium pipi Yusuf dan langsung lari ke dalam. Tentu saja membuat Yusuf kesal, ia ingin marah pun tidak bisa karena Rebecca langsung lari.

"Harusnya aku marah. Ini dosa, tapi kenapa hatiku tidak setakut dulu, ya?" gumam Yusuf menyentuh dadanya.

_-_-_-_

Di sisi lain, Cindy yang penasaran dengan Rebecca pun mencari informasi dari Fatur. Dasarnya Fatur ini tak pernah berbicara serius, ia mengatakan jika Yusuf dan Rebecca memang memiliki hubungan yang sulit di jelaskan. Tentu saja membuat Cindy merasa marah.

Hari itu dilangsungkan dengan menyelesaikan renovasi dan mengundang beberapa tukang. Merasa lelah, Yusuf meminta Fatur untuk mengawasi kinerja tukangnya, sedangkan dirinya hendak istirahat sejenak karena merasa tidak enak badan. Cindy berniat membuatkan obat herbal untuk Yusuf, namun saat ia hendak membawakan obat itu ke ruang pribadinya Yusuf, Cindy tidak bisa masuk karena pintu itu harus menggunakan kode, atau kunci yang bisa dibuka dari dalam.

"Sial! Kenapa harus ada kunci kode pin beginian segala, sih? Ini bukan di negara Korea, kenapa harus pakai beginian pula!" kesal Cindy.

Waktu memang sudah menunjukan pukul tiga sore, dimana Rebecca sudah pulang sekolah dan langsung datang ke restoran. Melihat Cindy yang terus berusaha memecahkan kode pin pintu ruangan Yusuf, Rebecca pun menghampirinya.

"Kak, kamu sedang apa?" tanya Rebecca mengagetkan Cindy.

"Ah, tidak! A-aku hanya sedang mengetuk pintu saja, Yu-Yusuf sedang sakit katanya, jadi aku membawakan obat herbal untuknya," jawab cindy gugup.

"Oh," Rebecca mengangguk-angguk.

"Terus, kenapa Bos belum bukain Kakak pintu?" tanya Rebecca semakin penasaran.

"A-aku tidak, em aku belum mengetuk pintunya, heh…." Cindy masih terlihat gugup.

"Oh, kalau begitu biarkan aku yang bawain obat herbal ini. Tadi saat di depan, Bos Fatur mencarimu," ucap Rebecca.

"A… aku? Kenapa Fatur mencariku? Ada apa?" tanya Cindy. Ia masih terlihat seperti orang yang mencuri dan hampir ketahuan.

Rebecca mengangguk, perlahan meminta obat yang ditangan Cindy. Lalu membuka pintu dengan sangat mudah karena Rebecca tahu kode pin itu. Cindy merasa kesal dengan adanya Rebecca yang selalu ingin bersama dengan Yusuf.

"Jangan salahkan aku, jika aku bisa menjadi orang jahat kepadamu, Rebecca!" ancam Cindy dalam hati.

Perlahan Rebecca masuk ke ruangan Yusuf, ia melihat Yusuf tengah berbaring di kasur lipatnya. Rebecca berusaha membangunkan Yusuf dengan lembut dan bisikan yang halus. Tepat di telinga Yusuf, suara manja nan lembut itu terdengar sampai ulu hati Yusuf. Ia kaget sampai lompat dari kasur lipatnya.

"Astaghfirullah hal'adzim. Kamu ngapain di sini?" tanya Yusuf masih senam jantung.

"Aku hanya mengantar obat herbal yang dibuat Kak Cindil itu. Dia tadi berusaha masuk, tapi nggak bisa. Ya sudah, karena aku baik hati.. aku yang membawa obat ini ke sini," jawab Rebecca manja.

Yusuf mengambil ramuan itu, lalu duduk dan meminumnya. Obat herbal itu memang sangat berkhasiat karena Cindy sudah belajar sangat kerasa di luar negri tentang obat herbal.

"Lain kali, jangan asal masuk ya. Nanti, mereka yang tidak tahu keadaan kita, pasti akan salah paham, mengerti?" tutur Yusuf.

"Jika pemikiran mereka sempit, ya otak mereka akan selalu kotor, Bos. Aku paham sekali wanita seperti apa Cindil itu!" desis Rebecca.

"Re, lain kali jangan kamu cium aku seperti tadi pagi ya. Kita juga nggak boleh bersentuhan, bahkan berduaan dalam satu ruangan tertutup begini juga tidak boleh. Kita belum mahram, ingat itu. Katanya mau pelan-pelan berubah…." Yusuf masih saja sabar menghadapi sifat bar-bar nya Rebecca.

"Terus, kapan kita akan menjadi mahram?" tanya Rebecca membuat Yusuf tersedak.

Merasa kikuk dan canggung, Yusuf meminta Rebecca untuk keluar lebih dulu. Rebecca tahu dan tidak ingin memaksa, ia keluar dengan kedipan mata yang membuta Yusuf semakin pusing. Meski begitu, semuanya ada manfaatnya bagi Yusuf, karena berada didekat Rebecca, akan membuatnya semakin dekat dengan Allah karena terus beristighfar setiap saat.

Terpopuler

Comments

asmalul

asmalul

visual nya mn woy...

2021-02-26

1

Raina ⚡'~°F °M°~'⚡

Raina ⚡'~°F °M°~'⚡

😂🤣🤣🤣

2021-01-19

1

Ih.. Keppo!

Ih.. Keppo!

Anjay aku dari tadi senyam senyum sendiri baca bang Ucup🤣

Apa tadi kata cindil mau berbuat jahat ke Rebecca? ga tau aja si Rere kek gimna😂
apa nantinya jadi psikopat ketemu psikopat anjer?🤣

2021-01-13

5

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan.
2 Garis Hati
3 Takut Paha dan Ketiak Diumbar-umbar
4 Kecupan Untuk Yang Ke 3x
5 Luka Menjadi Rasa
6 Mianhae
7 Takjub
8 Tak Dapat Restu (Aminah dan Raditya)
9 Identitas
10 Luka Salah Paham.
11 Rencana Raditya dan Aminah.
12 2R bertemu. (Rere dan Riri)
13 Gigitan Rindu
14 Maru (Malacemburu)
15 Tak Ingin Kau Terluka Lagi
16 Luka Hati
17 Kasih Untuk Rebecca dan Aksi Cindy
18 Tamu
19 Saingan Sengit Keluarga Rebecca.
20 Drama di Pernikahan.
21 Aib
22 Perjodohan.
23 Gurauan Berkasih
24 Pertemuan
25 Terungkapnya Perjodohan itu.
26 Berserah untuk Berjuang.
27 Hati Yang Luka
28 Si Adek
29 Perdebatan kecil Yusuf dan Rebecca
30 Semakin Rumit
31 Ketulusan Hati Shinta.
32 Kekacauan
33 Keluarga tanpa KK
34 14 hari.
35 Tenangkan Hati dengan Keikhlasan.
36 Cobaan Iman.
37 Identitas Asli.
38 Keterkaitan Rebecca dengan Masa Lalu.
39 Rodo Plong
40 Rasa Yang Tertinggal.
41 2 Langkah.
42 Kisah Orang Tua Rebecca.
43 Main Make Up-an
44 Hari Yang Di Nanti
45 3 Langkah.
46 Ungkapan Rasa.
47 Misi Berhasil.
48 Pertengkaran Bocil rasa Dewasa.
49 Detik-detik Aungan Airy.
50 Terhura.
51 Kak Airy
52 Waw
53 Cerita Malam
54 Syarat Dari Yusuf.
55 Bingung Meh Gawe Judul.
56 Godhane Ati
57 Angenku Nggo Kowe
58 Ngimpi Ning Tengah Awan.
59 1 pisang, 2 monkey 1 bidadari cantik
60 Salah Tompo
61 Salam Tresno.
62 Trio Lestari.
63 Batas Hidup.
64 Cidro.
65 Kuapok!
66 Panase Ati.
67 Layang Doa Restu.
68 Guyonan.
69 Sido Rabi.
70 Tak Bisa Berdiri.
71 Kegaduhan di Pagi Hari.
72 Menahan Emosi.
73 Hadiah.
74 Cemburu.
75 Kitab Qurratul 'Uyun.
76 Unboxing
77 Hidup Rukun
78 Kembali ke Jepang.
79 Ruwet
80 Di Jepang
81 Jangan Dibayangin!
82 Omongan Tetangga dan Bayi laki-laki.
83 Duka Kembali
84 Masih Sedih.
85 Kekesalan Rebecca.
86 Gara-gara Sakit Perut.
87 Negosiasi Rebecca dengan Yusuf.
88 Siap-siap
89 -
90 Yue dan Alora.
91 Persahabatan Yang Aneh.
92 Yusuf Sakit.
93 Robert Lagi.
94 Masalah Falih dan Shinta.
95 Wengi Kae.
96 Nggak Bisa Ngang....
97 Lamaran Gu
98 Menolak Warisan.
99 Keluarga Tanpa KK
100 Saudara
101 Rindu Pertemuan.
102 Karena Aku Mencintaimu.
103 Rebecca Yang Berbeda.
104 Otak Nakal Rebecca tetap ada.
105 Vitamin C
106 Calon Presdir
107 Biasalah
108 Penculikan Yang Membanggongkan
109 Berkumpulnya Murid Tadika
110 Wǒ ài nǐ!
111 Pertengkaran Di Penjara.
112 Kekhilafan Sang Dokter dan Pakar Racun
113 Bingung.
114 Liburan Yang Kacau.
115 Dapat Warisan Lagi.
116 Penolakan Yue
117 Mimpi Buruk Hamdan.
118 Hamdan Anak Nakal Sedang Pusing.
119 Ketika Anak Singa Ami Terusik.
120 Kehamilan Yue.
121 Usaha Yusuf.
122 Masalah Alora selesai.
123 Percakapan Menyesatkan.
124 Kabar Mengejutkan.
125 Lagi, Penolakan Yue.
126 Tentang Yue.
127 Dah Lah
128 Kasihan Hamdan
129 Kisah Malam Trio Lestari.
130 Pertengkaran Lagi.
131 Waktu
132 Cemburu dan Kejutan.
133 Takdir.
134 Drama Pada Lahiran.
135 Kesempatan Lain.
136 Menunggu 3 Bayi kembar lahir.
137 Hilangnya 1 Putra.
138 Perpisahan
139 Perpisahan 2
140 Setelah Badai
141 Bertemunya Feng dan Chen.
142 SISWANTO
143 Masa Kecil - Perdebatan Antara Chen dan Feng.
144 Bertemu Dengan Chen.
145 Harapan.
146 Gwen.
147 Kekhawatiran Gwen.
148 Kerusuhan Gwen.
149 Hati Lembut Aisyah.
150 Mengenal Rebecca.
151 Kecurigaan Jovan.
152 Kerusuhan Lagi.
153 Seberapa Penting Ilmu Fiqih.
154 Gwen Mulai Belajar.
155 Yusuf Mulai Curiga
156 Terungkap.
157 DNA
158 Menyebut Ayah
159 Permintaan Maaf Yang Tertunda
160 Bahagia Meski Belum Resmi Bersama.
161 Maafkan....
162 Informasi Penting.
163 Bertemu
164 Pikiran Positif.
165 Gwen Yang Mata Duitan.
166 Petunjuk Dari Gwen
167 Bertemu 2
168 Si Dingin Mencair.
169 Pergi.
170 Kado Terindah. End.
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Pertemuan.
2
Garis Hati
3
Takut Paha dan Ketiak Diumbar-umbar
4
Kecupan Untuk Yang Ke 3x
5
Luka Menjadi Rasa
6
Mianhae
7
Takjub
8
Tak Dapat Restu (Aminah dan Raditya)
9
Identitas
10
Luka Salah Paham.
11
Rencana Raditya dan Aminah.
12
2R bertemu. (Rere dan Riri)
13
Gigitan Rindu
14
Maru (Malacemburu)
15
Tak Ingin Kau Terluka Lagi
16
Luka Hati
17
Kasih Untuk Rebecca dan Aksi Cindy
18
Tamu
19
Saingan Sengit Keluarga Rebecca.
20
Drama di Pernikahan.
21
Aib
22
Perjodohan.
23
Gurauan Berkasih
24
Pertemuan
25
Terungkapnya Perjodohan itu.
26
Berserah untuk Berjuang.
27
Hati Yang Luka
28
Si Adek
29
Perdebatan kecil Yusuf dan Rebecca
30
Semakin Rumit
31
Ketulusan Hati Shinta.
32
Kekacauan
33
Keluarga tanpa KK
34
14 hari.
35
Tenangkan Hati dengan Keikhlasan.
36
Cobaan Iman.
37
Identitas Asli.
38
Keterkaitan Rebecca dengan Masa Lalu.
39
Rodo Plong
40
Rasa Yang Tertinggal.
41
2 Langkah.
42
Kisah Orang Tua Rebecca.
43
Main Make Up-an
44
Hari Yang Di Nanti
45
3 Langkah.
46
Ungkapan Rasa.
47
Misi Berhasil.
48
Pertengkaran Bocil rasa Dewasa.
49
Detik-detik Aungan Airy.
50
Terhura.
51
Kak Airy
52
Waw
53
Cerita Malam
54
Syarat Dari Yusuf.
55
Bingung Meh Gawe Judul.
56
Godhane Ati
57
Angenku Nggo Kowe
58
Ngimpi Ning Tengah Awan.
59
1 pisang, 2 monkey 1 bidadari cantik
60
Salah Tompo
61
Salam Tresno.
62
Trio Lestari.
63
Batas Hidup.
64
Cidro.
65
Kuapok!
66
Panase Ati.
67
Layang Doa Restu.
68
Guyonan.
69
Sido Rabi.
70
Tak Bisa Berdiri.
71
Kegaduhan di Pagi Hari.
72
Menahan Emosi.
73
Hadiah.
74
Cemburu.
75
Kitab Qurratul 'Uyun.
76
Unboxing
77
Hidup Rukun
78
Kembali ke Jepang.
79
Ruwet
80
Di Jepang
81
Jangan Dibayangin!
82
Omongan Tetangga dan Bayi laki-laki.
83
Duka Kembali
84
Masih Sedih.
85
Kekesalan Rebecca.
86
Gara-gara Sakit Perut.
87
Negosiasi Rebecca dengan Yusuf.
88
Siap-siap
89
-
90
Yue dan Alora.
91
Persahabatan Yang Aneh.
92
Yusuf Sakit.
93
Robert Lagi.
94
Masalah Falih dan Shinta.
95
Wengi Kae.
96
Nggak Bisa Ngang....
97
Lamaran Gu
98
Menolak Warisan.
99
Keluarga Tanpa KK
100
Saudara
101
Rindu Pertemuan.
102
Karena Aku Mencintaimu.
103
Rebecca Yang Berbeda.
104
Otak Nakal Rebecca tetap ada.
105
Vitamin C
106
Calon Presdir
107
Biasalah
108
Penculikan Yang Membanggongkan
109
Berkumpulnya Murid Tadika
110
Wǒ ài nǐ!
111
Pertengkaran Di Penjara.
112
Kekhilafan Sang Dokter dan Pakar Racun
113
Bingung.
114
Liburan Yang Kacau.
115
Dapat Warisan Lagi.
116
Penolakan Yue
117
Mimpi Buruk Hamdan.
118
Hamdan Anak Nakal Sedang Pusing.
119
Ketika Anak Singa Ami Terusik.
120
Kehamilan Yue.
121
Usaha Yusuf.
122
Masalah Alora selesai.
123
Percakapan Menyesatkan.
124
Kabar Mengejutkan.
125
Lagi, Penolakan Yue.
126
Tentang Yue.
127
Dah Lah
128
Kasihan Hamdan
129
Kisah Malam Trio Lestari.
130
Pertengkaran Lagi.
131
Waktu
132
Cemburu dan Kejutan.
133
Takdir.
134
Drama Pada Lahiran.
135
Kesempatan Lain.
136
Menunggu 3 Bayi kembar lahir.
137
Hilangnya 1 Putra.
138
Perpisahan
139
Perpisahan 2
140
Setelah Badai
141
Bertemunya Feng dan Chen.
142
SISWANTO
143
Masa Kecil - Perdebatan Antara Chen dan Feng.
144
Bertemu Dengan Chen.
145
Harapan.
146
Gwen.
147
Kekhawatiran Gwen.
148
Kerusuhan Gwen.
149
Hati Lembut Aisyah.
150
Mengenal Rebecca.
151
Kecurigaan Jovan.
152
Kerusuhan Lagi.
153
Seberapa Penting Ilmu Fiqih.
154
Gwen Mulai Belajar.
155
Yusuf Mulai Curiga
156
Terungkap.
157
DNA
158
Menyebut Ayah
159
Permintaan Maaf Yang Tertunda
160
Bahagia Meski Belum Resmi Bersama.
161
Maafkan....
162
Informasi Penting.
163
Bertemu
164
Pikiran Positif.
165
Gwen Yang Mata Duitan.
166
Petunjuk Dari Gwen
167
Bertemu 2
168
Si Dingin Mencair.
169
Pergi.
170
Kado Terindah. End.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!