Sakit

Waktu telah menunjukan pukul 6 pagi di hari minggu. Hawa dingin dan hujan deras membuat semua orang tak dapat beraktivitas di luar rumah.

"Bikinin kopi dong Put." Pinta Risal menghampiri Putri yang sedang duduk di atas kasur sambil memainkan ponselnya.

"Bikin aja sendiri. Kamu kan punya kedua tangan." Jawab Putri yang masih fokus memainkan sosial medianya.

"Masih marah?" Tanya Risal karena sikap Putri yang acuh saja.

"Udah sana-sana jangan ganggu." Ucap Putri mengibaskan tangannya menyuruh Risal untuk pergi.

"Dasar kaleng sarden." Ketus Risal dan pergi menuju dapur untuk membuat secangkir kopi.

Di dapur, Risal bernyanyi-nyanyi.

"Mau makan mau minum bikin sendiri.

Cuci baju celana nyetrikan pun sendiri.

Apalagi bila tanggal tua mendekati aku bagai bujangan tak punya istri! "

Risal menyanyikan penggalan lagu milik boyband Dadido yang berjudul Aca Aca Nehi Nehi. Dengan suara cempreng dan nyaringnya ia menyanyikan lagu tersebut untuk menyinggung istrinya.

"Orang gila!" Teriak Putri dari dalam kamar.

"Gila gini, aku suami dasar petong!"Sahut Risal dari dapur.

" Akhirnya." Ucap Risal tersenyum bangga melihat kopi yang ia buat dengan penuh kekesalan tadi.

"Laper." Ucap Risal mencari-cari makanan yang ada di kulkas.

"Gila sayur gak ada, ikan gak ada, ayam gak ada. Cuman es batu aja yang ada di kulkas. Emangnya aku beruang kutub apah!" Gerutu Risal menutup kembali kulkas tersebut.

Kemudian Risal menghampiri Putri yang masih asik dengan sosmed nya.

"Put." Panggil Risal.

"Emmm." Putri pun mengalihkan pandangannya kepada suaminya.

"Kenapa? " Tanya Putri.

"Tu kulkas cuman es batu aja tuh yang ada.Gak ada yang lain gitu? " Tanya Risal.

"Iya cuman es batu aja yang ada." Jawab Putri santai menanggapinya.

"Kamu ini gimana sih? terus kita mau makan apa coba?" Keluh Risal.

"Ya makan es batu lah." Jawab Putri santai.

"Kamu beli gih sayuran." Pinta Risal.

"Uangnya mana? gak ada kan?" Timbal Putri membuat Risal terdiam.

"Mana bisa aku beli inilah itulah, uang aku abis kamu ambil di celengan dan entahlah kamu pakai buat apa! " Sindir Putri.

Risal tak menggubrisnya. Ia membuka lemari pakaian dan mengambil jaket.

"Mau kemana?" Tanya Putri.

"Keluar." Ucap Risal sudah membuka pintu untuk keluar.

"Tapi masih hujan." Ucap Putri.

"Bentaran aja kok." Ucap Risal tetap bersikukuh untuk pergi. Risal pergi entah kemana dan nekat menerjang hujan yang begitu derasnya.

1 Jam kemudian....

Risal membuka pintu dengan badan yang menggigil semua.

"Tuh kan." Ucap Putri kesal karena Risal tetap pergi dan keberuntungan hari ini tidak berpihak padanya. Risal pun demam.

Risal sudah berbaring di atas kasur.

"Demam mu panas banget sih." Ucap Putri meletakkan telapak tangannya pada jidat sang suami.

"Bawa aku ke rumah sakit aja. Aku gak yakin kamu bisa menyembuhkan ku." Ucap Risal dengan suara paraunya.

"Kamu kalau mau sembuh berdoa sama Allah. Tentu aja aku gak bisa nyembuhin kamu, orang aku ini manusia yang banyak memiliki dosa." Ucap Putri seperti seorang ustazah yang sedang berceramah.

"Bawa aku ke rumah sakit sekarang juga. Kayaknya hujan udah reda deh." Ucap Risal menginginkan untuk ke rumah sakit.

"Duit dari mananya? gak ada ada uang sepeserpun untuk bayar semua perawatan mu." Ucap Putri.

"Udah di rawat di rumah aja." Sambung Putri.

"Masalah duit belakangan aja, yang penting aku terselamatkan. Kamu mau aku mati karena demam yang tak kunjung turun-turun? Kamu mau di sebut istri berhati batu yang tak mau mengobati suaminya? mau kamu?" Ucap Risal memberikan pendapatnya bertubi-tubi.

"Ayolah aku sakit banget nih." Ucap Risal memelas.

"Ya udah deh." Jawab Putri pasrah dan kemudian membawa Risal menggunakan sepeda motor menuju rumah sakit terdekat.

Like, Komen, dan Vote. Pastikan menjadi favorit di rak buku mu. Oh iya jangan lupa kasih rate nya yah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***