"Gas pol dong, pusing nih kepala ku nih." Keluh Risal.
"Ya sabar dong, ini juga udah gas pol. Motormu aja yang gak respect sama aku." Ucap Putri asal sambil mengendarai motor dengan cepat.
"Kita ke bidan aja yah." Tawar Putri.
"Ke bidan? kau kira aku mau lahiran apa? pokonya kita ke rumah sakit, titik!" Ucap Risal bersikeras.
"Emang dasar nih orang! banyak banget mau nya!" Gerutu Putri dalam hati.
Mereka pun telah tiba di rumah sakit. Perawat menuntun Risal menuju ruang IGD.
"Ayo kita bawa ke ruang VIP." Ucap perawat yang satu dengan yang lainya.
"Eh-eh jangan. Bawa dia kelas tiga aja." Ucap Putri yang tak setuju suami yang banyak tuntutan padanya di bawa ke ruang VIP.
"Jangan dengarkan dia, bawa saja aku ke ruang VIP." Pinta Risal.
Para perawatan pun membawa Risal menuju ruang VIP.
"Haduh mati aku, mana ada aku uang buat bayar." Guman Putri pelan yang masih bingung untuk mencari dana untuk membayar perawatan suaminya itu.
Di ruang IGD...
"Beristirahat lah tuan." Ucap dokter yang baru saja memeriksa Risal. Dokter tersebut pun pergi meninggalkan Risal.
"Sal kita pulang aja yuk." Ajak Putri.
"Gak ah, aku kan masih sakit." Tolak Risal.
"Aku gak punya uang buat bayarin kamu, jadi kita pulang aja yah." Ucap Putri.
"Udah tenang aja. Kamu perbanyak doa aja, mungkin nanti ada orang yang berhati mulia yang mau bayarin ini semua." Ucap Risal dengan wajah tanpa masalah.
"Kalau gak ada, siap-siap aja kamu ku tinggalin." Ucap Putri berjalan ke luar ruangan.
"Mau kemana? " Tanya Risal menghentikan langkah Putri.
"Bentar ko." Ucap Putri dan melanjutkan berjalannya.
Putri menuju administrasi pembayaran. Ia ingin tahu berapa biaya perawatan suami yang banyak nuntut itu.
"Permisi mbak, saya mau tahu tagihan yang harus di bayar pasien yang bernama Risal Angga Wijaya." Ucap Putri.
"Oh Tuan Risal maksudnya?"
"Semua perawatannya itu gratis mbak." Sambungnya.
"Gratis? yang bener aja dong?" Ucap Putri yang masih tak yakin.
"Iya gratis. Tuan Risal merupakan pemilik rumah sakit ini."
Mata Putri terbelalak mendengarnya. Ia masih belum yakin kalau suaminya itu adalah pemilik rumah sakit.
"Bukan Risal nya kali, suami saya itu orangnya pengangguran, pemalas, dan tak punya jiwa kerja keras." Ucap Putri masih belum yakin.
"Iya betul. Kalau tidak percaya anda bisa menanyakan langsung pada Tuan Risal."
Putri pun langsung menuju ruangan tempat suaminya di rawat. Ia membuka pintu perlahan.
"Sal." Ucap Putri.
"Kenapa?" Tanya Risal.
"Apa rumah sakit ini milik mu?" Tanya Putri langsung ke intinya.
"Hahahahhaha, kamu ada-ada aja. Masa iya rumah sakit ini milik ku." Ucap Risal di sertai gelak tawanya.
"Tapi katanya kamu pemiliknya tau." Ucap Putri.
"Mungkin bukan Risal kali." Ucap Risal lagi.
"Tapi biaya perawatan kamu gratis loh?" Timpal Putri.
"Nah berarti itu rezeki nomplok tau. Bagus kan kalau gratis? gak usah lagi mikirin uang." Jawab Risal santai.
"Tapi kan... " Belum sempat Putri menyelesaikan kalimatnya, sudah lebih dulu kalimatnya di terobos oleh Risal.
"Sudah jangan banyak tanya, cepat suapi aku makan." Potong Risal.
Putri pun duduk di kursi dan menyuapkan bubur pada mulut Risal yang sudah membuka lebar.
"Sepertinya si kampret ini banyak menyembunyikan sesuatu dari ku." Curiga Putri menatap lekat suaminya itu.
Like, komen, dan vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
AsnitaParassa Tabang
Risal Kay tipi dia jg punya istri lain
2021-11-17
0
AsnitaParassa Tabang
Risal Kay tipi dia jg punya istri lain
2021-11-17
0
Ainur Cutee
mgkin Risal kaya tp dy menutupi nya
2021-02-01
2